Share

Bab 356

Penulis: Zaina Aulia
Penduduk lain memuji, "Mempelai wanita juga sangat karismatik saat menunggangi kuda, lebih menarik daripada tandu yang monoton."

Bahkan, ada penduduk yang berteriak, "Mempelai wanita cantik sekali!"

Kemudian, semua orang menyelamati, "Selamat menikah!"

Laras melempar uang yang sudah disiapkan ke arah penduduk. Seketika semua penduduk bersorak.

Andini yang menunggangi kuda berangkat ke kediaman Keluarga Maheswara. Anggota penjemput pengantin yang memimpin jalan dan Andini mengikuti mereka. Sementara itu, anggota pengantar pengantin yang keluar dari kediaman berjalan di belakang Andini.

Para penduduk yang tadinya masih sibuk memungut uang terperangah saat melihat anggota pengantar pengantin. Mereka berkomentar.

"Wah, harta sesannya banyak sekali!"

"Aku kira Nona Andini sebatang kara setelah keluar dari Kediaman Adipati. Nggak disangka, dia mampu menyiapkan harta sesan sebanyak ini!"

"Lihat, masih belum berhenti. Anggotanya sudah hampir mencapai ujung jalan!"

....

Sejujurnya, Andini tidak
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terkait

  • Putri Pengganti Untuk Keluarga Adipati   Bab 357

    Di luar kediaman Keluarga Maheswara sangat ramai. Hari ini, kedua putra Keluarga Maheswara menikah. Yang satunya adalah kesayangan Kaisar. Yang satunya lagi tetap disayang Kaisar sampai sekarang. Bahkan, Kaisar tetap membicarakannya meski sudah lama tidak muncul.Jadi, semua pejabat dan bangsawan yang berhubungan dengan Keluarga Maheswara di ibu kota datang untuk memberikan hadiah. Bahkan, orang yang hanya pernah bertemu sebentar dengan Keluarga Maheswara di acara perjamuan juga hadir.Tiba-tiba, seseorang berteriak, "Mempelai wanita datang!"Semua orang melihat ke arah Andini. Tampak barisan panjang yang meriah dan Andini yang menunggangi kuda makin mendekat. Orang-orang berdecak kagum.Mereka kaget melihat harta sesan Andini yang banyak dan aura Andini yang menawan. Semuanya mengira hari ini mempelai wanita akan terpuruk karena Kalingga tidak menjemputnya. Tidak disangka, ternyata Andini datang dengan penuh percaya diri.Andini tidak memedulikan reaksi orang-orang. Dia langsung turun

  • Putri Pengganti Untuk Keluarga Adipati   Bab 358

    Siapa sangka, Andini malah disuruh memegang kain merah yang sama dengan Rangga. Andini akan menikah dengan Kalingga, bukan Rangga!Prosesi yang awalnya lancar tiba-tiba terhenti. Lukman dan Malika mengernyit. Mereka merasa sifat Andini sama sekali tidak berubah. Dari kecil, dia tidak terlihat seperti gadis yang bermartabat.Pengiring pengantin segera mengambil kain merah dan menjelaskan, "Nyonya Andini jangan marah. Tuan Kalingga nggak bisa mengikuti prosesi, jadi Jenderal Rangga yang menggantikannya. Adik yang menggantikan kakak menjalani prosesi sudah ada sejak dulu. Nyonya Andini tenang saja."Pengiring pengantin bermaksud membujuk Andini bahwa pria yang dinikahinya tetap Kalingga. Akan tetapi, Andini meletakkan kedua tangannya di belakang punggung. Dia menolak untuk memegang kain merah itu.Andini menanggapi, "Biarpun begitu, hari ini Jenderal Rangga dan Dianti menikah. Sepertinya kurang pantas kalau kami bertiga melakukan penyembahan bersama."Melihat Andini menjadikannya tameng,

