Home / Rumah Tangga / RACUN BERUPA MADU / BAB 8 : Kepanikan di Rumah Sakit

Share

BAB 8 : Kepanikan di Rumah Sakit

Author: Milla Dwi
last update Last Updated: 2023-09-09 16:11:51

Dengan enggan Arga melangkah ke arah pintu. Tidak lama kemudian dia kembali lagi bersama Indah dan Roni.

"Siapa Mas?" tanya Indah.

"Pak RT, ngasih undangan buat pertemuan rutin lingkungan sini," jelas Arga, tanpa menunggu ditanya kembali.

Indah hanya mengangguk saja, tidak menjawab kembali ucapan Arga. Sementara Roni, duduk diam sambil memperhatikan interaksi antara Arga dan Indah.

Di Rumah Sakit, Syafiq duduk terpaku di samping tempat tidur pasien. Matanya menatap lekat, pada tubuh kurus yang belum juga sadarkan diri. Kedua tangannya menggenggam erat tangan kanan Adelia.

"Sayang, bangunlah. Kamu harus ceritakan semuanya padaku. Apa yang terjadi? Siapa yang melakukan semua ini padamu?" gumam Syafiq, pilu.

Lelaki itu selalu berusaha untuk mengajak bicara Adelia, dengan harapan, wanita itu mendengar semuanya, tetapi lagi-lagi dia masih harus bersabar, karena yang diharapkan tidak sesuai dengan kenyataan. Adelia masih terbaring lemah di ranjang Rumah Sakit, dengan mata terus terpejam.

Sy
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • RACUN BERUPA MADU   BAB 9 : Adelia Sadar

    "Adeliaaaaaa ...!" teriak Syafiq, sekeras yang dia bisa.Syafiq memejamkan matanya, dan tertunduk lesu di lantai. Kedua tangannya terkepal kuat, hatinya hancur karena tidak bisa menolong orang yang sangat dicintainya itu. Untuk beberapa saat Syafiq larut dalam kesedihan, hingga dia tersadar dan langsung mengangkat kepalanya, lalu mengarahkan pandangannya ke arah Adelia terjatuh.Lelaki itu terperangah melihat pemandangan di depan matanya. Ternyata ranjang yang membawa Adelia tersangkut, dan tidak jatuh ke dasar gedung. Dengan cepat Syafiq berdiri, lalu berlari ke arah ranjang itu."Adelia, mana Adelia?" ucap gugup Syafiq, begitu melihat ranjang itu kosong.Hatinya hancur ketika tidak mendapati Adelia di ranjangnya. Dalam pikirannya, Adelia terpelanting dari ranjang, dan jatuh ke bawah. Hatinya tiba-tiba hancur, dan harapannya sirna seketika. Dengan pelan, Syafiq mendekati seorang Ibu yang ikut berkerumun disitu, dan menanyakan tentang Adelia padanya. "Pak, Bu, di mana pasien yang ter

    Last Updated : 2023-09-10
  • RACUN BERUPA MADU   BAB 10 : Trauma.

    Saat ini, yang ada dalam hati Adelia adalah rasa ketakutan yang luar biasa, akan semua siksaan yang dia terima selama ini. Dan akibatnya, dia jadi memasang sikap waspada ke siapa pun, apa lagi ke Syafiq, orang yang baru dia lihat saat ini. Tapi melihat ke sekeliling, cuma ada lelaki itu yang selalu merawatnya, jadi pelan-pelan, wanita itu berusaha mempercayai lelaki itu.Kembali Adelia menatap wajah Syafiq, dia tersenyum, lalu berkata," Aku takut, tolong jangan tinggalkan aku sendirian.""Kamu tenanglah, aku pasti akan menolong dan melindungi mu, jangan takut," ucap Syafiq, sambil membawa Adelia ke dalam pelukan posesifnya.Adelia mengangguk, kemudian menenggelamkan wajahnya ke dada bidang Syafiq, dan mencari rasa nyaman di sana. Wanita itu merasa terlindungi, saat merasakan pelukan hangat dari Syafiq.Lelaki itu mengelus lembut punggung Adelia. Dia tersenyum samar, lalu memejamkan mata. Tanpa terasa ada bulir bening muncul dari sudut matanya. Syafiq merasakan sesak dan nyeri dalam

