Beranda / Pernikahan / Putra Hartawan dari Rahim Perawan / Bersaing dengan Anak Sendiri

Share

Bersaing dengan Anak Sendiri

Penulis: Cahaya Asa
last update Terakhir Diperbarui: 2023-08-15 21:59:02

Awalnya Fathan mau marah karena sang istri sengaja menyembunyikan pertemuannya dengan Danis. Namun ketika wanita yang telah ia nikahi ini mengatakan bahwa dia belum membeli kartu baru amarah itu seketika langsung berubah menjadi rasa bersalah. Bagaimana tidak sang istri tak bisa menghubungi dirinya disebabkan oleh kesalahannya.

Kemarin secara impulsif Fathan mematahkan SIM card Aina dan membuangnya. Seharusnya dia membelikan yang baru tapi karena fokus pada perasaan yang bertumbuh begitu cepat dalam hatinya membuat ia lupa segalanya. Terlebih dua hari kemarin Fatan fokus untuk menggoda sang istri.

"Maaf aku lupa." Fatan nyengir sembari menggaruk tengkuknya yang nggak gatal.

Aina memilih untuk diam dan tak lagi mendebat suaminya. Ia tahu suaminya marah jika dirinya berhubungan dengan Danis. Dan dia sendiri tidak ada niatan untuk berhubungan dengan lelaki itu karena sesungguhnya dia sudah tak ingin memiliki hubungan apapun lagi dengannya.

"Bantuan dariku saja belum cukup untuk membesar
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Putra Hartawan dari Rahim Perawan   Rumor

    Setelah berdebat dengan Bintang yang memaksa ikut kedua orang tuanya, kini Fatan dan istri sudah berada di sebuah mall terbesar di kota ini. Dengan bangga Fatan menautkan tangannya di pinggang sang istri. Tatapan mata setiap pengunjung yang tertuju padanya ia abaikan. Mengingat Fatan adalah orang terkenal yang kerap wira-wiri di layar kaca, ketika dia tampil di depan umum semua orang langsung bisa mengenalinya. Namun yang menjadi pusat perhatian adalah wanita yang sedang ia gandeng. Tidak semua orang tahu kalau Fatan sudah menikah lagi karena saat pernikahan tidak ada media yang diperbolehkan meliput. Hanya tahu kalau Fatan bercerai dari Sarah saja dan soal anak yang sempat heboh. Kini masyarakat yang melihat Fatan berjalan dengan wanita bercadar akhirnya mencoba menghubungkan dengan berita yang sempat viral tentang anak yang tidak diketahui publik sebelumnya.Pasangan suami-istri itu berjalan menuju ke counter penjualan HP. Fatan ingin membelikan ponsel baru untuk sang istri karen

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-16
  • Putra Hartawan dari Rahim Perawan   Viral

    Fatan hanya bisa geleng-geleng kepala melihat tingkah putranya yang selalu protektif terhadap Mamanya. "Masa aku harus bersaing sama anakku sendiri," gumam Fatan lalu mengikuti istri dan anaknya masuk. Sesampainya di teras, Fatan mengurungkan niatnya untuk ikut masuk. Lelaki itu lalu menghubungi asistennya."Kenapa beritanya masih belum hilang?" tanya Fatan tanpa memberi kesempatan pada sang asisten untuk menyapa terlebih dahulu."Maaf, Tuan. Untuk berita di sosmed sudah ditake down semua. Namun untuk yang televisi agak susah. Rupanya penyelenggara acara di stadiun XTV tak mau menerima penawaran dari kita," jawab Fatan. "Rupanya mau main-main sama saya. Ok, selidiki siapa ownernya! Lalu tawarkan dengan yang lebih besar lagi atau buat stasiunnya tumbang jika tidak mau menurut!" Wajah Fatan terlihat sangat dingin dan membekukan.Tak banyak orang yang tahu jika Fatan bisa jauh lebih kejam dari mafia bawah tanah jika kehidupannya muali diusik. Dan sekarang, sepertinya XTV salah mengamb