  • Putri Pengganti Untuk Keluarga Adipati   Bab 359

    Setelah prosesi penyembahan selesai, mempelai dibawa masuk ke kamar pengantin. Nayshila yang memegang kain merah berjalan di depan. Dia membawa Andini ke kamar pengantin.Mungkin karena tahu Kalingga tidak bersedia menemui orang lain dan Rangga lebih pantas didekati, tidak ada yang mengikuti Andini selain Laras.Jadi, setelah berjalan beberapa saat, Nayshila menyodorkan kain merah kepada Andini dan menegur, "Bisa-bisanya kamu memikirkan ide seperti itu! Masa kamu menyuruhku menggantikan kakakku untuk menjalani prosesi?"Ekspresi Nayshila agak canggung saat bicara. Bagaimanapun, dia dan Andini bertengkar sejak kecil. Sebelumnya, Nayshila sangat senang sewaktu Andini dihukum masuk ke penatu istana.Setelah Andini keluar, Nayshila sering menyindirnya. Saat Nayshila jatuh ke dalam air dan diselamatkan Andini, kebencian Nayshila pada Andini baru berkurang.Namun, sebenarnya mereka berdua tetap tidak akur. Andini tersenyum, lalu menggulung kain merah itu dan menyerahkannya kepada Laras. Andi

  • Putri Pengganti Untuk Keluarga Adipati   Bab 360

    Begitu membuka pintu, angin dingin berembus. Andini menarik jubahnya, lalu berjalan keluar. Halaman paviliun Kalingga cukup luas. Terdapat pohon payung besar yang rindang di halaman.Batang pohon sangat besar. Pohon ini bisa dipeluk 2 orang. Andini menghampiri pohon payung itu dan melihat rantingnya.Andini melihat satu ranting pohon sebesar lengannya. Dia merasa ranting ini sangat cocok dibuat menjadi ayunan. Andini membayangkan dirinya bermain ayunan bersama Laras. Dia tersenyum lebar.Bagaimanapun, Andini harus tinggal di tempat ini selama 3 tahun. Jadi, dia harus mencari hiburan.Angin bertiup, terdengar suara ranting pohon berderit. Senyum di wajah Andini menghilang. Ternyata ada seseorang di pohon.Malam ini, cahaya bulan sangat terang. Namun, tubuh orang itu tertutupi daun-daun yang lebat. Jadi, Andini tidak bisa melihat dengan jelas.Namun, Kediaman Jenderal tidak bisa diterobos dengan mudah. Andini mempunyai firasat orang itu adalah Rangga.Masalahnya, ini adalah malam pertama

  • Putri Pengganti Untuk Keluarga Adipati   Bab 361

    Keesokan harinya, Kalingga sudah menunggu di halaman saat Andini keluar. Hari ini, pengantin baru harus menyajikan teh untuk Lukman dan Malika sebagai bentuk rasa hormat.Begitu melihat Kalingga, Andini teringat dengan suara erangan semalam dan ekspresi Kalingga yang kesakitan. Namun, Andini tidak mendengar suara erangan itu lagi setelah berdiri di depan pintu kamar Kalingga untuk beberapa saat.Ditambah lagi, Kalingga tidak bersedia mengakui dia yang mengeluarkan suara erangan itu. Jadi, Andini tidak bisa bertanya lagi. Dia memendam kekhawatirannya dan menyapa, "Kak Kalingga."Wajah Kalingga tidak sepucat semalam, tetapi dia tetap terlihat lemah. Mendengar suara Andini, Kalingga baru berbalik dan melihatnya. Dia tersenyum lembut, ekspresinya tidak tampak dingin seperti semalam. Kalingga bertanya, "Apa semalam kamu tidur nyenyak?""Iya, semalam aku tidur nyenyak," jawab Andini dengan lembut. Dia menganggap masalah semalam tidak terjadi.Kalingga mengangguk, lalu berujar, "Kalau begitu,

