Beranda / Urban / Putra Sang Presdir / Kedatangan Laura Dan Sween

Share

Kedatangan Laura Dan Sween

Penulis: Azitung
last update Terakhir Diperbarui: 2022-11-18 15:45:45

Kedatangan Laura Dan Sween

"Ibu, ingin sekali rasanya bertemu dengan perempuan sok suci itu," ucap Selena seraya tersenyum.

"Benar, menjadikannya bahan olok-olokan, tentu akan sangat menyenangkan." Barbara tak kalah exited. Kejadian yang menimpa Lerina adalah anugerah bagi mereka. Selain bahagia, perusahaan mereka pun sudah mendapatkan investor, Robin memanfaatkan situasi ini untuk perusahaan itu. Yah, siapa yang percaya dengan wanita seperti Lerina. Pengambilan alih yang di lakukan oleh Robin di anggap mereka adalah perbuatan yang sudah tepat.

Namun menjadi banyak yang tahu perusahaan itu adalah atas nama Lerina Smith.

Berita tentang Lerina telah terhapus dari media. Peng melakukannya dengan cepat, namun efeknya masih tetap ada dan tidak hilang begitu saja. Orang-orang masih menggunjingkan masalah tersebut. Dan jadi trending sebutan wanita penjual rahim.

^^^^^^

"Han, ada dua orang investor yang menawarkan bantuan kepada Robin, bagaimana menurutmu?" tanya Paman Peng, "tentu akan sul
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Komen (4)
goodnovel comment avatar
Lenny
geram tengok sween moga Han cpt menolong lerina lanjut thor
goodnovel comment avatar
Sandra Rismayanti
Smg lerina di tolong Han ..lanjut
goodnovel comment avatar
Vivin Rista Moinggalo
lnjut lg thor..
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Putra Sang Presdir   Wanita Di Kamar Dua Belas

    Wanita Di Kamar Dua BelasLerina di kurung di dalam sebuah kamar karena melawan dan berusaha melarikan diri.Anak buah Madam Jane menjemputnya ke mobil dan Lerina tidak sanggup menolak, sedangkan Laura hanya menyaksikan dengan tangan bersedekap."Tolong, Bu! Tolong aku!" jerit Lerina tadi saat dirinya di paksa masuk oleh anak buah Madam Jane. Ketiganya abai hanya saling melempar tawa menyaksikan Lerina yang di seret paksa. Sempat terdengar tawa mereka saat Lerina di seret paksa sebelum mobil yang membawa mereka pergi dari sana.Lerina menangis sejadi-jadinya, meratapi dirinya, nasib buruk seolah selalu mengikuti dirinya. Lerina membenci hidupnya.Tap tap tapCeklekSeorang wanita paruh baya melangkah dengan perlahan ke dalam kamar yang di tempatinya."Perkenalkan, aku Madam Jane penguasa tempat ini! Mulai sekarang aku yang akan mengendalikan hidupmu!"Dia berbicara sangat angkuh. Lerina menatapnya sengit, wanita dengan dandanan yang menor juga di antara jarinya terselip rokok yang as

    Terakhir Diperbarui : 2022-11-19
  • Putra Sang Presdir   Aku Memiliki Masa Lalu Yang Buruk

    Aku Memiliki Masa Lalu Yang Buruk Sayangnya Nick bukanlah orang yang sabar, dia semakin mendekat dan mencengkram rahang Lerina."Sudah cukup Kau menguji kesabaranku, gadis bodoh! Aku membayar mahal tubuh ini, jadi jangan bertingkah jadi orang sedih mengerti?" Nick melepaskan cengkramannya dengan sedikit mendorong wajah Lerina."Sekarang ayo kita mulai!" Nick mendorong kasar tubuh Lerina dengan satu tangannya, tidak peduli dengan tangisan dari Lerina.Nick segera memulai aksinya, dengan menyusuri setiap inci wajah Lerina dengan ujung jarinya. Tubuh Lerina menegang karena ketakutan, dia mendorong kasar tubuh besar Nick dari atasnya.Nick menertawakan Lerina yang tidak berhasil mendorong tubuhnya yang hanya bergeser sedikit saja. Dia jadi lebih menyeramkan di mata Lerina sekarang.Nick yang semakin tertantang rasanya semakin tidak sabar dan ingin menyentuh bibir Lerina yang cukup menggoda. Nick perlahan mengikis jarak di antara mereka. Saat hampir saja Nick menyatukan wajahnya dengan

    Terakhir Diperbarui : 2022-11-20
  • Putra Sang Presdir   Lerina, Aku Mencintaimu!

