Setelah menjelaskan beberapa hal dan mendapa jaminan dari Jue Die, Liu Heng pun diberikan kebebasan. Dia kembali ke dapur. Semua yang terjadi pada Liu Heng akan dipertanggung jawabkan oleh Jue Die.Keseharian Liu Heng berjalan dengan sangat biasa. Tidak ada yang aneh sama sekali. Dia terus berlatih sepanjang hari. Dia bersikap senormal yang dia biasa. Dia tidak ingin terlihat menonjol karena dia sedang diawasi. Awalnya berlangsung dengan mudah, tetapi tiba-tiba saja semua kadamaian itu pun kacau. Ketika dia sedang berjalan ke gedung alchemy, Liu Heng dihadang oleh Lin Ju bersama dengan beberapa orang rekannya. Liu Heng berdecak kesal. Dia pun berjalan kembali. Dia mencoba mengabaikan Lin Ju, tetapi itu bukan keputusan yang tepat. Lin Ju langsung meminta anak buahnya untuk mengepung Liu Heng. "Kau tdiak akan bisa pergi ke mana pun lagi," ucap Lin Ju. Dia pun berjalan dan berdiri tepat di depan Liu Heng. Tatapan Lin Ju sangat tajam dan sombong. Dia sudah menjadi murid dalam sekte Te
Setelah selesai dengan Lin Ju dan anak buahnya. Lin Ju ditendang bagian wajahnya. Itu membuat Lin Ju semakin lebih kesakitan. Sedangkan, anak buah Lin Ju kesakitan karena bagian itunya ditendang. Setelah merasa puas Liu Heng pergi dari sana. Dia meninggalkan mereka begitu saja. Dia pergi ke gedung alchemy, dia punya urusan di sana. Dia berjelan dengan wajah kesal. Ketika dia tiba di gedung alchemy, dia langsung memasang wajah bahagia. Dia langsung tersenyum kembali."Ah, kita bertemu kembali," ucap Liu Heng. Dia mengeluarkan buku yang sebelumnya dia pinjam. "Aku sudah selesai dengan ini. Kali ini aku ingin meminjam bukul alchemy yang lain. Apa kau punya rekomendasi?" tanya Liu Heng. Xing Rue mengerutkan keningnya. "Kau itu cacat. Seharusnya kau sadar diri. Untuk apa kau belajar alchemy. Itu tidak akan berguna sama sekali bagi dirimu. Lebih baik kau belajar tentang puisi, kaligrafi atau hal sejenisnya. Itu adalah keterampilan yang tidak membutuhkan kultivasi. Lebih baik kau belajar i
Lin Ju merasa kesal dan mengadu kepada gurunya. Mendengar itu gurunya langsung marah dan bertanya di mana Liu Heng tinggal, tetapi wajahnya langsung muram ketika mendengar kalau Liu Heng itu tinggal di dapur dan orang yang bertanggung jawab adalah Jue Die. Itu membuatnya malas sendiri."Begini saja, kau tantang saja bocah bernama Liu Heng itu untuk bertarung di arena hidup dan mati. Kau bisa membunuhnya di sana. Tidak ada yang bisa menyalahkan dirimu kalau kau melakukan itu," usul guru Lin Ju. Wajah Lin Ju langsung tidak bagus. Dia baru saja dikalahkan dan gurunya meminta dia untuk bertarung di arena hidup dan mati. Dia merasa gurunya ingin membunuh dirinya. Lin Ju ingin menolak, tetapi gurunya langsung pergi dari sana. "Kau tunggu saja di sini. Aku akan mendaftarkan namamu dan bocah itu," ucap guru Lin Ju. Dia langsung bergegas pergi dari sana. Lin Ju ingin menghentikan gurunya, tetapi gurunya lebih dulu bergegas pergi dari sana. Lin Ju menelan ludahnya. Dia pun berlari mengejar g