  • Putri Pengganti Untuk Keluarga Adipati   Bab 362

    Malika menjelaskan, "Dian, kamu nggak tahu ini aturan Keluarga Maheswara. Kalian harus menyajikan teh untuk kakak pertama dan kakak ipar kalian."Ternyata ada aturan seperti ini. Andini memandangi sepatunya dan tanpa sadar mengangkat alisnya. Dia sudah tidak sabar melihat Rangga memberi hormat dan menyajikan teh untuknya.Laras yang berdiri di belakang Andini juga menunduk dan menutup mulutnya. Dia takut dirinya tidak bisa menahan tawanya.Sementara itu, tatapan Nayshila tertuju pada wajah Andini. Seketika Nayshila seperti melihat Andini 3 tahun yang lalu. Dia sangat ceria dan tidak bisa menyembunyikan niatnya. Namun, apa sekarang Andini tidak bisa menahan dirinya?Nayshila berdeham, lalu berkata, "Iya. Nanti aku juga harus menyajikan teh untuk kedua kakak dan kakak iparku."Andini melihat Nayshila. Tatapan Nayshila tampak muram. Dia memandang Andini untuk memperingatkannya.Andini tahu tadi dia memang sedikit lupa diri. Namun, Rangga adalah orang yang angkuh. Andini tidak bisa menahan

  • Putri Pengganti Untuk Keluarga Adipati   Bab 363

    Kalingga tetap terlihat tenang, tetapi dia memperhatikan ekspresi semua orang. Melihat ekspresi Andini yang canggung, Kalingga berkata, "Kami sudah mengikuti upacara minum teh. Ayah, Ibu, aku mau istirahat."Mendengar ucapan Kalingga, Lukman dan Malika merasa kecewa. Tentu saja mereka ingin menghabiskan waktu bersama Kalingga lebih lama.Namun, mereka juga tahu beberapa tahun ini Kalingga tidak terbiasa keluar untuk menemui orang. Hari ini, sudah cukup bagus Kalingga mau mengikuti upacara minum teh.Lukman dan Malika berpikir mungkin kondisi Kalingga akan membaik setelah ditemani Andini. Mereka mengangguk, lalu Lukman membalas, "Oke. Suruh Andin temani kamu istirahat."Andini memberi hormat kepada Lukman dan Malika, lalu berjalan ke belakang Kalingga dan mendorong kursi rodanya ke luar.Mungkin karena Andini mendorong kursi roda agak cepat, jadi Kalingga menoleh dan bertanya dengan lembut, "Kenapa kamu panik?"Andini tertegun. Untuk apa dia panik? Bukan dia yang melakukan hal bodoh. An

  • Putri Pengganti Untuk Keluarga Adipati   Bab 364

    Setelah semuanya pergi, Lukman mulai memarahi Rangga, "Lihat apa yang kamu lakukan! Sejak kakak iparmu masuk, kamu terus memperhatikannya! Kamu kira Dian nggak melihatnya? Semalam dia baru menikah denganmu, apa kamu nggak memedulikan perasaannya?"Rangga tidak peduli dirinya dimarahi Lukman. Dia kembali ke tempat duduknya, lalu menyeka tangannya dengan saputangan dan berbicara dengan tenang, "Kalau bukan karena dikacaukan Ayah dan Ibu, sekarang Andin itu istriku."Malika membentak, "Sembarangan! Kamu sudah beberapa kali mau menukar Andin dengan prestasi militer, kamu nggak bisa berpikir jernih, ya? Jelas-jelas Andin nggak ingin menikah denganmu. Kalau nggak, dia nggak akan mencari kakakmu!"Rangga melihat Malika dan menanggapi dengan tatapan dingin, "Cuma 2 kali. Ibu, jangan terlalu berlebihan."Malika tidak bisa berkata-kata. Lukman mendengus dan memperingatkan, "Aku nggak peduli berapa kali, sekarang Andin sudah menjadi kakak iparmu! Kamu nggak boleh mengincarnya lagi! Kalau kamu ber

