Beranda / Urban / Putra Sang Presdir / Aku Ingin Hadiahku

Share

Aku Ingin Hadiahku

Penulis: Azitung
last update Terakhir Diperbarui: 2022-11-23 06:38:31

Aku Ingin Hadiahku

Han keluar menemui sang ibu sendiri, Lerina di biarkan di dalam istrirahat. Lagipula dia pun tidak siap bertemu dengan Laura.

"Ibu!"

Han menyambut ibunya dengan baik, rupanya dia tidak datang sendiri melainkan dengan Sween bersamanya. Han bahkan tidak ingin menyapanya.

"Apa yang Kau lakukan di dalam sana, kenapa lama sekali?" tanya Laura. Ini hanya bagian basa basinya saja, tujuan yang sebenarnya adalah ingin mengetahui apa yang sudah terjadi dengan putranya di rumah bordir kemarin.

"Aku hanya tidur sebentar ibu, belakangan ini jam tidurku berkurang. Oh ya, ada apa ibu kesini?" tanya Han.

"Emmm, Kami, emm, ibu ingin mengajakmu makan malam dengan Sween nanti malam, benarkan Sween?" Laura menedipkan matanya pada Sween yang tentu saja di angguki dengan cepat oleh wanita itu.

"Maaf, ibu, malam ini aku sudah janji akan menemani Sean," jawab Han pura-pura kecewa.

"Emm, Han, Kau bisa, mengajak Sean bersama kita," usul Sween cepat.

"Benar sayang, bukankah besok Sean libur,
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Komen (10)
goodnovel comment avatar
Ulyatur Rofi'ah
wahh akhirnya mereka bisa bersatu......
goodnovel comment avatar
Tuti Alawiyah
bab nya pendek" tapi koin nya cepat habis
goodnovel comment avatar
Tuti Alawiyah
cepet abis nya
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Putra Sang Presdir   Provokasi Selena

    Provokasi Selena Han tidak melupakan hadiah tersebut saat di rumah. Lerina tidak dapat menolaknya. Setelah penyatuan itu, Han berbisik di atas perut istrinya, berdoa agar mereka memiliki seorang putri segera.Keesokan paginya Han pergi terburu-buru, hingga tidak sempat mengantar Sean ke sekolah."Mommy, ada paman Jinli yang mengantar kita," kata Sean sambil memakai kaos kakinya.Lerina membantunya. "Apa mommy harus ikut?" tanya Lerina. Sejujurnya dia belum begitu nyaman berada di luar."Tentu saja, Mommy harus mengantar Sean setiap hari." Perkataannya adalah perintah, dan Lerina tidak tega menolaknya.Lerina dan Jinli mengantar Sean ke sekolah, anak itu lebih ceria dan bersemangat sekarang. Lerina kembali ke mobil dan Jinli melajukan mobilnya."Nyonya ingin belanja, atau kesuatu tempat?" tanya Jinli sopan.Lerina ingat, banyak kebutuhannya yang harusdi beli, termasuk baju-baju. Tadi Han sudah meninggalkan satu kartu untuknya. Dia sedikit ragu, tapi memikirkan kebutuhan yang harus seg

    Terakhir Diperbarui : 2022-11-24
  • Putra Sang Presdir   Menolak Punya Anak

    Menolak Punya AnakMeski moodnya sedang buruk, Lerina tetap ikut menjemput Sean ke sekolah, tapi dia hanya menunggu di dalam mobil saja. Lerina tidak siap bertemu dengan orang-orang yang dia yakini akan mengejek dan merendahkannya lagi. Setelahnya mereka langsung kembali ke rumah. Suasana buruk sepertinya belum mau meninggalkan Lerina, dia pun menghembuskan napas pelan kala melihat Laura sudah berdiri di dekat mobilnya di halaman rumah menunggu sang cucu turun."Nenek!" Sean menghampiri Laura."Oh, Sayang, sudah berapa hari tidak bertemu, Kau tampak ceria." Laura memeluk Sean seraya tersenyum."Karena sekarang Sean punya mommy!"Dia terkejut mendengarnya dan Laura melepas pelukannya dan mendongak ke arah mobil bersamaan dengan Lerina yang turun sambil menenteng tas sekolah Sean.Senyum yang terpatri di bibirnya seketika berubah dengan tatapan benci. Laura tidak menyukai Lerina apa lagi melihat wanita itu tinggal dirumah putranya. "Apa yang sudah Kau berikan pada putraku, Hah?"Awww