    Last Updated : 2023-09-11
  • RACUN BERUPA MADU   BAB 11 : Titik Terang Pelaku Penculikan

    "Adelia ... " ucap seorang wanita, dengan mata berkaca-kaca. "Hai Eva, sama Desta?" tanya Syafiq, ramah menyapa wanita yang baru datang."Sendirian, katanya Mas Desta masih ada kerjaan, jadi nanti dia langsung jemput kesini," jawab wanita itu.Adelia hanya memandang interaksi antara Syafiq dan wanita yang bernama Eva itu. Keningnya mengernyit, karena merasa familiar dengan wajah Eva, tapi semakin dia mengingat, kepalanya semakin terasa sakit.Eva yang merasa sedang diperhatikan oleh Adelia, segera menoleh dan tersenyum manis padanya. Eva mengulurkan tangan, ingin menyentuh tangan Adelia, tapi wanita itu langsung menghindar, dan meringkuk ketakutan."Jangan pukul saya ... jangan ... sakit!" teriak Adelia, ketakutan.Syafiq dengan sigap meraih tubuh Adelia, dan membawa ke pelukan, untuk menenangkannya. Adelia dengan cepat menyembunyikan tubuhnya dalam pelukan Syafiq. Hanya dengan cara seperti itu, dia merasa aman."Sayang, jangan takut. Eva ini, teman kamu sejak kecil. Apa kamu lupa sa

    Last Updated : 2023-09-13
  • RACUN BERUPA MADU   BAB 12 : Pulang Ke Rumah Syafiq

    Setelah berbicara dengan Dokter, Syafiq memutuskan untuk membawa Adelia pulang ke rumahnya. Seperti saran dari Eva, lelaki itu membayar seorang Perawat, untuk menjaga kesehatan Adelia. Bagaimanapun wanita itu sedang hamil.Syafiq sudah selesai berkemas, saat Eva dan Desta datang menjemput. Adelia masih ketakutan, setiap melihat kedua orang itu. Syafiq harus bener-bener ekstra sabar, untuk menghadapi sikap Adelia yang sekarang, seperti anak kecil. Sama sekali tidak mau ditinggal sedikit saja oleh Syafiq."Sayang, kita pulang ke rumah ya. Nanti di rumah, kamu akan punya banyak teman, biar gak sendirian, kalau aku pas kerja," ucap Syafiq, penuh kelembutan."Aku takut! kamu jangan pergi," jawabnya. Setelah bicara seperti itu, Adelia langsung memeluk erat pinggang Syafiq, dan menyembunyikan wajahnya di balik tubuh Syafiq. Seperti orang ketakutan melihat Eva dan Desta.Eva dan Desta saling pandang, kemudian keduanya tersenyum mengejek Syafiq. Desta yang usil, menggunakan kesempatan itu unt

    Last Updated : 2023-09-13
  • RACUN BERUPA MADU   BAB 13 : Titik Terang Tragedi Masa Lalu

    "Kalau ternyata kamu bisa hamil bagaimana Del?" tanya Eva.Deg! Adelia langsung menatap Eva tajam. Hatinya tiba-tiba berdetak sangat kencang. Entah kenapa ada perasaan aneh yang menjalari hatinya. Seketika wajah Adelia menjadi pucat, hal itu tidak luput dari penglihatan Eva. Sebagai seorang Psikiater, Eva tau benar kalau hati sahabatnya itu, tidak sedang baik-baik saja.Diraihnya tangan wanita itu, lalu digenggam dengan hangat. Eva tersenyum, dengan lembut bertanya, "Apa yang sedang kamu pikirkan Del? Mau cerita sama aku?"Adelia menggeleng, lalu tersenyum sendiri. Melihat ini, Eva mencoba menggoda sahabat sekaligus pasiennya itu."Ehm, cie yang lagi membayangkan sikap manisnya Mas Syafiq," seloroh Eva."Eh, enggak. Aku lagi ngebayangin, kalau seandainya punya anak, pasti hatiku gak terasa sepi. Beda dengan sekarang, Mas Arga selalu bersikap dingin ke aku, dan terus-menerus memojokkan, hanya karena kami belum punya anak," terang Adelia.Wajahnya merona malu-malu. Eva jadi gemas meliha