Bab terbaru

  • Putri Pengganti Untuk Keluarga Adipati   Bab 578

    Sekeliling ....Sudut mata Andini tanpa sadar melirik ke sekitarnya. Dalam sekejap, dia memahami maksud Rangga.Apa yang ada di sekeliling? Yang ada hanyalah orang-orang Rangga. Rangga sedang memberitahunya, hari ini dia tidak akan bisa pergi. Semua usaha kerasnya hanya akan menyakiti diri sendiri dan orang lain.Surya bisa merasakan dengan jelas, berat tubuh yang sebelumnya bersandar erat di punggungnya kini perlahan menjauh. Tatapannya perlahan menjadi suram.Kemudian, suara Andini perlahan terdengar dari belakangnya. "Kak Arjuna adalah penyelamatku, aku yang memohon padanya untuk membawaku pergi. Jangan salahkan dia."Suaranya membawa sedikit getaran halus yang sulit dideteksi, tetapi Surya bisa mendengarnya. Saat berikutnya, kedua tangannya pun mengepal erat.Sebagai sesama pria, bagaimana mungkin Rangga tidak bisa membaca situasi Surya saat ini? Dia bisa melihat bahwa si pemburu di hadapannya ini tidak rela melepaskan Andini.Itu bukanlah hal yang aneh. Andini begitu menawan, waja

  • Putri Pengganti Untuk Keluarga Adipati   Bab 577

    Kali ini, Surya mempercepat lajunya. Gang Sonta adalah tempat Andini tinggal kemarin. Rangga pasti akan menyadari bahwa Andini telah menghilang begitu tiba di sana.Meskipun tadi Rangga tidak menemukan keanehan apa pun, dia pasti akan memerintahkan anak buahnya untuk menyisir seluruh kota. Karena itu, mereka harus segera pergi.Tak butuh waktu lama, mereka pun berhasil keluar dari kota. Namun, kecepatan kereta kuda tidak berkurang sedikit pun.Selama mereka bisa bertemu kembali dengan Uraga, melakukan penyamaran ulang, maka mereka bisa mengelabui Rangga!Siapa sangka, belum lama mereka meninggalkan kota, tiba-tiba terdengar teriakan terdengar dari belakang. "Berhenti!"Tatapan Surya meredup, tetapi dia sama sekali tidak berhenti. Tiba-tiba, suara angin yang tajam memecah keheningan di belakang mereka. Ada yang menyerangnya!Surya tidak menoleh. Dengan hanya mengandalkan naluri, dia memiringkan kepala. Sebuah anak panah melesat melewati telinganya.Andini membelalakkan matanya, menoleh

  • Putri Pengganti Untuk Keluarga Adipati   Bab 576

    Surya mengangkat tangannya dan menunjuk. "Belok kanan di persimpangan ketiga di depan, lalu gang kedua di sebelah kiri.""Terima kasih," ucap Rangga dengan dingin, lalu segera membawa anak buahnya bergegas menuju Gang Sonta.Pagi ini, dia baru menerima kabar. Kemarin, ternyata Kalingga sudah membawa Andini pergi. Wanita yang dilihatnya di Desa Teluk Horta hanyalah tipuan yang diatur oleh Kalingga! Licik sekali!Ekspresi Rangga semakin dingin, tetapi dalam hatinya justru mengalir kegembiraan yang luar biasa. Dia tahu, dia akan segera bertemu dengan Andini!Tak lama kemudian, dia tiba di Gang Sonta bersama orang-orangnya. Dia mendorong pintu sebuah rumah kecil dan melangkah masuk dengan langkah besar.Dia ingin memanggil, ingin meneriakkan nama Andini, tetapi khawatir akan mengejutkannya. Jadi, keinginan itu ditahan sekuat tenaga di dadanya.Namun, langkah kakinya semakin lama semakin cepat. Rangga melewati ruang tengah, taman, dan beberapa paviliun kosong.Hingga akhirnya, dia membuka p

