Share

Bab 114

Penulis: Zaina Aulia
Rangga menatap tajam ke arah Andini, pandangannya tertuju pada keringat di dahinya. Dengan nada dingin, dia berkata, "Kami ingin membicarakan tentang pernikahanmu."

Pernikahannya? Andini terkejut, lalu menatap Rangga. "Apa urusannya pernikahanku dengan Jenderal Rangga?"

Mendengar hal itu, Dianti langsung tampak tidak senang. "Kak Andin, Kak Rangga cuma perhatian sama Kakak. Bisa nggak Kakak jangan seketus ini?"

Suaranya tetap terdengar lembut, seolah-olah ingin menegur tetapi tidak berani. Sikapnya ini seperti ... dia takut terhadap Andini, tetapi juga ingin melindungi Rangga. Sungguh menggelikan.

Andini melirik dingin ke arah Dianti sebelum kembali memandang Rangga. "Terima kasih atas perhatianmu, Jenderal Rangga. Tapi, pernikahanku nggak ada hubungannya denganmu. Kalau kamu punya waktu luang, urus saja pernikahanmu sendiri."

Kata-katanya membuat wajah Rangga semakin muram. Saat itu, Abimana angkat bicara, "Apa kamu masih ingin menikahi Pangeran Baskoro?"

Andini tidak menoleh ke arah
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci
Komen (2)
goodnovel comment avatar
Roroh Siti Rochmah
si dianti kpn sih kena karmanya, kok bisa bnyk yg tertipu dg so polosny. sp sbnrny lelaki pmeran utamany yg jd psangan andini, yg mlpaskn jerat dr mereka2
goodnovel comment avatar
Indah Kusumaningtyas
Authornya sama ya sama novel jendral? Soalnya ada nadine nya......
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Putri Pengganti Untuk Keluarga Adipati   Bab 115

    Semua itu terjadi dalam sekejap. Tidak ada yang menyangka Laras berani melakukan hal seperti itu. Sebelum Abimana dan yang lainnya merespons, Dianti telah berteriak kesakitan.Tangan Dianti yang mencengkeram lengan Andini akhirnya terlepas karena kesakitan. Pelayan Dianti, Ratih, segera maju dan menarik lengan Dianti. Begitu lengan bajunya tersingkap, terlihat jelas bekas gigitan kecil di lengan putihnya.Meskipun gigitan itu dihalangi oleh beberapa lapis kain, bekasnya terlihat sangat dalam. Hal ini menunjukkan betapa nekat Laras saat itu. Jika bukan karena cuaca yang dingin, mungkin gigitan itu bahkan akan melukai dagingnya.Ratih langsung berteriak sambil melompat ke arah Laras, "Berani sekali kamu menyakiti Nona Dianti! Akan kuhabisi kamu!"Andini hanya bisa melihat dengan mata kepala sendiri saat Ratih menyerbu Laras. Namun, Laras dengan cepat mencengkeram rambut Ratih dan menyeretnya ke samping. Keduanya terlibat dalam perkelahian sengit.Ketika Laras berhasil menjatuhkan Ratih d

  • Putri Pengganti Untuk Keluarga Adipati   Bab 116

    Andini menatap Abimana dengan penuh kebencian. "Baiklah, kalau Tuan Abimana bersikeras, maka hari ini aku juga ingin meminta keadilan dari Keluarga Biantara!"Setelah berkata demikian, dia berbalik tanpa memedulikan Abimana lagi. Kemudian, dia melangkah menuju arah aula leluhur Keluarga Biantara.Mendengar bahwa masalah ini akan dibawa ke hadapan para leluhur Keluarga Biantara, bahkan para pelayan di sekitar langsung menyadari betapa seriusnya masalah ini.Melihat Andini bersikeras memperbesar masalah, Abimana segera mengejarnya. "Andini, aku tulus datang untuk membantumu hari ini. Jangan nggak tahu diri!"Namun, Andini mengabaikannya. Dia tetap melangkah dengan ekspresi dingin. Hanya saja, karena tubuhnya masih terluka, langkahnya jadi goyah.Abimana bisa melihat kondisinya ini, sehingga dia melembutkan nada bicaranya, "Kamu lagi nggak enak badan, aku suruh pelayan untuk bawa kamu istirahat."Setelah itu, dia memanggil beberapa pelayan laki-laki untuk mendekat. Namun, sebelum mereka s

