Beberapa saat kemudian Liu Heng berhasil mengalahkan lawannya. Dia langsung berjalan mendekati Bai Linjue dan Zou Cheng. Mereka terlihat kaget. Beberapa saat yang lalu Liu Heng tidak sadarkan diri, tetapi tiba-tiba saja dia bangun dan langsung menyerang murid yang berniat membunuh dirinya. Tidak ada yang tidak kaget kalau mereka berada di posisi Bai Linjue atau Zou Cheng. "Kenapa kalian di sini?" tanya Liu Heng. "Kau tadi tidak sadarkan diri dan mereka ingin membunuhmu karena itulah kami ada di sini. Kami sedang melindungimu dari mereka," jawab Zou Cheng.Liu Heng mengerutkan keningnya. Dia mencoba memahami sesuatu. Dia sangat yakin kalau di sebelumnya berada di pulau kecil aneh, tetapi ketika dia membuka matanya lagi. Pulau itu dan apa pun yang ada di sekitarnya sangat berubah. Itu membuat Liu Heng bingung sendiri. Kalau apa yang terjadi sebelumnya itu adalah sebuah mimpi, tetapi ketika dia bangun. Dia memegang sebuah kunci di tangan kanannya. Tidak mungkin itu mimpi karena terasa
Xie Xie sedang terkepung. Dia sudah mengelahkan dua orang, tetapi 12 orang lagi masih menyerang dirinya. Dia kesulitan mengahadapi mereka semua sekaligus. Kalau mereka maju satu persatu, maka Xie Xie bisa mengatasi semuanya dengan mudah. Tidak terlalu mudah, dia pasti akan terluka juga, tetapi dia dipastikan akan menang. "Kau tidak akan bisa mengalahkan kami," ucap salah satu dari mereka. Xie Xie tidak terlalu memperdulikan perkataan itu. Dia pun maju dan melakukan serangan lagi. Xie Xie melakuakn banyak serangan dan dia berhasil melukai satu lawannya, tetapi pada saat bersamaan juga sebuah serangan mengarah ke arah dirinya. Xie Xie membalik badan dan menahan serangan itu dengan pedangnya, tetapi beberapa saat kemudian sebuah serangan lagi mengarah ke arah dirinya. Xie Xie mendorong serangan yang pertama tadi dan langsung melakukan tangkisan ke arah lain. Beberapa serangan berhasil Xie Xie tangkis, tetapi karena serangan itu terlalu banyak. Dia pun harus mendapatkan sebuah tebasan
"Lebih baik kita memutar saja," ucap Bai Linjue. Di depan mereka adalah lapisan yang berbeda. Itu adalah tempat benda berharga yang diinginkan semua murid berada. Masuk ke dalam lapisan terdalam Gurun Neraka itu sangat sulit dan lagi mereka tidak akan bisa bertemu dengan banyak murid lagi di dalam sana. Tujuan mereka menang adalah mengumpulkan banyak-banyak bola energi. Seharusnya mereka tidak masuk ke sana. Seharusnya memang begitu. "Dia benar. Lebih baik kita mencari jalan memutar saja. Kita kumpulkan saja sebanyak mungkin bola energi agar kau bisa menang dan lagi tidak ada yang tahu apa yang ada di tengah sana. Lebih baik mencari bola energi sebanyak mungkin dan mendapatkan pedang atau senjata yang berharga lainnya. Aku rasa itu lebih baik," ucap Zou Cheng. Mereka mencoba menasihati Liu Heng. Mereka tidak tahu kalau Liu Heng itu kalau diremehkan, maka dia akan semakin tertarik. Dia pun melangkah masuk ke dalam lapisan berbeda itu. Ketika dia melangkah satu langkah saja. Tubuhnya
