"Kenapa kau melakukan itu?" keluh Lui Bi. "Kalau kau ingin mengambil tanaman obat Kau harus mengambilnya dari akar. Kalau kau hanya memotong sebagian saja. Itu akan mengurangi manfaat dari tanaman obatnya. Saat digunakan membuat pill, itu akan mengurangi efek dari obat itu. Misal saja obat yang dibuat adalah pill penyembuh yan seharusnya bisa menyembuhkan luka dalam waktu dua menit, tetapi karena cara tanaman obatnya tidak sempurna, maka efek penyembuhannya baru mulai bekerja saat empat menit. Cara memanen tanaman obat itu sangatlah penting," jelas Lui Bi. Bu Yunshi dan Bu Longshi mengangguk paham. Mereka tidak terlalu paham cara memanen tanaman obat. Ini pertama kalinya dia mencoba. Bu bersaudara ingin mencoba menoleh tanaman obat menjadi pill. Lui Bi tidak punya kemampuan untuk mengolah tanaman obat seperti ahli alkimia. Dia juga hanya manusia bisa. Hanya saja Lui Bi punya pengetahuan yang banyak. Dia membaca banyak buku karena itu anggota yang lainnya sering bertanya kepada dirin
"Jangan masuk lagi!" tegas Lou Ouyang. Liu Heng dengan keras kepalanya, dia tetap masuk ke dalam sana. Dia tidak mendengarkan perkataan Lou Ouyang sama sekali. Itu membuat Lou Ouyang kesal. Pada akhirnya mereka masuk ke dalam sana. Keduanya mulai berjalan dan berkeliling lagi. Hasilnya seperti apa yang Liu Heng lakukan tadi. Tidak ada siapa pun di sana. Nihil. Liu Heng menggaruk kepalanya, dia bingung sendiri. Dia yakin kalau ada sesuatu di sana yang membuat desa itu membeku. Tidak mungkin desa itu membeku tanpa sebab sama sekali. Sangat mustahil itu terjadi. "Sudah selesai?" tanya Lou Ouyang. Liu Heng diam. Dia berpikir cukup lama di sana. Kakinya sudah membeku sampai ke bagian lutut. Entah kali ini sedikit lebih lembat dari sebelumnya. Ini agak aneh bagi Liu Heng. Dia pun mengangguk."Baiklah, kalau begitu kita akan keluar," jawab Liu Heng.Liu Heng berencana untuk melanjutkan perjalanannya dengan cara memutar. Sedikit memutar tidak masalah. Awalnya begitu, tetapi Liu Heng menya
"Cepat cari mereka!" teriak penduduk desa. Mereka terus mencari keberadaan Dong Xing dan Dong Hien yang merupakan hewan roh. Hewan roh dan hewan sihir punya ciri yang berbeda dan salah duanya adalah hewan sihir tidak bisa bicara dan hewan roh bisa bicara kejak kecil, hewan roh bisa berubah wujud menjadi manusia dan Hewan sihir tidak bisa. Perbedaan lainnya adalah hewan roh lebih tidak bringas. Mereka tidak sembarang menyerang manusia atau makhluk lain. "Kakak, aku ingin bertemu dengan ibu," ucap Dong Hien. Mereka babak belur dipukuli oleh para penduduk desa. Mereka berdua ingin dibunuh oleh mereka karena mereka adalah hewan roh jenis rubah. Keduanya datang ke sana bersama dengan ibu mereka. Awalnya baik-baik saja. Mereka bisa hidup damai selam satu bulan, tetapi tiba-tiba saja ibu mereka jatuh cinta dengan manusia. Jatuh cinta dengan manusia yang salah. Manusia itu pun mengetahui kalau ibu mereka bukan manusia dan langsung diadukan ke seluruh penduduk desa. Dengan cepat ibu merek
Liu Heng dan Lou Ouyang sekarang tidak hanya berdua. Mereka sekarang melakukan perjalanan ke sekte Teratai Es bertempat ditambah Dong Xing dan Dong Hien. Dong Hien dan Dong Xing adalah hewan roh yang masih anak-anak. Mereka masih punya potensi menjadi kuat. Bahkan kemungkinannya sangat besar. Hanya saja terlalu berisik membawa hewan roh. Liu Heng tidak boleh membiarkan kedua saudara kembar itu ketahuan kalau mereka adalah hewan roh karena bisa memancing orang yang ingin membunuh keduanya. Hewan roh dan manusia memang tidak saling menyukai satu sama lain. Lebih tepatnya manusia membenci hewan roh karena kejadian di masa lalu. Hewan roh juga tidak menyukai manusia, tetapi hanya sebatas tidak suka. Mereka tidak akan membunuh manusia kecuali manusia yang lebih dulu mengusik mereka. "Gunakan ini! Kalian jangan melepaskannya," pinta Liu Heng sambil memberikan topeng dan jubah kepada Dong Xing dan Dong Hien. Si kembar punya ekor karena itu harus mengenakan jubah untuk menutup ekor mereka.