  • Putri Pengganti Untuk Keluarga Adipati   Bab 117

    Sebelum datang ke aula leluhur, Andini sudah bisa menduga apa yang akan dihadapinya. Oleh karena itu, dia memilih untuk mengabaikan tudingan Kirana dan tatapan Adipati Kresna yang penuh amarah.Dia berjalan perlahan-lahan ke luar aula leluhur sambil menyapukan pandangan pada semua pelayan yang berdiri di dekat sana. Pada akhirnya, tatapannya jatuh pada Rangga.Melihat tatapan Rangga yang dalam, hati Andini langsung mencelos. Rasa sakit seolah-olah jantungnya disayat-sayat, merambat perlahan-lahan ke seluruh tubuhnya. Dia berharap, seandainya ada seseorang yang berdiri di depannya saat ini untuk menghadapi semua tuduhan Keluarga Biantara dan membantunya mendapatkan keadilan.Namun, jelas bahwa Rangga tidak akan pernah menjadi orang itu. Tatapan Andini membuat hati Rangga bergetar tanpa alasan yang jelas.Sebenarnya, dia sedang menunggu. Menunggu Andini untuk memohon bantuannya. Jika Andini memintanya, Rangga pasti akan buka suara untuk membelanya dan Adipati Kresna pasti akan menghormat

  • Putri Pengganti Untuk Keluarga Adipati   Bab 118

    Ratih masih berdiri dengan penuh keyakinan. Namun, Andini tiba-tiba tertawa dingin. Dia memalingkan wajahnya ke arah Kirana. "Oh? Nona Dianti nggak tahu aku terluka? Bagaimana menurut Nyonya Kirana?"Andini telah mendengar dari Laras bahwa selama dia terbaring tak sadarkan diri beberapa hari lalu, Dianti selalu mengikuti Kirana untuk menjenguknya, bahkan pernah membantu mengganti perban pada lukanya. Bagaimana mungkin Dianti tidak tahu kondisi lukanya?Kirana tertegun dan wajahnya berubah cemas. Dia buru-buru melangkah maju. "Lukamu harus segera ditangani ulang sama tabib istana! Cepat, bantu Nona Andini kembali ke kamarnya dan panggil tabib segera!"Andini hanya merasa hatinya semakin dingin. Dia tersenyum tipis sambil menatap Kirana dengan dingin. "Di hadapan leluhur Keluarga Biantara, apakah keluarga kalian masih ingin terus menindas dengan kekuasaan?""Andini!" Adipati Kresna membentak dengan suara keras. "Jangan bicara sembarangan!" Dia tidak bisa membiarkan Andini mencemarkan nam

  • Putri Pengganti Untuk Keluarga Adipati   Bab 119

    Andini selalu merasa bahwa Abimana sebenarnya cukup memahami dirinya. Andini pendendam dan tidak pernah lupa dengan kesalahan orang lain.Andini memang bisa menganggap tiga tahun yang kelam itu sebagai membalas utang budi Keluarga Biantara yang telah membesarkannya selama lima belas tahun. Itulah sebabnya, Andini memilih untuk tidak mempermasalahkan apa pun dan hanya ingin menghabiskan waktu dengan Ainun setelah dia kembali.Namun, utang itu dia bayar kepada Keluarga Biantara, bukan kepada Ratih.Seorang pelayan kecil seperti Ratih yang berulang kali memfitnahnya dan bahkan membuat Laras dihukum hari ini, jelas tidak akan dibiarkannya begitu saja.Bukan Andini namanya jika dia tidak menuntut keadilan hari ini!Di luar, jumlah pelayan dan pekerja yang mengintip semakin banyak. Bahkan beberapa dari mereka berasal dari Paviliun Ayana. Mendengar apa yang baru saja dikatakan Andini, suara-suara dari kerumunan mulai terdengar."Benar sekali! Hari itu, Nona Dianti nggak sengaja jatuh ke air,

