Ketika di perjalanan Liu Heng melihat seseorang pemuda sedang dikepung oleh sepuluh orang bandit. Lui Bi langsung mendekat dan memegeng baju Liu Heng, dia ingin mendekat. Dia takut kalau dia diserang oleh orang-orang itu. Wajah, pakaian, senjata dan tetapan mereka menyeramkan. Sekilas itu membuat Lui Bi mengingat apa yang sebelumnya terjadi."Abaikan saja," ucap Liu Heng. Dia terus berjalan dan berjalan. Sepuluh orang itu melihat ke arah Liu Heng, mereka kaget melihat Liu Heng yang berjalan dengan sangat santai. Mereka saling menatap satu sama lain. Merek bingung. Mereka juga kesal karena diabaikan.Salah satu dari para bandit itu bergerak dan langsung berdiri di depan Liu Heng. Dia mengarahkan pedang ke arah Liu Heng. Liu Heng berhenti. Dia mentap pria itu balik. Dia menatap dengan tajam tanpa ada rasa takut sama sekali. "Kau kira kau bisa pergi begitu saja. Serahkan dulu harta yang kau punya! Setelah itu kau baru boleh pergi. Kalau kau tidak mau, maka kau akan mati," ancam pria itu
Liu Heng membayar jumlah yang diinginkan oleh Zhou Lu. Setelah itu dia pergi bersama dengan lui Bi. Liu Heng pergi ke tempat penginapan dan memesan kamar. Setelah itu dia memesan makan juga. Kebutulan di sana menjual makanan, tetapi Liu Heng merasa terganggu."Kenapa kau masih mengikuti kami? Aku sudah membayar semuanya," keluh Liu Heng. "Kita hanya kebetulan memiliki tujuan yang sama," jawab Zhou Lu. Liu Heng ingin marah, tetapi dia menahan emosinya. Dia takut kalau dia terlalu marah, dia bisa mengaktifkan Perubahan Iblis. Itu berbahaya, dia tidak boleh melakukannya di tempat umum. Bisa-bisa dia ketahuan. "Dan duduk di meja yang sama dengan kami juga kebetulan? Padahal ada belasan kursi kosong. Itu juga kebetulan ?" tanya Liu Heng. Zhou Lu mengangguk. Liu Heng menghela napas. Dia pun menghela napas. Dia sangat kesal sebenarnya, tetapi lebih baik mengalah. Makanan yang Liu Heng pesan pun datang. Ketika makanan itu sudah tersedia di atas meja. Dengan sangat santai dan tanpa ada ras
Liu Heng dan Zhou Lu mendominasi tempat itu. Keduanya berhasil mengalahkan banyak sekali kelelawar itu. Mereka langsung mendapat pujian dari banyak orang yang ada di sana. Rombongan cultivator yang ada di sana langsung mengajak Liu Heng dan Zhou Lu untuk berepencar. Mereka ikut dan pergi ke dua arah yang berbeda. Mereka bisa mengatasi banyak kelelawar. Semua kelelawar yang menyerang itu berhasil di usir oleh mereka. Keduanya langsung mendapat tawaran untuk datang ke tempat penguasa kota itu. Liu Heng ingin menolak itu, tetapi Zhou Lu menerima tawaran itu. Liu Heng yang awalnya ingin kembali ke penginapan, tetapi dia ditahan oleh Zhou Lu. Dia menarik Liu Heng untuk ikut dengan dirinya. "Aku harus melihat keadaan Lui Bi lebih dulu," bisik Liu Heng. "Tenang saja. Dia baik-baik saja di sana," ujar Zhou Lu. Dia terlihat sangat akrab dengan Liu Heng. Padahal mereka tidak akrab. Liu Heng malah cenderung kesal, tetapi entah kenapa dia ikut juga. Rumah penguasa kota itu tidak jauh dari sa
