Home / Romansa / Pura-pura menikah / Ciuman pertama

Share

Ciuman pertama

last update Last Updated: 2021-03-20 11:55:17

Sebenarnya Rey belum tahu apa sebenarnya yang dia inginkan dari gadis kecil itu, namun melihat wajahnya yang ketakutan di bawah tatapan mata dinginnya seolah menjadi kesenangan tersendiri bagi Rey.

"Siapa nama mu?" 

Anya terhenyak, "An-Anya tuan muda." Jawabnya terbata karena gugup.

"Hum... Berapa usiamu?"

Semua ini jadi terdengar seperti wawancara kerja. "18 tahun." Jawab Anya lagi dengan lebih tenang sekarang.

"Delapan belas?" Mata Rey membelalak tak percaya, sebelumnya ia mengira gadis itu berusia sekita anak sekolah menengah pertama, antara 14-15 tahun, untuk ia menahan diri mati-matian untuk tidak menyentuhnya.

Anya mengangguk mantap, wajah Rey yang begitu dekat dengan wajahnya membuat dadanya berdebar aneh, aroma parfum yang menguat dari tubuh pria itu seolah membiusnya hingga membuat tulang-tulang sendinya lemas seolah tak bisa di gerakkan. 

"Jadi kau 18 tahun?" Pikiran liar langsung memenuhi otak Rey, jadi masih boleh jika ia ingin menyentuhnya. Dia sudah cukup dewasa, pikirnya. Hanya saja penampilannya yang masih imut seperti anak SMP.

Tangan Rey bergerak mengangkat tubuh Anya ke atas meja. Anya terkejut tak bisa memprotes. Hanya bisa menerka-nerka sebenarnya apa yang di inginkan pria itu padanya?

Dengan gerakan sangat tiba-tiba, wajah Rey mendekat, menghapus jarak yang ada, bibir dinginnya telah menempel pada bibir merah muda milik Anya. Gadis itu terperanjat dan membulatkan matanya lebar-lebar, itu adalah ciuman pertamanya, bagaimana bisa pria ini mencurinya begitu saja, dengan tak menghiraukan gelayar aneh yang mulai merambat ke sekujur tubuhnya, dan dengan seluruh keberanian yang ia miliki, ia mendorong tubuh pria itu agar menjauh.

"Ah... Apa yang anda lakukan pada saya?" Teriak Anya sembari memasang sikap waspada. "Kenapa anda mencium saya? Itu adalah ciuman pertama saya?" 

Rey tak peduli, ia merasa kehilangan akal dan sangat menginginkan gadis itu, ia kembali mengulangi aksinya. 

Kali ini ia menciumnya dalam, satu tangan memegang pinggangnya, dan tangan lainya mengelus lembut rambutnya.

Anya seperti kelinci putih kecil yang terbenam dalam pelukan serigala. 

Anya benar-benar merasa campur aduk!

Rey seperti kehilangan akalnya!

Sial! Kenapa dia ingin mencium gadis itu?

Hanya ciuman saja, dia hanya ingin mencoba, tapi kenapa ciuman ini begitu hangat, begitu lama, begitu dalam!

Rey menyipitkan matanya, menatap gadis yang ada di pelukannya, otaknya berpikir keras. 

Selanjutnya ... apa yang akan di lakukan padanya? 

Apa yang harus di lakukan?

Anya mencoba menyadarkan dirinya kembali untuk menjejaki dunia nyata, seolah-olah dia baru saja terseret dalam sebuah adegan drama romantis.

Tidak! Yang tadi itu nyata!

Anya berteriak, "kenapa tuan menciumku?  Aku tidak mengizinkannya! Sama sekali tidak mengizinkannya, tuan sangat tidak masuk akal!" Suaranya terdengar terisak, dia sangat syok, dan matanya sudah mulai berkaca-kaca.

Rey mengerutkan alisnya, merasa sedikit terkejut dengan reaksi gadis itu. Tentu saja, semua gadis kadang ingin berebut untuk bisa tidur bersamanya, tapi gadis itu selalu saja berpura-pura polos, apa itu caranya untuk menarik perhatiannya. "Apa kau lupa? Kau bilang ingin membalas Budi padaku, dan aku menginginkan ini, kenapa?"

Bukankah harus nya gadis itu senang mendapatkan ciuman itu darinya? Tidak semua orang bisa menyentuhnya?