"Apa yang kau punya?" tanya Zhang Zu. "Aku akan menunjukkannya, tetapi sebelum itu senior harus memberikan aku cincin ruang lebih dulu. Benda ini pasti akan menarik dan luar biasa," ucap Liu Heng. Zhang Zu merasa dirinya seolah ingin ditipu oleh Liu Heng. Dia mentap wajah Liu Heng. Yang terlihat hanyalah wajah senang Liu Heng. Dia berdecak dan akhirnya mengambil satu cincin ruang miliknya dan meletakkan itu di atas meja. Tanpa basa-basi sama sekali, Liu Heng langsung mengambil cincin ruang itu dan menyarungkannya ke jarinya. Setelah itu dia mengeluarkan sesuatu dari kantongnya. Dia meletakkan benda itu di atas meja. "Ini adalah ginseng emas yang berumur 300 tahunan. Senior tidak akan menemukan ini di mana pun," ucap Liu Heng. Gingseng emas tidaklah langkah, tetapi tidak ada yang berumur sampai 300 tahun. Kalau pun ada biasanya umurnya tidak lebih dari sepuluh tahun karena memang khasiatnya yang banyak. Gingseng emas bisa dibuat menjadi berbagai macam jenis pill. "Apa aku bisa me
Liu Heng sedang berjalan ke arah dapur. Ketika dia berjalan, dia bertemu dengan seseorang yang tiba-tiba menghentikan dirinya. Orang itu menatap Liu Heng dengan tatapan curiga. Liu Heng kebingungan. Dia memiringkan kepalanya. "Ada apa?" tanya Liu Heng.Orang itu tiba-tiba saja memegang pundak Liu Heng. Liu Heng ingin menepis tangan itu, tetapi tubuhnya terasa di tekan sangat keras kebawah. Liu Heng merasa tubuhnya ditekan oleh batu yang sangat besar. Padahal itu hanya tangan. "Tidak ada apa-apa. Aku hanya sedikit tertarik padamu," ucap Shan Hu. Dia pun pergi dari sana. Liu Heng membalik badan dan orang itu sudah menghilang. Padahal satu detik yang lalu, orang itu ada di dekat dirinya. Liu Heng mengangkat kedua bahunya dan dia pun pergi dari sana. Dia tidak mengerti dan memilih tidak peduli. Liu Heng melanjutkan perjalanannya kembali ke dapur. Dia ingin lanjut berlatih kembali. Dia masih ada waktu cukup banyak sebenarnya, tetapi dia tidak tahu kapan dia bisa membuat pill itu. Alche
Xie Xie kaget ketika melihat seseorang datang ke tempat dia latihan dan lagi orang itu bukan orang yang dia kenal. Orang yang sangat asing bagi dirinya. Xie Xie langsung memasang kuda-kuda. Dia melirik ke kiri dan ke kanan secara berulang. Dia mencari senjata atau apa pun yang bisa diagunakan. "Tidak perlu secemas itu. Aku ke sini hanya karena aku tertarik pada dirimu. Kau gadis yang cantik dan juga berbakat. Aku rasa kau cocok untuk menjadi istri dari pengeran kami," ucap orang itu. Dia adalah Shan Hu. Ketika sedang mencari keberadan kitab Raja Iblis, dia melihat Xie Xie dari jarak jauh. Terlihat Xie Xie yang begitu cantik dan berbakat itu menarik perhatian Shan Hu karena itu dia mendatangi Xie Xie. "Apa maksudmu?" tanya Xie Xie. "Kau berlatihlah dengan giat agar kau cepat menjadi kuat. Setelah itu aku akan menemuimu kembali," ucap Shan Hu. Dia melemparkan pedang Xie Xie kembali. Shan Hu pun pergi dari sana tanpa menjelaskan apa yang dia maksud sebelumnya. Xie Xie yang ada di sa
"Apa kau ingin menjadi muridku?" tanya Zhang Zu. Xing Rue terkejut. Padahal dia sangat ingat, dulu Zhang Zu mengatakan kalau dia hanya akan memiliki satu orang murid dan itu adalah dirinya yaitu Xing Rue, tetapi sekarang Zhang Zu meminta Liu Heng menjadi muridnya. Xing Rue baru ingin protes, tetapi Liu Heng sudah menolak lebih dulu."Aku tidak ingin menjadi murid siapa pun. Aku tidak ingin berhutang budi besar pada satu orang. Kalau kau menjadi guruku, maka aku harus sepunuhnya mengabdi sebagai murid. Itu hanya akan membuatku kebebasanku terkekang," jawab Liu Heng. "Aku bisa membebasakan dirimu melakukan apa pun."Liu Heng menggelenng. "Aku tidak akan menjadi murid siapa pun. Banyak hal yang tidak aku tahu di masa depan. Aku tidak ingin hubungan murid dan guru membuatku bimbang memutuskan sesuatu," jelas Liu Heng. Zhang Zu tidak bisa memaksa lagi. Terlihat jelas kalau dia serius dan sudah membulatkan keputusannya. Zhang Zu memberikan kembali pill yang ada di tangannya. Liu Heng men