    Terakhir Diperbarui : 2022-11-25
  • Putra Sang Presdir   Di Permalukan Lagi

    Di Permalukan LagiHan yang merasa tersinggung dengan penolakan dari Lerina pun tidur di kamar tamu. Dia mengira hubungan mereka telah membaik, namun ternyata tidak, Lerina masih belum percaya padanya.Istrinya nampak masih meragukan ketulusan Han. Dia menghela napas kasar. Membaringkan dirinya di atas ranjang berbantalkan lengan menghadap langit-langit kamar.Lerina seperti membuat jarak bagi dirinya, hanya Sean yang bisa membuatnya bersikap leluasa. Mereka tak saling bicara sejak pagi hingga selesai sarapan di meja makan. Bukan tidak ingin menyapa, jujur, sebenarnya Lerina sangat merasa bersalah, terlebih Han tidak kembali ke kamar malam tadi. Dia sempat keluar mencarinya, namun saat pelayan melihatnya dan mengatakan Han masuk ke dalam kamar tamu. Lerina sempat ingin menyusulnya, tapi urung saat nany memanggilnya.Sean ingin tidur dengan Lerina. "Mommy, bisakah kita tidur bersama seperti tadi malam?" Sean bertanya, saat ini mereka akan mengunjungi rumah kucing milik Lerina.Han yan

    Terakhir Diperbarui : 2022-11-25
  • Putra Sang Presdir   Apa Kau Masih Meragukanku?

    Apa Kau Masih Meragukanku? "Maafkan aku Tuan muda! A-aku tidak tahu kalau ...,""Kalau dia bukan istriku Kau bebas memperlakukannya dengan buruk begitu Maneger Lim?" potong Han cepat. Melihat sang istri di seret paksa oleh security membuat Han mendidih. Menager Lim dan pelayan yang mengolok-olok istrinya kini duduk bersimpuh memohon agar di maafkan. Mereka sangat menyesal dan tidak menyangka bahwa Lerina adalah istri presdir Zoku Holding yang berarti orang yang sangat berpengaruh di Minnesota terkhusus di dunia bisnis. "Pelayanan kalian sungguh buruk, aku pikir lebih baik untuk memecat kalian dari sini. Mall ini terlalu berharga untuk manusia berpikiran sempit seperti kalian," desis Han lagi yang mana membuat maneger Lim dan pelayan itu semakin pucat.Mendengar kata di pecat membuat mereka semakin ketakutan. Kalau sampai itu terjadi, maka akan sulit mencari pekerjaan dan di mall ini pekerjaan mereka tidak terlalu melelahkan dan dengan gaji yang lumayan.Oh, tidak. Keduanya hampir m

    Terakhir Diperbarui : 2022-11-26
  • Putra Sang Presdir   Rencana Lerina

    Rencana Lerina AaaaaaSuara jeritan di jalan tepi taman mengalihkan semua mata orang yang mendengarnya. Saat Lerina dan Sean akan menyeberang, ada motor yang tiba-tiba melaju ingin menghantam tubuh Sean yang mendahului Lerina.Lerina refleks mendorong tubuh Sean hingga dia tidak sempat menghindar dan jadi sasaran motor besar yang melaju itu.Kini tubuh Lerina tergolek bersimbah darah dan tidak sadarkan diri."Nyonya, Nyonya!" teriak Jinli yang baru menyadari nyonyanyalah yang barusan mengalami kecelakaan.Dengan bantuan orang sekitar, Jinli membawa Lerina ke rumah sakit terdekat.Tak lupa dia menghubungi Han. Pria yang tengah mengadakan rapat itu pun langsung meninggalkan kantor menuju rumah sakit begitu mendengar istrinya kecelakaan. Sampai disana Han di ceritakan kondisi istrinya yang mana harus, segera di operasi karena perdarahan di otak.Han segera menandatangani dan meminta dokter segera melakukan yang terbaik."Han, bagaimana keadaan istrimu?" Philip baru saja datang bersama