Mendengar itu, Anya menangis, ia mengepalkan tangan kuat-kuat. "Kau sendiri yang bilang tidak berselera pada tubuhku? Apa kau lupa? Lagipula ini ciuman pertamaku, harusnya aku memberikannya pada orang yang benar-benar aku cintai, tapi kau malah mencurinya, kau sangat brengsek, menyebalkan!" 

Diam-diam Rey merasa senang melihat gadis yang mulai menunjukkan emosinya di hadapannya itu. Ia terlihat seperti anak kucing yang pemarah, sangat imut, sangat lucu.

Rey sangat sensitif dengan kata "ciuman pertama", tiba-tiba matanya menjadi tajam namun cerah. Dia tertawa. "Kau sangat menyedihkan, biar aku beri satu kenyataan lagi, malam itu, aku sendiri yang menggantikan pakaian untukmu, aku sudah melihat semuanya, jadi untuk apa kau meributkan hal kecil semacam ini?" 

Dug!

Dada Anya seperti baru saja di hantam benda keras, bibirnya bergetar dan ia membeku di tempat.

Orang ini adalah sampah!

Menggunakan orang lain untuk bersenang-senang!

Ia teringat akan bibinya yang hendak menjualnya, dan pria itu sama saja bejatnya dengan wanita paruh baya itu, hanya ingin memanfaatkannya saja.

Anya sangat kesal!

Benar-benar kesal!

"Jadi? Benar kau yang  mengganti pakaian ku? Apa yang sudah kau lakukan padaku?" Anya memasang sikap waspada, ia sudah kehilangan rasa hormatnya pada pria di hadapannya hingga ia enggan untuk memanggilnya lagi dengan sebutan tuan. 

Sebaliknya, rasa senang justru memenuhi sarah-saraf dalam otak Rey, ia merendahkan wajahnya menatap gadis itu lekat. "Kenapa? Kau berpikir apa memangnya? Hum...."

Rey semakin menikmati wajah kepanikan dan kebingungan yang di tunjukkan Anya. Seperti dugaannya, gadis ini lebih sederhana daripada kertas putih, sangat polos, menyenangkan, ha ha, menyenangkan. 

Kemudian Rey mengambil keuntungan, "bagaimana seandainya malam itu kita telah melakukan sesuatu yang tidak pernah kau pikirkan sebelumnya? Lalu untuk apa kau mengkhawatirkan ciuman pertamamu?"

PLAK!

Entah ia mendapat keberanian darimana, tangan Anya tiba-tiba reflek menepuk bibir Rey agar pria itu menutup mulutnya.

"A-apa? Apa maksudmu? Kau tidak melakukan apapun padaku kan?" 

Anya mengusap hidungnya yang sudah mulai berair dengan kasar, kemudian menarik nafas dalam dan menegakkan wajahnya kembali dengan berani. "Baiklah, terserah apapun yang kau lakukan malam itu padaku, kau juga sudah mengambil ciuman pertamaku, bisa kah aku menganggap impas balas budiku dan kau bisa melepaskan aku sekarang."

Tling...

Bunyi sebuah pesan dari ponselnya mengalihkan perhatian Rey, ia meraih benda pipih itu dari saku celananya, membuka pesan yang masuk dengan cepat, kemudian tersenyum licik setelah selesai membaca pesan yang baru saja di kirim oleh tangan kanannya-Gery.

Kini ia kembali menatap Anya penuh-penuh sembari meletakkan ponselnya di atas meja. Dengan senyum mengejek ia mulai berkata. "Apa kau yakin ingin aku melepaskanmu? Kau pikir kau bisa lari kemana? Aku sudah menyelidiki latar belakangmu, kau hanya seorang gadis yatim piatu, kau melarikan diri karena hendak di jual oleh bibi mu sendiri malam itu. Beruntung aku menyelamatkanmu, dan sekarang kau malah ingin lepas dariku? Apa begini caramu membalas budi?" 

Anya bertambah sedih saat mendengar kenyataan itu, benar juga, dia mau lari kemana? Dia tidak punya siapa-siapa, dan mungkin kehidupan di luar sana akan lebih kejam dari perkiraannya, tidak ada bedanya jika ia memilih bertahan di sini.

"Baiklah, sebenarnya apa yang kau ingin kan dariku?" 

