Liu Heng mendapatkan banyak batu jiwa setelah menjual satu botol Air Dewi Surga yang dia dapatkan sebelumnya. Hasil satu botol saja setara dengan hasil mereka berempat digabungkan. Liu Heng kembali ke tempat kumuh. Ketika dia datang ke sana, dia tersenyum melihat semua orang mendapat makanan. Dia menemui tiga rekannya tadi. Dia langsung mengatakan kalau dia akan melatih mereka selama empat hari ke depan. Setelah itu dia akan pergi. "Maaf sepertinya hanya ini yang aku bisa lakukan. Rencana yang aku bilang sebelumnya belum bisa dilakukan, mungkin beberapa bulan ke depan. Kalian tunggu saja," ucap Liu Heng. Ketiganya tidak masalah dengan itu. Di latih saja sudah cukup untuk mereka. Empat hari berlalu begitu cepat. Ketiganya sudah lebih kuat dari sebelumnya. Liu Heng banyak mengajari mereka dasar dalam bertarung. Bahkan dia membantu memberikan pill untuk mendukung pertumbuhan mereka. "Kau benar-benar akan pergi dari sini?" tanya Nie Wei. "Itu harus. Aku tidak bisa berada di satu temp
Pencarian Liu Heng terus saja dilakukan. Dia masih menjadi buronan. Gambar wajah Liu Heng masih saja terpajang di berbagai tempat. Dia sudah berada di daerah sekte Tinju Besi, itu membuat dia agak bisa santai, tetapi tidak boleh lengah. Harga untuk orang yang berhasil menangkap Liu Heng adalah 300.000 batu jiwa. Jumlah yang sangat besar untuk menangkap seorang murid. Bukan murid juga, dia hanya juru masak. "Kalau aku berhasil menangkap orang ini. Aku bisa hidup bertahun-tahun tanpa bekerja," ucap seseorang yang melihat gambar Liu Heng. Liu Heng ada di belakang mereka. Dia membalik badan dan pergi dari sana. Dia baru tiba di kota yang ada di daerah sekte Tinju Besi, tetapi dia sudah melihat wajahnya terpajang di alun-alun kota. Dia berjalan dan mencari penginapan lebih dulu. Setelah selesai, dia kembali mencari tempat untuk menjual pill. Selama diperjalanan dia membuat lumayan banyak pill, tetapi hanya pill biasa yaitu pill penyembuh luka, pill Peningkat Qi dan pill Penembus Tulang
Liu Heng sudah selesai mencari apa yang dia butuhkan. Dia sudah mengenakan pakaian yang bagus. Sekarang dia bisa kembali ke restoran sebalumnya. Penjaga yang sebalumnya kaget. Keduanya menggaruk kepalanya. Liu Heng dipersilahkan masuk. Dia makan di restoran itu."Sudah aku duga. Dia itu orang kaya," ucap salah satu dari dua orang yang sejak tadi mengikuti Liu Heng. Sekarang mereka juga mengikuti Liu Heng. Mereka bahkan sampai rela menunggu Liu Heng selesai makan lebih dulu. Keduanya dikenal dengan julukan si Kembar Bodoh. Mereka dikenal seperti itu karena mereka sering melakukan kejahatan, tetapi mereka selalu gagal seperti mencuri, merampok atau menculik. Sayangnya tidak ada satu pun dari apa yang mereka lakukan berhasil. Mereka selalu saja gagal. Kali ini mereka ingin mecuri batu jiwa milik Liu Heng. Mereka sudah mengincar Liu Heng sejak tadi. Nama mereka adalah Bu Yunshi dan Bu Longshi. Mereka memiliki tubuh yang kurus karena jarang makan."Kenapa dia lama sekali?" tanya Bu Yunsh
Hanya dalam setengah hari si kembar Bu sudah berhasil mengumpulkan 20 orang. Mereka semua adalah orang yang miskin. Liu Heng melihat mereka satu per satu dari orang-orang itu. Liu Heng mengangguk, tetapi tidak ada yang begitu menarik perhatiannya. Setelah melihat lebih dari 15 orang, dia baru terkejut. Ada seorang bocah diantara pria dan wanita dewasa yang ada di sana. Liu Heng membungkuk agar tinggi dia dan bocah itu sama. Liu Heng penasaran. "Siapa namamu?" tanya Liu Heng.Bu Yunshi ingin mengatakan sesuatu, tetapi Bu Longshi menahan saudara kembarnya. Dia meminta Bu Yunshi untuk tidak ikut campur. Biarkan Liu Heng melakukan apa yang ingin Liu Heng lakukan. "Namaku Yong," jawab anak itu. "Kau tidak ada marga?" tanya Liu Heng. Anak itu menggeleng. Dia sudah kehilangan orang tuaya sejak dia kecil. Dia tidak tahu siapa nama orang tuanya atau marga orang tuanya. Yong saja adalah nama pemberian dari Bu Yunshi. Bu Yunshi dan Bu Longshi seperti kakak sekaligus ayah bagi Yong. "Kalau
