Share

Bab 144

Author: Zaina Aulia
Abimana yang mengantarkan Andini ke ranjang Kalingga, di hadapan Kalingga.

Meskipun saat itu Kalingga tidak mengatakan sepatah kata pun, penghinaan di tatapannya terlihat begitu jelas.

Tidak heran, karena di dunia ini tidak ada kakak laki-laki yang menyerahkan adik perempuannya ke pelukan pria lain. Abimana berpikir, mungkin di seluruh dunia, hanya dia yang seperti ini.

Di sampingnya, Rangga melirik Abimana sejenak, lalu berkata dengan nada dingin seperti biasanya, "Kalau kamu menyesal, masih ada waktu."

Abimana langsung memelototi Rangga. "Waktu apanya? Pelayannya kakakmu pasti sudah melihat mereka sekarang!"

Saat mengatakan itu, tiba-tiba dia merasa ada yang tidak beres. Dia mengerutkan keningnya dan melanjutkan, "Lagi pula, apa yang perlu kusesali? Aku sedang menyelamatkan nyawanya!"

Rangga tersenyum tipis. "Dia akan mengerti."

Mendengar itu, Abimana tidak menjawab. Yang terbayang di pikirannya hanya wajah Andini yang berjuang mati-matian serta matanya yang dipenuhi kebencian.

Apaka
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App

Related chapters

  • Putri Pengganti Untuk Keluarga Adipati   Bab 145

    Byakta? Membawa Andini pergi?Andini terkena obat perangsang dan Byakta membawanya pergi dalam kondisi seperti itu? Apa yang akan dia lakukan?Rangga merasa darahnya mendidih. Dia langsung berbalik, lalu berlari keluar dengan penuh amarah.Sebelum menjadi bawahannya, Byakta pernah menjadi prajurit utama di bawah Kalingga selama dua tahun.Setelah Kalingga lumpuh dan hanya bisa berbaring di tempat tidur, Byakta sering mengunjunginya.Rangga hampir melupakan hal ini! Meskipun belum pernah melihat Byakta tergoda oleh wanita, justru pria yang sudah lama menjauhi godaan duniawi akan lebih sulit mengendalikan diri saat bertemu wanita cantik!Semakin dipikirkan, wajah Rangga semakin muram. Begitu keluar dari rumah, dia segera menaiki kudanya dan berpacu secepat mungkin. Dalam waktu singkat, dia sampai di rumah Byakta.Gerbang halaman terbuka. Ini bukan kebiasaan Byakta. Bisa dilihat betapa terburu-burunya Byakta saat membawa Andini pulang!Di kepala Rangga, terbayang sosok Byakta yang mesum.

  • Putri Pengganti Untuk Keluarga Adipati   Bab 146

    Bisa dibilang bahwa Andini dan Rangga adalah teman masa kecil, sekalipun Rangga tidak menyukainya ataupun tidak pernah menganggapnya penting.Lantas, bagaimana jika itu adalah orang asing? Dengan sifat Rangga, dia tidak mungkin melakukan hal sehina itu kepada wanita yang tidak dikenalnya, 'kan?Lantas, kenapa Rangga melakukan hal ini padanya? Kenapa kebencian mereka selalu diarahkan padanya?Tamparan itu membuat wajah Rangga menoleh, bahkan sudut bibirnya sedikit berdarah.Abimana terkejut. Sejak kecil, Rangga sangat unggul. Dia tidak pernah dipukul oleh orang tuanya, tetapi Andini malah ....Abimana khawatir Rangga akan marah dan bertindak kasar, jadi dia buru-buru berdiri di depan Andini. "Andin, jangan marah. Kami melakukan semua ini demi kebaikanmu ....""Demi kebaikanku?" Andini menoleh menatap Abimana sambil tersenyum sinis.Saat melihat Abimana mengangguk berulang kali, dia beralih menatap Rangga. "Gimana denganmu? Kamu juga merasa ini demi kebaikanku?"Rangga hanya diam dengan