Rey senang, saat ia memikirkan tentang ciuman pertama seorang gadis yang di ambil olehnya. Suasana hatinya benar-benar bagus. "Hum... Tidak banyak."

"Apa?"

"Jadi mainan ku."

BERSAMBUNG

Related chapters

  • Pura-pura menikah   Ciuman pereda gelisah

    "Apa?!" Anya mengulangi pertanyaannya lagi dengan mata membulat lebar, padahal pria itu telah mengatakannya dengan bahasa yang juga di mengerti oleh dirinya, namun ia tetap bertanya-tanya dalam kepalanya, apa maksudnya dengan menjadi mainannya?"Mainan apa maksud mu?""Hum ... Itu sama seperti kekasih, jadi teman tidurku?""Ah!" Anya berteriak, "Tidak mau, itu dosa, tidak boleh tidur bersama kalo tidak ada ikatan pernikahan." Jelasnya dengan mata berapi-api.Rey terlihat tampak berpikir, selama ini ia sama sekali tidak terpikir untuk menikah dengan wanita manapun, jika dia bisa tidur dengan banyak wanita, kenapa juga dia harus menikah, merelakan dirinya hanya setia dengan satu wanita saja, itu bukan gaya hidupnya, mungkin suatu saat, tapi bukan untuk saat ini. Ia ingin bersenang-senang menikmati kesuksesaanya, untuk apa harus tersiksa dalam sebuah ikatan.Itu pasti akan sangat merepotkan, ia jadi teringat akan kedua orang tuanya yang tinggal di te

    Last Updated : 2021-03-21
  • Pura-pura menikah   Kemungkinan jatuh cinta

    Saat malam hampir menjelang pagi, Anya tak mampu lagi untuk terjaga, ia benar-benar sangat mengantuk dan akhirnya jatuh tertidur.Sedangkan Rey malah baru saja terbangun dari tidurnya yang lelap, setelah mencium bibir Anya semalam, akhirnya ia bisa memejamkan mata dengan tenang, dan pagi ini ia bisa bangun dengan perasaan lebih baik. Ia melangkah keluar dari ruang kerjanya sambil menguap. Bibi Eni yang terlihat muncul dari arah lain buru-buru mendekat."Apakah semalam tuan muda tidur disini?" Tegurnya tanpa ragu, mereka sangat dekat, bahkan wanita paruh baya itu bertanya layaknya seorang ibu yang mengkhawatirkan anaknya."Benar Bi, aku tidak mungkin tidur di kamar ku kan? Ada gadis aneh itu di dalam sana.""Maksud tuan, nona Anya?""Tentu saja, siapa lagi."Mendengar jawaban itu, bibi Eni malah tersenyum penuh arti, tidak biasanya tuan mudanya itu menyia-nyiakan kesempatan untuk meniduri seorang wanita, yang biasanya

    Last Updated : 2021-03-22
  • Pura-pura menikah   Bertengkar dengan Ayah

    Ekor mata Rey melirik, seringai kecil menyembul di sudut bibirnya, merasa menang, gadis itu sebentar lagi pasti tunduk dengan perintahnya."Ada apa?" Tannya nya pura-pura tak peduli."Apa kau sungguh-sungguh dengan perkataanmu?" Anya balik bertanya dengan nada hati-hati, matanya membulat lebar, membuat Rey semakin gemas."Kalo iya kenapa?" Rey masih bicara dengan nada ketus. Rupanya ia senang sekali membuat gadis kecil itu ketakutan."Bisakah kau melupakan semuanya?""Maksudnya?" Hati Rey berbunga-bunga, akhirnya gadis itu menyerah juga."Maksudnya, bisakah aku mengganti rugi dengan cara lain?"Sekarang Rey benar-benar merasa di atas angin. "Tentu saja.""Kalo begitu, jadikan aku salah satu pelayan di rumah ini, tidak di gaji juga tidak apa-apa.""Apa?" Rey merasa keki sekaligus kesal, rupanya dia terlalu terbuai oleh harapannya sendiri tadi. "Bukan itu yang ku tawarkan, tapi pilihannya adalah, kau mau tidur denganku tanpa