    Lerina, Aku Mencintaimu! Hal yang paling membahagiakan bagi Sean adalah melihat kedatangan Lerina, dia tidak dapat menahan diri untuk tidak meminta di gendong wanita itu. Lerina dengan senang hati membawanya ke dalam gendongan, jadilah mereka tidur bersama malam itu.Pagi harinya Sean menolak di urus oleh nany, hanya Lerina yang boleh menyiapkan keperluannya hingga membuat Han geleng-geleng kepala."Daddy, aku ingin mommy mengantar aku kesekolah!" pintanya setelah mereka selesai sarapan.Han menatap Lerina, dan wanita wanita itu menggeleng pelan. Han paham, pasti Lerina takut untuk keluar saat ini karena berita tentang dirinya yang baru mencuat."Kau hanya berada di dalam mobil nanti!" ucap Han."Baiklah!" balas Lerina.Mereka pergi bertiga seperti keluarga bahagia yang di impikan oleh Sean, sepanjang perjalanan dia berceloteh riang, banyak hal yang ia tanyakan pada mommy barunya itu.Lerina menjawab dengan senang hati hingga sampailah perkataan Sean yang menginginkan seorang adik pe

    Terakhir Diperbarui : 2022-11-22
  • Putra Sang Presdir   Aku Ingin Hadiahku

    Aku Ingin HadiahkuHan keluar menemui sang ibu sendiri, Lerina di biarkan di dalam istrirahat. Lagipula dia pun tidak siap bertemu dengan Laura."Ibu!"Han menyambut ibunya dengan baik, rupanya dia tidak datang sendiri melainkan dengan Sween bersamanya. Han bahkan tidak ingin menyapanya."Apa yang Kau lakukan di dalam sana, kenapa lama sekali?" tanya Laura. Ini hanya bagian basa basinya saja, tujuan yang sebenarnya adalah ingin mengetahui apa yang sudah terjadi dengan putranya di rumah bordir kemarin."Aku hanya tidur sebentar ibu, belakangan ini jam tidurku berkurang. Oh ya, ada apa ibu kesini?" tanya Han."Emmm, Kami, emm, ibu ingin mengajakmu makan malam dengan Sween nanti malam, benarkan Sween?" Laura menedipkan matanya pada Sween yang tentu saja di angguki dengan cepat oleh wanita itu."Maaf, ibu, malam ini aku sudah janji akan menemani Sean," jawab Han pura-pura kecewa."Emm, Han, Kau bisa, mengajak Sean bersama kita," usul Sween cepat."Benar sayang, bukankah besok Sean libur,

    Terakhir Diperbarui : 2022-11-23
  • Putra Sang Presdir   Provokasi Selena

    Provokasi Selena Han tidak melupakan hadiah tersebut saat di rumah. Lerina tidak dapat menolaknya. Setelah penyatuan itu, Han berbisik di atas perut istrinya, berdoa agar mereka memiliki seorang putri segera.Keesokan paginya Han pergi terburu-buru, hingga tidak sempat mengantar Sean ke sekolah."Mommy, ada paman Jinli yang mengantar kita," kata Sean sambil memakai kaos kakinya.Lerina membantunya. "Apa mommy harus ikut?" tanya Lerina. Sejujurnya dia belum begitu nyaman berada di luar."Tentu saja, Mommy harus mengantar Sean setiap hari." Perkataannya adalah perintah, dan Lerina tidak tega menolaknya.Lerina dan Jinli mengantar Sean ke sekolah, anak itu lebih ceria dan bersemangat sekarang. Lerina kembali ke mobil dan Jinli melajukan mobilnya."Nyonya ingin belanja, atau kesuatu tempat?" tanya Jinli sopan.Lerina ingat, banyak kebutuhannya yang harusdi beli, termasuk baju-baju. Tadi Han sudah meninggalkan satu kartu untuknya. Dia sedikit ragu, tapi memikirkan kebutuhan yang harus seg