    Last Updated : 2023-09-15
  • RACUN BERUPA MADU   BAB 14 : Sebuah Fakta

    "Apa?" tanya Syafiq kaget."Sepertinya Perusahaan ini milik keluarga Adelia, tapi apakah asetnya masih atas nama Adelia, atau diam-diam sudah di ganti nama menjadi namanya," urai Desta."Selidiki sampai tuntas," perintah Syafiq.Hati Syafiq seketika terasa panas, kenapa Perusahaan keluarga Adelia bisa jatuh ke tangan Arga, akan tetapi kondisi Adelia sangat menyedihkan seperti itu? Ada yang tidak beres, yang telah terjadi selama ini. Apa lagi mengingat Adelia yang mengalami Amnesia, pasti Arga memanfaatkan kesempatan itu."Baiklah, aku telpon anak buahku dulu," jawab Desta, sambil mengeluarkan Hp-nya, dari saku celananya."Itu nanti saja Bro, sekarang yang paling penting adalah, ajak istrimu makan. Kasihan tuh Eva, dari pagi sibuk bantu aku nenangin Adelia,""Okey lag, yuk sayang kita makan siang duluan," ucap Desta, sembari berdiri dan menggandeng tangan Eva."Mas Syafiq gak makan sekalian?" tanya Eva."Aku nanti saja, bareng Adelia. Kalian makan saja dulu," perintah Syafiq."Baik Mas

    Last Updated : 2023-09-16
  • RACUN BERUPA MADU   BAB 15 : Semua Ingatan Kembali

    "J ... jadi ... kamu yang sudah membunuh mereka?" tanya Adelia, terkejut mendengar obrolan Arga dengan seseorang lewat telpon.Arga yang sedang berdiri di ujung tangga, merasa terkejut dengan kehadiran Adelia yang tiba-tiba. Saat Arga hendak menjelaskan kepadanya, tiba-tiba sebuah tangan mendorong wanita itu hingga berguling di tangga jatuh ke lantai satu."Adelia!" teriak Arga.Dengan cepat dia berlari menuruni tangga dan meraih tubuh wanita yang sudah berlumur darah itu. Arga melihat ke lantai dua, ingin tau siapa pelakunya. Dia terkejut ketika melihat, ternyata Ibunya yang telah mendorong Adelia hingga terjatuh. Dengan cepat, Arga membawa wanita itu ke Rumah Sakit. Ternyata kondisinya parah. Adelia sempat koma selama seminggu.Selama Adelia koma, Arga selalu rutin menjenguknya di ruang ICU, biarpun cuma bisa lihat dari jendela kaca. Setelah wanita itu tersadar, Arga semakin rajin datang, dan dengan sabar merawatnya.Arga tersenyum, ketika mengingat kata pertama yang muncul dari mul

    Last Updated : 2023-09-17
  • RACUN BERUPA MADU   BAB 16 : Terkejut Karena Ternyata Hamil

    Syafiq yang melihat itu, langsung dengan sigap memeluk Adelia, dan berusaha menenangkannya."Jangan takut, tidak apa-apa. Dia Bu Siti, orang yang biasa bantu-bantu aku di rumah," ucap Syafiq lembut, sambil mengelus pucuk kepala Adelia.Wanita itu segera pindah ke belakang Syafiq, lalu menyembunyikan wajahnya di punggung lelaki itu. Dia ketakutan, bayangan penyiksaan yang dilakukan oleh Indah dan Arga, kembali melintas di pikirannya. "Maaf Nyonya, kalau saya mengejutkan," ucap Bu Siti, takut-takut."Tidak apa-apa Bu Siti, Adelia cuma belum terbiasa saja dengan Ibu," ucap Syafiq, ramah.Syafiq memang terkenal dingin dan tegas, tetapi dia sangat menghormati orang yang lebih tua darinya. Apa lagi Pak Isman dan Ibu Siti, adalah orang yang sudah merawatnya sejak dia masih kecil.Bu Siti tidak mengucapkan apa-apa, dia hanya mengangguk dan segera mengemasi meja makan, serta pecahan piring yang berserakan di lantai.Syafiq menarik tangan Adelia, dan membalikan tubuh, sehingga sekarang mereka