  • Putri Pengganti Untuk Keluarga Adipati   Bab 147

    Semua orang terkejut. Rangga adalah yang pertama bereaksi. Dia mengernyit dan bertanya dengan suara rendah, "Kapan itu terjadi?"Bulu mata Kirana basah karena air mata. Dia menggeleng. "Berita ini baru saja disampaikan dari istana. Katanya, pelakunya adalah para perampok di Kabupaten Horta!"Kabupaten Horta?Abimana bertanya dengan heran, "Kabupaten Horta berjarak lebih dari 10 hari perjalanan dari ibu kota. Selain itu, Pangeran Baskoro berangkat ke Lembah Raja Obat pagi tadi. Seharusnya mengarah ke selatan. Gimana bisa dia bertemu dengan para perampok dari Kabupaten Horta?"Para perampok itu bukan perampok biasa!Mendengar ini, jantung Andini berdegup kencang. "Pangeran Baskoro pergi ke Lembah Raja Obat? Pernikahan sudah di depan mata, untuk apa dia pergi ke sana?"Lembah Raja Obat terletak di dekat perbatasan, tetapi sangat jauh dari ibu kota, jadi membutuhkan lebih dari sebulan perjalanan. Kalaupun Baskoro menggunakan kuda tercepat, perjalanan pulang pergi membutuhkan waktu dua bula

  • Putri Pengganti Untuk Keluarga Adipati   Bab 148

    Andini menekan kata-katanya, membuat hati Dianti bergetar. Dianti segera menarik lengan baju Kirana. "Ibu, kalau Kakak bilang lelah, kita sebaiknya pergi dulu. Biarkan Kakak istirahat."Juga supaya dia bisa menenangkan diri. Dia takut jika Kirana tetap di sini, Andini akan mengungkapkan bahwa dia yang memaksanya minum arak!Meskipun pada akhirnya Kirana pasti akan tahu soal ini, setidaknya jangan sekarang. Setidaknya, tunggu sampai Abimana kembali ....Tentu saja, Kirana tidak tahu isi hati Dianti. Namun, saat melihat wajah Andini yang merah, dia mengira itu karena kemarahan terhadap Abimana.Karena Andini sedang marah, ini memang bukan waktu yang tepat untuk berbicara. Lagi pula, Kirana sendiri juga marah pada Abimana hingga dadanya terasa sakit. Akhirnya, dia hanya bisa mengangguk dan berkata, "Ya sudah, kamu istirahat yang baik. Ibu akan datang lagi besok ... atau dua hari lagi."Setelah itu, Kirana membawa Dianti pergi. Namun, baru beberapa langkah mereka berjalan, suara dingin And

  • Putri Pengganti Untuk Keluarga Adipati   Bab 149

    "Nona!" Laras terkejut dan panik, buru-buru menghampiri untuk menopang Andini. Matanya mulai berkaca-kaca. "Nona, apa yang terjadi?"Entah apa yang dilakukan Abimana hingga menyebabkan Andini menjadi seperti ini!Tubuh Andini gemetar hebat. Sensasi yang begitu familier ini membuat hatinya dingin."Ini efek obatnya." Suaranya lemah. Tiba-tiba, dia teringat saat dirinya pernah berada dalam pelukan Byakta. Tubuhnya juga bergetar hebat seperti ini.Bahkan, di saat terakhir ketika pikirannya kacau, dia hampir saja mengulurkan tangan untuk melepas sabuk Byakta ....Untungnya, Byakta menahan tangannya di saat yang krusial. Setelah efek obat itu berlalu, Andini akhirnya kembali sadar.Andini mengira efek obat itu sudah habis. Siapa sangka, sekarang efek itu muncul kembali!Laras mulai panik. "Apa yang harus kita lakukan? Apa saya harus memanggil tabib?"Andini segera menggeleng. Tidak boleh. Di bawah pengaruh obat ini, dia akan kehilangan kendali atas dirinya sendiri. Meskipun tabib sudah tua,

