Share

Bab 456

Author: Zaina Aulia
"Sembarangan!" Dianti buru-buru membantah, "Aku ... aku nggak pernah bertemu dengan Panji!"

Namun, kepanikan di matanya terlihat jelas oleh semua orang.

Saat berikutnya, Kalingga langsung berucap dengan suara dingin, "Tentang masalah ini, pemilik dan pelayan kedai bisa menjadi saksi. Mereka sudah ada di luar aula, siap dipanggil masuk kapan saja."

Mendengar itu, mata Dianti langsung membelalak dan air matanya semakin deras.

Bahkan, Kirana pun menatapnya dengan curiga, "Dian, sebenarnya yang dikatakan Andin benar atau nggak?"

Saksi sudah ada di luar, Dianti tidak bisa mengelak lagi. Saat itu juga, dia hanya bisa menangis sambil memohon, "Ibu, aku ... aku diancam oleh Panji! Memang benar aku pernah bertemu dengannya, tapi aku nggak pernah menyetujui apa pun!"

Begitu ucapan itu dilontarkan, tidak ada satu orang pun yang percaya. Bahkan, Nayshila yang biasanya selalu berdiri di pihaknya, tak bisa menahan diri untuk mengernyit.

Dengan suara rendah, dia berkata, "Soal kamu menyetujuinya atau
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Related chapters

  • Putri Pengganti Untuk Keluarga Adipati   Bab 457

    Andini tidak membantah soal ini.Namun, sebelum Andini sempat berbicara, Kalingga sudah lebih dulu bersuara, "Malam sebelum kejadian, aku memang menyuruh Jabal untuk menakut-nakuti Astuti. Tapi, tujuanku hanya agar dia mau bicara jujur. Kalau Dianti merasa tersinggung, aku minta maaf."Kata-kata ini terdengar sopan, tetapi nada suaranya sama sekali tidak menunjukkan penyesalan. Bahkan, tatapan yang dia berikan kepada Dianti dipenuhi dengan kebengisan.Dianti seperti merasa menemukan titik balik. Dia segera menoleh menatap Kirana. "Ibu, dengar sendiri, 'kan? Mereka menjebakku! Mereka semua ingin menjebakku!"Namun, setelah mendengar pengakuan Astuti tadi, Kirana sekalipun menatapnya dengan tatapan yang asing.Saat ini, suara rendah dan dingin tiba-tiba terdengar dari luar aula. "Aku ingin tahu siapa yang menjebakmu!"Suara yang suram itu membawa tekanan luar biasa yang langsung membuat suasana di dalam ruangan semakin menegangkan.Tampak Rangga berjalan cepat masuk ke aula dan auranya d

  • Putri Pengganti Untuk Keluarga Adipati   Bab 458

    Sementara itu, Andini, Kalingga, Abimana, Rangga .... Mereka bekerja sama untuk mendorongnya ke jurang!Saat ini, Dianti menyadari bahwa ketakutan terbesarnya selama ini telah menjadi kenyataan .... Dia selalu takut bahwa Keluarga Adipati akan membuangnya dan membencinya!Kini, sepertinya dia benar-benar telah dibenci oleh semua orang ....Melihat Dianti yang tetap diam, Andini perlahan bangkit dan berjalan mendekatinya, "Kalau kamu nggak mau bicara, biar aku yang membantumu.""Kamu sudah lama bersekongkol dengan Panji, ingin menjebakku bersamanya. Kebetulan 3 hari lalu ada biksu besar yang khotbah di Kuil Amnan. Kalian berpikir itu adalah kesempatan yang sempurna.""Jadi, kalian menyewa para pembunuh bayaran untuk menculik semua wanita di kediaman Keluarga Maheswara.""Tentu saja, target kalian sebenarnya hanya aku. Menculik semua wanita Keluarga Maheswara hanya tipu muslihatmu agar bisa mengelabui semua orang sebagai korban!""Panji dikenal mesum. Makanya, anak buahnya mengira dengan