"Kau bisa berkeliling lebih dulu sebelum semuanya selesai kami siapkan. Mungkin saja anda memiliki beberapa hal yang diperlukan. Jangan sungkan," ucap Wang Kai. Liu Heng mengangguk. Dia melihat barang-barang yang ada di sana. Dia sana menjual banyak hal, tetapi tidak ada yang begitu spesial karena rata-rata adalah benda cultivator biasa. Liu Heng berkeliling saja. Beberapa jam berlalu dan akhirnya semua pesanan Liu Heng selesai disiapkan. Para pelayan kesulitan melakukan itu. Mereka bahkan sampai kelelahan. Mereka bahkan sampai membeli di toko lain untuk memenuhi apa yang Liu Heng inginkan. Mereka tidak terlalu banyak mempunyai banyak persidaan. Wang Kai memanggil Liu Heng dan akhirnya dia memberikan semua yang berhasil mereka dapatkan. Dia meminta maaf karena ada beberapa yang tidak cukup. "Sepertinya ada beberapa bahan yang tidak sampai seribu. Kami benar-benar meminta maaf," ucap Wang Kai. "Tidak masalah sama," jawab Liu Heng. Dia mengambil semua yang dia pesan dan mengambil
Liu Heng terbangun ketika merasakan sesuatu yang aneh. Dia juga mendengar suara erangan yang membuat pikirannya aneh. Ketika dia membuka mata Liu Heng kaget ketika melihat tangannya terikat ke belakang di kursi.Dia melihat kalau ada seseorang sedang berusaha membuka celananya. Liu Heng kaget dan langsung spontan mendur ke belakang. Dia sedang terikat karena itu dia tidak bisa mundur, tetapi malah dia dan kursi itu terjatuh. "Kau sudah bangun ternyata," ucap pria kurus itu. Dia mengangkat dan membenarkan posisi kursi itu lagi. Liu Heng kembali seperti semula. Pria kurus itu mendekatkan wajahnya ke wajah Liu Heng. Dia terlihat sangat senang dan langsung menjilat pipi Liu Heng. "Aku menyukaimu," bisik Pria Kurus itu. "Aku akan membunuhmu!" tegas Liu Heng. Beberapa saat kemudian aura yang begitu jahat keluar dari tubuh Liu Heng. Aura itu membuat pria kurus itu kaget. Dia mundur berapa langkah dan terjatuh. Anggota prampok yang lainnya juga kaget. Mereka merinding. "Apa yang terjadi
Ketika di perjalanan Liu Heng melihat seseorang pemuda sedang dikepung oleh sepuluh orang bandit. Lui Bi langsung mendekat dan memegeng baju Liu Heng, dia ingin mendekat. Dia takut kalau dia diserang oleh orang-orang itu. Wajah, pakaian, senjata dan tetapan mereka menyeramkan. Sekilas itu membuat Lui Bi mengingat apa yang sebelumnya terjadi."Abaikan saja," ucap Liu Heng. Dia terus berjalan dan berjalan. Sepuluh orang itu melihat ke arah Liu Heng, mereka kaget melihat Liu Heng yang berjalan dengan sangat santai. Mereka saling menatap satu sama lain. Merek bingung. Mereka juga kesal karena diabaikan.Salah satu dari para bandit itu bergerak dan langsung berdiri di depan Liu Heng. Dia mengarahkan pedang ke arah Liu Heng. Liu Heng berhenti. Dia mentap pria itu balik. Dia menatap dengan tajam tanpa ada rasa takut sama sekali. "Kau kira kau bisa pergi begitu saja. Serahkan dulu harta yang kau punya! Setelah itu kau baru boleh pergi. Kalau kau tidak mau, maka kau akan mati," ancam pria itu
Liu Heng membayar jumlah yang diinginkan oleh Zhou Lu. Setelah itu dia pergi bersama dengan lui Bi. Liu Heng pergi ke tempat penginapan dan memesan kamar. Setelah itu dia memesan makan juga. Kebutulan di sana menjual makanan, tetapi Liu Heng merasa terganggu."Kenapa kau masih mengikuti kami? Aku sudah membayar semuanya," keluh Liu Heng. "Kita hanya kebetulan memiliki tujuan yang sama," jawab Zhou Lu. Liu Heng ingin marah, tetapi dia menahan emosinya. Dia takut kalau dia terlalu marah, dia bisa mengaktifkan Perubahan Iblis. Itu berbahaya, dia tidak boleh melakukannya di tempat umum. Bisa-bisa dia ketahuan. "Dan duduk di meja yang sama dengan kami juga kebetulan? Padahal ada belasan kursi kosong. Itu juga kebetulan ?" tanya Liu Heng. Zhou Lu mengangguk. Liu Heng menghela napas. Dia pun menghela napas. Dia sangat kesal sebenarnya, tetapi lebih baik mengalah. Makanan yang Liu Heng pesan pun datang. Ketika makanan itu sudah tersedia di atas meja. Dengan sangat santai dan tanpa ada ras