  • Putri Pengganti Untuk Keluarga Adipati   Bab 150

    Andini baru saja menguasai aib Baskoro, memastikan pria ini tidak akan berani bertindak sembarangan padanya di masa depan. Tanpa disangka ....Mungkin karena efek obat, kepala Andini mulai terasa berat. Pada akhirnya, dia tidak mampu bertahan lagi dan pingsan.Ketika terbangun kembali, hari telah berganti. Andini terbaring di atas ranjang, tubuhnya sudah mengenakan pakaian bersih."Nona sudah bangun!" seru Laras yang berdiri di samping ranjang dengan senang. Hanya saja, kantong matanya terlihat sangat hitam karena berjaga sepanjang malam.Andini bangkit, merasa tubuhnya sangat lemah. Laras membantunya untuk duduk, lalu merapikan pakaiannya sambil berujar, "Nona, saya sudah diam-diam tanya pada tabib. Dia bilang kita harus cari orang yang memberikan obat itu supaya bisa mendapat penawarnya. Kalau nggak, hasilnya akan berbahaya."Andini mengernyit. "Tuan Abimana sudah pulang belum?"Laras menggeleng. "Belum. Sejak masuk istana semalam, dia belum pulang."Namun, obat itu dibeli oleh Abima

  • Putri Pengganti Untuk Keluarga Adipati   Bab 151

    Bak tersengat listrik, keduanya segera menarik kembali tangan mereka. Byakta bahkan mundur beberapa langkah. Wajahnya yang berkulit sawo matang memerah dengan jelas.Di sampingnya, Laras hampir saja memelotot karena terkejut. Sementara itu, Andini yang teringat dengan sikapnya yang tak terkendali kemarin, tak dapat menahan rasa malu dan hanya menunduk. Dia tidak tahu harus berkata apa.Suasana mendadak menjadi hening. Padahal hanya beberapa detik, tetapi rasanya seperti berlangsung selama berjam-jam.Akhirnya, Byakta yang memecahkan kesunyian lebih dulu. Dia berujar, "Um ... ada urusan penting yang harus aku selesaikan di militer. Aku pamit dulu." Usai berbicara, Byakta membungkuk untuk memberi hormat kepada Andini.Di sisi lain, Andini membalas hormatnya dengan sopan, lalu diam-diam mengantar kepergiannya dengan pandangan mata.Tidak disangka, Laras mendekat dan berucap sambil tersenyum jahil, "Nona, kamu lihat tadi? Telinga Tuan Byakta merah banget!"Laras terus menahan tawa. Dia tak

  • Putri Pengganti Untuk Keluarga Adipati   Bab 152

    Usai Haira berbicara, sebuah tamparan mendarat keras lagi di wajah Andini dan membuatnya terhuyung-huyung.Andini memegang pipinya, sementara matanya terpaku pada Haira yang terlihat begitu emosional dan putus asa. Ribuan perasaan, mulai dari rasa sakit, marah, hingga kepedihan, bergolak dalam hatinya. Namun ....Andini perlahan menunduk dan berlutut tanpa perlawanan. Emosi Haira tidak sedikit pun mereda. Dia menunjuk Andini sambil memaki dengan penuh amarah, "Kamu ini cuma anak haram dari wanita hina!"Haira menambahkan, "Awalnya, aku cuma merasa kasihan sehingga setuju menjodohkanmu dengan Bas. Tapi lihatlah dirimu! Kamu berani-beraninya merendahkannya! Kalau bukan karena kamu, mana mungkin dia tiba-tiba meninggalkan ibu kota dan pergi ke Lembah Raja Obat?"Alis Andini berkerut rapat. Dia tahu, Haira pasti sudah mengetahui bahwa dirinya pernah mengancam Baskoro. Namun, ancamannya bukan karena dia merendahkan Baskoro.Andini melakukannya semata-mata untuk melindungi dirinya sendiri, a