  • Putri Pengganti Untuk Keluarga Adipati   Bab 575

    Mendengar pujian dari belakang, Darya diam-diam tersenyum puas, tapi wajahnya tetap pura-pura tenang. "Ah, biasa saja, semua ini demi saudara-saudara."Sambil berbicara, dia membuka sebuah pintu dan mempersilakan Andini masuk. "Malam ini kamu istirahat di sini dulu. Besok pagi-pagi sekali, aku akan carikan kereta pengangkut barang untuk membawa kalian keluar kota."Meski tidak ada jam malam di kota kecil ini, perjalanan malam hari terlalu mencolok dan bisa saja menarik perhatian Rangga.Andini mengangguk pelan, dia sama sekali tidak berpikir untuk bertanya akan dibawa ke mana sebenarnya.Sampai kemudian, Surya berkata, "Aku tidur di kamar sebelah." Barulah Andini menjawab, "Baik. Terima kasih, Kak Surya, Kak Darya.""Ah, nggak usah sungkan. Sudah malam, cepat tidur ya!" kata Darya sambil tersenyum."Baik, kalian juga istirahat yang cukup," ucap Andini, lalu menutup pintu perlahan.Dia menatap sekeliling. Sebuah kamar sederhana. Hanya ada satu tempat tidur, satu meja kecil, dan sebuah l

  • Putri Pengganti Untuk Keluarga Adipati   Bab 574

    Malam pun tiba.Andini duduk di dekat jendela sambil menatap sinar bulan di luar sana. Hatinya terasa seolah-olah tidak punya tempat untuk berlabuh. Sudah cukup lama dia tidak merasakan kegelisahan seperti ini.Meski sebagian besar kesehariannya di Desa Teluk Horta hanya dihabiskan di dalam rumah dan kadang terasa bosan, tetapi hatinya saat itu terasa tenang.Tidak seperti sekarang ....Kalingga mengatakan, bila dia langsung membawa Andini pergi dari kota kecil ini, pasti akan menimbulkan kecurigaan dari Rangga. Maka untuk sementara, dia menitipkan Andini di rumah kecil ini.Dia berjanji akan menyebarkan kabar palsu agar Rangga teralihkan dan saat waktu sudah tepat, dia akan mengutus orang untuk mengantar Andini pergi jauh. Rencana itu terdengar sempurna.Bahkan dia sudah mengatur seseorang untuk berpura-pura menjadi perempuan yang diselamatkan oleh Surya, lalu tinggal di Desa Teluk Horta, semata-mata untuk menjaga jejak Andini tetap tersembunyi.Namun entah mengapa, hati Andini tetap

  • Putri Pengganti Untuk Keluarga Adipati   Bab 573

    Bahagia?Kalingga tampak seperti menyadari sesuatu. Dia memandang Andini, wajahnya dipenuhi kebingungan. "Maksudmu, kebahagiaanmu itu adalah pemburu itu?"Mendengar ucapannya, mata Andini langsung membelalak terkejut. "Tentu saja bukan! Kak Arjuna cuma orang yang menyelamatkanku. Kenapa Kak Kalingga bisa berpikir begitu?"Melihat bahwa Andini benar-benar tidak berbohong, Kalingga akhirnya mengerutkan alis sedikit. "Aku kira ....""Aku hanya merasa, dibandingkan dengan ibu kota, hidup sebagai rakyat biasa seperti ini lebih cocok untukku," ucap Andini sambil menatap keluar rumah.Di sana, dia melihat Endah.Mungkin karena khawatir dirinya akan dibentak atau diusir, Endah tetap berdiri di halaman sambil membersihkan sayuran. Padahal ada tempat teduh di dekat sana, tapi dia tidak bergerak dan malah terus menoleh ke arah rumah dengan khawatir.Andini tersenyum tanpa sadar.Dia menyeka air matanya, lalu tersenyum ke arah luar rumah. "Orang-orang di sini sangat sederhana. Meski tetap ada yang