Liu Heng dan Zhou Lu masih bertarung melawan Kelelawar Penghisap itu. Keduanya cukup kesulitan karena perbedaan kekuatan antara mereka. Satu serangan gelombang udara pun dilakukan. Dengan kemampuan Zhou Lu itu bisa dinetralkan, tetapi hanya satu kali saja. Liu Heng berlari ke arah lain. Dia melompat dan melakuakn tebasan ke punggung kelelawar itu, tetapi malah dia yang terkena serangan. Satu kibasan kelelawar itu memukul Liu Heng. Dia terjatuh ke tanah. "Sial!" keluh Liu Heng lagi. Dia mendapat serangan gelombang udara lagi. Dengan cepat Liu Heng langsung bangun dan menghindari serangan itu. Di sisi lain Zhou Lu menggunakan kemampuannya untuk mengikat kaki Kelelawar Penghisap itu. Itu berhasil, tetapi tidak ada yang bisa maju dan menyerang. Pada akhirnya dia yang maju. Baru mau beberapa langkah, dia langsung mendapat serangan dari Kelelawar Penghisap itu. Zhou Lu terpenal dan tubuhnya membentur dinding rumah orang. Orang yang ada di dalam sana ketakutan. Mereka berdiam diri di da
Liu Heng dan Zhou Lu berhasil membunuh hewan roh kelelawar penghisap. Kematian induknya membuat kelelawar penghisap lain menjadi kebingungan. Dengan mudah mereka dibunuh oleh cultivator yang ada di sana.Liu Heng dan Zhou Lu juga ikut membantu. Mereka pun berhasil menghabisi semua kelelawar itu dengan sangat mudah. Korban pada malam itu hanya 26 orang cultivator. Tanpa bantuan Liu Heng dan Zhou Lu, maka korban serangan itu bisa seluruh penduduk kota itu kecuali beberap cultivator kuat memilih untuk membantu. Sayanganya banyak cultiavtor tidak membantu. Mereka hanya sibuk dengan diri mereka masing-masing. "Aku sangat berterima kasih," ucap Cui Ji. Dia menawarkan Liu Heng dan Zhou Lu untuk datang ke rumahnya lagi, tetapi kali ini Liu Heng menolak. Cui Ji memaksa, tetapi Liu Heng menolak, dia ingin melihat keadaan Lui Bi lebih dulu. Cui Ji sudah menawarkan biar mereka saja yang menjemput Lui Bi, tetapi Liu Heng menolak. Dia akan pergi sendiri. Pada akhirnya dia pergi sendiri."Tetapi
Cui Ji mengeluarkan batu jiwa yang telah dia janjikan. Dia memberikan dua buah cincin rungan yang masing-masing isinya ada 200.000 batu jiwa. Kalau ditotalkan, maka mereka 400.000 batu jiwa. Jumlah yang banyak, tetapi Cui Ji tidak punya pilihan lain.Dia bisa saja menyewa orang lain, tetapi harus menunggu esok hari. Dia tidak bisa menunggu selama itu karena itu akan membahayakan penduduk desa yang lain. Dia butuh saat itu juga."Aku sangat berterima kasih," ucap Cui Ji. "Aku juga sangat berterima kasih karena kami sudah disambut dengan baik. Makanan yang kalian sediakan juga sangat enak-enak. Aku sangat menyukainya, aku harap anakmu bisa mendapatkan suami yang baik. Dia akan menjad orang yang beruntung karena bisa makan enak setiap hari," ujar Zhou Lu. Cui Ji agak kecewa karena Zhou Lu tidak menawarkan dirinya untuk menjadi suami dari anaknya. Tentu saja dia ingin Cui Ling mendapat suami. Dia tidak akan membiarkan anaknya digauli sebelum dia menikah seperti apa yang Zhou Lu tawarkan
"Kalau kau memerlukan bantuanku. Kau hanya perlu pergi ke sekte Seribu Pedang dan kau bisa memberikan ini kepada mereka yang ada di sekte Seribu Pedang. Mereka tahu apa yang mereka perlu lakukan," ucap Fu Shi sambil memberikan sebuah lencana kepada Liu Heng. Lencana itu adalah benda penting bagi setiap tetua. Siapa pun yang memegang itu, maka akan dianggap sebagai permintaan dirinya karena itu lencana itu tidak akan diberikan kepada sebarang orang. Dia mempercayakan itu kepda Liu Heng. "Baiklah dan terima kasih," ucap Liu Heng. Fu Shi pun pamit dan pergi dari sana. Liu Heng masih di sana. Dia ingin membuat pill awalnya, tetapi dia mengubah niatnya. Dia pun lebih memilih untuk berkultivasi saja. Dia mengeluarkan banyak pill dari menelan sepuluh pill secara langsung. Itu adalah pill Peningkat Qi. Saat pill itu ditelan, tubuh Liu Heng langsung dipenuhi oleh Qi. Dia berkonsentrasi dan mengelola qi itu dan beberapa saat kemudian Liu Heng berhasil menerobos ke tahap selanjutnya. Bukan s