  • Putri Pengganti Untuk Keluarga Adipati   Bab 120

    Laras masih menjalani hukuman. Dalam situasi seperti ini, bagaimana mungkin Abimana membantu Ratih memohon keringanan hukuman?Namun, di luar dugaan, Andini tiba-tiba berkata, "Jarang sekali melihat hubungan majikan dan pelayan yang begitu erat. Aku juga nggak ingin bertindak terlalu kejam."Lagi pula, hanya menghukum dengan menyobek mulutnya dan mengusir Ratih dari Keluarga Biantara rasanya terlalu ringan. Sambil berbicara, Andini bahkan mengulurkan tangan untuk membantu Dianti berdiri.Melihat hal itu, mata Kirana langsung berbinar. Dia tidak menyangka Andini akan bersedia membantu Dianti berdiri. Sejenak, Kirana merasa bahwa mungkin suatu hari nanti, Andini dan Dianti bisa hidup rukun sebagai saudara.Dianti yang masih terisak, berusaha untuk mengucapkan terima kasih pada Andini. Namun, ketika melihat senyuman di sudut bibir Andini, dia merasakan hawa dingin yang menjalar hingga ke tulang.Kata-kata terima kasih yang hendak diucapkan pun langsung tertahan di tenggorokan.Lalu, terde

  • Putri Pengganti Untuk Keluarga Adipati   Bab 121

    Andini merasa agak terkejut. Dianti telah meninggalkan tempat itu, lalu kenapa Rangga tidak mengejarnya? Untuk apa dia berdiri di luar aula leluhur?Mau menunggunya? Apakah ada sesuatu yang ingin dikatakan Rangga padanya?Namun, Andini malah tidak ingin berbicara sepatah kata pun dengan pria itu. Oleh karena itu, dia berpura-pura tidak melihat Rangga dan berjalan melewatinya.Hanya saja, saat melewati sisi Rangga, suara Rangga yang dingin terdengar di telinga Andini. "Nona Andini ingin sekali jadi putri ya?" Suaranya yang rendah menyiratkan sindiran.Langkah Andini sedikit terhenti, tetapi dia tidak menoleh untuk melihat Rangga. Dia hanya menjawab dengan tenang, "Menurut Jenderal Rangga, kalau aku jadi putri, apakah aku masih harus menjalani hari-hari sulit seperti ini?"Bahkan untuk menghadapi seorang pelayan kecil saja, dia harus menghabiskan seluruh energinya.Rangga tidak menjawab dan Andini juga tidak menunggunya untuk berbicara. Dia langsung pergi tanpa menoleh. Pasalnya, mereka

  • Putri Pengganti Untuk Keluarga Adipati   Bab 122

    Namun, Abimana langsung mengibaskan tangannya. "Aku nggak peduli! Aku nggak akan biarkan dia ikut Pangeran Baskoro ke Kota Gatra!"Begitu tiba di Kota Gatra, bukankah Baskoro akan semakin tidak terkendalikan? Dia takut pada saat itu, jika Andini benar-benar dipukuli sampai mati, dia baru akan mendengar kabar itu tiga atau lima bulan kemudian!Mengingat saat Andini kembali dengan tubuh penuh luka hari itu, hati Abimana terasa sangat perih. Namun, memikirkan sikap keras kepala Andini yang bersikeras ingin menikah dengan Baskoro, dia merasa sangat marah!Abimana langsung menenggak habis araknya untuk mencoba meredam amarah di hatinya. Namun, suara Rangga terdengar di telinganya, "Kalau dia nggak menikah sama Pangeran Baskoro, lalu mau nikah sama siapa?"Abimana melotot padanya, "Dia nikah sama siapa itu bukan urusanmu! Menikah sama siapa saja lebih baik daripada menikah sama Pangeran Baskoro! Bahkan kalau jadi selir sekalipun, itu masih lebih baik daripada dipukuli sampai mati!"Gerakan t