Liu Heng tidur ketika dia pertama kali tiba di tempat itu. Dia tidur cukup lama. Ketika dia bangun, dia kebingungan karena dia bangun di tempat yang berbeda. Dia berada di atas. DI udara. Dia melihat hutan tampat dia berada itu sangat luar biasa luas. Itu terlihat dari atas. Liu Heng kakinya digenggam oleh kaki seekor burung elang. Dia dibawa entah ke mana. Dia bingung sendiri. Beberapa detik Liu Heng belum terlalu sadar apa yang terjadi. Ketika dia sadar, dia langsung memberontak. Genggaman burung itu sangat keras. Liu Heng menarik penangnya dan menebas ke arah kaki burung elang itu. Dengan cepat elang itu melepaskan kakinya Liu Heng. Ketika itu terjadi, Liu Heng langsung terdiam. "Sepertinya aku melakukan hal yang bodoh," keluh Liu Heng. Tubuhnya langsung terjatuh dari ketinggian yang sangat tinggi. Liu Heng langsung menggunakan energi qi miliknya untuk memperkuat kakinya. Dia pun terjatuh dan ketika kaki Liu Heng hampir menginjak dahan pohon besar, dia terpeleset dan terjatuh l
Berhari-hari Liu Heng berkeliling hutan itu. Dia beberapa kali harus bertarung dengan hewan yang ada di sana. Beberapa kali juga dia hampir tewas oleh hewan besar yang ada di sana. Semakin lama Liu Heng semakin kuat. Ini bisa menjadi latihan yang bagus untuknya. Latihan yang mempertaruhkan nyawa. Tanpa dia sadar satu bulan sudah berlalu. Dia sudah berada di tahap pondasi qi ke lima. Dia menerobos sudah sejak dua minggu yang lalu, tetapi sampai sekarang tidak ada perubahan sama sekali. Tanda-tanda ingin menerobos saja tidak ada. Padahal di sana kepadatan qi sangat padat. Bahkan lebih padat daripada yang ada di sekte Tebasan Mengalir. Seharusnya Liu Heng bisa cepat menerobos dari biasanya. Bahkan tanpa pill sekalipun. Ini semua memang karena Liu Heng memiliki kecacatan di dantian miliknya.Liu Heng tidak terlalu peduli dengan hal itu karena pernapasan Raja Iblis memang akan menghancurkan dantian miliknya. Yang terpenting adalah dia siap melakukan penapasan Raja Iblis ke tahap dua atau
Ketika mandi Liu Heng merasa sangat kesakitan. Dia merasa perih pada bagian kiri tubuhnya karena tangan kirinya dan bahu kiri itu terluka sangat parah. Daging yang ada di kedua bagian itu sudah banyak hilang. Malah tulangnya yang terlihat. "Kau kuat juga," puji ular besar itu. "Itu pasti akan terasa sangat sakit. Melihatnya saja sudah membuatku merinding. Mungkin kalau aku yang mengalami itu, aku akan pingsan karena menahan rasa sakit itu.""Tidak masalah," jawab Liu Heng. Rasa pedih karena luka yang terkena air itu jauh lebih baik daripada apa yang dia rasakan sebelumnya. Ketika dia membentuk ulang dantian miliknya. Itu terasa seperti dirinya ditusuk oleh ribuan pedang secara bersamaan dan bertubi-tubi. Menahan rasa pedih saja. Itu bukan hal yang sulit bagi dirinya."Kau ingin menungguku sampai aku menembus ke tahap alam awal ke lima, bukan?" tanya Liu Heng.Ular besar itu tidak bisa mengatakan tidak karena dia memang mengatakan itu. Malah dia mengatakan akan membantu bukan hanya s
Setelah satu bulan berlalu akhirnya Liu Heng pun tembus ke tahap alam awal ke lima. Total dia berada di hutan itu sudah dua bulan lebih. Waktu berlalu begitu cepat. Dia bahkan tidak terasa kalau dia sudah dua bulan lebih di sana. "Kau sudah menembus ke tahap alam awal ke lima. Ini saatnya kita bertarung, bukan?" tanya ular besar itu. "Apa kau bisa menyembuhkan tanganku? Ini membuatku agak kesulitan bertarung," tanya Liu Heng. Luka di tangan Liu Heng semakin lama semakin buruk. Luka itu semakin membusuk, tetapi karena Liu Heng cukup ahli mengendalikan qi miliknya. Itu membuat pembusukan luka itu agak bisa diperlambat. Karena satu bulan lebih, itu membuat luka itu semakin busuk. Apalagi Liu Heng berada di dalam goa itu terus. Tempat itu kotor dan tidak streril. Apalagi obat yang dia miliki sebelumnya tidak terlalu beguna. Itu hanya menyembuhkan luka biasa. Kalau luka besar dia membutuhkan pill."Sayangnya tidak bisa. Kalau kau ingin sembuh kalahkan aku saja. Benda yang ada di dalam