Latest chapter

  • Putri Pengganti Untuk Keluarga Adipati   Bab 349

    Tidak lama kemudian, Farida mengetuk pintu rumah kecil itu.Begitu melihat siapa yang datang, Laras langsung terkejut sekaligus gembira. Dia segera meraih tangan Farida dan mengajaknya masuk.Sebelum memasuki halaman, Laras bahkan sudah berseru, "Nona, lihat siapa yang datang!"Mendengar suara Laras yang begitu bersemangat, Andini merasa penasaran. Dia segera melirik ke arah pintu.Andini melihat Farida yang mengenakan pakaian rakyat biasa, rambutnya disanggul sederhana, serta membawa sebuah tas kecil di tangannya. Dia langsung menyambut, "Bibi, kenapa tiba-tiba ke sini?""Saya datang menjenguk Nona." Farida tersenyum dengan mata menyipit. "Saya ingin menginap di sini beberapa hari. Semoga Nona nggak keberatan."Andini langsung menggeleng dan membalas, "Kenapa aku harus keberatan? Aku justru sangat senang!"Sambil berkata demikian, Andini menggandeng Farida masuk ke rumah. Setelah menuangkan segelas air untuknya, dia baru bertanya, "Bibi, dilihat dari pakaianmu ini, apakah kamu ingin p

  • Putri Pengganti Untuk Keluarga Adipati   Bab 348

    Kirana memeluk Dianti dan berjalan kembali ke dalam. "Sekarang kamu akan menjadi satu-satunya istri Rangga, jadi jangan nangis lagi. Kalau terus nangis, matamu bisa bengkak di hari bahagiamu!"Kresna yang berjalan di belakang mereka menambahkan, "Keluarga Maheswara mungkin akan menikahkan Rangga dan saudaranya di hari yang sama. Titah Kaisar sudah turun, jadi pernikahan nggak akan lama lagi. Kirana, kamu harus mulai menyiapkan mas kawin untuk kedua putri kita!"Kirana tersenyum dan mengangguk berkali-kali. "Tentu saja! Meskipun Andin sudah pindah, dia adalah putri angkat Keluarga Adipati. Terlebih lagi, pernikahannya adalah titah Kaisar. Aku nggak berani menyepelekannya."Mendengar itu, tatapan Dianti menjadi agak suram. Entah Kirana menyadarinya atau tidak, dia melanjutkan, "Tapi, Dian adalah putri kandung Keluarga Adipati. Apalagi sekarang Rangga sangat disayangi oleh Kaisar.""Dalam hal mas kawin, kita nggak boleh membuat Rangga kehilangan muka, juga nggak boleh mempermalukan Keluar

  • Putri Pengganti Untuk Keluarga Adipati   Bab 347

    Dianti tertegun mendengar pertanyaan yang mendadak itu. Dia jelas tidak menyangka bahwa Abimana bisa berpikir begitu jernih sampai mempertanyakan dirinya!Untuk sesaat, dia tidak bisa langsung menjawab, hanya merespons dengan bingung, "Hah?"Abimana tetap sabar. "Tadi kamu bilang, pelayan di paviliunmu bicara sembarangan. Bagaimana kamu tahu aku pergi menemui Andini karena mendengar ucapan mereka?"Abimana mengakui hatinya dipenuhi kecurigaan terhadap Dianti saat ini. Seandainya tadi Jabal tidak datang tepat waktu, dia pasti sudah salah paham terhadap Andini dan entah kekacauan apa yang akan ditimbulkan di sana.Andini sudah memutus hubungan dengan Keluarga Adipati, bahkan sudah pindah. Jika Abimana membuat masalah lagi hari ini, hubungan mereka sebagai saudara benar-benar akan putus untuk selamanya.Tentunya, dia tidak ingin menuduh Dianti dengan pikiran buruk seperti itu. Namun, bukankah semuanya terlalu kebetulan? Kenapa saat dia berada di depan pintu, tiba-tiba ada pelayan yang ber