    Terakhir Diperbarui : 2022-11-24
  • Putra Sang Presdir   Menolak Punya Anak

    Menolak Punya AnakMeski moodnya sedang buruk, Lerina tetap ikut menjemput Sean ke sekolah, tapi dia hanya menunggu di dalam mobil saja. Lerina tidak siap bertemu dengan orang-orang yang dia yakini akan mengejek dan merendahkannya lagi. Setelahnya mereka langsung kembali ke rumah. Suasana buruk sepertinya belum mau meninggalkan Lerina, dia pun menghembuskan napas pelan kala melihat Laura sudah berdiri di dekat mobilnya di halaman rumah menunggu sang cucu turun."Nenek!" Sean menghampiri Laura."Oh, Sayang, sudah berapa hari tidak bertemu, Kau tampak ceria." Laura memeluk Sean seraya tersenyum."Karena sekarang Sean punya mommy!"Dia terkejut mendengarnya dan Laura melepas pelukannya dan mendongak ke arah mobil bersamaan dengan Lerina yang turun sambil menenteng tas sekolah Sean.Senyum yang terpatri di bibirnya seketika berubah dengan tatapan benci. Laura tidak menyukai Lerina apa lagi melihat wanita itu tinggal dirumah putranya. "Apa yang sudah Kau berikan pada putraku, Hah?"Awww

    Terakhir Diperbarui : 2022-11-25
  • Putra Sang Presdir   Di Permalukan Lagi

    Di Permalukan LagiHan yang merasa tersinggung dengan penolakan dari Lerina pun tidur di kamar tamu. Dia mengira hubungan mereka telah membaik, namun ternyata tidak, Lerina masih belum percaya padanya.Istrinya nampak masih meragukan ketulusan Han. Dia menghela napas kasar. Membaringkan dirinya di atas ranjang berbantalkan lengan menghadap langit-langit kamar.Lerina seperti membuat jarak bagi dirinya, hanya Sean yang bisa membuatnya bersikap leluasa. Mereka tak saling bicara sejak pagi hingga selesai sarapan di meja makan. Bukan tidak ingin menyapa, jujur, sebenarnya Lerina sangat merasa bersalah, terlebih Han tidak kembali ke kamar malam tadi. Dia sempat keluar mencarinya, namun saat pelayan melihatnya dan mengatakan Han masuk ke dalam kamar tamu. Lerina sempat ingin menyusulnya, tapi urung saat nany memanggilnya.Sean ingin tidur dengan Lerina. "Mommy, bisakah kita tidur bersama seperti tadi malam?" Sean bertanya, saat ini mereka akan mengunjungi rumah kucing milik Lerina.Han yan

    Terakhir Diperbarui : 2022-11-25
  • Putra Sang Presdir   Apa Kau Masih Meragukanku?

    Apa Kau Masih Meragukanku? "Maafkan aku Tuan muda! A-aku tidak tahu kalau ...,""Kalau dia bukan istriku Kau bebas memperlakukannya dengan buruk begitu Maneger Lim?" potong Han cepat. Melihat sang istri di seret paksa oleh security membuat Han mendidih. Menager Lim dan pelayan yang mengolok-olok istrinya kini duduk bersimpuh memohon agar di maafkan. Mereka sangat menyesal dan tidak menyangka bahwa Lerina adalah istri presdir Zoku Holding yang berarti orang yang sangat berpengaruh di Minnesota terkhusus di dunia bisnis. "Pelayanan kalian sungguh buruk, aku pikir lebih baik untuk memecat kalian dari sini. Mall ini terlalu berharga untuk manusia berpikiran sempit seperti kalian," desis Han lagi yang mana membuat maneger Lim dan pelayan itu semakin pucat.Mendengar kata di pecat membuat mereka semakin ketakutan. Kalau sampai itu terjadi, maka akan sulit mencari pekerjaan dan di mall ini pekerjaan mereka tidak terlalu melelahkan dan dengan gaji yang lumayan.Oh, tidak. Keduanya hampir m