    Terakhir Diperbarui : 2022-11-26
  • Putra Sang Presdir   Mulai Bergerak

    Mulai BergerakSelesai mengantar Sean Lerina langsung bertolak dengan dua orang polisi menuju perusahaan mendiang ayahnya yang sebenarnya telah di wariskan untuknya.Lerina akan menghentikan keserakahan keluarga pamannya, biarlah di bilang memanfaatkan kekuasaan suaminya, Lerina tidak peduli lagi. Kenekatan Selena yang selalu ingin mengusiknya harus di hentikan, mungkin kemiskinan lebih pantas untuk manusia jahat seperti mereka. Mobil mereka tiba di lobby perusahaan. Jinli membukakan pintu belakang mobil majikannya. Lerina melangkah keluar, ia mematung, sekelabat bayangan masa lalu muncul di benaknya. Lerina menatap gedung tinggi itu, dia masih ingat dengan jelas tempat ini salah satu tempat yang memiliki banyak kenangan dengan kedua orang tuanya. Dulu tak jarang Rose Smith membawanya kemari menemui ayahnya.Sungguh Lerina ingin menangis, namun sebisanya ia tahan air mata itu. Tujuannya kesini adalah ingin merebut kembali apa yang menjadi haknya, ia harus kuat, tidak boleh terlihat l

    Terakhir Diperbarui : 2022-11-27
  • Putra Sang Presdir   Cukup Lahirkan Anak Untukku

    Cukup Lahirkan Anak UntukkuUntuk sesaat mereka terdiam mendengar penuturan polisi tersebut, hingga terdengar kembali suara tawa dari Barbara. "Apa Kalian percaya dengan wanita ini?" deliknya sambil berjalan mendekati Lerina.Lerina mencoba untuk tidak terusik, dia tetap berusaha tampak biasa. Barbara pasti ingin memprovokasi polisi. "Tugas Kami adalah menjalankan perintah sesuai tuntutan pelapor, jadi Nyonya tidak berhak menanyakan tentang kepercayaan kami," jelas polisi dan itu mulai membuat Barbara geram."Ayo, kita geledah tempat ini!" ajak polisi satunya dan di angguki oleh temannya."Tuan, silahkan buka brankas ini!" perintah mereka setelah tidak menemukan apapun yang di cari.Robin mendekati polisi. "Pak, aku bisa membayar Kalin lebih dari wanita itu, tidak perlu melakukan hal sia-sia, karena ini perusahaan saya," bisik Robin. Dia tidak ingin masalah ini berlanjut, mungkin dengan mengeluarkan sedikit uang untuk kedua aparat ini, maka semua akan beres. Polisi tersebut tampak me

    Terakhir Diperbarui : 2022-11-28
  • Putra Sang Presdir   Mendatangi Frederick

    Mendatangi Frederick Seperti keinginan Sean, di siang hari Lerina selalu bersamanya, sedangkan Han tidak boleh lagi mengajak Lerina ke kantor."Han, Tuan Frederick tidak tinggal di kota ini lagi, dia sudah pindah enam tahun yang lalu," lapor Paman Peng. Dia menyampaikan informasi dari informan mereka."Dimana Paman?" tanya Han singkat, dia tidak peduli kemana pun Frederick pindah, mereka akan membawanya kesini."Ke Kanada, dia ikut bersama putranya," jawab Paman Peng. "Berikan alamatnya, aku akan kesana menemuinya," ucap Han tegas."Kau yakin?" "Tentu saja, perusahaan itu harus kembali kepada istriku, Paman," jelas Han sambil melihat ke arah laptopnya. "Tentu bukan hanya itu tujuanmu bukan?" tebak Peng.Han menutup laptopnya yang di buka sedari tadi, Paman Peng memang lebih mengerti dirinya. "Aku senang Lerina mandapatkan kembali apa yang menjadi miliknya, Paman. Selain itu, bila Lerina memiliki perusahaan, ibu tidak akan meremehkannya lagi. Dia pantas memiliki itu, keluarga Robin