    Last Updated : 2021-03-24
  • Pura-pura menikah   Penawaran baru

    Anya baru saja keluar dari kamar dengan menggunakan dress selutut warna nude yang tampak anggun. Ia merasa bingung, ketika ia tiba di meja makan, tiba-tiba mendengar keributan. Setidak nya ia cukup mendengar pertengkaran yang terjadi antara Rey dengan seorang pria tua yang di sebutnya Ayah.Ternyata pria itu sama menderitanya dengan dirinya, nyatanya meski hidup dengan bergelimang harta, Rey memiliki masa lalu kelam yang membuatnya tak bisa melupakannya begitu saja. Anya kini memahami, kenapa sikap pria itu yang terkadang terlihat sangat sedih, gembira, dan marah dalam waktu yang hampir bersamaan."Selamat pagi...." Ujar nya dengan suara lirih tapi cukup untuk membuat Nyonya Ana juga Tuan Han menoleh ke arahnya.Dengan gerakan ragu-ragu ia membungkukkan sedikit badannya untuk memberi hormat."Ah...." Tentu saja Nyonya Ana merasa terkejut, matanya terbelalak dan mulutnya menganga. Kemudian ia menatap ke arah suaminya yang juga melakukan hal y

    Last Updated : 2021-03-24
  • Pura-pura menikah   Pulang ke rumah Bibi

    Melihat ketakutan di wajah Anya, selalu membuat Rey tergerak untuk menggoda gadis itu, otaknya seolah terisi zat seretonin dengan cepat, perasaanya seperti melambung sekaligus berbunga-bunga, menyenangkan sekali."Tadi kau berani sekali bicara pada orang tua ku dan mengatakan bahwa kau adalah calon istriku, apa kau benar-benar menginginkannya?"Anya langsung seperti membeku di tempat, pertanyaan macam apa itu?Apa maksud dari menginginkannya?"Bu-bukan seperti itu..." Sangkalnya dengan suara terbata, "aku hanya tidak suka saja ayah mu menuduhku sebagai teman tidur mu." Lanjutnya malu-malu."Jadi kau menganggap dirimu itu gadis baik-baik begitu?""Tentu saja." Sahut Anya cepat tanpa ragu."Kalo begitu kenapa kau kabur dari rumah? Apa itu namanya gadis baik-baik?"Anya tertunduk diam sebentar, matanya seolah terlihat berpikir, "itu karena ... bibi ku ingin menjualku pada pria tua sebagai penebus hutang, aku tidak mau dan akhi

    Last Updated : 2021-03-25
  • Pura-pura menikah   Menginap

    Hari sudah menjelang sore dan tiba-tiba hujan turun dengan lebatnya. Anya dan Rey tidak mungkin kembali ke kota dengan keadaan seperti itu, terlalu berbahaya bagi mereka, saat cuaca buruk, terkadang lereng bukit di sepanjang perjalanan menuju kota bisa saja terjadi longsor. Nyonya Sin pun menyarankan agar mereka menginap di rumahnya dan kembali ke kota esok pagi saja.Hujan tidak akan mereda dengan singkat, tambah nyonya Sin menjelaskan. Akhirnya, mau tidak mau Anya dan Rey terpaksa menyetujui usulan wanita paruh baya itu.Mendengar berita itu, tentu saja Fani yang paling berbahagia, ia berpikir punya banyak waktu untuk menggoda Rey malam ini.Ia tidak peduli meski ibunya telah menjelaskan jika pria itu tertarik pada Anya-sepupunya. Di dalam hatinya, ia tetap berambisi ingin menaklukkan pria itu.Rey tidur di salah satu kamar yang tidak terlalu besar, itu adalah kamar Anya saat ia masih tinggal bersama bibinya, sedangkan Anya mem

    Last Updated : 2021-03-25
  • Pura-pura menikah   Monster dalam diri.