    Last Updated : 2023-09-18

Latest chapter

  • RACUN BERUPA MADU   Bab 119 : Ending

    Waktu berjalan sangat cepat, kini Rani dan Gita sudah lulus SMA, dan akan melanjutkan ke perguruan tinggi tempat Azim dan Azzam dulu menuntut ilmu.Dua laki-laki kembar itu sudah selesai dengan kuliahnya, Azim mengambil alih Delia Group, karena Ayah Arga ingin pensiun lebih cepat. Sementara Azzam menjadi CEO di kantor pusat Samudra Group."Mi, gimana persiapan resepsinya?" tanya Azzam, suatu sore saat dia pulang kantor lebih awal."Sudah tujuh puluh persen. Tinggal undangan sama catering yang belum. Untuk gaunnya, kalian datang sendiri ke butik, supaya bisa menyesuaikan yang pas buat kalian.""Terima kasih ya Mi, Mami memang the best."Adelia tersenyum, sambil menepuk-nepuk punggung Azzam yang sedang memeluknya."Oh ya, dimana duo menantu kesayangan Mami itu?"Karena sejak pulang tadi, Azzam sama sekali tidak melihat kehadiran sang istri."Lagi belajar bareng Gita di balkon kamar Gita.""Kalau begitu aku mandi dulu ya Mi."Adelia hanya menjawab dengan anggukan kepala. Dan Azzam pun pe

  • RACUN BERUPA MADU   Bab 118 : Pernikahan Rani Dan Azzam.

    "Jadi bagaimana?" tanya Azzam lagi. "Apanya?" tanya Rani bingung."will you marry me?"Sejenak Rani menunduk, tapi wajahnya sudah merah merona menahan malu dan bahagia. " Ya, aku bersedia."Begitu mendengar jawaban Rani, semua orang bersorak gembira. Begitu juga dengan Azzam, dia bersorak dan akan memeluk Rani, tetapi sebuah tangan langsung mencegahnya, "Halalkan dulu, bru boleh peluk anak Abah."Ternyata Ayah Rani dan Ibu tirinya sudah berdiri di dekat dua sejoli itu. Dan Abah langsung menjewer telinga Azzam, sehingga membuat semua orang tertawaan melihat tingkah kedua orang itu."Pak Syafiq, minta nikahkan saja mereka sekarang juga. Aku takut anakku bunting duluan sebelum dihalalkan oleh anakmu." ucap Abah."Setuju Bah, semua sudah siap tinggal menunggu pengantinnya di make over dulu." jawab Syafiq, yang membuat semua orang tersenyum, termasuk sepasang calon pengantin itu."Papi, kok make over sih?" "Lah terus apaan dong itu namanya yang dibikin cantik?""Make up Papi." sela Adel

  • RACUN BERUPA MADU   Bab 117 : Cinta Untuk Rani.

    "Adik saya bernama Gita Indira, dia kelas tiga SMA, satu kelas dengan Rani, ada Azani Baskara dan Azahra Salsabila, mereka kelas tiga SMP di yayasan ini juga."Seketika raut wajah Pak Kepala Sekolah menegang, tangannya gemetaran. "A ... apakah Anda Nak Azim Baskara Samudra?"Azim mengangguk sambil tersenyum ramah, tapi masih dengan mode diamnya."Berarti Adik Anda Gita Indira Baskara Samudra, Azani Baskara Samudra, dan Azahra Salsabila Samudra?"Azim kembali mengangguk, hal itu membuat Pak KepSek semakin pucat pasi."Oh ya Tuhan." gumamnya penuh kegugupan. Beliau akhirnya memanggil Guru BP, untuk mengurus hukuman yang pantas untuk Nana dan teman-temannya. Setelah ke empat anak itu dibawa ke ruang BP, Pak KepSek langsung meminta maaf kepada Azim dan Rani."Nak Azim, saya meminta maaf atas kelalaian saya dalam mengawasi murid-murid di sini. Bahkan saya tidak pernah tau kalau di sekolah ini terdapat anak-anak hebat dari keluarga Samudra. Siapa yang sangka jika Pak Azzam, yang bekerja ja