  • Putri Pengganti Untuk Keluarga Adipati   Bab 459

    Tak seorang pun menyangka bahwa Dianti tiba-tiba akan menyerang. Namun, Dianti tidak pernah belajar bela diri. Dengan kemampuannya, dia jelas bukan tandingan Andini.Andini mengerutkan alisnya sedikit dan secara refleks mundur 2 langkah, bersiap untuk menendang. Sebelum dia sempat melakukannya, tiba-tiba ada kekuatan besar yang menariknya ke belakang.Kalingga maju dan menghantam bahu Dianti dengan telapak tangannya. Seketika, Dianti terhempas jauh dan jatuh.Terdengar suara besi yang nyaring, sebuah belati kecil jatuh ke lantai.Andini terkejut. Dia tidak menyangka saat menerjang ke arahnya, Dianti ternyata menyembunyikan belati di tangannya!Namun, dia segera tersadar dan menatap Kalingga dengan tercengang. Semua orang di ruangan pun ikut terkejut!Yang pertama karena Dianti berani mencoba membunuh Andini di depan banyak orang. Yang kedua karena ... Kalingga berdiri!Andini menatap pria yang kini berdiri di hadapannya untuk melindunginya. Matanya dipenuhi ketidakpercayaan.Dia pikir

  • Putri Pengganti Untuk Keluarga Adipati   Bab 460

    Tanpa sadar, kedua tangan Rangga mengepal begitu erat hingga terdengar suara retakan kecil. Namun, saat ini tak ada seorang pun yang memperhatikannya.Rendra juga menitikkan air mata haru, "Tak kusangka hari ini aku bisa menyaksikan kebahagiaan sebesar ini. Bagus, sangat bagus! Ini luar biasa!"Rendra berutang budi pada Kalingga. Dia tentu berharap yang terbaik untuknya. Sekarang, melihat Kalingga benar-benar berdiri kembali, bagaimana mungkin dia tidak merasa terharu?Bahkan, Kresna dan Kirana pun terperangah di tempat. Mereka tak bisa membayangkan bagaimana bisa seseorang yang telah divonis lumpuh oleh seluruh tabib istana, kini bisa berdiri kembali!Saat ini, terdengar tawa ringan dan sumbang. "Haha ... hahaha ...."Itu suara Dianti. Dia masih terbaring di tanah setelah dipukul tadi, bahkan belum sempat bangkit.Ketika melihat Kalingga benar-benar berdiri, dia menyadari bahwa dirinya telah kalah. Andini benar-benar berhasil menyembuhkan Kalingga. Sementara itu, dia dicampakkan oleh

  • Putri Pengganti Untuk Keluarga Adipati   Bab 461

    Abimana tidak bergerak. Kedua tangannya terkulai, membiarkan Dianti memeluknya. Di sisi lain, Kresna dan Kirana yang melihat pemandangan itu tak dapat menahan air mata mereka.Andini berdiri di belakang Kalingga, menatap dingin pemandangan kakak adik yang berpelukan itu. Jika mengatakan dia tidak merasakan apa-apa, itu pasti bohong.Dia tahu, Dianti hanya putri palsu. Dia juga tahu, Abimana adalah kakaknya. Bahkan, semua kasih sayang serta perhatian yang diberikan Keluarga Biantara kepada Dianti, adalah sesuatu yang seharusnya menjadi miliknya.Karena itu, saat melihat Dianti dengan bangganya merebut semua yang dulu adalah miliknya, hati Andini mencelos. Tatapannya semakin dingin dan menusuk.Untungnya, dia tidak peduli lagi. Sesuatu yang bisa direbut dengan mudah sejak awal sudah bukan sesuatu yang berharga. Jika memang tidak berharga, untuk apa dia menginginkannya?Namun, di saat itu juga, Kirana tiba-tiba berbalik menghadap orang-orang, lalu perlahan berlutut.Semua orang terkejut m

