Share

1. Dinner

last update Last Updated: 2021-06-03 23:17:34

Holla, Mi Amor.

Ah, aku senang banget tiap nulis every single chapter of this novel karena antusias kalian besar banget dan itu bikin aku termotivasi.

Tapi, sedikit jadi beban juga takut hasilnya tidak seindah ekspektasi kalian.

Tapi lagi, aku berusaha sebaik dan semampuku.

Selamat membaca.

Jangan lupa tinggalkan jejak komentar dan RATE bintang kecil di pojok kiri bawah layar ponsel kalian.

Follow Author dan share this Story.

Chapter 1

Dinner

Nicholas Knight menyambut kedatangan sahabatnya Beck Peyton di depan pintu rumahnya. Pria itu tersenyum lebar, ia menyodorkan kepalan tangan di depan dada Beck yang langsung disambut oleh sahabatnya.

"Bagaimana bulan madu kalian?" tanya Beck karena Nick baru kembali dari berbulan madu bersama istrinya selama satu bulan.

Nick terkekeh. "Sebenarnya aku enggan kembali ke sini jika saja Vanilla tidak merengek merindukan Xaviera."

Bahu Beck bergerak karena tawa pelan. "Dan mamaku."

"Tepat," ujar Nick.

Vanilla Knight, istrinya dianggap putri oleh orang tua Beck sehingga wajar jika saat jauh dari Barcelona, istrinya tidak hanya merindukan ibu kandungnya, tetapi juga merindukan Lucy, ibu Beck.

"Tentang ibumu, aku sangat menyesal dan turut berduka cita." Lambat-lambat Beck mengucapkan kalimatnya karena Clara, ibu Nick dikabarkan meninggal dunia.

Ekspresi wajah Nick seketika berubah, ia tersenyum hambar. "Lupakanlah." Ia melangkah seraya berucap, "ayo, Vanilla menunggu kita."

Beck mengiringi langkah kaki Nick, matanya mengamati rumah yang menjadi tempat tinggal sahabatnya dengan sorot mata kagum. Meski mereka bersahabat cukup lama nyatanya dulu saat duduk di bangku sekolah menengah atas, mereka lebih sering menghabiskan waktu di lapangan basket atau di rumahnya. Tetapi, bukan berarti Beck belum pernah mengunjungi rumah Nick. Meski bukan pertama kali, nyatanya ia tetap tidak bisa untuk tidak mengagumi kemewahan tempat itu.

Mereka memasuki ruang makan di mana Vanilla sedang menata hidangan di atas meja. Vanilla sengaja mengundang Beck dan Charlotte untuk makan malam di rumah mereka, tetapi sayangnya Charlotte tidak bisa datang karena mendadak ada urusan keluarga.

"Beck," sapa Vanilla West, istri Nicholas Knight diiringi senyum lebar. "Senang melihatmu lagi."

Beck mendekati Vanilla, merengkuh pundak Vanilla, dan memberikan kecupan di pipi kanan dan kiri wanita itu. "Bagaimana kabarmu?"

"Seperti yang kau lihat," ujar Vanilla dengan wajah berseri-seri.

"Beck, mundur tiga langkah atau persahabatan kita berakhir," ujar Nick, alisnya berkerut dalam, dan tatapan matanya sama sekali tidak ramah.

Beck terkekeh sembari mundur satu langkah dari Vanilla. "Lihat suamimu."

Vanilla mengedikkan kedua bahunya sembari menyeringai. "Jangan hiraukan dia," ujarnya sembari menatap Nick dengan lembut. "Kalian duduklah, hidangan telah siap."

"Kau membuat seluruh hidangan ini?" tanya Beck, ia menarik salah satu kursi.

"Istriku memiliki tangan ajaib." Nick sangat serius membanggakan istrinya. Ia mendekati Vanilla, melingkarkan lengannya di pinggang Vanilla yang mulai semakin berisi karena sedang berbadan dua.