Liu Heng tertidur setelah pertarungan itu. Tanpa dia sadari ular itu berubah menjadi bola cahaya seperti sebelumnya. Butiran cahaya itu masuk ke dalam tubuh Liu Heng. Perlahan tubuhnya kembali pulih. Luka pergelangan tangan kiri dan tangan bahu kiri Liu Heng sembuh. Tanpa dia sadari juga dia berhasil menerobos ke tahap alam bumi ke satu. Liu Heng tertidur cukup lama. Dia baru bangun dua hari kemudian. Ketika dia bangun, dia kaget karena tubuhnya kembali pulih. Dia tersenyum. Liu Heng menarik pisau miliknya dan menusuk lintah yang melekat di tubuhnya. Beruntung dia tidak tewas karena kehabisan darah. Setelah membunuh semua lintah yang mengisap darahnya. Liu Heng berkultivasi beberapa menit. Setelah tenaganya pulih dia bangun dan tatapannya tertuju ke arah peti yang ada di tengah pulau kecil yang dikelilingi oleh sungai tempat ular itu berada. "Dia sudah menghilang. Sama seperti sebelumnya," ucap Liu Heng. Dia pun melakukan sedikit peregangan. Setelah itu dia berjalan dan berenang k
Liu Gu dengan semua yang dia miliki. Dia tidak bisa menjatuhkan Liu Heng. Semua serangannya berhasil ditahan oleh Liu Heng dengan pasukan patung miliknya. Dia juga punya kemampuan menyerap qi. Saat tubuhnya disentuh oleh Liu Heng, saat itu juga Liu Gu akan kehilangan banyak qi.Dia juga sudah kehabisan banyak qi saat melawan liu Bu. Dia juga sudah mendapat banyak luka. Ini membuat Liu Gu kesulitan. Padahal lawannya hanya Liu Heng saja. "Tidak mungkin aku kalah, bukan?" keluh Liu Gu. ***Di dalam ruang jiwa Liu Heng. Semuanya hitam karena diselemuti oleh qi Iblis. Bahkan inti Iblis di sana sudah punya mata, mulut dan tanduk. Kepalanya sudah terbentuk, ini saja sudah tidak bisa Liu Heng kendalikan. Apalagi saat Inti Iblis ini berubah menjadi wujud Iblis utuh. Itu sangat gila. "Menyerahlah. Kau tidak akan bisa menang melawanku."Medusa memegang pundaknya yang terluka. Dia dikepung oleh belasan Iblis. Medusa berusaha menghentikan inti Iblis ini menyerap qi. Kalau itu terus terjadi, mak
Pi Xiu dan Hou menelan ludah. Mereka menunggu ledakan yang mereka buat hilang lebih dulu. Mereka berharap kalau Liu Heng tewas. Perlahan mulai terlihat wujud Liu Heng. Ketika mereka melihat siluet Liu Heng yang sedang berdiri, itu membuat mereka langsung lemas."Sial. Dia masih hidup.Hou dan Pi Xiu sudah berada di akhir hayat mereka. Mereka sudah mengerahkan seluruh yang mereka miliki pada serangan terakhir tadi. Sayangnya itu gagal. Liu Heng menghentakkan kakinya ke bawah. Itu membuat semua debu yang menutupi dirinya langsung hilang. Dia tersenyum. "Kalian bodoh sekali."Terlihat kalau tubuh Lu Fei penuh luka. Hanya saja dia masih bisa berdiri dan perlahan tubuhnya sembuh dengan sendirinya. Apalagi terlihat ada beberapa patung menempel pada tubuh Liu Heng. Yang artinya sambaran petir Pi Xiu diserap oleh patung-patung itu. Wajar saja Liu Heng masih hidup."Kau sangat beruntung."Liu Heng langsung muncul di depan Pi Xiu dan Hou. Keduanya ingin melompat mundur ke belakang. Mereka ingi