Dong Xing dan Dong Hien sangat menempel pada Liu Heng. Hanya Liu Heng yang mereka percayai. Mereka sedang ketakutan karena terlalu ramai manusia di sana karena itu mereka ketakutan. Keduanya trauma dengan kejadian di desa sebelumnya. Setiap kali melihat manusia, yang muncul di kepala mereka adalah Kejadian mereka dipukuli sampai babak belur. Itu melekat pada diri mereka berdua. Liu Heng mengelus kepala si kembar. "Aku ada di sini," ucap Liu Heng. Dia mencoba menenangkan si kembar. Sudah dibilang begitu pun, tetap saja keduanya ketakutan. Mereka menggenggam baju Liu Heng dengan erat, takut terlepas dan kehilangan Liu Heng. Padahal Liu Heng tidak akan meninggalkan mereka berdua. Liu Heng memang kejam dan manipulatif, tetapi dia juga masih punya hati. Tidak akan tega dia meninggalkan dua anak kecil yang polos dan tidak bersalah. Setelah tiba di toko, Liu Heng mengajak si kembar ke restoran. Tempat makanan yang cukup mahal dan enak. Liu Heng langsung memesan makanan untuk mereka semua.
Suasana menegang antara Liu Heng dan Qin Yu. Keduanya saling menatap satu sama lain. Pasukan Qin Yu sudah bersiap dengan memegang pedang mereka. Lou Ouyang cemas. Dia memegang ujung lengan baju Liu Heng sambil menggeleng kan kepalanya. Di sisi lain Dong Xing dan Dong Hien terlihat ketakutan. Mereka menarik ujung baju Liu Heng. Liu Heng pun menghela napas. Dia pun kembali duduk."Aku tidak akan ikut campur urusan mu, tetapi kalau kau menyakiti Lou Ouyang seperti tadi. Aku tidak akan membiarkan itu!" ucap Liu Heng. Qin Yu ingin marah. Dia tidak terima dengan apa yang dikatakan oleh Liu Heng, tetapi Lou Ouyang memegang tangan Qin Yu. Dia menarik tangan Qin Yu untuk ikut dirinya. Qin Yu pun pergi dari sana. Hanya dia dan Lou Ouyang saja. Keduanya mengobrol satu sama lain, hanya berdua. Liu Heng melirik ke arah tempat Lou Ouyang dan Qi Yu berbicara. Keduanya cukup lama berbincang. Liu Heng mengelus kepada si kembar dan meminta mereka untuk melanjutkan makan. Keduanya makan seperti apa y
Liu Heng dan si kembar menunggu di penginapan. Liu Heng selalu menggunakan teknik deteksi agar dia tahu kalau ada Lou Ouyang datang ke tempat dia berada. Mungkin saja Lou Ouyang benar-benar sedang mencari dirinya dengan bertanya ke berbagai penginapan. Sayangnya ini adalah hari ke tiga sejak Lou Ouyang tidak bersama dengan mereka. Liu Heng terdiam, dia benar-benar bingung. "Kau dimana?" tanya Liu Heng. Si kembar bisa merasakan perasan cemas Liu Heng. Mereka memegang tangan Liu Heng. Keduanya hanya melakukan itu. Mereka tidak tahu harus melakukan apa. Cuma ini yang mereka bisa lakukan. Bagi Liu Heng ini sudah lebih dari cukup. Kalau tidak ada si Kembar, mungkin Liu Heng sudah gila karena 3 hari dia merasakan perasaan cemas yang berlebihan. "Paman, kalau anda ingin mencari bibi api, kami bisa menunggu di sini. Paman tidak perlu khawatir," ucap Dong Hien. Liu Heng menggeleng. Dia tidak ingin meninggalkan si kembar di sana berdua saja. Kalau ada orang jahat, keduanya bisa dibunuh. Liu
Liu Heng sangat panik. Dia mencari keberadaan si kembar ke seluruh bagian kota. Itu membuat LIu benar-benar stress. Dia mendapatkan cobaan yang sangat besar. Di sisi lain, dia juga dicari oleh salah satu dari lima master pelindung. Itu membuat Liu Heng harus berhati-hati. Hari sudah mulai gelap. Liu Heng hanya bisa menggeleng heran. ia tidak tahu apa yang harus dia lakukan lagi. Ini sudah sangat sulit bagi dirinya. "Aku benar-benar bodoh. Pertama kehilangan Lou Ouyang dan kedua, aku kehilangan si kembar. Besok aku akan kehilangan apa lagi? Apa besok aku akan mati?" keluh Liu Heng. Dia sedang duduk di atas sebuah atap rumah orang. Dia duduk sambil menatap lurus ke depan. Terlihat langit penuh dengan bintang-bintang yang indah, tetapi Liu Heng tidak bisa merasakan keindahan itu. Sedikit pun tidak. Liu Heng bahkan menarik rambutnya sendiri berulang kali. Ini membuat dirinya gila. Dia membaringkan tubuhnya ke genting itu. Liu Heng terlalu kelelahan. Bukan lelah fiisk, tapi mental Liu H