    "Anak itu, kemana perginya anak itu, sudah selarut ini tidak pulang, mana membawa anak ingusan seperti itu, kalo dia terkena masalah bagaimana? Bikin repot saja...." Tuan Han masih saja terus mengoceh sepanjang malam. "Gadis tidak jelas asal usulnya itu, mana bisa di jadikan calon istri, apa kepalanya habis terbentur hingga membuatnya gila? Hah!"Nyonya Ana menarik nafas panjang, kemudian beranjak dari sofa dan menghampiri suaminya yang berjalan mondar-mandir dengan gelisah. "Suamiku, tenaglah sedikit." Wanita paruh baya itupun mengusap pundak suaminya agar merasa lebih baik."Bagaimana aku bisa tenang, anak itu selalu saja membuat masalah sejak dulu, apa kau lupa? Kejadian waktu ia masih SD? Bagaimana bisa anak kecil seperti dirinya mengunci beberapa temannya di dalam sebuah mobil box dan hampir kehabisan nafas. Gara-gara masalah itu kita jadi menuyuruhnya di rumah saja. Dan saat kuliah, dia lebih sering lagi membuat ulah, sampai pusing aku di buatnya karena harus membe

    Last Updated : 2021-03-26
  • Pura-pura menikah   Hatimu yang hangat

    Fani berteriak, ia menarik perhatian banyak pengunjung kedai. Anya buru-buru menundukkan wajah nya merasa malu. Mereka sedang berbincang di salah satu meja dan sedang membicarakan soal Rey."Pelankan suaramu!" Tegur Anya lirih pada sepupunya itu. Fani menepuk mulutnya sendiri merasa konyol. Ia benar-benar terkejut dan tak bisa menahan diri untuk mengekspresikan apa yang baru saja dia dengar.Setelah beberapa saat, Fani kembali bicara, "itu normal, untuk pria tampan seperti Rey mencari wanita untuk bermain. Jangan terlalu menolak, ada banyak wanita yang menjual diri demi uang. Seandainya dia mau denganku, aku tidak akan menolaknya. Sayangnya dia tidak menyukaiku, aku mencoba menggodanya tadi malam, tapi dia malah bicara ketus." Jelas Fani jujur tanpa rasa malu."Bicara apa kau ini? Kenapa kau menjadikan dirimu sendiri tidak beharga di hadapan pria seperti itu, mentang-mentang dia tampan, kaya, bukan bearti dia dewa yang pantas di puja, astaga... Kau mala

    Last Updated : 2021-03-27

Latest chapter

  • Pura-pura menikah   Bertemu sahabat di club

    Beberapa orang mengobrol, dari arah pintu masuk, terlihat seseorang yang sangat menarik perhatian.Rey datang dan melangkah, semua lampu di redup kan, Hingga Rey terlihat seperti bintang paling terang.Dia seperti mutiara di laut dalam, menyerap segala hal yang bercahaya, wajah pria ini sangat tampan!Soni berbisik di dekat telinga Jason, "jika manusia ini masuk industri perfilman pasti dia langsung menjadi super star."Jason balik berbisik, "Dia masuk industri film? Apakah ayah nya yang keras itu tidak akan meledak kan industri perfilman negri ini dengan rudal?"Wajah Rey yang tampan dan dingin hingga minus 20 derajat. Bahkan ketika dia tersenyum, dia tidak akan meremehkan nya. Sama seperti monster, saat tidak marah, kau harus tetap waspada. Namun ketika dia tiba-tiba dalam keadaan tinggi, dia akan bersiap menghabisimu. Kali ini, Rey mengenakan kaos V-neck hitam ketat, mem

  • Pura-pura menikah   Rey yang berubah

    Sekujur tubuh Anya gemetar, keringat dingin mengucur dari dahinya. Ia kenal suara itu, bibi Eni. Sekarang apa yang harus dia lakukan? Pintu gerbang sudah ada di depan mata nya, apa dia harus mundur dan berbalik?Tidak!Pikiran nya menolak, Anya tidak ingin terjebak dalam permainan Rey dan menjadi budak napsu pria itu. Dia tidak selemah itu, sejak kecil, hidup nya sudah terbiasa di tempa dengan kesusahan dan penderitaan, jadi dia tidak takut menghadapi dunia di luar sana.Dia tidak mempedulikan seruan bibi Eni, dengan cepat ia nekad memanjat gerbang besi yang lumayan tinggi, dia benar-benar telah mengalahkan rasa takut nya.Sebelum lanjut berlari, Anya sempat melirik ke arah wanita paruh baya yang berdiri keheranan di balik gerbang, setelah wanita itu kembali pada kesadaran nya, ia lalu berteriak memanggil para pengawal."Ada pencuri!"Anya tak mau membuang waktu, ia bergegas berlari menyusuri jalan perkomplekan presid