Bab terbaru

  • Putri Pengganti Untuk Keluarga Adipati   Bab 562

    Penjahat yang satu lagi adalah seorang duda tua di desa, bernama Dierja. Dia adalah orang yang dulu mengajari Anom berjudi.Lucunya, saat warga desa datang menghadapinya, Dierja masih berani menunjukkan kakinya yang terjepit perangkap hewan dan mengaku kalau itu akibat kecelakaan saat pergi mencari Ihatra dan ayahnya di hutan.Niatnya sebenarnya adalah untuk memeras keluarga Diah. Kalau gagal, setidaknya dia bisa mengemis sedikit uang dari kepala desa. Namun tak disangkanya, para warga langsung mengikatnya dan menyeretnya ke hadapan Surya.Mengenai kelanjutannya, Andini sendiri tidak tahu. Dia hanya tahu, keesokan paginya saat bangun tidur, Dierja sudah diseret dan dikirim ke kantor pemerintahan. Sementara itu, Anom sudah dibawa Surya ke ladang sejak pagi.Dulu, Endah selalu memanjakan anaknya dan tidak pernah membiarkan Anom menyentuh pekerjaan ladang. Namun hari ini, di bawah pengawasan langsung dari Surya, Anom dipaksa bekerja keras di bawah terik matahari selama empat jam penuh seb

  • Putri Pengganti Untuk Keluarga Adipati   Bab 561

    "Dasar nggak peka," ujar Endah tiba-tiba.Surya mengerutkan alis. "Apa maksudnya?"Barulah Endah menurunkan suaranya dan berkata, "Kaki kiri gadis itu terluka, kenapa kamu nggak langsung gendong saja?"Surya tidak merasa dirinya salah. Dia hanya menjawab dengan tenang, "Dia bilang bisa jalan, cukup minta aku bantu topang sedikit.""Itulah kenapa aku bilang kamu ini nggak peka!" Endah menggeleng tak berdaya, lalu menghela napas, "Dasar si Anom ... sampai melakukan hal seperti ini. Arjuna, tolong bantu aku kasih dia pelajaran, ya."Tatapan Arjuna seketika berubah dingin. "Takutnya Bibi nggak tega.""Nggak ada yang perlu ditakuti," Endah menghela napas panjang. "Kamu benar. Lebih baik aku lihat dia dihukum sekarang, daripada nanti harus memungut kepalanya di lapangan eksekusi.""Mm." Arjuna mengangguk ringan, menandakan bahwa dia menerima permintaan untuk mendidik Anom.Tak lama kemudian, rombongan mereka pun kembali ke halaman rumah berpagar bambu.Mereka melihat Anom sudah berlutut di t

  • Putri Pengganti Untuk Keluarga Adipati   Bab 560

    Andini benar-benar tidak punya tenaga untuk membuka jebakan hewan itu. Namun, setelah dia mengutak-atik sebentar, dia menyadari bahwa jebakan itu diikat dengan rantai besi tipis dan ujung rantainya terimpit di bawah sebuah batu besar.Dengan sisa tenaga yang dia punya, Andini berjuang keras menarik rantai itu keluar dari bawah batu dan akhirnya berhasil membawa jebakan yang masih menjepit kakinya. Dia pun terpincang-pincang keluar dari hutan.Meskipun tidak tahu persis arah jalan pulang, dia masih ingat dari mana dia datang tadi. Namun, sebelum berjalan jauh, dia justru melihat sosok seseorang berlari ke arahnya dari kejauhan.Sesaat, Andini merasa bimbang. Dia hampir mengira itu adalah Byakta. Dia terlalu merindukan Byakta.Namun, dia segera tersadar bahwa sosok yang dulu selalu menemani di saat terpuruk dan tak berdaya, tidak akan pernah kembali.Jadi, Andini langsung mengenali sosok yang datang itu, menepis perasaan duka dalam hatinya, memaksakan senyuman, dan berseru pelan, "Kak Ar