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-16
  • Putra Hartawan dari Rahim Perawan   Salah Target

    Aina terus berlari masuk meninggalkan orang aneh itu. Semenjak videonya beredar hingga membuat rame jagat Maya Aina menjadi parno dan tidak percaya pada orang asing. "Nyonya tunggu dulu! Nyonya Saya ingin bicara!" teriak orang itu lagi.Namun Aina benar-benar tak mau menoleh lagi ke belakang. Wanita itu tampak ketakutan dan berlari menuju kamarnya lalu menutup pintu rapat-rapat. Seperti trauma wanita itu terlihat menggigil.Karena terus berteriak-teriak akhirnya satpam mendekati orang tersebut."Maaf Mas tolong jangan mengganggu ketenangan rumah ini! Silakan Anda pergi dari sini karena nyonya kami tidak ingin bertemu dengan masnya!" ucap satpam sopan."Sebentar saja Pak saya ada keperluan penting sama Nyonya Fathan. Tolong biarkan saya masuk!" mohon pemuda itu."Maaf, Mas. Masnya sudah membuat majikan kami ketakutan. Tolong pergi dari sini atau saya panggil seluruh satpam di komplek ini," peringat pak satpam. Terlihat gurat kecewa di wajah pemuda tersebut. Namun ia juga tak bisa mem

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-17
  • Putra Hartawan dari Rahim Perawan   Keindahan Hakiki

    Fatan terburu-buru pulang untuk memastikan istrinya baik-baik saja. Sejak sang istri mulai berani menunjukkan kenyamanannya saat bersama dirinya, lelaki itu semakin merasa rindu jika tidak bertemu sejenak saja. Seperti saat ini, Fatan sudah merasakan rindu yang menggebu padahal belum ada sehari mereka berpisah. Sembari bersenandung, Fatan menyetir dengan kecepatan lumayan tinggi. Kebetulan jalanan masih agak lengang karena belum jam pulang kantor Fatan sudah pulang. Hanya butuh waktu sekitar 30 menit untuk sampai di rumah. Namun sebelum sampai rumah tadi, Fatan menyempatkan diri untuk mampir ke toko bunga untuk membeli buket mawar merah untuk sang istri. Tampaknya rasa cinta Fatan sudah begitu dalam pada istri barunya, sehingga membuat pria itu rela melakukan apa saja demi bisa meluluhkan hati sang istri. Fatan bertekad untuk menjadikan Aina sebagai bidadari dalam hidupnya."Assalamualaikum!" Fatan masuk dengan penuh semangat. Mendengar suara salam, Aina langsung menjawab dari dapu

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-18
  • Putra Hartawan dari Rahim Perawan   Papa Cemen

    Aina penasaran dengan sosok yang mengendarai mobil tersebut. Meski demikian ia tetap waspada mengingat kemarin sempat ada sosok laki-laki yang membuatnya takut. Namun ketika mengetahui siapa yang datang senyum Aina mengembang sempurna. Memang bukan orang yang ditunggu-tunggu yang datang melainkan sahabatnya yang tidak lain adalah adik dari suaminya."Masya Allah Laura, kupikir siapa yang datang kamu sudah membuatku takut tahu!" Aina langsung menyambut kedatangan sahabatnya.Sejak dia menikah dengan Fathan memang Laura belum pernah datang ke rumah ini sehingga kedatangannya membuat Aina sangat bahagia."Takut kenapa emangnya?" Laura mengizinkan mata."Masuk dulu aja yuk nanti kau ceritakan di dalam!" Aina celingukan menatap ke luar pagar khawatir ada seseorang yang membuntuti adik iparnya.Laura yang melihat gelagat sahabat sekaligus kakak iparnya itu menjadi heran. Terlihat jelas dari sorot mata Aina jika wanita itu benar-benar ketakutan saat mengedarkan pandangan kelur pagar."Kamu ke