  • Putri Pengganti Untuk Keluarga Adipati   Bab 572

    Situasi antara Kalingga dan dirinya benar-benar berbeda. Jika Andini adalah seseorang yang telah dibuang oleh semua orang, maka Kalingga justru adalah seseorang yang dicintai oleh semua orang.Meski sempat lumpuh selama lima tahun, Rendra tetap meneteskan air mata haru saat melihatnya kembali dan tetap bersedia memberikan penghormatan untuknya. Kaisar pun segera memanggilnya masuk istana begitu mendengar kabar kesembuhannya dan menunjukkan perhatiannya.Sebagai putra sulung Keluarga Maheswara, Lukman selalu menyayanginya dan Malika pun mencurahkannya dengan penuh kasih. Nayshila menghormatinya setulus hati.Bahkan saat merancang tipu muslihatnya, Rangga tetap tidak berani menyakiti Kalingga sedikit pun. Obat yang diberikan juga adalah untuk membantunya pulih.Cinta adalah kata terindah di dunia ini. Cinta bisa menjadi baju zirah yang terkuat dan pada saat bersamaan, juga bisa menjadi kelemahan paling rapuh.Andini menunduk sambil menatap kedua tangannya yang terletak di atas meja, lalu

  • Putri Pengganti Untuk Keluarga Adipati   Bab 571

    Namun, dari tampilan rumah ini saja, Kalingga bisa menilai bahwa pemilik gubuk ini seharusnya seorang pria."Kak Arjuna sedang pergi berburu," ucap Andini akhirnya. Dia bisa melihat sorot mata penasaran dan penilaian dalam tatapan Kalingga.Barulah Kalingga menarik kembali pandangannya dan menoleh pada Andini, lalu berkata dengan lembut, "Orang yang menyelamatkanmu, seorang pemburu?"Andini mengangguk pelan, tanpa berkata lebih jauh."Arjuna? Nama yang unik."Mendengar hal itu, Andini mengerutkan keningnya karena tidak ingin Kalingga terlalu penasaran pada Surya. Oleh karena itu, dia segera mengalihkan pembicaraan, "Kak Kalingga sudah lama mencariku ya?"Kalingga menarik napas dalam-dalam dan menundukkan pandangan, lalu tersenyum getir. "Sejak kamu jatuh ke Sungai Mentari, aku nggak pernah berhenti mencarimu."Meskipun dia menunduk, Andini tetap bisa melihat sekelebat rasa kehilangan dalam mata pria itu. Sejak dia jatuh ke Sungai Mentari hingga kini, kira-kira sudah satu bulan lebih. S

  • Putri Pengganti Untuk Keluarga Adipati   Bab 570

    Di ujung jalan masuk desa, Dierja sedang memimpin sekelompok orang datang ke arah mereka. Dia berjalan pincang, tetapi tetap berusaha melangkah lebih cepat. Dia sesekali menunduk dan tersenyum menyanjung pada pria di sampingnya.Pria yang berjalan di sampingnya itu memiliki postur tegap dan langkah yang penuh wibawa, disertai aura angkuh khas kaum bangsawan. Penampilannya benar-benar tidak serasi dengan suasana pedesaan yang sederhana di sekelilingnya.Andini tidak tahu apakah dia harus panik atau justru merasa lega.Pria itu ... adalah Kalingga."Itu dia! Di rumah tua itu!" seru Dierja penuh semangat. Langkahnya yang pincang jadi makin cepat saking bersemangat.Beberapa hari lalu, saat Dierja dibawa ke kantor pemerintahan, dia sempat mengira akan mendekam di penjara selama bertahun-tahun. Tak disangka, justru saat itu dia melihat para petugas membawa gambar buronan.Hanya dengan sekali lihat, dia langsung mengenalinya. Dierja pun segera memberi tahu mereka.Benar saja, pagi ini, bangs

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status