  • Putri Pengganti Untuk Keluarga Adipati   Bab 462

    Kresna juga menyeka air matanya. "Ayah tahu, kamu nggak ingin bertemu kami. Asalkan kamu bersedia memaafkan Dian, kami sekeluarga nggak akan pernah muncul di hadapanmu lagi!""Andin, Dianti baru 3 tahun bersama Ibu. Seharusnya dia selalu berada di sisi Ibu, menerima kasih sayang dan perlindungan Ibu. Sekarang, bisakah kamu anggap ini sebagai cara untuk membantu Ibu melunasi utang? Tolong maafkan dia, ya? Ibu akan bersujud padamu."Setelah berkata demikian, Kirana benar-benar bersujud di hadapan semua orang.Malika terkejut dan segera maju untuk membantunya berdiri. "Apa yang kamu lakukan?""Dia sedang memaksa Andin." Suara dingin Kalingga tiba-tiba terdengar. Tatapannya yang tajam penuh dengan amarah. "Kalian berdua telah membesarkan Andin selama 15 tahun. Meskipun sudah putus hubungan dan Andin telah menderita selama 3 tahun terakhir, di mata orang lain, kalian tetap berjasa karena membesarkannya selama 15 tahun.""Sekarang kalian menggunakan jasa itu untuk menekan Andin agar memaafka

  • Putri Pengganti Untuk Keluarga Adipati   Bab 463

    Begitu ucapan itu dilontarkan, semua orang terkejut. Kresna dan Kirana pun tak menyangka Andini akan menyetujuinya dengan begitu mudah.Kalingga merasa sakit hati. Dia memiringkan tubuhnya sedikit dan menatap Andini. Suaranya yang biasanya dingin kini membawa sedikit kelembutan saat dia berkata pelan, "Kamu nggak perlu mengalah."Dia tahu dirinya bisa berdiri di depan Andini, memaksa Dianti dan seluruh Keluarga Adipati untuk tunduk padanya.Andini tahu Kalingga melakukan ini demi kebaikannya. Perkataannya tadi benar-benar menyentuh hatinya.Namun, dia benar-benar tidak ingin ada urusan lagi dengan Keluarga Adipati. Baik atau buruk, dia sudah tidak peduli. Dia hanya ingin menjauh dari mereka, tidak bertemu lagi dalam hidup ini. Itu sudah lebih dari cukup.Andini menggeleng pelan, lalu menoleh sedikit ke arah Kalingga dan berucap dengan suara rendah, "Begini sudah cukup baik."Percakapan mereka terdengar di telinga Rangga, membuatnya merasa sangat sakit hati. Mereka berdiri menyamping, k

  • Putri Pengganti Untuk Keluarga Adipati   Bab 464

    Setelah berkata demikian, Kresna kembali menoleh ke arah Lukman dan berkata, "Lukman, pinjamkan aku cambukmu."Keluarga Mahendra adalah keluarga jenderal turun-temurun. Di kediaman mereka, yang paling tidak kekurangan adalah cambuk kulit.Lukman mengangguk ringan dan memberi perintah. Tak lama kemudian, seseorang datang membawa cambuk kulit.Kresna menggenggam cambuk itu erat-erat, lalu membentak, "Dianti, berlutut yang benar!"Dianti tahu bahwa hari ini dia tidak akan bisa lolos dari hukuman cambuk, tetapi hukuman ini adalah sesuatu yang telah diperjuangkan oleh Kresna dan Kirana untuknya. Bagaimanapun, ini masih lebih baik daripada mati!Sambil terisak-isak, dia pun melepaskan genggamannya pada Abimana. Perlahan-lahan, dia berlutut dengan benar.Abimana menarik napas dalam-dalam dan mundur ke samping, menyembunyikan tangannya yang terluka di belakang tubuhnya.Kresna melangkah maju, mengangkat cambuk di tangannya, lalu mencambuk punggung Dianti dengan keras.Plak! Cambuk kulit kerbau