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-18
  • Putra Hartawan dari Rahim Perawan   Ancaman Meresahkan

    "Ijal, buka paksa cadarnya!" perintah Sarah. Lelaki yang dipanggil Ijal itu maju dengan seringai menyeramkan. Tangannya terulur hendak merenggut penutup wajah wanita yang diculik itu.Tidak ada ekspresi ketakutan sama sekali pasa wanita bercadar itu. Syarat matanya terlihat tenang namun hal itu justru yang membuat Sarah dan anak buahnya semakin tidak suka. Wanita bercadar itu menatap pria yang sudah bersiap untuk merenggut cadarnya dengan waspada. Beruntung hanya tangan dan badan yang diikat di kursi sehingga kedua kakinya masih bisa ia gunakan untuk menendang bagian vital pria tersebut hingga mengaduh kesakitan."Kurang ajar! Mau main-main sama kami?" Pria lainnya maju ketika melihat temannya tersungkur karena terkena tendangan maut cari wanita yang ia culik. Dengan gerakan cepat pria itu mengulurkan tangan untuk menarik cadar yang menutupi wajah sang wanita. Namun semua gerakannya sudah terbaca oleh wanita tersebut hingga membuatnya kembali menjadi korban dari tendangan wanita it

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-19
  • Putra Hartawan dari Rahim Perawan   Rencana Licik Part 2

    Wajah omele duri tampak berbinar menyambut kedatangan Putri dan cucunya. Sudah lumayan lama mereka tidak pulang ke rumah ini sejak Bintang mulai mengenal bapaknya. "Assalamualaikum, Umi ,Abi," siapa Aina sembari mencium punggung tangan kedua orang tuanya takzim. Air mata harus mengiringi pertemuan anak dan orang tua itu. Setiap kali berpelukan dengan putrinya rasa bersalah dalam diri Umi Widuri dan Abi Hanif selalu menghantui. Selama 5 tahun mereka berdua mengasingkan putri kandungnya sendiri hanya karena tidak percaya dengan pengakuan sang buah hati. "Ayo masuk sini. Kenapa kalian nggak ngasih kabar dulu sebelum ke sini? Kalau tahu kalian akan datang umi pasti membuatkan masakan kesukaanmu," ujar Umi Widuri."Sengaja mau bikin kejutan, Umi."Meskipun Aina menjawab demikian perasaan Abi Hani tetap tak bisa dibohongi. Pria itu bisa melihat dari saraf mata putrinya kalau saat ini dia sedang tidak baik-baik saja. Pemberitaan yang menyangkut nama putrinya akhir-akhir ini sedikit banyak

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-20
  • Putra Hartawan dari Rahim Perawan   Kembali ke Rumah

    Selama satu minggu Aina berada di rumah kedua orang tuanya. Selama itu pula Fatan selalu berangkat dan pulang kerja dari sana. Mereka sangat menikmati hidup di rumah orang tua Aina yang bernuansa religius. Selama itu pula Fatan lebih banyak belajar agama sehingga kini ia lebih rajin beribadah dibanding sebelumnya. Seperti sore ini, Fatan sudah rapi dengan sarung dan baju Koko warna putih serta peci di kepala. Tak lupa sajadah yang tersampir di pundak menambah ketampanan pria itu semakin terpancar. "Kanapa kamu menatapku seperti itu, hem?" tanya Fatan pada sang istri yang tidak berkedip menatap suaminya.Perlahan-lahan Aina mulai mengagumi suaminya yang kian hari kian terlihat memesona di matanya. Tak hanya semakin rajin beribadah, pria itu juga terlihat lebih manusiawi dibanding sebelumnya yang sangat miskin ekspresi. "Eh, nggak papa, kok!" jawab Aina kikuk. Fatan tersenyum. Lalu mendekati sang istri yang menunduk karena ketahuan mengagumi suami sendiri. "Apa aku terlihat tampan