    Terakhir Diperbarui : 2022-11-26

Bab terbaru

  • Putra Sang Presdir   Ending

    Ending Malam itu Lucia tertidur di sofa sedangkan Sean masih terjaga di dekat box kedua bayinya. Sean menoleh pada istrinya yang tampak kedinginan, ia pun berdiri dan menutupkan jasnya di tubuh Lucia.Malam itu Sean tidak tidur, ia fokus menjaga keduanya, mengabaikan rasa lelah yang mendera tubuhnya juga membiarkan Lucia terlelap, karena besok Sean harus ke perusahaan. Setidaknya istrinya istirahat dengan cukup. "Selamat pagi Tuan!" Seorang suster datang memeriksa keadaan si kembar."Pagi!" balas Sean.Suster tersebut menyentuh kulit Vin dan Van, "Sudah tidak demam, sebentar lagi dokter akan datang memeriksa." Suster tersebut keluar lagi.Sean melihat istrinya yang masih tertidur, dia melihat jam yang sudah menunjuk pukul tujuh. Sean akan tinggal sampai Lucia bangun, setidaknya di rapat kemarin dia sudah memperingatkan para staff untuk melapor padanya atas kebijakan Rain yang mungkin akan berpotensi merugikan perusahaan.Sean menunggu hingga satu jam kemudian Lucia bangun. Se

  • Putra Sang Presdir   Vin Dan Van Demam

    Vin Dan Van Demam Bibir Rain menyeringai saat menuruni anak tangga, ia sempat mendengar pembicaraan Sean dan Lucia. Entah apa maksudnya, keributan pasangan suami istri itu seolah menjadi hiburan baginya. Ke esokan paginya, Lucia masih mendiamkan Sean, ia hanya fokus kepada bayi kembarnya. Sean memaklumi hal itu, dia yang salah karena belakangan ini sering pulang terlambat. Wajar saja Lucia pasti lelah menjaga dua bayinya meski Vin dan Van bukan termasuk bayi yang rewel. Sean tetap membantu Lucia mengurus Vin dan Van sebelum berangkat ke perusahaan . Dia sengaja datang sedikit siang hari ini. "Aku pergi!" pamitnya pada Lucia yang hanya di balas dengan deheman, "aku janji akan pulang lebih awal," katanya seraya tersenyum, namun lagi-lagi Lucia hanya diam. Sean melangkah meninggalkan kamar dan ketiga makhluk pengisi hatinya. Di perusahaan baru saja di adakan rapat yang di pimpin oleh Rain. Padahal rapat itu di rencanakan oleh Sean kemarin, namun Rain mengganti jadwalnya atas

  • Putra Sang Presdir   Ada Apa Dengan Rain?

    Ada Apa Dengan Rain? "Sana, pergi dari sini! Dasar mesum!" Alyona mengusir Dario yang sudah lancang memeluknya tadi."Nona, aku bisa jelaskan," kata Dario seraya mundur kebelakang, karena Alyona mengusirnya dengan sapu, "Aku sempat mengira anda laki-laki," ucap Dario mengklarifikasi."Alyona, tidak perlu pakai sapu, dia pasti pergi," kata Rivera pada putrinya. Alyona sangat kasar terhadap orang yang ia benci."Mom, pria mesum seperti ini memang pantas di kasari." Gadis itu tidak paduli, ia terus mengacungkan sapu ke arah Dario yang sudah keluar dari pintu utama. Dia sudah seperti tersangka."Sana, tidak ada yang sudi mempekerjakan orang mesum sepertimu!" ucap Alyona seraya memelototi Dario. Dia masih berpikir kalau pria yang berasal dari Milan Itu adalah pekerja di rumah kakek besar. "Siapa yang mesum?" Sean yang baru saja turun sempat mendengar ucapan adik sepupunya itu. Ia mengeryitkan dahi saat melihat Alyona menghardik temannya dengan gagang sapu. "Kakak, kebetulan sekal