    Terakhir Diperbarui : 2022-11-29

Bab terbaru

  • Putra Sang Presdir   Ending

    Ending Malam itu Lucia tertidur di sofa sedangkan Sean masih terjaga di dekat box kedua bayinya. Sean menoleh pada istrinya yang tampak kedinginan, ia pun berdiri dan menutupkan jasnya di tubuh Lucia.Malam itu Sean tidak tidur, ia fokus menjaga keduanya, mengabaikan rasa lelah yang mendera tubuhnya juga membiarkan Lucia terlelap, karena besok Sean harus ke perusahaan. Setidaknya istrinya istirahat dengan cukup. "Selamat pagi Tuan!" Seorang suster datang memeriksa keadaan si kembar."Pagi!" balas Sean.Suster tersebut menyentuh kulit Vin dan Van, "Sudah tidak demam, sebentar lagi dokter akan datang memeriksa." Suster tersebut keluar lagi.Sean melihat istrinya yang masih tertidur, dia melihat jam yang sudah menunjuk pukul tujuh. Sean akan tinggal sampai Lucia bangun, setidaknya di rapat kemarin dia sudah memperingatkan para staff untuk melapor padanya atas kebijakan Rain yang mungkin akan berpotensi merugikan perusahaan.Sean menunggu hingga satu jam kemudian Lucia bangun. Se

  • Putra Sang Presdir   Vin Dan Van Demam

    Vin Dan Van Demam Bibir Rain menyeringai saat menuruni anak tangga, ia sempat mendengar pembicaraan Sean dan Lucia. Entah apa maksudnya, keributan pasangan suami istri itu seolah menjadi hiburan baginya. Ke esokan paginya, Lucia masih mendiamkan Sean, ia hanya fokus kepada bayi kembarnya. Sean memaklumi hal itu, dia yang salah karena belakangan ini sering pulang terlambat. Wajar saja Lucia pasti lelah menjaga dua bayinya meski Vin dan Van bukan termasuk bayi yang rewel. Sean tetap membantu Lucia mengurus Vin dan Van sebelum berangkat ke perusahaan . Dia sengaja datang sedikit siang hari ini. "Aku pergi!" pamitnya pada Lucia yang hanya di balas dengan deheman, "aku janji akan pulang lebih awal," katanya seraya tersenyum, namun lagi-lagi Lucia hanya diam. Sean melangkah meninggalkan kamar dan ketiga makhluk pengisi hatinya. Di perusahaan baru saja di adakan rapat yang di pimpin oleh Rain. Padahal rapat itu di rencanakan oleh Sean kemarin, namun Rain mengganti jadwalnya atas

  • Putra Sang Presdir   Ada Apa Dengan Rain?

    Ada Apa Dengan Rain? "Sana, pergi dari sini! Dasar mesum!" Alyona mengusir Dario yang sudah lancang memeluknya tadi."Nona, aku bisa jelaskan," kata Dario seraya mundur kebelakang, karena Alyona mengusirnya dengan sapu, "Aku sempat mengira anda laki-laki," ucap Dario mengklarifikasi."Alyona, tidak perlu pakai sapu, dia pasti pergi," kata Rivera pada putrinya. Alyona sangat kasar terhadap orang yang ia benci."Mom, pria mesum seperti ini memang pantas di kasari." Gadis itu tidak paduli, ia terus mengacungkan sapu ke arah Dario yang sudah keluar dari pintu utama. Dia sudah seperti tersangka."Sana, tidak ada yang sudi mempekerjakan orang mesum sepertimu!" ucap Alyona seraya memelototi Dario. Dia masih berpikir kalau pria yang berasal dari Milan Itu adalah pekerja di rumah kakek besar. "Siapa yang mesum?" Sean yang baru saja turun sempat mendengar ucapan adik sepupunya itu. Ia mengeryitkan dahi saat melihat Alyona menghardik temannya dengan gagang sapu. "Kakak, kebetulan sekal