Hari pertarungan Liu Heng melawan Lin Ju sudah tiba. Di sekitar arena Hidup dan Mati sudah dipenuhi oleh banyak orang. Rasa penasaran membuat mereka datang. Banya jenis rasa penasaran yang dirasakan setiap orang. Dia atas sana sudah ada Ma Ku. Dia yang akan menjadi wasit. Dia mengajukan dirinya sendiri. Dia juga penasaran dengan kehebatan Liu Heng. Dia sudah ada di sana sejak tengah hari. Semua orang juga. Lin Ju dan gurunya juga sudah ada di sana. Bahkan ornag tua Lin Ju yaitu Lin Xu yang merupakan tetua sekte luar juga sudah ada di sana. Satu jam berlu begitu saja dan satu jam lagi berlalu hingga sore hari. "Di mana Liu Heng?""Kenapa dia belum datang?""Apa dia penakut?"Penonton mulai berteriak. Ma Ku juga tidak mengerti, dia langsung meminta salah satu guru untuk menyusul Liu Heng ke dapur. Dia bahkan menekankan pada guru itu untuk menyeret Liu Heng kalau dia tidak ingin datang. Lin Ju dan Bong Bo-Guru Lin Ju-datang ke atas arena pertarungan. Mereka sudah menunggu sangat lama
Liu Gu dengan semua yang dia miliki. Dia tidak bisa menjatuhkan Liu Heng. Semua serangannya berhasil ditahan oleh Liu Heng dengan pasukan patung miliknya. Dia juga punya kemampuan menyerap qi. Saat tubuhnya disentuh oleh Liu Heng, saat itu juga Liu Gu akan kehilangan banyak qi.Dia juga sudah kehabisan banyak qi saat melawan liu Bu. Dia juga sudah mendapat banyak luka. Ini membuat Liu Gu kesulitan. Padahal lawannya hanya Liu Heng saja. "Tidak mungkin aku kalah, bukan?" keluh Liu Gu. ***Di dalam ruang jiwa Liu Heng. Semuanya hitam karena diselemuti oleh qi Iblis. Bahkan inti Iblis di sana sudah punya mata, mulut dan tanduk. Kepalanya sudah terbentuk, ini saja sudah tidak bisa Liu Heng kendalikan. Apalagi saat Inti Iblis ini berubah menjadi wujud Iblis utuh. Itu sangat gila. "Menyerahlah. Kau tidak akan bisa menang melawanku."Medusa memegang pundaknya yang terluka. Dia dikepung oleh belasan Iblis. Medusa berusaha menghentikan inti Iblis ini menyerap qi. Kalau itu terus terjadi, mak
Pi Xiu dan Hou menelan ludah. Mereka menunggu ledakan yang mereka buat hilang lebih dulu. Mereka berharap kalau Liu Heng tewas. Perlahan mulai terlihat wujud Liu Heng. Ketika mereka melihat siluet Liu Heng yang sedang berdiri, itu membuat mereka langsung lemas."Sial. Dia masih hidup.Hou dan Pi Xiu sudah berada di akhir hayat mereka. Mereka sudah mengerahkan seluruh yang mereka miliki pada serangan terakhir tadi. Sayangnya itu gagal. Liu Heng menghentakkan kakinya ke bawah. Itu membuat semua debu yang menutupi dirinya langsung hilang. Dia tersenyum. "Kalian bodoh sekali."Terlihat kalau tubuh Lu Fei penuh luka. Hanya saja dia masih bisa berdiri dan perlahan tubuhnya sembuh dengan sendirinya. Apalagi terlihat ada beberapa patung menempel pada tubuh Liu Heng. Yang artinya sambaran petir Pi Xiu diserap oleh patung-patung itu. Wajar saja Liu Heng masih hidup."Kau sangat beruntung."Liu Heng langsung muncul di depan Pi Xiu dan Hou. Keduanya ingin melompat mundur ke belakang. Mereka ingi