Latest chapter

  • Putri Pengganti Untuk Keluarga Adipati   Bab 562

    Penjahat yang satu lagi adalah seorang duda tua di desa, bernama Dierja. Dia adalah orang yang dulu mengajari Anom berjudi.Lucunya, saat warga desa datang menghadapinya, Dierja masih berani menunjukkan kakinya yang terjepit perangkap hewan dan mengaku kalau itu akibat kecelakaan saat pergi mencari Ihatra dan ayahnya di hutan.Niatnya sebenarnya adalah untuk memeras keluarga Diah. Kalau gagal, setidaknya dia bisa mengemis sedikit uang dari kepala desa. Namun tak disangkanya, para warga langsung mengikatnya dan menyeretnya ke hadapan Surya.Mengenai kelanjutannya, Andini sendiri tidak tahu. Dia hanya tahu, keesokan paginya saat bangun tidur, Dierja sudah diseret dan dikirim ke kantor pemerintahan. Sementara itu, Anom sudah dibawa Surya ke ladang sejak pagi.Dulu, Endah selalu memanjakan anaknya dan tidak pernah membiarkan Anom menyentuh pekerjaan ladang. Namun hari ini, di bawah pengawasan langsung dari Surya, Anom dipaksa bekerja keras di bawah terik matahari selama empat jam penuh seb

  • Putri Pengganti Untuk Keluarga Adipati   Bab 561

    "Dasar nggak peka," ujar Endah tiba-tiba.Surya mengerutkan alis. "Apa maksudnya?"Barulah Endah menurunkan suaranya dan berkata, "Kaki kiri gadis itu terluka, kenapa kamu nggak langsung gendong saja?"Surya tidak merasa dirinya salah. Dia hanya menjawab dengan tenang, "Dia bilang bisa jalan, cukup minta aku bantu topang sedikit.""Itulah kenapa aku bilang kamu ini nggak peka!" Endah menggeleng tak berdaya, lalu menghela napas, "Dasar si Anom ... sampai melakukan hal seperti ini. Arjuna, tolong bantu aku kasih dia pelajaran, ya."Tatapan Arjuna seketika berubah dingin. "Takutnya Bibi nggak tega.""Nggak ada yang perlu ditakuti," Endah menghela napas panjang. "Kamu benar. Lebih baik aku lihat dia dihukum sekarang, daripada nanti harus memungut kepalanya di lapangan eksekusi.""Mm." Arjuna mengangguk ringan, menandakan bahwa dia menerima permintaan untuk mendidik Anom.Tak lama kemudian, rombongan mereka pun kembali ke halaman rumah berpagar bambu.Mereka melihat Anom sudah berlutut di t

  • Putri Pengganti Untuk Keluarga Adipati   Bab 560

    Andini benar-benar tidak punya tenaga untuk membuka jebakan hewan itu. Namun, setelah dia mengutak-atik sebentar, dia menyadari bahwa jebakan itu diikat dengan rantai besi tipis dan ujung rantainya terimpit di bawah sebuah batu besar.Dengan sisa tenaga yang dia punya, Andini berjuang keras menarik rantai itu keluar dari bawah batu dan akhirnya berhasil membawa jebakan yang masih menjepit kakinya. Dia pun terpincang-pincang keluar dari hutan.Meskipun tidak tahu persis arah jalan pulang, dia masih ingat dari mana dia datang tadi. Namun, sebelum berjalan jauh, dia justru melihat sosok seseorang berlari ke arahnya dari kejauhan.Sesaat, Andini merasa bimbang. Dia hampir mengira itu adalah Byakta. Dia terlalu merindukan Byakta.Namun, dia segera tersadar bahwa sosok yang dulu selalu menemani di saat terpuruk dan tak berdaya, tidak akan pernah kembali.Jadi, Andini langsung mengenali sosok yang datang itu, menepis perasaan duka dalam hatinya, memaksakan senyuman, dan berseru pelan, "Kak Ar