Beck tersenyum, Vanilla di masa lalu berusaha untuknya. Tetapi, ceritanya berbeda. Ia terlalu bodoh menolak Vanilla dan sekarang sahabatnya menjadi pria yang mendapatkan keberuntungan.

"Aku tidak sabar untuk menikmati semua ini," ujar Beck seraya duduk dan menatap seluruh hidangan yang telah tersaji di atas meja.

Seluruh hidangan ditata dengan sangat baik dan menarik, seolah koki profesional yang melakukannya. Sejujurnya Beck nyaris tidak percaya jika semua itu Vanilla yang melakukannya dan terbersit perasaan iri, juga cemburu terhadap Nick karena seharusnya dirinya yang berada di posisi itu sekarang jika bukan karena kebodohannya.

"Sayang sekali Charlotte tidak bisa datang." Nick menjauhkan lengannya dari pinggang Vanilla lalu mengambil pembuka botol, ia mengambil alih botol wine di tangan Vanilla lalu membukanya. Perlahan-lahan ia menuangkan wine ke dalam dua gelas.

Vanilla meletakkan satu gelas berisi wine di depan Beck, Nick menarik kursi untuk dirinya dan Vanilla.

"Terima kasih," ucap Beck. "Aku berencana melamar Charlotte secara resmi dalam waktu dekat."

Sebenarnya Beck pernah melamar Charlotte, kekasihnya saat mereka kembali dari pesta pernikahan Vanilla dan Nick. Saat itu Charlotte memang tidak menolak. Tetapi, ia meminta waktu untuk menikmati masa pacaran mereka yang bisa dibilang baru saja dimulai.

"Berita bagus." Vanilla duduk disusul oleh Nick. "Kapan acaranya?"

Beck mengerutkan keningnya, ia menatap Nick. "Di mana kau melamar Vanilla?"

Nick meraih telapak tangan Vanilla dan menghadiahkan kecupan kecil di jemari tangan istrinya. "Aku melingkarkan cincin di jarinya saat ia tertidur."

Vanilla menggigit bibirnya, kulit pipinya memerah mengingat momen di mana ia baru saja kehilangan kesuciannya dan saat ia membuka mata, sebuah cincin telah melingkarkan di jarinya. Itu tidak mirip lamaran melainkan pemaksaan yang manis, Nick membungkus tubuh Vanilla yang telanjang menggunakan selimut dan membawa menaiki pesawat menuju Los Angeles.

"Aku tidak menyangka jika Nick melamarku dengan cara seperti itu, itu sangat mendadak."

Mereka bertiga mulai menyantap makan malam disertai obrolan ringan seputar masa sekolah menengah atas serta obrolan-obrolan ringan lain hingga seluruh hidangan di atas meja habis tidak bersisa.

"Jika begini caranya, sepertinya aku akan sering datang ke sini untuk menikmati masakan Vanilla," ujar Beck bercanda.

Vanilla menyeringai. "Datanglah kapan saja kau mau."

"Tidak," potong Nick tidak terima. "Istriku bukan juru masakmu."

Beck mencebik. "Aku akan membantu membersihkan piring sebagai imbalannya."

"Rumah kami tidak kekurangan pelayanan," ujar Nick malas.

"Di mana mereka? Aku tidak melihatnya."

Nick menaikkan kedua alisnya. "Mereka hanya datang jika kami memanggil."

"Kalau begitu sebaiknya aku kembali saja," ujar Beck seraya memundurkan kursi lalu bangkit dari duduknya. "Vanilla, jaga dirimu baik-baik dan jika Playboy ini macam-macam jangan sungkan untuk mengadukannya padaku."

Vanilla bangkit dari duduknya dibantu oleh Nick. "Dia tidak akan berani macam-macam," ujarnya seraya menatap suaminya yang tampan.