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-21

Bab terbaru

  • Putra Hartawan dari Rahim Perawan   Bab 79

    "Aku nggak nyangka hubungan Kak Bintang sama Azkia bisa mulus dan lancar kaya jalan tol gini," gumam Mentari. Wanita itu cukup terkejut saat mendengar kabar dari Bintang mengenai acara pernikahan Bintang.Bintang tidak ingin menunda pernikahannya terlalu lama. Keluarga Bintang dan keluarga Azkia pun segera menyusun pesta pernikahan sederhana untuk meresmikan hubungan putra-putri mereka."Aku nggak mau buang-buang waktu. Aku takut Azkia berubah pikiran," sahut Bintang."Kak Bintang nggak maksa Azkia buat nerima Kak Bintang, kan?" tuduh Mentari."Kamu jangan sembarangan ngomong! Aku nggak maksa Azkia. Sekalipun Azkia nolak pun aku juga nggak akan marah kok," timpal Bintang.Saat ini Mentari tengah berada di rumah orang tuanya untuk membantu Bintang menyiapkan pernikahan Bintang. Wanita itu sibuk menolong Bintang membungkus barang-barang seserahan yang akan diberikan pada Azkia nanti."Apa acaranya nggak terlalu terburu-buru, Kak? Ada banyak hal yang harus kita siapin, tapi kita nggak pu

  • Putra Hartawan dari Rahim Perawan   Bab 78

    Azkia duduk termenung, memikirkan pertanyaan yang dilontarkan oleh Mentari tempo hari. Tak ada angin tak ada hujan, tiba-tiba Mentari menawarkan kakaknya pada Azkia.Azkia tidak menanggapi serius pertanyaan Mentari. Wanita itu hanya menjawab asal saat dirinya diberi pertanyaan mengenai Bintang.Azkia kira, Mentari hanya bercanda saat Mentari meminta Azkia menikah dengan Bintang. Namun, ternyata perkataan Mentari bukan sekedar gurauan belaka. Mentari bersungguh-sungguh, begitu pula dengan Bintang. Hari ini, Bintang mengajak Azkia bertemu untuk membahas hal ini. Karena Azkia belum memberikan jawaban pasti, Bintang ingin kembali menanyakan kesediaan Azkia untuk menjadi istrinya."Aku datang nggak, ya?" gumam Azkia ragu.Azkia tidak mengenal Bintang. Azkia juga baru beberapa kali berjumpa dengan Bintang.Wajar saja kalau wanita itu merasa ragu. Siapa orang yang ingin menikah dengan pria yang tidak dikenal. Pastinya Azkia tak mau memilih sembarang pria untuk dijadikan suami. Ada banyak ha

  • Putra Hartawan dari Rahim Perawan   Bab 77

    Aina tertawa. Penjelasan Revan membuat wanita itu langsung membuat kesimpulan."Maaf, Ma? Apa ada yang lucu? Kenapa Mama ketawa terus?" tanya Revan.Aina kembali tergelak. Kepolosan putri dan menantunya membuat wanita itu tak bisa berhenti tertawa."Maaf, Revan. Cerita kamu lucu banget. Mama nggak tahan pengen ketawa," sahut Aina."Bagian mana yang lucu?" batin Revan dengan wajah bingung. "Revan, tolong kamu bawa Mentari ke dokter kandungan," ucap Aina kemudian. "Dokter kandungan?""Percaya aja sama Mama. Bawa Mentari ke dokter kandungan, setelah itu kasih kabar ke Mama, ya?"***"Kamu kenapa bawa aku ke sini?" tanya Mentari kesal karena sudah dibohongi oleh Revan. Wajahnya sudah tak bersahabat. Bibir mengerucut dengan tatapan ingin marah. Namun ia tak mungkin mengungkapkan kemarahannya di depan suami karena ia yakin sang suami melakukan ini karena khawatir padanya.Saat ini pasangan suami istri itu tengah berada di rumah sakit dan hendak berjumpa dengan dokter kandungan, sesuai de