  • Putri Pengganti Untuk Keluarga Adipati   Bab 559

    Anom bersikeras. "Ma ... mana aku tahu dia ke mana!"Surya menatapnya dengan sorot mata yang semakin suram. "Bi Endah hanya tanya soal sup ayam, nggak pernah bilang hilangnya gadis itu ada hubungannya denganmu. Tapi, kamu langsung panik sendiri. Itu namanya mengaku sebelum ditanya."Mendengar itu, Anom semakin gelisah. "Aku nggak salah! Jangan fitnah aku! Aku nggak punya dendam sama dia, kenapa harus mencelakainya?"Justru karena sikapnya yang begitu, semakin terlihat bahwa dia memang merahasiakan sesuatu.Endah juga marah. Dia langsung mengambil sapu dari balik pintu dan menghajarnya tanpa ampun, "Dasar anak setan! Kau bawa gadis itu ke mana, cepat bilang!"Anom menjerit-jerit, berlari ke sana sini untuk menghindari amukan Endah. Namun, dia tetap saja bersikeras. "Aku nggak tahu! Aku benar-benar nggak tahu!"Tanpa sadar, dia berlari ke arah Surya yang langsung menangkapnya dan menekan tengkuknya ke tanah. Seketika, Anom tak bisa bergerak.Suara Surya rendah dan dingin, mengandung kema

  • Putri Pengganti Untuk Keluarga Adipati   Bab 558

    Dalam keadaan linglung, Andini teringat saat dulu dirinya ditangkap oleh Panji dan dibawa masuk ke gua.Waktu itu, dia juga berlari sekuat tenaga ke dalam hutan, hingga akhirnya tidak tahu sudah berapa lama dia terjebak di sana. Pada akhirnya, Rangga yang menggendongnya keluar dari hutan itu.Andini tak ingin mengulang nasib yang sama. Jadi, sambil terus berlari, dia juga memperhatikan keadaan di belakangnya. Melihat Anom masih belum menyerah mengejar, dia mulai panik.Malam kian larut. Hanya dalam waktu singkat setelah menerobos masuk ke hutan, Andini sudah tidak bisa melihat apa-apa saking gelapnya. Hal yang paling dia khawatirkan akhirnya terjadi.Krek! Suara tajam menggema. Kakinya terjepit jebakan hewan!"Anom! Jangan ke sini lagi!" teriak Andini panik. "Di sini banyak jebakan! Aku juga kena!"Mendengar itu, suara langkah kaki Anom pun terhenti. Mungkin karena teringat pada temannya yang juga cedera, Anom akhirnya memutuskan untuk tidak lanjut mengejar, lalu berbalik dan pergi.Di

  • Putri Pengganti Untuk Keluarga Adipati   Bab 557

    Tepat saat itu, terdengar suara samar-samar dari arah halaman.Andini tersentak, segera bangkit dan mengintip ke luar. Dia pun melihat bayangan seseorang yang mondar-mandir di halaman."Siapa di sana?""Aku."Suara itu terdengar cukup familier.Andini mencoba menebak, "Anom?""Benar!" sahut Anom, lalu berjalan ke depan pintu sambil berkata, "Ibuku masak sup ayam malam ini. Tapi gara-gara kejadian Bi Diah, jadi lupa. Tadi baru dipanaskan lagi, terus aku disuruh antar ke sini."Memang benar, Endah sering membuatkan sup ayam untuknya setiap beberapa hari sekali. Andini tidak terlalu curiga, jadi berkata, "Taruh saja di depan pintu, nanti aku ambil.""Baik!" Jawaban Anom cepat dan ringan.Tak lama kemudian, Andini melihat Anom keluar dari halaman. Dia bangkit, tertatih-tatih menuju pintu.Begitu membuka pintu, memang benar ada semangkuk sup ayam di atas lantai. Dia perlahan berjongkok, hendak mengambil mangkuk itu.Tepat saat itu, dari sudut halaman, tiba-tiba muncul bayangan. Sebelum Andi