  • Putra Sang Presdir   Sudah Pelayan Mesum Lagi

    Sudah Pelayan Mesum Lagi Berita duka baru saja datang dari Dellwood. Kakek Zoku dinyatakan meninggal dunia pagi ini. Pria yang paling banyak berjasa untuk keluarga mereka yang selalu memastikan keluarganya hidup dengan baik dan layak.Masing-masing keluarga sudah di hubungi oleh Ben sang asisten. Termasuk Han yang masih ada di Kota Milan. Kesedihan merayapi hati setiap jiwa yang terikat dengannya. Mendengar hal itu, Sean langsung mendatangi dokter untuk menanyakan perihal putranya yang akan melakukan perjalanan udara.Pesawat pribadi menjadi pilihan mereka, sore nanti mereka akan terbang dari Milan menuju Minnesota, di lanjut dengan perjalanan darat kurang lebih dua jam lagi.Keluarga Zoku di liputi duka mendalam akibat kepergian sesepuh mereka, Zoku.Banyak para pelayat yang datang, terutama dikalangan pengusaha bahkan ada yang dari luar negeri.Mereka bergantian memberikan salam penghormatan, mencium untuk yang terakhir kalinya. Sampai saatnya Kakek Zoku di antar ke per

  • Putra Sang Presdir   Nasib Pernikahan Luisa

    Nasib Pernikahan Luisa Ludwig di vonis penjara selama dua puluh tahun atas percobaan pembunuhan juga kasus penculikan Lucia dulu.Dia memohon untuk di ampuni dan di keluarkan dari dalam penjara."Valdez, aku mohon keluarkan aku dari sini!" pintanya saat sidang kasusnya baru saja selesai.Valdez hari itu hadir bersama pengacaranya. "Kau tidak malu memintaku untuk mengeluarkanmu, ingat kesalahanmu Lud, hampir dua puluh tahun Kau pisahkan aku dari putriku. Sedangkan aku memperlakukanmu layaknya keluarga, di mana hati nuranimu?" Masih ada emosi di hati Valdez terhadap orang yang pernah sangat dipercayainya itu.Kini dengan mudahnya Ludwig meminta untuk di keluarkan dari penjara. "Val, aku punya alasan untuk itu," sela Ludwig seraya memikirkan alaaannya. "Karena Kau mencintai istriku sampai saat ini bukan?" potong Valdez hingga membuat Ludwig membulatkan matanya.Dia terhenyak mendengar jawaban Valdez, jadi dia tahu tentang perasaannya, "Kau salah, Val," sangkalnya, "It-itu tid

  • Putra Sang Presdir   Luisa Lari!

    Luisa Lari! Balon-balon yang di dominasi warna biru tampak menempel di beberapa tempat, termasuk tangga hingga ke ujung, juga di dekat sofa dan di beberapa dinding, di tambah sedikit bunga hingga menambah keindahan ruangan tersebut. Di tengah ruangan itu terdapat karpet yang terhubung ke ayunan si kembar, juga beberapa foto mungil mereka tak lupa di tempelkan di sisi ayunan.Lucia akan di sulap secantik mungkin. Sebagai orang yang sangat berpengalaman, Luisa yang akan mendandani kembarannya itu agar terlihat semakin cantik saat menyambut dua keponakannya.Meski masih ada rasa canggung, keduanya tampak cocok. Mereka berdua sama-sama memiliki hati yang baik. Meski hidup bergelimang harta tak membuat Luisa sombong. Ia bahkan berencana membagi warisannya untuk Lucia nantinya."Lucia, aku tidak bisa mengungkapkan rasa bahagia ini karena menemukanmu," kata Luisa setelah selesai merias wajah kembarannya tersebut.Lucia mengulas senyum menanggapinya. "Maaf untuk hidupmu selama

  • Putra Sang Presdir   Kau Memang Putriku, Lucia!