  • RACUN BERUPA MADU   Bab 116 : Preman Sekolah

    Azzam terkekeh mendengar ucapan sarkas gadis di depannya. Tidak di sangka kalau Rani akan mengejarnya sampai parkiran."Hai muridku yang tersayang." jawab Azzam, dan spontan membuat raut wajah Rani jadi merah merona."Maaf Kak, cuma mau ngasih ini buat Kakak." ucap Rani, seraya menyodorkan box berwarna biru. "Ini tadi pagi aku buat sendiri, sebagai ucapan terima kasih karena kemarin sudah dibelikan buku yang dibutuhkan." lanjutnya.Kemarin secara tak sengaja bertemu dengan Azzam di toko buku, dan malunya saat mau bayar ternyata dompet Rani tidak ada dalam tasnya. Tadinya Rani mau kembalikan saja bukunya, akan tetapi Azzam tiba-tiba datang mau bayar buku juga, alhasil buku miliknya dibayarkan sekalian sama lelaki itu.Azzam terkekeh, "Jadi kamu sudah tau nih, kalau hari ini aku ngajar di sini?" godanya."Tidak! Tadinya ini mau aku titipkan ke Gita, tapi karena Kakak ada di sini, jadi ya diberikan langsung saja ke kakak."Azzam mengulurkan tangannya untuk menerima pemberian Rani itu. "

  • RACUN BERUPA MADU   Bab 115 : Pak Guru Idola Baru.

    "Aku pernah beberapa kali lihat Gita diantar oleh Pak Azzam, bersama dua anak kembar laki-laki dna perempuan berseragam SMP, di sini juga." terang gadis itu."Wah, adiknya cakep juga gak yang cewek?" tanya teman laki-laki, yang duduk di depan gadis itu."Cantik banget, hidungnya mancung, wajahnya agak mirip orang timur tengah." urai gadis itu lagi."Wah, boleh juga aku pacarin adikmu ya Git." celoteh beberapa anak laki-laki.Gita sama Rani hanya diam dan saling lempar pandang, bingung mau menyikapinya bagaimana. "Kalian sudah pesan makanan?" Tiba-tiba sebuah suara bariton menyela obrolan para murid di kantin. Dan tanpa permisi, dia langsung duduk di sebelah Rani, dan berhadapan dengan Gita."Belum!" jawab Gita."Baru juga duduk, sudah dikerubuti sama penggemar Pak Azzam." seloroh Rani.Azzam terkekeh, dia lalu berjalan menuju stain makanan, dan pesan tiga porsi baso. Dia tau kedua gadis di depannya itu pecinta baso. Karena seringkali Gita dan Rani minta makan baso setiap kal diajak

  • RACUN BERUPA MADU   Bab 114 : Guru Pengganti

    Seketika kelas menjadi hening, semua mata menatap intens lelaki tampan yang berdiri di samping Bu Dinar. Guru itu tersenyum manis, sambil mengelus perut buncitnya, karena sedang hamil tua."Anak-anak, mulai hari ini Ibu sudah ambil cuti, karena sebentar lagi akan melahirkan. Dan untuk sementara, Pak Guru tampan ini, akan menggantikan tugas Ibu, selama cuti."Semua murid perempuan bersorak riang, kecuali Gita dan Rani, yang masih terbengong menatap lelaki itu bingung."Silahkan perkenalkan diri Anda Pak Azzam." ucap Bu Dinar, mempersilahkan."Halo, selamat pagi semuanya. Perkenalkan, nama saya Azzam Baskara Samudra, biasa di panggil Azzam, atau kalian juga boleh panggil saya dengan panggilan yang lain. Saya di sini sebagai guru pengganti untuk Bu Dinar, jadi selama Beliau cuti, kalan akan bertemu dengan saya saat pelajaran Matematika. Apa ada pertanyaan?"Salah seorang murid mengangkat tangannya, lalu bertanya, "boleh minta nomer HP-nya gak Pak?"Yang lainnya ikutan bertanya, "Boleh

  • RACUN BERUPA MADU   Bab 113 : Jangan Nakal.