  • Putra Hartawan dari Rahim Perawan   Bab 76

    "Gimana? Kalian dapat kerak telurnya?" tanya Revan cemas."Maaf, Mister. Semua penjual kerak telur sudah tutup."Mentari mengomel begitu mendengar jawaban Revan. Mentari tak mau mendengar alasan apa pun. "Pokoknya aku mau kerak telur sekarang! Kalau Huby nggak bisa dapetin kerak telur, mendingan Huby tidur di luar aja!" omel Mentari."T-tapi, Huny ...."Brak! Mentari menutup pintu kamar dengan kencang setelah mengusir suaminya keluar dari kamar. Gara-gara kerak telur, Mentari marah pada Revan hingga Mentari tak mau tidur dengan Revan."Kerak telur sialan!" umpat Revan dongkol bukan main. "Cari kerak telur lagi sampai ketemu!" teriak Revan pada anak buahnya.***"Hoam!" Pagi-pagi sekali, Revan membuka mata setelah mendengar suara adzan subuh. Pria dengan kantung mata hitam itu perlahan bangkit dari sofa empuk yang menjadi alas tidurnya. Selama semalaman, Revan tidur di sofa ruang tengah usai dirinya diusir oleh Mentari.Tragedi kerak telur sudah menghancurkan istirahat Revan. Pria itu

  • Putra Hartawan dari Rahim Perawan   Bab 75

    "Tidur aja, Huny."Revan mengusap-usap kepala Mentari hingga akhirnya wanita itu terlelap. "Cepat sembuh ya, Huny. Kamu nggak boleh sakit," gumam Revan.Revan membenarkan selimut sang istri, kemudian beranjak meninggalkan kamar. Mau tak mau, Revan harus membawa seluruh pekerjaannya ke rumah. Meskipun tak bisa pergi ke kantor, tapi Revan tetap harus bertanggungjawab pada pekerjaannya."Aldo, hari ini saya kerja dari rumah. Tolong kasih saya update laporan setiap dua jam, ya?" perintah Revan pada sang sekretaris melalui sambungan telepon."Baik, Mister."***"Gimana keadaan kamu, Huny? Masih mual nggak?" tanya Revan pada Mentari.Gurat kekhawatiran tercetak jelas di wajah tampan Revan. Lelaki itu benar-benar spot jantung kala melihat sang istri bolak-balik ke kamar mandi untuk memuntahkan seluruh isi perutnya. Belum lagi wajah pucat sang istri membuat lelaki itu tak tega.Wajah Mentari masih pucat. Mual dan muntah yang dialami oleh wanita itu juga masih terasa. Mentari sudah meminum oba

  • Putra Hartawan dari Rahim Perawan   Bab 74

    Mentari merasa usahanya akan sia-sia jika pertemuan ini sampai gagal. Terpaksa, Mentari harus mengambil langkah besar demi masa depan kakak dan juga temannya."Azkia, boleh aku tanya sesuatu?" ucap Mentari."Tanya aja?""Gimana pendapat kamu tentang Kak Bintang? Apa menurut kamu Kak Bintang bisa jadi suami yang baik?" tanya Mentari pada Azkia.Wajah Azkia langsung memerah begitu ia mendapatkan pertanyaan yang cukup mengejutkan dari sang teman. "Tuan Bintang cukup mapan dan tampan. Pasti ada banyak perempuan yang mau dijadiin istri sama Tuan Bintang," sahut Azkia."Kalau kamu? Apa kamu mau jadi istrinya Kak Bintang?" tanya Mentari pada Azkia.***Pagi-pagi sekali, Mentari sudah bangun dari ranjang, kemudian berlari menuju ke kamar mandi. Wajah wanita itu terlihat pucat dan tubuh Mentari juga agak lemas. Perutnya seperti diaduk-aduk dan ada yang berdesakan untuk minta dikeluarkan. Karena sudah tak bisa lagi menahan, ia sampai melompati suaminya hingga membuat lelaki itu kaget dan terban