  • Putri Pengganti Untuk Keluarga Adipati   Bab 559

    Anom bersikeras. "Ma ... mana aku tahu dia ke mana!"Surya menatapnya dengan sorot mata yang semakin suram. "Bi Endah hanya tanya soal sup ayam, nggak pernah bilang hilangnya gadis itu ada hubungannya denganmu. Tapi, kamu langsung panik sendiri. Itu namanya mengaku sebelum ditanya."Mendengar itu, Anom semakin gelisah. "Aku nggak salah! Jangan fitnah aku! Aku nggak punya dendam sama dia, kenapa harus mencelakainya?"Justru karena sikapnya yang begitu, semakin terlihat bahwa dia memang merahasiakan sesuatu.Endah juga marah. Dia langsung mengambil sapu dari balik pintu dan menghajarnya tanpa ampun, "Dasar anak setan! Kau bawa gadis itu ke mana, cepat bilang!"Anom menjerit-jerit, berlari ke sana sini untuk menghindari amukan Endah. Namun, dia tetap saja bersikeras. "Aku nggak tahu! Aku benar-benar nggak tahu!"Tanpa sadar, dia berlari ke arah Surya yang langsung menangkapnya dan menekan tengkuknya ke tanah. Seketika, Anom tak bisa bergerak.Suara Surya rendah dan dingin, mengandung kema

  • Putri Pengganti Untuk Keluarga Adipati   Bab 558

    Dalam keadaan linglung, Andini teringat saat dulu dirinya ditangkap oleh Panji dan dibawa masuk ke gua.Waktu itu, dia juga berlari sekuat tenaga ke dalam hutan, hingga akhirnya tidak tahu sudah berapa lama dia terjebak di sana. Pada akhirnya, Rangga yang menggendongnya keluar dari hutan itu.Andini tak ingin mengulang nasib yang sama. Jadi, sambil terus berlari, dia juga memperhatikan keadaan di belakangnya. Melihat Anom masih belum menyerah mengejar, dia mulai panik.Malam kian larut. Hanya dalam waktu singkat setelah menerobos masuk ke hutan, Andini sudah tidak bisa melihat apa-apa saking gelapnya. Hal yang paling dia khawatirkan akhirnya terjadi.Krek! Suara tajam menggema. Kakinya terjepit jebakan hewan!"Anom! Jangan ke sini lagi!" teriak Andini panik. "Di sini banyak jebakan! Aku juga kena!"Mendengar itu, suara langkah kaki Anom pun terhenti. Mungkin karena teringat pada temannya yang juga cedera, Anom akhirnya memutuskan untuk tidak lanjut mengejar, lalu berbalik dan pergi.Di

  • Putri Pengganti Untuk Keluarga Adipati   Bab 557

    Tepat saat itu, terdengar suara samar-samar dari arah halaman.Andini tersentak, segera bangkit dan mengintip ke luar. Dia pun melihat bayangan seseorang yang mondar-mandir di halaman."Siapa di sana?""Aku."Suara itu terdengar cukup familier.Andini mencoba menebak, "Anom?""Benar!" sahut Anom, lalu berjalan ke depan pintu sambil berkata, "Ibuku masak sup ayam malam ini. Tapi gara-gara kejadian Bi Diah, jadi lupa. Tadi baru dipanaskan lagi, terus aku disuruh antar ke sini."Memang benar, Endah sering membuatkan sup ayam untuknya setiap beberapa hari sekali. Andini tidak terlalu curiga, jadi berkata, "Taruh saja di depan pintu, nanti aku ambil.""Baik!" Jawaban Anom cepat dan ringan.Tak lama kemudian, Andini melihat Anom keluar dari halaman. Dia bangkit, tertatih-tatih menuju pintu.Begitu membuka pintu, memang benar ada semangkuk sup ayam di atas lantai. Dia perlahan berjongkok, hendak mengambil mangkuk itu.Tepat saat itu, dari sudut halaman, tiba-tiba muncul bayangan. Sebelum Andi