  • Putri Pengganti Untuk Keluarga Adipati   Bab 346

    Selain itu, dengan betapa besarnya kasih sayang Kaisar terhadap Keluarga Maheswara, meskipun Kalingga hanya seorang pria cacat, dia tetap bisa melindungi Andini!Kalaupun Kalingga tidak bisa melindunginya, apakah Rangga akan diam saja melihat kakak iparnya ditindas?Semakin dipikirkan, Abimana merasa semakin gembira dan senyumannya semakin lebar.Melihat Abimana begitu bahagia, Kresna pun mulai percaya dan ikut merasa senang. Dia perlahan mengangguk. "Meskipun Kalingga cacat, dulu dia sangat dipercaya oleh Kaisar. Selain itu, alasan dia terluka juga karena Kaisar bersikeras mengirim pasukan.""Kaisar pasti merasa bersalah kepadanya. Bisa jadi, Kaisar memang berniat menjodohkan Andini dengan Kalingga. Itulah sebabnya titah pernikahan ditulis dengan cara yang samar."Namun, Kirana tetap terlihat khawatir. "Tapi, bukankah kamu bilang Rangga mendapatkan titah pernikahan ini sebagai hadiah atas jasanya menumpas para perampok? Sekarang, Andini malah menikah dengan kakaknya. Apa Rangga akan m

  • Putri Pengganti Untuk Keluarga Adipati   Bab 345

    Sepanjang perjalanan kembali, Abimana terus memikirkan semuanya, tetapi tetap tidak bisa memahaminya.Jelas-jelas kemarin Rangga mengatakan dengan sangat jelas bahwa Andini dan Dianti akan menjadi istri sederajat. Namun, baru satu malam berlalu, kenapa tiba-tiba Andini malah menjadi kakak ipar Rangga?Dengan kebingungan, Abimana kembali ke Kediaman Adipati. Begitu masuk, dia langsung bertemu dengan Kresna, Kirana, dan Dianti. Dia tertegun. "Ayah, Ibu, kalian mau ke mana?"Kresna mengerutkan alis, nada suaranya penuh amarah. "Ke mana lagi? Tentu saja mencari kamu! Katakan, kamu tadi pergi menemui adikmu, 'kan?"Kirana tampak sangat cemas, bahkan menangis. "Dia akhirnya mau tinggal di ibu kota, kenapa kamu malah memaksanya pergi lagi?"Dianti juga menangis. "Kak, para pelayan di kamarku hanya asal bicara, jangan dimasukkan ke hati. Aku yakin Kak Andini nggak mungkin melakukan hal seperti itu!""Dia bahkan hampir meninggalkan ibu kota kemarin. Kita yang dengan susah payah menahannya. Baga

  • Putri Pengganti Untuk Keluarga Adipati   Bab 344

    "Aku dengar Nona Andini bahkan sempat menjelek-jelekkan Keluarga Adipati di gerbang kota. Jangan-jangan semua itu dilakukan agar Tuan Abimana merasa bersalah dan nggak berani menghalangi pernikahannya dengan Jenderal Rangga?"Abimana tak lagi mendengar kelanjutan percakapan itu. Dia sudah tidak bisa menahan amarahnya. Dengan langkah lebar, dia keluar dari Kediaman Adipati.Semuanya masuk akal sekarang. Pantas saja, Andini tiba-tiba ingin meninggalkan ibu kota. Dua perempuan seperti dia dan Laras melakukan perjalanan jauh sendirian. Mereka tidak takut?Ternyata semua ini hanyalah sandiwara!Begitu Abimana pergi, para pelayan yang tadi bergosip langsung mengintip dari balik pintu. Saat melihat bahwa dia sudah pergi cukup jauh, mereka segera kembali ke kamar Dianti. "Nona, Tuan Abimana sudah pergi."Dianti yang tengah menyeka air matanya pun bertanya, "Apa Kakak mendengar semuanya?""Nona tenang saja, Tuan Abimana mendengar semuanya. Kami melihat betapa marahnya beliau. Pasti sekarang dia

