"Ini?" Semua orang yang melihatnya terkejut, dan tidak percaya dengan situasi seperti ini. Bukankah sebelumnya Agam ini akan memberi pelajaran kepada Rendy? Tapi kenapa tiba-tiba situasinya berbalik?Bukan hanya tidak memberikan pelajaran pada seseorang yang menampar kekasihnya, dia bahkan memberikan tamparan nyata pada Shela. Hanya dengan beberapa kata dari Rendy, Agam yang sebelumnya memiliki harga diri, dan tampak ragu-ragu untuk memberikan pelajaran pada warga sipil ternyata menampar seorang wanita? Masih tunangannya pula! Saat menamparnya, itu juga tidak main-main, dan bahkan membuat Shela jatuh berlutut di tanah!Apa yang terjadi disini? Siapa Rendy ini, sehingga membuat Agam yang seorang Kopasus tiba-tiba berbalik? Dari semua, Shela adalah orang yang paling terkejut dan tidak percaya dengan perubahan seperti ini. Jatuh di tanah, dan merasakan rasa sakit hebat di pipi kananny
Agam, jika Rendy ingat kembali, dia adalah seorang tentara biasa dari pasukan khusus yang sempat dirinya latih tiga tahun lalu. Di masa lalu, sebenarnya Agam adalah seorang pria yang kurus dan penakut, tapi dengan latihan khusus yang Rendy berikan pada pasukannya, karakternya mulai berubah.Saat mengingat kembali menu latihan yang dirinya berikan di masa lalu, ekspresi berlebihan Agam barusan juga sangat wajar. Jadi, ketika Agam melihat dirinya lagi, secara alami dia akan segera terkejut dengan perasaan takut, dan buru-buru memberikan rasa hormatnya. Sayangnya, Shela yang menjadi teman masa sekolahnya di masa lalu tidak pernah belajar. Rendy tidak ingat pernah memprovokasinya, tapi dia tahu bahwa wanita itu adalah wanita yang suka mencari masalah di sekolah. Dengan membentuk geng atau kelompok antara para wanita, dia biasanya akan mulai membully wanita lain untuk menunjukkan kelebihan dirinya. Rendy mengira bahwa itu hanyalah masa lalu, dan saat sudah semakin dewasa, Shela akan b
"Aku akan segera menikah! Menikah dengan tuan!" Bella berteriak dalam hatinya, dan kemudian melihat Rendy dengan mata berkaca-kaca. Percaya atau tidak, sepertinya Bella sangat senang saat mengetahui bahwa keberuntungan akan segera menghampirinya. Dengan Rendy yang memberinya bunga itu, Bella juga sudah sangat yakin jika orang yang akan menikahinya adalah dia.Jadi, saat menyaksikan Rendy yang sedang berjalan dengan langkah kaki ringan tapi mantap disana, Bella tidak bisa mengalihkan pandangannya. Seolah-olah sedang menyaksikan pangeran impiannya pergi mengambil kuda sebelum kembali lagi untuk menjemput dirinya.Bella tidak sendirian saat melihat Rendy yang berjalan di tengah-tengah kerumunan. "Siapa pria itu?" Hampir semua orang juga melihatnya, dan bertanya-tanya tentang identitasnya. "Barusan, mempelai wanita mengatakan bahwa dia adalah orang yang datang kemari tanpa diundang." "Tanpa diundang? Bukankah berarti dia orang yang tidak dikenal?""Tampaknya mempelai wanita itu meng
"Garry!!" Darlan berteriak dan berdiri saat melihat putranya tergeletak seperti itu. Wajahnya tampak sangat khawatir, dan buru-buru untuk bergerak memeriksanya. Akan tetapi, dia segera berhenti setelah satu langkah berjalan, karena Rendy sedang menatapnya dengan dingin, dan membuat seluruh tubuh gemuk Darlan menegang. Hawa dingin segera menyelimuti dirinya, dan perasaan akan kematian secara tak sadar membuat Darlan kembali duduk ke tempatnya. Sangat ketakutan, dia tidak lagi berani bergerak, atau hanya sekedar bersuara. Tapi, dia masih mengkhawatirkan putranya, dan menoleh kearah Sunjaya untuk meminta pertolongannya. "Jangan khawatir, putramu masih hidup." Kata Sunjaya ringan dan bermartabat kepada Darlan, yang masih tidak melihat kearahnya. Tatapan Sunjaya sangat serius melihat kearah Rendy. Seolah-olah telah menemukan sesuatu yang mencengangkan, kedua alisnya berkerut dengan pikiran keras di wajahnya. Rendy juga melirik kearah Sunjaya, tapi dia tidak mengatakan apapun, dan be