"Ya, kuharap dia telah bertobat dengan sungguh-sungguh." Beck memang sengaja mengejek Nick. "Terima kasih atas jamuannya, dan aku serius, aku ingin diundang makan malam lagi di sini," ujarnya bercanda.

Nick meraih pinggang istrinya. "Kami akan mengundang Charlotte, kau boleh datang bersamanya.

Bersambung....

Jangan lupa tinggalkan jejak komentar dan ulasan.

Terima kasih dan salam manis dari Cherry yang manis.

Comments (2)
goodnovel comment avatar
Alimudin
good job I like this Story. I hope you can to be good writer
goodnovel comment avatar
Aulia Azizah
keren,ini sekuelnya Nick and vanilla.please jangan pisahkan mereka ya thor
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Queen for the King   2. Tragedy

    Chapter 2TragedyGetar dan suara ponsel di atas nakas membuat Lexy membuka matanya lalu menggeser tubuhnya, berusaha untuk menjangkau benda yang suaranya cukup mengganggu gendang telinganya. Ia menatap layar ponselnya, membaca nama pemanggil yang tertera di sana, ekspresi malas seketika terlihat jelas di wajah tampannya."Ya, Amor," ucapnya setelah menyeret tombol berwarna hijau di layar ponselnya. Ia mendengarkan suara gadis yang berbicara di speaker telepon lalu kembali berucap, "Aku akan berada di sana tepat saat kau mengangkat piala."Lexy mematikan panggilan lalu kembali meletakkan ponselnya ke atas nakas sembari menghela napasnya dengan sedikit kasar."Sunny akan menyandang gelar Ratu Kecantikan di Spanyol tahun ini, dan....""Jangan memulai," sahu

    Last Updated : 2021-06-03
  • Queen for the King   3. Worst Regret

    Chapter 3Worst RegretPoppy Zevarkis memegangi gelas berisi cokelat panas di tangan kirinya dan di tangan kanannya piring kecil berisi pan cake. Setelah bercinta dengan Lexy, ia tertidur dan baru saja bangun pukul delapan pagi. Sambil bernyanyi kecil menirukan lagu yang mengalun melalui ear phone, ia melangkah menuju ruang kerjanya yang nyaman.Sebagai seorang arsitek, ia memerlukan tempat bekerja yang tenang dan tentunya menyenangkan. Poppy mendesain ruang kerjanya dengan warna biru muda dan putih. Sehingga setiap kali ia berada di sana, solah ia sedang berada di langit yang biru bersama awan.Ia menikmati pekerjaan sebagai seorang arsitek dengan caranya. Ia menggambar gedung, jembatan, rumah, dan sarana lain. Tetapi, ada satu yang tidak bisa ia gambar. Poppy selalu merasa jika ia tidak bisa menggambar masa depannya sendiri.

    Last Updated : 2021-06-03
  • Queen for the King   4. Friends

    Chapter 4FriendsSunshine menyilangkan kedua lengannya di depan dada, matanya menatap Lexy yang terbaring di atas ranjang pasien. Selang medis yang entah berapa jumlahnya berada di sana sini guna membantu pria malang itu mempertahankan nyawanya. Wajah tampannya menderita beberapa luka memar, juga alat bantu pernapasan dan monitor untuk memantau detak jantungnya membuat semakin membuat suasana batin Sunshine berawan.Andai ia tidak mendesak Lexy di malam penobatan dirinya sebagai ratu kecantikan di Spanyol, Lexy tidak perlu mengalami semua ini. Alexion Carloz yang tampan seharusnya masih segar bugar sekarang, paling tidak ia bisa menyaksikan tatapan dingin dari mata berwarna cokelat itu.Sekarang, setelah tiga hari terbaring di atas tempat tidur, Lexy belum juga sadarkan diri. Dokter mengatakan jika efek dari berbagai macam operasi yang dijalaninya mungkin menyebabkan Putra Mahkot