  • Putri Pengganti Untuk Keluarga Adipati   Bab 343

    Rangga akhirnya melepaskan cengkeramannya pada Kalingga, tetapi amarah di hatinya tetap membara. Bahkan, suaranya dipenuhi kekecewaan. "Kupikir kamu akan memahamiku."Dia tahu, permohonannya kepada Kaisar untuk menikahi Andini sebagai istri bukanlah hal yang mudah dipahami oleh orang lain. Itu sebabnya, meskipun Kaisar akhirnya mengabulkan permintaannya, titah itu tetap dibuat kurang jelas.Hanya dengan satu kalimat dari Kalingga, ayah dan ibu langsung menyerahkan pernikahan ini kepadanya. Padahal, Kalingga tahu betul apa saja yang telah dirinya lakukan demi Andini.Seluruh dunia boleh mengkhianatinya, tetapi tidak dengan Kalingga. Bagaimanapun, Rangga adalah adik kandungnya.Melihat kekecewaan yang jelas tergambar di mata Rangga, tatapan Kalingga menjadi suram. Nada suaranya dipenuhi dengan ketidakberdayaan. "Kalau begitu, anggap saja hari itu dia nggak pernah keluar dari halaman rumahku."Anggap saja rencana yang disusun Rangga dan Abimana telah berhasil. Anggap saja Andini sudah keh

  • Putri Pengganti Untuk Keluarga Adipati   Bab 342

    Tiga tahun, persis dengan waktu yang dia habiskan di penatu istana. Tiga tahun di sana telah membuatnya membayar lunas budi Keluarga Adipati yang telah membesarkannya selama 15 tahun.Maka, pernikahan tiga tahun dengan Kalingga ini juga akan menjadi caranya untuk membalas semua bantuan yang telah diberikan Kalingga kepadanya. Dia akan merawat Kalingga dengan sepenuh hati.Namun, tiga tahun kemudian, dia harus pergi. Dia harus menyambut hidup barunya. Jika tidak, dia tidak akan sanggup bertahan.Mendengar itu, Kalingga hanya tersenyum tipis dan dingin seperti biasa. Tanpa banyak bicara, dia meletakkan surat yang Andini kirimkan kemarin di atas meja.Andini tidak mengerti maksudnya, tetapi melihat Kalingga memberi isyarat dengan matanya, dia pun mengulurkan tangan dan mengambil surat itu.Tanpa disangka, sebuah mata panah yang telah berkarat tiba-tiba jatuh dari dalam amplop, menimpa meja dengan suara berat.Andini terkejut. Kemudian, terdengar suara Kalingga yang tidak sedingin biasanya

  • Putri Pengganti Untuk Keluarga Adipati   Bab 341

    Tuan Kalingga?Laras terkejut, buru-buru membawa pelayan itu masuk.Saat ini, di sisi Kalingga hanya ada seorang pelayan yang selalu mengikutinya. Itu adalah orang kepercayaannya.Andini sempat bertemu dengan pelayan ini pagi tadi saat pergi menemui Kalingga. Melihatnya datang berkunjung malam ini, Andini tak bisa menyembunyikan keterkejutannya. Dia langsung bertanya, "Apa ada masalah dengan surat dari Byakta?"Pelayan itu memberi hormat, lalu pandangannya jatuh ke atas meja, tepat pada titah Kaisar yang diletakkan secara asal-asalan. "Tuan dengar Kaisar telah memberikan titah. Beliau secara khusus mengutus hamba untuk mengingatkan Nona. Hal ini bukan hal sepele, jadi jangan ceroboh. Harus hati-hati."Kata terakhir diucapkannya dengan sangat perlahan. Andini sedikit bingung, tetapi Laras langsung menangkap maksudnya dan segera bergerak untuk mengambil titah tersebut."Ya, ya! Kami akan memperlakukannya dengan hati-hati. Aku akan segera menyimpannya di tempat yang layak!" Dari tadi, dia

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status