Liu Heng, Lui Bi dan Zhou Lu makan di rumah makan di dekat Pulau Teratai Biru. Ada rumah makan yang sangat terkena di sana. Tempatnya sederhana, tetapi olahan ikan di sana dikatakan nomer satu. Harganya juga terjangkau. Mereka memesan semua menu yang tersedia. Tentu saja Zhou Lu harus membayar makanannya sendiri karena dia punya batu jiwa sendiri. Dia menatap Liu Heng dengan tatapan kecewa. Liu Heng tidak perduli. "Kau punya milikmu sendiri. Kau bayar sendiri. Kalau kau ingin aku membayarkan makanan untukmu, berikan semua batu jiwa itu!" pinta Liu Heng. "Kau pelit," protes Zhou Lu. Tidak lama kemudian makanan mereka tiba. Itu membuat mereka bersemangat. Lui Bi makan hanya sedikit. Sisanya akan dimakan oleh Liu Heng. Liu Heng tubuh asupan energi yang besar karena berlatih butuh energi. "Hah! Kau tidak tahu siapa aku?" bentak seseorang. Liu Heng menoleh dan melihat ada seorang pria botak bertubuh besar sedang memarahi pelayan yang bekerja di sana. Dia menuduh pelayan itu memasukka
Liu Gu dengan semua yang dia miliki. Dia tidak bisa menjatuhkan Liu Heng. Semua serangannya berhasil ditahan oleh Liu Heng dengan pasukan patung miliknya. Dia juga punya kemampuan menyerap qi. Saat tubuhnya disentuh oleh Liu Heng, saat itu juga Liu Gu akan kehilangan banyak qi.Dia juga sudah kehabisan banyak qi saat melawan liu Bu. Dia juga sudah mendapat banyak luka. Ini membuat Liu Gu kesulitan. Padahal lawannya hanya Liu Heng saja. "Tidak mungkin aku kalah, bukan?" keluh Liu Gu. ***Di dalam ruang jiwa Liu Heng. Semuanya hitam karena diselemuti oleh qi Iblis. Bahkan inti Iblis di sana sudah punya mata, mulut dan tanduk. Kepalanya sudah terbentuk, ini saja sudah tidak bisa Liu Heng kendalikan. Apalagi saat Inti Iblis ini berubah menjadi wujud Iblis utuh. Itu sangat gila. "Menyerahlah. Kau tidak akan bisa menang melawanku."Medusa memegang pundaknya yang terluka. Dia dikepung oleh belasan Iblis. Medusa berusaha menghentikan inti Iblis ini menyerap qi. Kalau itu terus terjadi, mak
Pi Xiu dan Hou menelan ludah. Mereka menunggu ledakan yang mereka buat hilang lebih dulu. Mereka berharap kalau Liu Heng tewas. Perlahan mulai terlihat wujud Liu Heng. Ketika mereka melihat siluet Liu Heng yang sedang berdiri, itu membuat mereka langsung lemas."Sial. Dia masih hidup.Hou dan Pi Xiu sudah berada di akhir hayat mereka. Mereka sudah mengerahkan seluruh yang mereka miliki pada serangan terakhir tadi. Sayangnya itu gagal. Liu Heng menghentakkan kakinya ke bawah. Itu membuat semua debu yang menutupi dirinya langsung hilang. Dia tersenyum. "Kalian bodoh sekali."Terlihat kalau tubuh Lu Fei penuh luka. Hanya saja dia masih bisa berdiri dan perlahan tubuhnya sembuh dengan sendirinya. Apalagi terlihat ada beberapa patung menempel pada tubuh Liu Heng. Yang artinya sambaran petir Pi Xiu diserap oleh patung-patung itu. Wajar saja Liu Heng masih hidup."Kau sangat beruntung."Liu Heng langsung muncul di depan Pi Xiu dan Hou. Keduanya ingin melompat mundur ke belakang. Mereka ingi