Hou membuat ribuan tombak kegelapan. Pi Xiu dengan kekuatannya. Dia membuat semua tombak kegelapan itu berubah menjadi berlian yang sangat kuat. Satu gerakan tangan Hou langsung membuat semua tombak itu diturunkan. Liu Heng menyatuhkan kedua tangannya membentuk seperti sedang berdoa.Satu detik kemudian sebuah dinding qi Iblis muncul membenturk sebuah dinding. Itu langsung memantulkan semua tombak itu. Satu detik kemudian seteleh semua tombak berlian itu dipentalkan. Dua dinding qi Iblis berubah menjadi tombak juga. Itu langsung digerakkan dan melesat ke arah Hou dan Pi Xiu. "Apa yang harus kami lakukan?" keluh Pi Xiu. Mereka masih diserang oleh ribuan patung dan ditambah diserang oleh begitu banyak tombak yang terkuat dari qi Iblis. Belum lagi Liu Heng yang juga akan melakukan serangan. Itu sangat mengejutkan sekali. Benar saja Liu Heng maju dan mulai melakukan serangan lagi.Hou dan Pi Xiu dibuat kesal. Mereka pun bekerja sama lagi. Kali ini mereka menunrunkan ego mereka masing-
Pi Xiu dan Hou sangat kewalahan melawan Liu Bu. Mereka kalah dalam semua sisi. Barulah setelah Liu Gu datang, mereka berhasil unggul. Bantuan liu Gu sangat luar biasa berarti bagi mereka. Pi Xiu dan Hou melirik ke arah belakang, mereka merasakan kalau ada kekuatan yang sangat besar bergerak ke arah mereka. "Kalahkan dia! Aku akan menahan Liu Bu sendirian.""Kau yakin?" Terlihat raut wajah ragu di wajah Liu Gu, tetapi dia mengangguk. "Aku yakin."Pi Xiu dan Hou pun membalik badan. Mereka akan melawan Liu Heng dengan kekuatan baru miliknya. Dia akan melawan dua hewan roh terkuat. Keduanya bisa merasakan kalau Liu Heng sudah berbeda dengan dirinya yang sebelumnya. "Aku tidak menyangka kau masih hidup.""Aku tidak akan mati sebelum berhasil membunuh kalian.""Hhahaahaa, omong kosong macam apa itu? Kau kira hanya karena kau bertambah kuat, kau bisa menang melawan kami. Itu sangat mustahil untuk dirimu." Hou meremehkan Liu Heng. Puluhan ribu patung Liu Heng muncul di belakang dirinya.
Hou baru ingin membunuh Lou Ouyang, tetapi tiba-tiba saja tubuhnya tertekan ke bawah. Dia pun terjatuh. Itu membuat dia muntah darah. Padahal itu hanya tekanan dari aura membunuh milik Liu Bu saja. Hou dibuat tercengan, dia tidak pernah berpikir kalau Liu Bu akan sekuat ini. Wush!Kibasan ingin aura Liu Bu mengenai tubuh Hou. Saat itu juga tubuh Hou terpental sangat jauh. Tubuhnya membentur dinding. Bukan hanya Hou, tetapi semua orang di ibu kota terpental oleh aura Liu Bu kecuali bagian yang dihalangi oleh penghalang api milik Liu Gu. Tanah dan rumah-rumah di sana juga tertekan ke bawah, termasuk mereka semua. Cuma kibasan qi Liu Bu tidak mementalkan mereka karena ditahan oleh pembatas api milik Liu Gu."Dia sudah mulai menggila. Ini bukan saatnya bermain-main lagi."Liu Gu membalik badan. Dia ingin pergi ke arah Liu Bu berada, tetapi Die Bao berusaha menahan Liu Gu, tetapi dia dengan mudah dijatuhkan. Die Bao bukan lawan yang setara dengan Liu Gu. "Kenapa kau sangat ingin membunu
Lou Ouyang membuat sebuah penghalang. Dia menahan pukulan Hou. Saat yang sama, Lou Huyi membuat ribuan tombak yang terbuat dari air. Saa dia menggerakkan tangannya ke bawah, sesaat itu juga ribuan tombak air itu langsung turun ke bawah, mengarah ke arah Hou. Hou ingin mundur, tetapi sebuah tangan api memegang kaki Hou dengan sangat kuat. "Kau tidak akan bisa pergi."Hou tersenyum kecil. "Kalian terlalu meremehkan diriku."Dia pun menghentakkan kakinya. Saat itu juga tanah naik ke tas. Tubuh Lou Ouyang terpental ke atas bersama dengan penghalang yang dia buat. Ribuan tombak itu menghujam ke bawah. Saat itu juga Hou berhasil menghindari semua serangan itu. Tanah di sekitar dirinya naik ke atas kecuali bagian kecil tempat dia berada. Setelah ribuan tombak air itu berhenti, tanah turun kembali. Lou Ouyang dan Long Buyi melakukan serangan dari dua arah dia berbeda. Hou melirik dan sebuah tombak kegelapan langsung menusuk ke arah mereka. Lou Ouyang dan Long Buyi langsung terjatuh ke bawah