    Last Updated : 2021-06-03
  • Queen for the King   5. Gratefulness

    Chapter 5GratefulnessBerita buruk. Menurut Sunshine begitu. Ia mendapatkan kabar dari Dimitri jika ada seseorang yang akan menggantikan posisi Lexy untuk sementara hingga pria malang itu terbangun dari koma. Lebih buruk lagi, Dimitri mengatakan jika kemungkinan buruk terjadi, pria itu juga yang akan menggantikan takhta Lexy.Ya Tuhan. Sunshine benar-benar merasa jika ia berada dalam situasi sulit. Garis keturunan yang membuatnya tidak bisa memilih sendiri pria yang akan bersamanya menghabiskan sisa hidup.Sunshine meletakkan telapak tangan Lexy di satu telapak tangannya, satu tangannya mengelus punggung telapak tangan Lexy. Pria itu adalah kunci atas hidupnya karena jika Lexy tidak juga sadarkan diri, bisa dipastikan ia harus menikahi pria asing yang sama sekali tidak dikenalnya. Meski

    Last Updated : 2021-06-03
  • Queen for the King   6. Lots of Secret

    Chapter 6 Lots of Secret Demi Tuhan. Sunshine mengakui jika pria yang menggantikan Lexy sangat tampan, memikat, memiliki aura yang sangat kuat. Tetapi, yang lebih dari itu adalah pria itu benar-benar menyerupai Lexy. Rambut Lexy palsu ditata rapi seperti biasa setiap kali tunangannya tampil di depan umum. Nyaris tanpa cela. Kecuali di bagian alisnya. Lexy palsu memiliki bentuk alis yang lebih tebal dan tegas, selain itu ia belum menemukan yang lain. Tetapi, ia akan menemukannya agar kelak ia tidak salah mengenali. Andai saja beberapa menit yang lalu ia tidak keluar dari kamar yang ditempati Lexy, Sunshine pasti mengira jika Lexy memang telah bangun dari koma. Ia masih tidak mempercayai sepenuhnya jika pria yang menggantikan tunangannya memiliki kemiripan 95%. Ke

    Last Updated : 2021-06-19
  • Queen for the King   7. A Naive Girl

    Chapter 7 A Naive Girl Sunshine memasuki kamar di mana Lexy masih terbaring, ia menghentikan langkahnya karena mendapati Jessie berada di sana. Sesuatu yang asing karena Jessie sangat jarang meluangkan waktunya untuk datang ke rumah sakit meski kakaknya telah berbulan-bulan berada di sana. Sederhana saja, ia beralasan aroma desinfektan di rumah sakit sangat mengganggunya. "Jessie," desah Sunshine seraya melangkah mendekati Jessie yang duduk di tepi ranjang pasien. "Aku tidak tahu jika kau di sini." Jessie tersenyum seraya mengulurkan satu tangannya ke arah Sunshine. "Aku merindukan kalian." Sunshine juga tersenyum, ia menyambut uluran tangan Jessie. "Kau rindu padaku?" "Ya." Jessie meng

    Last Updated : 2021-06-19
  • Queen for the King   8. Anger and Jealously

    Chapter 8 Anger & Jealously Charlotte mengerutkan kedua alisnya karena menyadari jika Beck terlihat tegang mendapati mantan tunangannya di depan pintu. Ia yakin, jika asa yang tidak beres. Apa lagi perut Sophie yang buncit membuatnya langsung menebak jika ada sesuatu yang mereka sembunyikan. "Aku harus bicara dengan Beck," ujar Sophie tanpa menatap Charlotte. Ia menatap langsung mata Beck dengan tatapan mengintimidasi. Charlotte mengedikkan bahunya. "Silakan saja." Ia hendak berbalik meninggalkan Beck dan Sophie. Tetapi, Beck menangkap pergelangan tangannya. "Aku tidak akan mencampuri kepentingan kalian," ucapnya dengan nada sangat santai. Beck benar-benar hanya bisa bernapas menggunakan sebelah paru-parunya. Sepertinya begitu karena oksigen yang ia hi