Hou membuat ribuan tombak kegelapan. Pi Xiu dengan kekuatannya. Dia membuat semua tombak kegelapan itu berubah menjadi berlian yang sangat kuat. Satu gerakan tangan Hou langsung membuat semua tombak itu diturunkan. Liu Heng menyatuhkan kedua tangannya membentuk seperti sedang berdoa.Satu detik kemudian sebuah dinding qi Iblis muncul membenturk sebuah dinding. Itu langsung memantulkan semua tombak itu. Satu detik kemudian seteleh semua tombak berlian itu dipentalkan. Dua dinding qi Iblis berubah menjadi tombak juga. Itu langsung digerakkan dan melesat ke arah Hou dan Pi Xiu. "Apa yang harus kami lakukan?" keluh Pi Xiu. Mereka masih diserang oleh ribuan patung dan ditambah diserang oleh begitu banyak tombak yang terkuat dari qi Iblis. Belum lagi Liu Heng yang juga akan melakukan serangan. Itu sangat mengejutkan sekali. Benar saja Liu Heng maju dan mulai melakukan serangan lagi.Hou dan Pi Xiu dibuat kesal. Mereka pun bekerja sama lagi. Kali ini mereka menunrunkan ego mereka masing-
Pi Xiu dan Hou sangat kewalahan melawan Liu Bu. Mereka kalah dalam semua sisi. Barulah setelah Liu Gu datang, mereka berhasil unggul. Bantuan liu Gu sangat luar biasa berarti bagi mereka. Pi Xiu dan Hou melirik ke arah belakang, mereka merasakan kalau ada kekuatan yang sangat besar bergerak ke arah mereka. "Kalahkan dia! Aku akan menahan Liu Bu sendirian.""Kau yakin?" Terlihat raut wajah ragu di wajah Liu Gu, tetapi dia mengangguk. "Aku yakin."Pi Xiu dan Hou pun membalik badan. Mereka akan melawan Liu Heng dengan kekuatan baru miliknya. Dia akan melawan dua hewan roh terkuat. Keduanya bisa merasakan kalau Liu Heng sudah berbeda dengan dirinya yang sebelumnya. "Aku tidak menyangka kau masih hidup.""Aku tidak akan mati sebelum berhasil membunuh kalian.""Hhahaahaa, omong kosong macam apa itu? Kau kira hanya karena kau bertambah kuat, kau bisa menang melawan kami. Itu sangat mustahil untuk dirimu." Hou meremehkan Liu Heng. Puluhan ribu patung Liu Heng muncul di belakang dirinya.
Hou baru ingin membunuh Lou Ouyang, tetapi tiba-tiba saja tubuhnya tertekan ke bawah. Dia pun terjatuh. Itu membuat dia muntah darah. Padahal itu hanya tekanan dari aura membunuh milik Liu Bu saja. Hou dibuat tercengan, dia tidak pernah berpikir kalau Liu Bu akan sekuat ini. Wush!Kibasan ingin aura Liu Bu mengenai tubuh Hou. Saat itu juga tubuh Hou terpental sangat jauh. Tubuhnya membentur dinding. Bukan hanya Hou, tetapi semua orang di ibu kota terpental oleh aura Liu Bu kecuali bagian yang dihalangi oleh penghalang api milik Liu Gu. Tanah dan rumah-rumah di sana juga tertekan ke bawah, termasuk mereka semua. Cuma kibasan qi Liu Bu tidak mementalkan mereka karena ditahan oleh pembatas api milik Liu Gu."Dia sudah mulai menggila. Ini bukan saatnya bermain-main lagi."Liu Gu membalik badan. Dia ingin pergi ke arah Liu Bu berada, tetapi Die Bao berusaha menahan Liu Gu, tetapi dia dengan mudah dijatuhkan. Die Bao bukan lawan yang setara dengan Liu Gu. "Kenapa kau sangat ingin membunu
Lou Ouyang membuat sebuah penghalang. Dia menahan pukulan Hou. Saat yang sama, Lou Huyi membuat ribuan tombak yang terbuat dari air. Saa dia menggerakkan tangannya ke bawah, sesaat itu juga ribuan tombak air itu langsung turun ke bawah, mengarah ke arah Hou. Hou ingin mundur, tetapi sebuah tangan api memegang kaki Hou dengan sangat kuat. "Kau tidak akan bisa pergi."Hou tersenyum kecil. "Kalian terlalu meremehkan diriku."Dia pun menghentakkan kakinya. Saat itu juga tanah naik ke tas. Tubuh Lou Ouyang terpental ke atas bersama dengan penghalang yang dia buat. Ribuan tombak itu menghujam ke bawah. Saat itu juga Hou berhasil menghindari semua serangan itu. Tanah di sekitar dirinya naik ke atas kecuali bagian kecil tempat dia berada. Setelah ribuan tombak air itu berhenti, tanah turun kembali. Lou Ouyang dan Long Buyi melakukan serangan dari dua arah dia berbeda. Hou melirik dan sebuah tombak kegelapan langsung menusuk ke arah mereka. Lou Ouyang dan Long Buyi langsung terjatuh ke bawah