Saat Liu Bu berubah ke wujud naganya, semua orang langsung menatap ke arah yang sama. Liu Gu yang melihat itu, dia berdecak kesal. Dia sudah tahu alasan kenapa Liu Bu begitu karena dia sudah melihat kalau Qin Chan dikendalikan oleh Pi Xiu. Liu Gu memalingkan pandangannya. Dia fokus dengan pertarungan yang sedang dia lakukan. "Kau adalah kakak yang tidak punya hati nurani. Kau tahu, yang kau lakukan itu menyakiti hati adikmu. Dia selalu saja mengatakan kepadaku kalau kau bisa berubah, tetapi yang kau lakukan." Die Bao menggeleng heran. "Kau tidak layak dipanggil kakak. Kau adalah Iblis."Liu Gu tersenyum. Matanya terlihat agak kecewa. "Aku tahu itu. Aku memang adalah Iblis karena itu aku akan membunuh kalian semua."Die Bao melirik ke kiri dan kanan. Semua orang sudah bangun, padahal mereka baru saja dijauhkan oleh Liu Gu. Hanya saja tekad mereka sangat besar. Bisa bertahan sangat lama melawan Liu Gu itu adalah sesuatu yang sangat luar biasa. Tidak semua orang bisa melakukan ini meski
Bukkkk!"Aaaarrrgh!" Liu Heng terpental. Dia muntah darah lagi. Liu Heng di pukuli tanpa henti. Dia tidak bisa memberikan banyak perlawanan. Setiap kali dia mencoba menyerang lawannya, saat itu juga dia harus terjatuh dengan keadaan kepala dibawah. Liu Heng baru ingin bangun, tetapi Hou muncul dan langsung menginjak kepala Liu Heng. Patung jenderal naga berusaha menyerang Hou, tetapi dengan satu ledakan qi. Patung itu langsung hancur. Liu Heng dengan gesit, dia berhasil bangun dan menjauh dari sana. Liu Heng mengerenyitkan wajahnya, dia merasakan sakit di sekujur tubuhnya. Liu Heng sudah berusaha mengerahkan seluruh kekuatannya, tetapi dia tetap saja dikalahkan. Hou sangat cepat dan kuat. Dibandingkan Liu Heng dengan kekuatan naga dan qi Iblisnya pun, masih lebih kuat Hou. Bukan hanya itu, Hou juga menggunakan kekuatan kegelapan. Itu mirip dengan qi Iblis milik Liu Heng. Hanya saja berbeda sifatnya. Milik Liu Heng adalah qi Iblis. Sedangkan, milik Hou adalah inti kegelapan. Itu ter
Tou Tie sudah kehilangan kendali akan dirinya. Liu Heng sudah menerima begitu banyak luka. Untung saja dia punya patung jenderal naga. Dengan bantuan patung itu, Liu Heng berhasil menahan beberapa serangan kuat dari Tou Tie. Tanpa jenderal pasukan naga itu, Liu Heng mungkin sudah kalah sekarang.Liu Heng menarik napas dan menghembuskan napasnya dengan pelan. Dia pun memasang kuda-kuda membungkuk dengan pedang yang masih diserungkan. Liu Heng akan memfokuskan semua serangannya pada serangan ini. "Kalian tahan monster itu untukku."Medusa dan jenderal pasukan naga itu mengangguk. Mereka pun langsung maju ke depan dan mulai melakukan serangan. Tou Tie juga terus melakukan serangan. Liu Heng sibuk mengumpulkan qi di pedangnya. Dia harus mengakhiri Tou Tie dengan satu kali serangan. Tou Tie pun melakukan serangan yang sangat kuat. Nalurinya mengatakan kalau dia dalam bahaya karena itu dia langsung mengincar Liu Heng. Patung jenderal naga menahan serangan itu. Hampir berhasil, tetapi Tou