  • Putri Pengganti Untuk Keluarga Adipati   Bab 556

    Saat Surya kembali ke Desa Teluk Horta, matahari sudah terbenam. Dari kejauhan, dia langsung melihat halaman rumahnya dikerumuni oleh banyak orang.Hatinya langsung mencelos, tak tahu apa yang sedang terjadi. Seseorang melihatnya dan langsung berteriak, "Itu dia! Dia sudah kembali!"Semua orang pun serentak menoleh ke arah Surya.Begitu memasuki halaman, Surya langsung melihat Diah terbaring di tengah halaman. Di samping, Andini sedang berlutut.Terlihat dia memegang sebatang jarum sulam dan sedang menusukkannya ke tubuh Diah, yang matanya tampak sayu, antara sadar dan tidak."Ada apa ini?" Suara Surya terdengar dalam.Endah segera melangkah ke depan, menjelaskan, "Ihatra bertengkar sama ayahnya, terus kabur ke dalam hutan. Ayahnya takut terjadi apa-apa, jadi ikut masuk hutan juga.""Diah menunggu di rumah sampai langit hampir gelap. Dia panik dan langsung pingsan. Untungnya gadis ini menguasai ilmu medis. Baru dua tusukan jarum saja, Diah langsung siuman."Mendengar itu, tatapan Surya

  • Putri Pengganti Untuk Keluarga Adipati   Bab 555

    Melihat punggung Surya yang semakin menjauh, Endah hanya bisa menghela napas, lalu berbalik dan berkata kepada Andini, "Aku rebus dulu ayamnya, nanti aku balik lagi ke sini."Usai berkata begitu, dia pun pergi.Andini duduk di dalam rumah, memandangi punggung Endah yang perlahan menghilang. Dia juga melihat dengan jelas bahwa Anom belum pergi.Anak itu masih berdiri di tempatnya, menatap Andini dari balik jendela. Saat Andini memandang balik ke arahnya, Anom buru-buru mengalihkan pandangan dan berseru, "Bu, tunggu aku!"Setelah itu, dia pun berbalik dan pergi. Namun, sorot mata Anom tak luput dari pandangan Andini.Tatapan yang dilontarkan padanya mengandung kebencian. Perasaan itu terlalu familier bagi Andini. Dulu ketika Dianti diam-diam memandangnya, sorot mata itu sama persis.Dua jam kemudian, Surya akhirnya tiba di kota kecil. Dia menjual hasil buruannya ke rumah makan yang sudah akrab dengannya, lalu berkeliling sesaat dan masuk ke sebuah gang kecil. Kemudian, dia mendorong pint

  • Putri Pengganti Untuk Keluarga Adipati   Bab 554

    Keesokan hari saat Andini bangun, sosok Surya sudah tak terlihat. Sementara itu, Endah tengah sibuk di dapur.Dengan kaki yang masih pincang, Andini berjalan ke ambang pintu, menatap Endah dengan heran, "Bibi Endah, kok hari ini bangunnya pagi sekali?"Matahari bahkan belum sepenuhnya terbit!Endah menyiapkan air untuk Andini mencuci muka, lalu menjawab, "Arjuna sudah pergi ke gunung sejak fajar bersama Anom. Aku hari ini nggak ada pekerjaan di ladang, jadi mampir ke sini untuk bantu-bantu sebentar."Saat berbicara, sudut bibir Endah menyiratkan senyuman kecil.Mengingat kejadian kemarin, Andini pun merasa perlu meminta maaf. "Maaf ya, Bi Endah. Kemarin aku asal bicara cuma untuk menakut-nakuti Anom."Endah buru-buru mengangguk. "Iya, aku tahu. Anak bandel itu memang perlu ditakut-takuti! Setelah pulang kemarin, dia nangis-nangis sambil janji nggak akan berjudi lagi.""Pagi ini juga semangat banget bangunnya. Kalau dia bisa meninggalkan kebiasaan buruk itu, lalu ikut Arjuna berburu, it

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status