    Last Updated : 2021-06-19
  • Queen for the King   9. End of Friendship

    Chapter 9 End of a Friendship Sunshine merasa aneh dengan sikap Poppy yang tidak seperti biasanya, Poppy menatapnya seolah mereka adalah musuh. Dan aura ketegangan yang menyelubungi keduanya membuat Sunshine semakin tidak nyaman. Ia berdehem. "Poppy, apa kau baik-baik saja?" "Aku sangat baik andai aku ada di posisimu," jawab Poppy ketus. "Maaf, maksudmu?" Poppy justru tertawa. "Kau tegang sekali. Aku hanya bercanda." Sunshine menghela napas karena lega lalu tertawa seperti Poppy. "Jadi, apa pertemuan ini sangat penting?" "Menurutmu?" Sunshine tersenyum. "Aku yakin penting. Jika tidak, kau bisa berbicara lewat telepon." Poppy tersenyum, ia menekan bel untuk memanggil pelayan seraya berucap, "Kurasa kita harus memesan sesua

    Last Updated : 2021-06-19

Latest chapter

  • Queen for the King   Epilogue

    Dua tahun telah berlalu setelah pernikahan mereka di Ainsa yang digelar dengan megah dan mewah, Lexy dan Sunshine menjalani rumah tangga yang manis meski terkadang terjadi pertengkaran kecil di antara mereka. Tetapi, itu mereka anggap hal lumrah karena setiap rumah tangga memiliki masalah sendiri."Suamiku, tolong ambilkan tali kekang León," seru Sunshine dari balik walk in closet-nya.Lexy yang sedang mencari ponsel di antara tumpukan buku-buku mengalihkan pandangannya dan memanjangkan lehernya berusaha melongok keberadaan istrinya yang seharusnya berada di atas tempat tidur. Tetapi, istrinya tidak lagi berada di sana. Sambil menggelengkan kepalanya, Lexy bangkit dari duduknya dan melangkah menuju arah suara."Amor, untuk apa kau mencari tali kekang León?" Lexy memandangi istrinya yang telah berdandan. "Kau berencana keluar?""Ya, aku ingin berjalan-jalan bersama León," sahutnya dengan acuh.Lexy mengerutka

  • Queen for the King   58. End

    Chapter 58EndTiga puluh dua Minggu Sunshine mengisi waktunya tanpa Lexy, rasanya waktu berjalan begitu lambat, ia bahkan memilih tinggal di kediaman orang tuanya karena enggan merasakan kesepiannya yang mendalam di tempat tinggal pribadinya. Rasa rindu ternyata sangat menyiksanya meskipun setiap hari mereka bertukar kabar melalui panggilan video. Justru setiap kali selesai melakukan panggilan video, rasa rindu semakin menderanya seolah ia harus menunggu seribu tahun lagi agar dapat kembali menyentuh Lexy.Namun, penantiannya hari ini seharusnya berakhir. Lexy dijadwalkan kembali dari Inggris dan ia tidak sabar untuk memeluk kekasihnya.Musim panas akan segera berakhir, tetapi cuaca masih cukup hangat dan pastinya mengenakan dress yang terbuat dari bahan tipis dan lembut adalah pilihan yang tepat. Dress sepanjang mata kaki tanpa lengan dan krah setinggi leher berwarna nude terlihat menawan di tubuh Sunshine.Ia keluar dari kamarnya dan mendapati ibu