    Azim mengantar Gita dan kedua adik kembarnya ke sekolah, ini adalah hari pertama Gita masuk sekolah setelah statusnya menjadi istri."Kak aku masuk dulu," pamit Zahra sambil mencium tangan Azim dan Gita."Baik-baik di sekolah ya, belajar yang rajin princess." jawab Azim, seraya mengusap kepala adiknya. Sementara Gita cuma tersenyum sambil mencium kedua pipi sang adik ipar."Aku juga masuk dulu kak." pamit Zani, dengan wajah datarnya. Meskipun demikian, dia tetap mencium tangan Azim dan Gita. Kali ini Gita cuma mengucap pucuk kepala lelaki remaja itu."Semangat belajarnya jagoan Kakak." ucap Azim, sambil mengacak rambut Zani."Ih kakak! Jangan di acak-acak, jadi jelek nih." gerutu Zani.Azim hanya tertawa kecil melihat keluguan adik laki-lakinya itu. Zani dan Zahra segera berlalu dari hadapan Azim dan Gita."Aku masuk ke kelas dulu ya Bang," pamit Gita sambil tersipu malu.Dia mencium punggung tangan sang suami, dan Azim langsung mencium kening sang istri, lalu mengecup kilat bibir mu

  • RACUN BERUPA MADU   Bab 112 : Malam pertama.

    "Mau kemana?" tanya Azim, saat Gita mau masuk ke kamarnya sendiri.Saat ini, mereka baru pulang dari rumah Gita, dan sekalian pengantin wanitanya langsung diboyong kembali ke kediaman keluarga Samudra."Mau ke kamar Kak." jawab Gita, sambil menunduk malu, tidak berani menatap wajah lelaki yang sudah bergelar sebagai suaminya itu."Ya sudah ayok kita ke kamar, tapi kamarku! Bukan kamarmu. Mulai sekarang, ini kamar kita!" tegas Azim, seraya menarik pelan tangan sang istri.Gita hanya menurut, sambil tertunduk malu. Sampai di kamar, Gita hanya terpaku, bingung harus bagaimana. Azim mendekat, lalu memegang kedua pundak gadis itu. Seketika jantung Gita bertalu-talu tak karuan. Wajahnya memerah seperti kepiting rebus.Azim tersenyum, gemas melihat wajah sang istri yang merona karena malu. Ingin rasanya menerkam gadis itu saat ini juga, akan tetapi Azim masih harus bersabar, karena Gita masih sekolah."Cup!" Azim mengecup singkat kening Gita, lalu memandangnya lekat. "Kamu mandilah dulu, dan

  • RACUN BERUPA MADU   Bab 111 : Sah

    Gita mengangguk pelan, saat Azim menatapnya lekat, seolah bertanya keputusan apa yang akan di ambil. Dan lelaki itu merasa sangat gembira, ketika melihat anggukan samar dari gadis di depannya."Baik Pi, aku akan menikahi Gita sekarang juga!" ucap Azim, tanpa keraguan sedikitpun.Syafiq dan Danu sangat gembira, mendengar jawaban dari Azim itu. Setelah malam ini, ayah Gita akan merasa tenang, karena anak tirinya sudah ada yang akan selalu siap melindungi."Terima kasih nak, sekarang bapak merasa tenang dengan keselamatan Gita." ucap Pak Danu, seraya menepuk bahu Azim."Alhamdulillah, karena calon pengantinnya sudah setuju, jadi sekarang kita masuk ke dalam lagi. Untuk sementara nikah siri dulu ya, karena Gita masih belum cukup umur untuk mendaftarkan pernikahan secara hukum." ucap Syafiq, merasa tak enak hati karena menikahkan putra sulungnya dengan cara seperti ini, dan terkesan buru-buru."Iya Pi, gak apa-apa." jawab Gita."Yang penting halal dulu Pi, jadi gak dosa kalau nanti khilaf

DMCA.com Protection Status