  • Putra Sang Presdir   Sudah Pelayan Mesum Lagi

    Sudah Pelayan Mesum Lagi Berita duka baru saja datang dari Dellwood. Kakek Zoku dinyatakan meninggal dunia pagi ini. Pria yang paling banyak berjasa untuk keluarga mereka yang selalu memastikan keluarganya hidup dengan baik dan layak.Masing-masing keluarga sudah di hubungi oleh Ben sang asisten. Termasuk Han yang masih ada di Kota Milan. Kesedihan merayapi hati setiap jiwa yang terikat dengannya. Mendengar hal itu, Sean langsung mendatangi dokter untuk menanyakan perihal putranya yang akan melakukan perjalanan udara.Pesawat pribadi menjadi pilihan mereka, sore nanti mereka akan terbang dari Milan menuju Minnesota, di lanjut dengan perjalanan darat kurang lebih dua jam lagi.Keluarga Zoku di liputi duka mendalam akibat kepergian sesepuh mereka, Zoku.Banyak para pelayat yang datang, terutama dikalangan pengusaha bahkan ada yang dari luar negeri.Mereka bergantian memberikan salam penghormatan, mencium untuk yang terakhir kalinya. Sampai saatnya Kakek Zoku di antar ke per

  • Putra Sang Presdir   Nasib Pernikahan Luisa

    Nasib Pernikahan Luisa Ludwig di vonis penjara selama dua puluh tahun atas percobaan pembunuhan juga kasus penculikan Lucia dulu.Dia memohon untuk di ampuni dan di keluarkan dari dalam penjara."Valdez, aku mohon keluarkan aku dari sini!" pintanya saat sidang kasusnya baru saja selesai.Valdez hari itu hadir bersama pengacaranya. "Kau tidak malu memintaku untuk mengeluarkanmu, ingat kesalahanmu Lud, hampir dua puluh tahun Kau pisahkan aku dari putriku. Sedangkan aku memperlakukanmu layaknya keluarga, di mana hati nuranimu?" Masih ada emosi di hati Valdez terhadap orang yang pernah sangat dipercayainya itu.Kini dengan mudahnya Ludwig meminta untuk di keluarkan dari penjara. "Val, aku punya alasan untuk itu," sela Ludwig seraya memikirkan alaaannya. "Karena Kau mencintai istriku sampai saat ini bukan?" potong Valdez hingga membuat Ludwig membulatkan matanya.Dia terhenyak mendengar jawaban Valdez, jadi dia tahu tentang perasaannya, "Kau salah, Val," sangkalnya, "It-itu tid

  • Putra Sang Presdir   Luisa Lari!

    Luisa Lari! Balon-balon yang di dominasi warna biru tampak menempel di beberapa tempat, termasuk tangga hingga ke ujung, juga di dekat sofa dan di beberapa dinding, di tambah sedikit bunga hingga menambah keindahan ruangan tersebut. Di tengah ruangan itu terdapat karpet yang terhubung ke ayunan si kembar, juga beberapa foto mungil mereka tak lupa di tempelkan di sisi ayunan.Lucia akan di sulap secantik mungkin. Sebagai orang yang sangat berpengalaman, Luisa yang akan mendandani kembarannya itu agar terlihat semakin cantik saat menyambut dua keponakannya.Meski masih ada rasa canggung, keduanya tampak cocok. Mereka berdua sama-sama memiliki hati yang baik. Meski hidup bergelimang harta tak membuat Luisa sombong. Ia bahkan berencana membagi warisannya untuk Lucia nantinya."Lucia, aku tidak bisa mengungkapkan rasa bahagia ini karena menemukanmu," kata Luisa setelah selesai merias wajah kembarannya tersebut.Lucia mengulas senyum menanggapinya. "Maaf untuk hidupmu selama

  • Putra Sang Presdir   Kau Memang Putriku, Lucia!