"Apa itu yang kau maksud dengan seseorang yang tidak bisa aku provokasi?" Rendy tiba-tiba berkata, dan berjalan kearah Martin. Menyaksikan pria yang dikatakan dapat membunuh manusia biasa hanya sekali tamparan tidak lagi memiliki tangan kanan, Rendy dengan ringan berkata, "Ternyata hanya omong kosong belaka. Sampah tak berguna!" "Kau... kau..." Mata Martin melebar, melihat kearah Rendy dengan mulut bergetar dan terbata-bata berkata, "Seniman... Seniman Beladiri... tingkat tengah...."Perkataan Martin membuat Sunjaya mengerutkan keningnya, dan sekali lagi melihat kearah Rendy dengan kerutan di wajahnya. Sama halnya dengan Sunjaya, Sutan Banu yang sejak awal tidak terlalu memperhatikan hal di sekitarnya juga mulai mengangkat kepalanya, dan melihat kearah Rendy. Tatapan keduanya menyipit, dan tak butuh lama sebelum kejutan muncul dia wajah mereka. "Benar-benar Seniman Beladiri tahap tengah..." Sunjaya bergumam dengan kejutan di antara kata-katanya. Tapi Rendy tidak mendengarnya, da
"Jangan lupa juga dengan tawaran yang kami berikan." Sunjaya tiba-tiba berkata kepada Rendy, "Asalkan kamu mau menjadi pengawal cucuku, aku akan membantumu menemukan adikmu. Ini bukan hanya sekedar bertemu, mungkin juga bisa membawanya kembali."Rendy menggigit giginya, merasa sangat kecil, dan dingin bertanya, "Bagaimana denganya?" Orang yang Rendy maksud ada Sutan Banu. Setelah semua yang terjadi sekarang, bisakah Sunjaya menghadapinya? Dilihat dari caranya yang memberikan janji lebih baik daripada Sutan Banu, tampaknya Sunjaya ini memiliki identitas yang lebih kuat daripada Sutan Banu. Itu bisa dilihat jelas saat Sutan Banu segera menoleh kearah Sunjaya dengan tatapan yang serius. "Kita lupakan saja semuanya. Aku yakin dia akan baik-baik saja." Jawab Sunjaya sangat yakin kepada Rendy. Jawaban itu juga membuat keseriusan di wajah Sutan Banu merendah, tapi dia masih berkata, "Seniman Beladiri tahap tengah di umurnya yang sekarang, dia bisa dianggap sebagai jenius. Menariknya dal
"Apa itu?" Agam, yang sedang berjaga-jaga di luar gedung tiba-tiba berkata."Itu seperti sebuah matahari kecil," komisaris Burhan yang ada di sebelah Agam menjawab, dan menyipitkan matanya. Sebelumnya, ketika komisaris Burhan keluar gedung, dan mengamankan situasi, dia bertemu dengan Agam dan mulai mensterilkan situasi di sekitarnya. Ketika ada ledakan berulangkali kali di dalam gedung, mereka berdua jelas mendengarnya, dan terkejut. Tapi mereka tidak berani untuk masuk dan melihatnya. Baru ketika melihat sesuatu yang melayang di udara, keduanya bereaksi. "Apakah itu Naga?" Agam berkata dan merasa sedikit tidak yakin. Karena, seperti yang dilihat oleh orang-orang di dalam gedung sebelumnya, Agam juga menyaksikan penampakan kepala Naga berwarna keemasan yang melayang di udara. Tapi karena jaraknya terlalu jauh, dia masih tidak yakin dengan apa yang dilihatnya. "Tapi... Kenapa itu seperti Tuan Red?" Komisaris bergumam, dan tiba-tiba melihat kearah Agam. Agam juga melihat kearahny
Pada saat yang bersamaan dengan orang-orang masih bergosip diluar, Rendy yang ada di dalam kamar tampak berulang kali mengerutkan keningnya. Dia masih tertidur dan menutup matanya di tempat tidur, tapi kerutan dan butiran-butiran keringat terus bermunculan di keningnya. Melihat sesuatu yang mustahil, Rendy sangat ketakutan dengan apa yang dilihat dalam mimpinya. Seekor Naga, benar-benar nyata dengan tubuh sangat besar dan panjang hampir tidak bisa di ukur, Rendy melihat bahwa dia sedang melayang di antara kekosongan luar angkasa, dan beberapa makhluk aneh, seperti manusia, seperti monster dengan berbagai ukuran sedang mengepungnya. Ribuan makhluk aneh yang seperti sebuah semut di depan Naga berwarna keemasan itu tampak seperti semut, tapi begitu, meskipun Rendy tidak pernah melihatnya, dia menemukan bahwa mereka tidak biasa. Dengan membawa pedang, dan berbagai senjata yang sama sekali tidak ada di bumi, mereka mencoba untuk membunuh Naga raksasa itu. "Cling!"Kilatan cahaya puti