    Kau Memang Putriku, Lucia! Lerina menyampaikan kedatangan Luisa dan telpon dari Tuan Valdez tadi. Bohong kalau Lucia tidak merasa bersalah, namun ketakutan terhadap Ludwig juga tak bisa dipungkirinya."Mom aku takut," keluhnya. Meski sesungguhnya ia tidak tega mendengar hal yang terjadi pada Nyonya Valdez. Luisa baru saja menghubungi Lerina terkait ibunya yang menggores pergelangan tangannya dengan pisau.Rasa kemanusiaan Lerina yang begitu kuat menggerakkan hatinya agar membujuk menantunya menjenguk wanita yang mengaku sebagai besannya tersebut."Lucia, mommy tahu seperti apa hatimu," kata Lerina menatap Lucia dengan lembut."Bagaimana kalau Tuan Ludwig ada di sana?" Membicarakannya saja Lucia sudah takut."Kami akan menemanimu, Kau bisa putuskan agar mommy menghubungi daddy dan suamimu," usul Lerina. Dia paham ketakutan Lucia dan mereka juga akan berusaha agar selalu ada di sampingnya.Han dan Sean ternyata bertemu dengan Alberto. Pria itu memohon maaf pada Han dan Sean. Di

  • Putra Sang Presdir   Menjenguk Neve

    Menjenguk Neve Selain bersama suaminya, Nyonya Valdez ternyata berulang kali mencoba datang untuk menemui Lucia, namun berakhir di tolak hingga membuatnya jatuh sakit.Ia di rawat di rumah sakit dalam keadaan lemah, tiada hari tanpa memikirkan Lucia.Tuan Carlos yang sudah sempat pulang ke Spanyol kini datang lagi menjenguk sang adik.Ia berjanji akan menemui keluarga Han untuk meminta agar Lucia melakukan tes dna. Sedangkan Valdez sibuk mengurusi Ludwig yang ada di penjara.Mereka masih mempercayai pria itu dan menganggap Lucia hanya sedang mengalami baby blues pasca melahirkan sehingga sembarangan menuduh Ludwig yang ingin membunuhnya. Pria itu dinyatakan bebas sebab kurangnya bukti, cctv di ruangan Lucia saat itu lagi-lagi dalam keadaan mati.Ludwig merasa senang, tanpa mereka tahu dia sudah menyusun rencana baru untuk menyingkirkan Lucia.Sesuai janjinya Tuan Carlos datang bertamu ke rumah yang ditinggali oleh leluarga Han saat ini.Dia di sambut baik dan di persilahkan m

  • Putra Sang Presdir   Penolakan Lucia

    Penolakan Lucia Han dan Lerina tiba lebih dulu di rumah sakit, Sean menceritakan apa yang ia lihat tadi. Tentu saja hal itu membuat mereka geram, kini hanya tinggal menunggu kedatangan Keluarga Valdez untuk menyelesaikan masalah yang tidak sederhana ini. Terlihat dua polisi yang dipanggil Sean berdiri di sebelah kiri dan kanan Ludwig. Dalam hati pria itu merutuki kebodohannya yang meninggalkan Lucia di laut tanpa memastikan kematiannya.Beberapa saat kemudian pasangan Valdez pun datang, mereka terkejut melihat keadaan Ludwig yang babak belur, tapi sekaligus senang karena Lucia telah di temukan.Nyonya Valdez mendekat ke ranjang Lucia, namun segera di cegah oleh Sean."Nyonya, sebaiknya anda tidak mendekati istri saya!" kata Sean tanpa ragu.Nyonya Valdez cukup heran, kenapa dia di larang menghampiri Lucia. Kemudian datanglah Tuan Carlos bersama asistennya."Apa yang terjadi, kenapa Ludwig di awasi polisi?" Tuan Carlos cukup heran melihat banyak orang di ruangan wanita yang d

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status