    Kau Memang Putriku, Lucia! Lerina menyampaikan kedatangan Luisa dan telpon dari Tuan Valdez tadi. Bohong kalau Lucia tidak merasa bersalah, namun ketakutan terhadap Ludwig juga tak bisa dipungkirinya."Mom aku takut," keluhnya. Meski sesungguhnya ia tidak tega mendengar hal yang terjadi pada Nyonya Valdez. Luisa baru saja menghubungi Lerina terkait ibunya yang menggores pergelangan tangannya dengan pisau.Rasa kemanusiaan Lerina yang begitu kuat menggerakkan hatinya agar membujuk menantunya menjenguk wanita yang mengaku sebagai besannya tersebut."Lucia, mommy tahu seperti apa hatimu," kata Lerina menatap Lucia dengan lembut."Bagaimana kalau Tuan Ludwig ada di sana?" Membicarakannya saja Lucia sudah takut."Kami akan menemanimu, Kau bisa putuskan agar mommy menghubungi daddy dan suamimu," usul Lerina. Dia paham ketakutan Lucia dan mereka juga akan berusaha agar selalu ada di sampingnya.Han dan Sean ternyata bertemu dengan Alberto. Pria itu memohon maaf pada Han dan Sean. Di

  • Putra Sang Presdir   Menjenguk Neve

    Menjenguk Neve Selain bersama suaminya, Nyonya Valdez ternyata berulang kali mencoba datang untuk menemui Lucia, namun berakhir di tolak hingga membuatnya jatuh sakit.Ia di rawat di rumah sakit dalam keadaan lemah, tiada hari tanpa memikirkan Lucia.Tuan Carlos yang sudah sempat pulang ke Spanyol kini datang lagi menjenguk sang adik.Ia berjanji akan menemui keluarga Han untuk meminta agar Lucia melakukan tes dna. Sedangkan Valdez sibuk mengurusi Ludwig yang ada di penjara.Mereka masih mempercayai pria itu dan menganggap Lucia hanya sedang mengalami baby blues pasca melahirkan sehingga sembarangan menuduh Ludwig yang ingin membunuhnya. Pria itu dinyatakan bebas sebab kurangnya bukti, cctv di ruangan Lucia saat itu lagi-lagi dalam keadaan mati.Ludwig merasa senang, tanpa mereka tahu dia sudah menyusun rencana baru untuk menyingkirkan Lucia.Sesuai janjinya Tuan Carlos datang bertamu ke rumah yang ditinggali oleh leluarga Han saat ini.Dia di sambut baik dan di persilahkan m

  • Putra Sang Presdir   Penolakan Lucia

    Penolakan Lucia Han dan Lerina tiba lebih dulu di rumah sakit, Sean menceritakan apa yang ia lihat tadi. Tentu saja hal itu membuat mereka geram, kini hanya tinggal menunggu kedatangan Keluarga Valdez untuk menyelesaikan masalah yang tidak sederhana ini. Terlihat dua polisi yang dipanggil Sean berdiri di sebelah kiri dan kanan Ludwig. Dalam hati pria itu merutuki kebodohannya yang meninggalkan Lucia di laut tanpa memastikan kematiannya.Beberapa saat kemudian pasangan Valdez pun datang, mereka terkejut melihat keadaan Ludwig yang babak belur, tapi sekaligus senang karena Lucia telah di temukan.Nyonya Valdez mendekat ke ranjang Lucia, namun segera di cegah oleh Sean."Nyonya, sebaiknya anda tidak mendekati istri saya!" kata Sean tanpa ragu.Nyonya Valdez cukup heran, kenapa dia di larang menghampiri Lucia. Kemudian datanglah Tuan Carlos bersama asistennya."Apa yang terjadi, kenapa Ludwig di awasi polisi?" Tuan Carlos cukup heran melihat banyak orang di ruangan wanita yang d

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status