  • Putri Pengganti Untuk Keluarga Adipati   Bab 556

    Saat Surya kembali ke Desa Teluk Horta, matahari sudah terbenam. Dari kejauhan, dia langsung melihat halaman rumahnya dikerumuni oleh banyak orang.Hatinya langsung mencelos, tak tahu apa yang sedang terjadi. Seseorang melihatnya dan langsung berteriak, "Itu dia! Dia sudah kembali!"Semua orang pun serentak menoleh ke arah Surya.Begitu memasuki halaman, Surya langsung melihat Diah terbaring di tengah halaman. Di samping, Andini sedang berlutut.Terlihat dia memegang sebatang jarum sulam dan sedang menusukkannya ke tubuh Diah, yang matanya tampak sayu, antara sadar dan tidak."Ada apa ini?" Suara Surya terdengar dalam.Endah segera melangkah ke depan, menjelaskan, "Ihatra bertengkar sama ayahnya, terus kabur ke dalam hutan. Ayahnya takut terjadi apa-apa, jadi ikut masuk hutan juga.""Diah menunggu di rumah sampai langit hampir gelap. Dia panik dan langsung pingsan. Untungnya gadis ini menguasai ilmu medis. Baru dua tusukan jarum saja, Diah langsung siuman."Mendengar itu, tatapan Surya

  • Putri Pengganti Untuk Keluarga Adipati   Bab 555

    Melihat punggung Surya yang semakin menjauh, Endah hanya bisa menghela napas, lalu berbalik dan berkata kepada Andini, "Aku rebus dulu ayamnya, nanti aku balik lagi ke sini."Usai berkata begitu, dia pun pergi.Andini duduk di dalam rumah, memandangi punggung Endah yang perlahan menghilang. Dia juga melihat dengan jelas bahwa Anom belum pergi.Anak itu masih berdiri di tempatnya, menatap Andini dari balik jendela. Saat Andini memandang balik ke arahnya, Anom buru-buru mengalihkan pandangan dan berseru, "Bu, tunggu aku!"Setelah itu, dia pun berbalik dan pergi. Namun, sorot mata Anom tak luput dari pandangan Andini.Tatapan yang dilontarkan padanya mengandung kebencian. Perasaan itu terlalu familier bagi Andini. Dulu ketika Dianti diam-diam memandangnya, sorot mata itu sama persis.Dua jam kemudian, Surya akhirnya tiba di kota kecil. Dia menjual hasil buruannya ke rumah makan yang sudah akrab dengannya, lalu berkeliling sesaat dan masuk ke sebuah gang kecil. Kemudian, dia mendorong pint

  • Putri Pengganti Untuk Keluarga Adipati   Bab 554

    Keesokan hari saat Andini bangun, sosok Surya sudah tak terlihat. Sementara itu, Endah tengah sibuk di dapur.Dengan kaki yang masih pincang, Andini berjalan ke ambang pintu, menatap Endah dengan heran, "Bibi Endah, kok hari ini bangunnya pagi sekali?"Matahari bahkan belum sepenuhnya terbit!Endah menyiapkan air untuk Andini mencuci muka, lalu menjawab, "Arjuna sudah pergi ke gunung sejak fajar bersama Anom. Aku hari ini nggak ada pekerjaan di ladang, jadi mampir ke sini untuk bantu-bantu sebentar."Saat berbicara, sudut bibir Endah menyiratkan senyuman kecil.Mengingat kejadian kemarin, Andini pun merasa perlu meminta maaf. "Maaf ya, Bi Endah. Kemarin aku asal bicara cuma untuk menakut-nakuti Anom."Endah buru-buru mengangguk. "Iya, aku tahu. Anak bandel itu memang perlu ditakut-takuti! Setelah pulang kemarin, dia nangis-nangis sambil janji nggak akan berjudi lagi.""Pagi ini juga semangat banget bangunnya. Kalau dia bisa meninggalkan kebiasaan buruk itu, lalu ikut Arjuna berburu, it

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status