  • Pura-pura menikah   Melarikan diri

    Setelah mandi, Rey melilitkan handuk di pinggang nya, dan berjalan mondar-mandir di kamar nya, raut wajahnya terlihat tidak tenang, ia melihat ke arah ponsel nya lagi, menyalakan nya dan melihat kontak "mainan", ia kembali ragu. Hubungi atau tidak? Ini sungguh membuat orang sakit kepala. "Kenapa aku harus merendahkan diri untuk menghubunginya duluan? Tadi pagi jelas-jelas dia menolak ku, padahal tidak ada gadis yang pernah menolak ku sebelum nya." Rey kembali melempar ponsel nya ke atas ranjang, kenapa juga harus memikir kan gadis itu? Dia bisa langsung datang ke kamar nya jika ia mau? Tapi jelas dia tidak akan mempermalukan dirinya sendiri kan? Gadis itu berani untuk tidak datang ke meja makan untuk menemani nya sarapan, Rey merasa dia sungguh memiliki nyali yang besar. Mungkin dia punya nyawa sembilan hingga berani bertindak demikian. Kurang ajar! Rey merebahkan tubuh nya di atas ranjang dan tatapannya menghadap ke langit

  • Pura-pura menikah   Penolakan Anya

    "Rey, aku datang, apa kau senang? Kau kemana saja? Beberapa hari ini kau tiba-tiba tak ada kabar."Rey sedang duduk di meja makan, tiba-tiba suara itu muncul dan membuat nya langsung kehilangan selera makan, sejak tadi ia menunggu Anya untuk menemani nya sarapan, tapi gadis kecil itu tak kunjung datang menghampirinya, apakah mandi membutuh kan waktu yang lama untuk nya? Apa gadis itu sengaja menghindarinya?Akibat nya, terlihat terlihat wajah ketidak senangan di wajah Rey, Ia sedikit mengeriyit melihat wanita di depannya.Wanita ini berdarah campuran Prancis dan Jepang, berusia sekitar 22 tahun, dia adalah seorang model. Miska, secantik nama nya, ia seperti Dewi.Mata biru dan dalam, rambut panjang dan pirang, juga kulis putih dan halus,sehat dan seksi. Dia cukup tinggi, swkita 173 cm, dengan pinggang yang ramping, juga kaki yang panjang dan jenjang. Menurut ahli porposi tubuh, dia aadalah sosok yang sempurna.Wanita itu sangat tergila

  • Pura-pura menikah   Melakukannya lagi

    Rey mencoba membenarkan letak duduk nya, kini ia duduk dengan menyandarkan punggung nya di kepala dipan, "aku melakukan ini semua demi menyenangkan kedua orang tua ku, mereka sangat ingin melihat ku menikah, untuk itu, aku ingin mengadakan kontrak pernikahan dengan mu, sebagai bentuk tanggung jawab ku juga padamu." Sebenarnya sangat berat bagi Rey mengutarakan kalimat terakhir nya. Sebenar nya itu adalah hal yang benar-benar ia ucap kan dari dasar hati nya. Betapa ia ingin bertanggung jawab, dan ini pertama kalinya ia merasa demikian pada seorang gadis.Namun di sisi lain, dia merasa gelisah, kenapa gadis yang ada di sebelah nya itu hanya menatap nya tanpa ekspresi, apa yang di pikir kan gadis itu? Dia tak bisa menebak nya. Hanya saja ia mulai merasa khawatir dengan kalimat penolakan yang jangan-jangan akan di lontarkan gadis itu. Kalimat penolakan adalah hal yang tidak ingin dia dengar. Waktu kecil, saat ia masih bersekolah di sebuah sekolah reguler, teman-teman nya men

  • Pura-pura menikah   Kontrak pernikahan

    Rey dan Anya tiba di kota tepat tengah malam. Rey bersyukur saat tiba di rumah, mobil orang tua nya tak terlihat lagi di halaman rumah nya. Bagus lah jika mereka sudah pergi dari rumah nya, pikir nya.Saat Rey menoleh ke samping, ia baru menyadari Anya yang sudah tampak tertidur pulas. Ia mencoba menoel pipi gadis itu agar terbangun, namun Anya sama sekali tak bergeming. Rey mendesah lelah, "apakah aku juga yang harus menggendong nya ke dalam?" Gumamnya pada diri sendiri sembari melepas sealtbealt dari tubuh nya.Rey keluar dari dalam mobil dan segera berlari ke sisi lain nya, mengeluarkan tubuh Anya dari tempat nya dan membopong nya masuk ke dalam. Tubuh Anya yang mungil, tenggelam dalam pelukan Rey yang tinggi dan kekar. Gadis itu terasa ringan di tangannya, lagi-lagi Rey terlihat seperti serigala dan Anya kelinci buruan nya yang sedang tak berdaya.Sesampai nya di dalam kamar, Rey meletakkan tubuh mungil itu ke atas tempat tidur king size milik nya. Karena ti