Saat Liu Bu berubah ke wujud naganya, semua orang langsung menatap ke arah yang sama. Liu Gu yang melihat itu, dia berdecak kesal. Dia sudah tahu alasan kenapa Liu Bu begitu karena dia sudah melihat kalau Qin Chan dikendalikan oleh Pi Xiu. Liu Gu memalingkan pandangannya. Dia fokus dengan pertarungan yang sedang dia lakukan. "Kau adalah kakak yang tidak punya hati nurani. Kau tahu, yang kau lakukan itu menyakiti hati adikmu. Dia selalu saja mengatakan kepadaku kalau kau bisa berubah, tetapi yang kau lakukan." Die Bao menggeleng heran. "Kau tidak layak dipanggil kakak. Kau adalah Iblis."Liu Gu tersenyum. Matanya terlihat agak kecewa. "Aku tahu itu. Aku memang adalah Iblis karena itu aku akan membunuh kalian semua."Die Bao melirik ke kiri dan kanan. Semua orang sudah bangun, padahal mereka baru saja dijauhkan oleh Liu Gu. Hanya saja tekad mereka sangat besar. Bisa bertahan sangat lama melawan Liu Gu itu adalah sesuatu yang sangat luar biasa. Tidak semua orang bisa melakukan ini meski
Bukkkk!"Aaaarrrgh!" Liu Heng terpental. Dia muntah darah lagi. Liu Heng di pukuli tanpa henti. Dia tidak bisa memberikan banyak perlawanan. Setiap kali dia mencoba menyerang lawannya, saat itu juga dia harus terjatuh dengan keadaan kepala dibawah. Liu Heng baru ingin bangun, tetapi Hou muncul dan langsung menginjak kepala Liu Heng. Patung jenderal naga berusaha menyerang Hou, tetapi dengan satu ledakan qi. Patung itu langsung hancur. Liu Heng dengan gesit, dia berhasil bangun dan menjauh dari sana. Liu Heng mengerenyitkan wajahnya, dia merasakan sakit di sekujur tubuhnya. Liu Heng sudah berusaha mengerahkan seluruh kekuatannya, tetapi dia tetap saja dikalahkan. Hou sangat cepat dan kuat. Dibandingkan Liu Heng dengan kekuatan naga dan qi Iblisnya pun, masih lebih kuat Hou. Bukan hanya itu, Hou juga menggunakan kekuatan kegelapan. Itu mirip dengan qi Iblis milik Liu Heng. Hanya saja berbeda sifatnya. Milik Liu Heng adalah qi Iblis. Sedangkan, milik Hou adalah inti kegelapan. Itu ter
Tou Tie sudah kehilangan kendali akan dirinya. Liu Heng sudah menerima begitu banyak luka. Untung saja dia punya patung jenderal naga. Dengan bantuan patung itu, Liu Heng berhasil menahan beberapa serangan kuat dari Tou Tie. Tanpa jenderal pasukan naga itu, Liu Heng mungkin sudah kalah sekarang.Liu Heng menarik napas dan menghembuskan napasnya dengan pelan. Dia pun memasang kuda-kuda membungkuk dengan pedang yang masih diserungkan. Liu Heng akan memfokuskan semua serangannya pada serangan ini. "Kalian tahan monster itu untukku."Medusa dan jenderal pasukan naga itu mengangguk. Mereka pun langsung maju ke depan dan mulai melakukan serangan. Tou Tie juga terus melakukan serangan. Liu Heng sibuk mengumpulkan qi di pedangnya. Dia harus mengakhiri Tou Tie dengan satu kali serangan. Tou Tie pun melakukan serangan yang sangat kuat. Nalurinya mengatakan kalau dia dalam bahaya karena itu dia langsung mengincar Liu Heng. Patung jenderal naga menahan serangan itu. Hampir berhasil, tetapi Tou