  • Putra Hartawan dari Rahim Perawan   Bab 73

    "Kamu mau dukung rencana aku, kan?" tanya Mentari pada Revan.Mana mungkin Revan mampu menolak permintaan dari istri kesayangannya. Tanpa banyak tanya lagi, Revan pun akhirnya memberikan izin pada Mentari untuk pergi bersama dengan Azkia, dan ia juga akan ikut membantu istrinya untuk menjalankan rencana Mentari."Aku akan melakukan apa pun untuk kamu."Mentari memeluk sang suami dengan wajah girang. "Terima kasih, Huby!"***"Azkia!" Mentari melambaikan tangan pada Azkia yang sudah menunggu dirinya di sebuah cafe yang ada di dalam mall.Sesuai dengan rencana, hari ini Mentari akan menghabiskan waktu dengan berjalan-jalan bersama dengan Azkia di area pusat perbelanjaan tersebut. Sebelum pergi, Mentari sudah mengingatkan suaminya untuk segera mengajak Bintang pergi ke mall yang ia datangi bersama Azkia."Kamu udah nunggu lama?" sapa Mentari berbasa-basi. Wanita itu menatap penampilan Azkia yang sangat anggun dan menawan. Sejak zaman kuliah dulu, Azkia memang cantik. Tak sedikit pria yan

  • Putra Hartawan dari Rahim Perawan   Bab 72

    Pertemuan antara Mentari dan Pak Tohar pun berlangsung cukup lama. Mentari dan Pak Tohar dapat cepat akrab dengan adanya Azkia yang menjembatani mereka. Selama pertemuan berlangsung, Bintang terus mencuri pandang ke arah Azkia, hingga membuat Mentari keheranan. Dari sorot mata pria itu, terlihat jelas kalau Bintang tengah menunjukkan ketertarikannya pada Azkia."Kenapa Kak Bintang lihatin Azkia mulu dari tadi? Apa mungkin Kak Bintang naksir sama Azkia?" batin Mentari curiga.Mentari berkali-kali memergoki sang kakak mencuri-curi pandang ke arah Azkia sampai pertemuan mereka berakhir. Hal ini pun membuat Mentari semakin yakin kalau Bintang memang tertarik pada Azkia."Kak bintang ketahuan banget sih kalau naksir Azkia," batin Mentari. "Apa aku coba jodohin mereka aja? Kak Bintang kan masih jomblo. Sudah saatnya juga untuk membina rumah tangga agar tidak pacaran dengan pekerjaannya terus. Kalau Azkia juga jomblo ... mereka pasti bisa jadi pasangan serasi."***"Huny, besok kan hari Ming

  • Putra Hartawan dari Rahim Perawan   Bab 71

    "Itu berkas buat besok? Kayaknya besok sibuk banget, ya?" tanya Revan pada Mentari yang nampak asyik menyiapkan banyak berkas. Pria itu menatap istrinya yang sibuk dengan perasaan berkecamuk. Ada rasa kasihan melihat istrinya berjibaku dengan pekerjaan padahal dirinya sangat mampu untuk mencukupi semua kebutuhan hidup sang istri. Bahkan apapun yang diminta oleh wanita yang dicintai itu bisa dia berikan sangat mudah. Namun ia juga tak bisa melarang sang istri bekerja karena itu adalah perusahaan istrinya sendiri. Pasangan suami istri baru itu sudah kembali dari acara bulan madu mereka. Setelah puas menikmati liburan di Dubai, kini waktunya mereka kembali beraktivitas seperti sebelumnya. Sebagai pimpinan perusahaan baru, sepertinya Mentari akan mulai disibukkan dengan pekerjaan yang menumpuk. "Iya, Huby. Besok aku ada pertemuan penting.""Pasti berat ya ngurus perusahaan sendiri seperti ini," komentar Revan. "Jangan terlalu capek, Huny. Kalau butuh bantuan katakan saja, suamimu ini b

DMCA.com Protection Status