  • Pura-pura menikah   Rasanya selalu ingin menyanyangimu

    Anya dan Rey pergi ke rumah dokter desa, sesampainya di sana, Rey merasa gugup. Wajahnya tampak tegang, Anya yang paham akan hal itu, segera meraih tangan pria itu. Menatapnya dan mengangguk, seolah sedang memberi keyakinan kalo semuanya pasti akan baik-baik saja.Rey baru saja akan mengetuk pintu rumah bergaya sederhana itu. Tapi seorang pria paruh baya sudah keburu keluar dari dalam sana."Kau...!" Matanya terbelalak terkejut."Ya... Ini saya, maafkan perbuatan saya tadi malam." Meski canggung, akhirnya Rey bisa dengan lancar mengatakanya.Air muka dokter desa itu terlihat berubah, ia mengangguk mengerti. "Tidak masalah, lupakan saja." Katanya bijaksana."Tidak, saya merasa sudah keterlaluan..." Rey menjeda kalimatnya dan melirik ke arah Anya sebentar, gadis itu mengangguk seolah memberi dukungan, "em... Begini, sebagai tanda permintaan maaf saya, apa ada hal yang bisa saya lakukan untuk anda?""Tidak, Tuan, Anda tak peel

  • Pura-pura menikah   Hatimu yang hangat

    Fani berteriak, ia menarik perhatian banyak pengunjung kedai. Anya buru-buru menundukkan wajah nya merasa malu. Mereka sedang berbincang di salah satu meja dan sedang membicarakan soal Rey."Pelankan suaramu!" Tegur Anya lirih pada sepupunya itu. Fani menepuk mulutnya sendiri merasa konyol. Ia benar-benar terkejut dan tak bisa menahan diri untuk mengekspresikan apa yang baru saja dia dengar.Setelah beberapa saat, Fani kembali bicara, "itu normal, untuk pria tampan seperti Rey mencari wanita untuk bermain. Jangan terlalu menolak, ada banyak wanita yang menjual diri demi uang. Seandainya dia mau denganku, aku tidak akan menolaknya. Sayangnya dia tidak menyukaiku, aku mencoba menggodanya tadi malam, tapi dia malah bicara ketus." Jelas Fani jujur tanpa rasa malu."Bicara apa kau ini? Kenapa kau menjadikan dirimu sendiri tidak beharga di hadapan pria seperti itu, mentang-mentang dia tampan, kaya, bukan bearti dia dewa yang pantas di puja, astaga... Kau mala

  • Pura-pura menikah   Monster dalam diri.

    "Anak itu, kemana perginya anak itu, sudah selarut ini tidak pulang, mana membawa anak ingusan seperti itu, kalo dia terkena masalah bagaimana? Bikin repot saja...." Tuan Han masih saja terus mengoceh sepanjang malam. "Gadis tidak jelas asal usulnya itu, mana bisa di jadikan calon istri, apa kepalanya habis terbentur hingga membuatnya gila? Hah!"Nyonya Ana menarik nafas panjang, kemudian beranjak dari sofa dan menghampiri suaminya yang berjalan mondar-mandir dengan gelisah. "Suamiku, tenaglah sedikit." Wanita paruh baya itupun mengusap pundak suaminya agar merasa lebih baik."Bagaimana aku bisa tenang, anak itu selalu saja membuat masalah sejak dulu, apa kau lupa? Kejadian waktu ia masih SD? Bagaimana bisa anak kecil seperti dirinya mengunci beberapa temannya di dalam sebuah mobil box dan hampir kehabisan nafas. Gara-gara masalah itu kita jadi menuyuruhnya di rumah saja. Dan saat kuliah, dia lebih sering lagi membuat ulah, sampai pusing aku di buatnya karena harus membe

DMCA.com Protection Status