Hou membuat ribuan tombak kegelapan. Pi Xiu dengan kekuatannya. Dia membuat semua tombak kegelapan itu berubah menjadi berlian yang sangat kuat. Satu gerakan tangan Hou langsung membuat semua tombak itu diturunkan. Liu Heng menyatuhkan kedua tangannya membentuk seperti sedang berdoa.Satu detik kemudian sebuah dinding qi Iblis muncul membenturk sebuah dinding. Itu langsung memantulkan semua tombak itu. Satu detik kemudian seteleh semua tombak berlian itu dipentalkan. Dua dinding qi Iblis berubah menjadi tombak juga. Itu langsung digerakkan dan melesat ke arah Hou dan Pi Xiu. "Apa yang harus kami lakukan?" keluh Pi Xiu. Mereka masih diserang oleh ribuan patung dan ditambah diserang oleh begitu banyak tombak yang terkuat dari qi Iblis. Belum lagi Liu Heng yang juga akan melakukan serangan. Itu sangat mengejutkan sekali. Benar saja Liu Heng maju dan mulai melakukan serangan lagi.Hou dan Pi Xiu dibuat kesal. Mereka pun bekerja sama lagi. Kali ini mereka menunrunkan ego mereka masing-
Pi Xiu dan Hou sangat kewalahan melawan Liu Bu. Mereka kalah dalam semua sisi. Barulah setelah Liu Gu datang, mereka berhasil unggul. Bantuan liu Gu sangat luar biasa berarti bagi mereka. Pi Xiu dan Hou melirik ke arah belakang, mereka merasakan kalau ada kekuatan yang sangat besar bergerak ke arah mereka. "Kalahkan dia! Aku akan menahan Liu Bu sendirian.""Kau yakin?" Terlihat raut wajah ragu di wajah Liu Gu, tetapi dia mengangguk. "Aku yakin."Pi Xiu dan Hou pun membalik badan. Mereka akan melawan Liu Heng dengan kekuatan baru miliknya. Dia akan melawan dua hewan roh terkuat. Keduanya bisa merasakan kalau Liu Heng sudah berbeda dengan dirinya yang sebelumnya. "Aku tidak menyangka kau masih hidup.""Aku tidak akan mati sebelum berhasil membunuh kalian.""Hhahaahaa, omong kosong macam apa itu? Kau kira hanya karena kau bertambah kuat, kau bisa menang melawan kami. Itu sangat mustahil untuk dirimu." Hou meremehkan Liu Heng. Puluhan ribu patung Liu Heng muncul di belakang dirinya.
Hou baru ingin membunuh Lou Ouyang, tetapi tiba-tiba saja tubuhnya tertekan ke bawah. Dia pun terjatuh. Itu membuat dia muntah darah. Padahal itu hanya tekanan dari aura membunuh milik Liu Bu saja. Hou dibuat tercengan, dia tidak pernah berpikir kalau Liu Bu akan sekuat ini. Wush!Kibasan ingin aura Liu Bu mengenai tubuh Hou. Saat itu juga tubuh Hou terpental sangat jauh. Tubuhnya membentur dinding. Bukan hanya Hou, tetapi semua orang di ibu kota terpental oleh aura Liu Bu kecuali bagian yang dihalangi oleh penghalang api milik Liu Gu. Tanah dan rumah-rumah di sana juga tertekan ke bawah, termasuk mereka semua. Cuma kibasan qi Liu Bu tidak mementalkan mereka karena ditahan oleh pembatas api milik Liu Gu."Dia sudah mulai menggila. Ini bukan saatnya bermain-main lagi."Liu Gu membalik badan. Dia ingin pergi ke arah Liu Bu berada, tetapi Die Bao berusaha menahan Liu Gu, tetapi dia dengan mudah dijatuhkan. Die Bao bukan lawan yang setara dengan Liu Gu. "Kenapa kau sangat ingin membunu
Lou Ouyang membuat sebuah penghalang. Dia menahan pukulan Hou. Saat yang sama, Lou Huyi membuat ribuan tombak yang terbuat dari air. Saa dia menggerakkan tangannya ke bawah, sesaat itu juga ribuan tombak air itu langsung turun ke bawah, mengarah ke arah Hou. Hou ingin mundur, tetapi sebuah tangan api memegang kaki Hou dengan sangat kuat. "Kau tidak akan bisa pergi."Hou tersenyum kecil. "Kalian terlalu meremehkan diriku."Dia pun menghentakkan kakinya. Saat itu juga tanah naik ke tas. Tubuh Lou Ouyang terpental ke atas bersama dengan penghalang yang dia buat. Ribuan tombak itu menghujam ke bawah. Saat itu juga Hou berhasil menghindari semua serangan itu. Tanah di sekitar dirinya naik ke atas kecuali bagian kecil tempat dia berada. Setelah ribuan tombak air itu berhenti, tanah turun kembali. Lou Ouyang dan Long Buyi melakukan serangan dari dua arah dia berbeda. Hou melirik dan sebuah tombak kegelapan langsung menusuk ke arah mereka. Lou Ouyang dan Long Buyi langsung terjatuh ke bawah