  • Queen for the King   57. The King is Mine

    Chapter 57The King is MineLexy telah mahir meluncur di atas arena ice skating dan pria itu juga sering dengan sombongnya menunjukkan kepiawaiannya berakrobat kepada Sunshine yang membuat Sunshine kadang memekik karena merasa ngeri saat Lexy bermanuver seperti seorang profesional.Lexy memang dengan cepat menguasai teknik bermain ice skating dan semua itu tidak didapatkan dengan cara autodidak karena ia menyewa guru profesional untuk mengajarinya juga Sunshine.Lengan Lexy berada di pinggang ramping Sunshine, mereka meluncur dengan lembut dan dengan gerakan selaras mereka merentangkan satu kaki ke depan kemudian Sunshine mengangkat satu kakinya dan menumpukan berat badannya kepada Lexy yang mencondongkan tubuhnya dengan gerakan lentur ke arah belakang.Mereka meluncur membentuk lingkaran di tengah arena beberapa kali lalu Lexy menahan pinggul Sunshine yang dengan lembut berbalik ke menghadap ke arahnya dan mengangkat tubuh ringan Sunshine. Mem

  • Queen for the King   56. Can You Feel it?

    Chapter 56Can You Feel it?Dua Minggu kemudian.Poppy meraih gagang telepon yang ada di depannya dengan cara yang sangat tenang. Di depannya, Clara menatapnya dengan tatapan sinis juga meraih gagang telepon."Apa maumu?" tanya Clara dengan suara enggan dan terdengar berat.Poppy tersenyum mengejek. "Aku mengunjungi ibu angkatku, apa aku salah?""Jalang!" desis Clara."Jangan mengataiku karena kita sama," ucap Poppy dengan nada yang sinis.Clara menatap Poppy yang terhalang oleh sekat kaca dengan tatapan penuh kebencian. "Pergi kau dari sini!""Aku tidak akan berlama-lama di sini, aku hanya ingin memastikan keadaan Ibu angkatku. Kuharap kau tidak terancam hukuman mati karena telah merencanakan pembunuhan."Wajah Clara memarah dan dadanya bergerak naik turun karena amarah karena ucapan Poppy. Malam itu Clara memerintahkan Poppy mengangkat gelasnya untuk bersulang dengan Lexy sebagai aba-aba kepada pembunuh bayara

  • Queen for the King   55. Misunderstand

    Chapter 55MisunderstandSunshine ternganga atas apa yang dilakukan oleh Jessie. Apa lagi Beck, belum pernah dalam hidupnya di tampar oleh seorang gadis menggunakan bunga."Jessie, dia...." Sorot mata Sunshine memancarkan rasa iba kepada Beck. "Beck, maafkan Jessie, dia adalah adik Lexy."Darah Beck yang menggelegak oleh amarah seketika harus dikesampingkan, tetapi bukan berarti mereda. Gadis yang menurutnya tidak memiliki sopan santun itu ternyata merupakan adik Lexy, dan ia belum pernah melihatnya. Atau mungkin ia yang terlalu acuh pada dunia hingga ia tidak mengenali seluruh wajah anggota kerajaan di negaranya?Ia menjepit bunga yang dilemparkan Jessie ke dadanya menggunakan lengannya dan dengan gerakan santai mengusap wajah yang terkena tamparan buket bunganya dan bersyukur tidak ada duri yang melukai kulitnya.Beck menaikkan sebelah alis dan tersenyum miring. "Oh, jadi ini Tuan Putri? Senang sekali bisa bertemu dengan Tuan Putri yang sangat sopan."

  • Queen for the King   54. Our Baby

    Chapter 54Our Baby Vanilla menyerahkan bayi di dalam gendongannya kepada Lexy dan berujar, "Aku tidak ingin kau terlalu memanjakannya.""Aku tidak memanjakannya." Lexy menerima bayi yang diberi nama Marcello Knight. "Aku hanya terlalu antusias menyambut generasi Carloz."Vanilla menggelengkan kepalanya dengan pelan. "Marcell benar-benar beruntung memiliki Paman yang sangat menyayanginya.""Dia beruntung memiliki Paman setampan aku, bukan begitu, Cariño?""Stop berbicara omong kosong, aku lebih tampan darimu," ucap Nick seraya membantu Vanilla melepaskan ikatan rambutnya kemudian dengan hati-hati mengikat rambut Vanilla.Vanilla tersenyum menyaksikan keakraban antara Nick dan Lexy. Batinnya bersorak puas karena akhirnya Nick mendapatkan keluarga kandungnya. Dimitri telah tersadar dan Nick mengunjungi Dimitri secara rutin. Suaminya juga dengan antusias menceritakan apa saja yang dibicarakan bersama Dimitri, tidak ada lagi nada enggan

