Share

Air Mata

“Memang cinta itu gila, ketika mencintai orang sampai kita hampir gila dibuatnya. Gila karena sebagian hidup kita hilang bersama kepergiannya. Ketika cinta itu pergi, bersama semua kenangan yang telah dibangun bersama. Membawa semua kebahagiaan yang sekarang menjadi harapan semu belaka.”

----------

Alesha mengklik tombol darurat yang ada di sebelah ranjang, setelah gerakan pelan yang disangka  dari sadarnya sang ayah. Namun, malah menjadi  pertanda buruk, tubuh Dinnar kejang, “Mas bangunlah, aku merindukanmu. Kamu harus kuat, demi aku dan anak-anak.” Dengan suara bergetar, Kanaya tidak melepas genggaman pada tangan Dinnar.

“Nyonya Kanaya, saya mohon tunggu di depan. Kami akan memeriksa tuan Dinnar.” Dokter Wijayanto  yang baru saja masuk dan bersiap memeriksa kondisi Dinnar.

Tapi Kanaya bersikukuh untuk tetap menemani Dinnar, “Tapi, saya ingin  menemani

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status