Saat Liu Bu berubah ke wujud naganya, semua orang langsung menatap ke arah yang sama. Liu Gu yang melihat itu, dia berdecak kesal. Dia sudah tahu alasan kenapa Liu Bu begitu karena dia sudah melihat kalau Qin Chan dikendalikan oleh Pi Xiu. Liu Gu memalingkan pandangannya. Dia fokus dengan pertarungan yang sedang dia lakukan. "Kau adalah kakak yang tidak punya hati nurani. Kau tahu, yang kau lakukan itu menyakiti hati adikmu. Dia selalu saja mengatakan kepadaku kalau kau bisa berubah, tetapi yang kau lakukan." Die Bao menggeleng heran. "Kau tidak layak dipanggil kakak. Kau adalah Iblis."Liu Gu tersenyum. Matanya terlihat agak kecewa. "Aku tahu itu. Aku memang adalah Iblis karena itu aku akan membunuh kalian semua."Die Bao melirik ke kiri dan kanan. Semua orang sudah bangun, padahal mereka baru saja dijauhkan oleh Liu Gu. Hanya saja tekad mereka sangat besar. Bisa bertahan sangat lama melawan Liu Gu itu adalah sesuatu yang sangat luar biasa. Tidak semua orang bisa melakukan ini meski
Bukkkk!"Aaaarrrgh!" Liu Heng terpental. Dia muntah darah lagi. Liu Heng di pukuli tanpa henti. Dia tidak bisa memberikan banyak perlawanan. Setiap kali dia mencoba menyerang lawannya, saat itu juga dia harus terjatuh dengan keadaan kepala dibawah. Liu Heng baru ingin bangun, tetapi Hou muncul dan langsung menginjak kepala Liu Heng. Patung jenderal naga berusaha menyerang Hou, tetapi dengan satu ledakan qi. Patung itu langsung hancur. Liu Heng dengan gesit, dia berhasil bangun dan menjauh dari sana. Liu Heng mengerenyitkan wajahnya, dia merasakan sakit di sekujur tubuhnya. Liu Heng sudah berusaha mengerahkan seluruh kekuatannya, tetapi dia tetap saja dikalahkan. Hou sangat cepat dan kuat. Dibandingkan Liu Heng dengan kekuatan naga dan qi Iblisnya pun, masih lebih kuat Hou. Bukan hanya itu, Hou juga menggunakan kekuatan kegelapan. Itu mirip dengan qi Iblis milik Liu Heng. Hanya saja berbeda sifatnya. Milik Liu Heng adalah qi Iblis. Sedangkan, milik Hou adalah inti kegelapan. Itu ter
Tou Tie sudah kehilangan kendali akan dirinya. Liu Heng sudah menerima begitu banyak luka. Untung saja dia punya patung jenderal naga. Dengan bantuan patung itu, Liu Heng berhasil menahan beberapa serangan kuat dari Tou Tie. Tanpa jenderal pasukan naga itu, Liu Heng mungkin sudah kalah sekarang.Liu Heng menarik napas dan menghembuskan napasnya dengan pelan. Dia pun memasang kuda-kuda membungkuk dengan pedang yang masih diserungkan. Liu Heng akan memfokuskan semua serangannya pada serangan ini. "Kalian tahan monster itu untukku."Medusa dan jenderal pasukan naga itu mengangguk. Mereka pun langsung maju ke depan dan mulai melakukan serangan. Tou Tie juga terus melakukan serangan. Liu Heng sibuk mengumpulkan qi di pedangnya. Dia harus mengakhiri Tou Tie dengan satu kali serangan. Tou Tie pun melakukan serangan yang sangat kuat. Nalurinya mengatakan kalau dia dalam bahaya karena itu dia langsung mengincar Liu Heng. Patung jenderal naga menahan serangan itu. Hampir berhasil, tetapi Tou