  • Queen for the King   53. Jealous of León

    Chapter 53Jealous of León Nick tidak ingin melihat wajah Clara lagi andai wanita itu bukan ibunya. Setelah membuat malu di depan Beck dan keluarganya, Clara juga membuat Nick kini kehilangan wajah di depan Lexy. Untungnya Beck tidak pernah menaruh dendam kepadanya, juga Lexy yang bersikap bijaksana. Lexy bersedia merahasiakan siapa dalang dibalik rencana pembunuhan yang menargetkan dirinya.Dengan berat hati ia meraih gagang telepon di atas meja, matanya menatap Clara dengan tatapan penuh kepedihan. "Apa salah Lexy padamu?"Lexy tidak salah, tetapi Dimitri. Ini adalah kali kedua ia berurusan dengan polisi. Tetapi, tidak ada penyesalan baginya karena Clara ingin membuat Nick mendapatkan haknya sebagai putra mahkota. Ia berusaha melakukan yang terbaik untuk putranya.Clara tidak menyangka jika ia akan tertangkap dengan cepat. Ia telah memperhitungkan dengan teliti, saat eksekusi Lexy dilakukan Clara berada di bangku pesawat yang sedang lepas

  • Queen for the King   52. She Deserved

    Chapter 52She Deserved Lexy menghampiri Sunshine yang berdiri di depan dinding yang terbuat dari kaca yang memisahkannya dengan Poppy."Amor," sapa Lexy seraya memberikan kecupan di pipi Sunshine.Sunshine tidak bereaksi. Entahlah, perasaannya berkecamuk menyaksikan Poppy yang nyaris kehilangan nyawanya. Beberapa bulan yang lalu Poppy bersamanya di rumah sakit untuk Lexy dan sekarang keadaan justru berubah, ia berdiri bersama Lexy untuk menatap Poppy yang terbaring di atas ranjang pasien.Namun, bukan hanya sampai di sana yang membuat hatinya terasa hancur. Pemberitaan yang beredar di media sosial dan media massa, Poppy menghadang peluru untuk melindungi Lexy. Meski kenyataannya Lexy yang berada di tengah acara adalah Nick, tetap saja batin Sunshine terasa dihujani rasa bersalah. Lebih dari itu, Poppy kembali mendapatkan proyeknya. Entah ada campur tangan Lexy atau tidak.Namun, menurutnya Cinta Poppy lebih besar dari cintanya kepada L

  • Queen for the King   51. Father

    Chapter 51Father Fernando memeriksa jam di pergelangan tangannya kemudian berucap, "Kurasa pembicaraan kita selesai."Lexy setuju dengan hal itu. "Ya. Tapi, kuperingatkan padamu sekali lagi, kau sebaiknya berpikir seribu kali jika ingin bermain-main denganku karena aku, kau tidak akan pernah menyangka bagaimana sepak terjangku jika menyangkut keluargaku.""You have my words."Dibandingkan skandalnya terbongkar dan ia tidak akan lagi memiliki wajah di depan seluruh manusia di muka bumi ini, Fernando lebih baik kehilangan ambisinya. Ia lebih baik mengubur keinginannya untuk menumbangkan keluarga kakaknya dari pada citranya sebagai pria baik dan suci hancur menjadi kepingan-kepingan yang tidak berarti. Baginya jika kehilangan memiliki citra baik di muka umum, sama halnya memakai topeng yang terbuat dari kotoran."Kurasa pilihanmu tepat untuk tidak berada di tengah acara," ucap Fernando saat Lexy menekan kunci mobil untuk membukanya.Le

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status