Seperti biasa pagi hari Ratu sudah berteriak di dalam rumah. "Pakkk. Sini cepat!" teriak Ratu menggema di dalam rumah. Bahkan membangunkan Belen yang tengah tertidur di dalam aquarium.
mendengar suara istrinya yang menggelegar. Raja datang cepat menghampiri istrinya yang sedang mengepel sembari menstalker sosial media. "Ada apa Ma?" tanya Raja usai memberi makan burung kesayangannya. Dengan langkah yang tergopoh-gopoh, dan sarung yang hampir melorot dari atas perut. Karena saking terkejut mendengar teriakan sang istri yang melengking di pagi hari.
"Ini coba liat baik-baik Pak. Perhatikan dengan teliti," ujar Ratu menunjukkan sebuah video di ponselnya.
"I-ini kan. Tidak!" teriak pasangan Raja dan Ratu lalu saling berpandangan.
"Ya Tuhan.... apa kesalahan kami di masa lalu sehingga anakku menjadi seperti ini," sesal Ratu memikirkan dosa yang dia perbuat saat muda.
"Pah, Mama tidak menyangka Serena melakukan penganiayaan
Dengan Ide cemerlang itu, Serena lekas mengambil poselnya. Mencari nomor laki-laki kedondong yang membuatnya gelisah gundah galau merana.Begitu nada tersambung dan seseorang mengangkatnya di seberang, tanpa ba bi bu, Serena langsung berkata "Hey Tuan muda Kedondong aku akan terima tawaranmu. Asalkan gedung tempat melangsungkan pertunangan dan pernikahan aku yang urus," usul Serena.Gifran hanya menarik nafas panjang begitu tahu suara yang menelponnya. "Persoalan gedung sudah ditangani oleh Tayo. Kamu tidak usah repot-repot mengurus hal yang tidak perlu. Lagian Tayo akan menyewa seorang WO, jadi tenagamu tidak dibutuhkan di sini," sahut Gifran.Tidak terima karena idenya ditolak. Serena tak henti-hentinya membujuk agar ia terlibat langsung dalam persiapan tunangan nanti. "Hah, dasar Tuan muda Kedondong yang sombong!" umpat Serena di ujung telefon."Hey! Gadis bar-bar apa yang barusan kamu ucapakan? coba ulangi sekali lagi!" sungut Gifran tidak
Keesokan harinya Gifran telah sampai di depan rumah keluarga Serena. Ia memarkirkan mobilnya di halaman luas, lalu keluar menghampiri duo Raja Ratu yang sedang duduk bersantai sambil menikmati teh hangat di atas teras. Ratu yang melihat kedatangan Gifran di rumahnya mendadak panik tidak karuan. Keringat dingin keluar dari tubuhnya. Mendekati kedua orang tua Serena di teras Gifran pun lekas menyapa "Selamat Pagi Bapak dan Ibu," sapa Gifran tersenyum. "Eh, Nak Gifran datang.Ayo silahkan duduk," ajak Raja mempersilahkan tamunya sembari tersenyum menyambut kedatangan Gifran. "Terima kasih Pak," ucap Gifran mendaratkan tubuhnya di salah satu kursi kayu. "Apa ada keperluan penting sehingga Nak Gifran datang berkunjung?" tanya Raja yang belum mengetahui kalau orang yang menelfon Ratu kemarin adalah orang yang ada di hadapannya saat ini. Ratu terdiam gugup ketika Gifran duduk bersebelahan dengannya.
Sampai di depan toko kue milik keluarganya yang dikelola olehnya. Seerena lekas turun dari mobil mewah Gifran usai melepas sabuk pengaman."Terima kasih atas kerja kerasmu hari ini. Saya harap kamu akan mempertimbangkan keputusan Papaku," ujar Gifran menahan Serena.Serena yang tinggal membuka pintu mobil itupun, dibuat terkejut dengan tingkah Gifran yang menahan lengannya. Melirik tangan yang sedang dicekat oleh tangan besar yang berotot.Melihat Serena melirik lengannya, Gifran seolah mengerti akan perasaan gadis itu. Degera dia melepaskan tangannya."Maaf. Aku nggak sengaja menyentuhmu,"tutur Gifran dengan mengalihkan pandangannya ke samping."Ingat. Ucapan yang saya. Jika kamu berani melanggarnya. Jangan harap, kamu masih bisa melihat toko kuemu berdiri kokoh,"ancamnya.Mendengar ucapan peringatan dari laki-laki kedondong di sampingnya itu, membuat Serena ingin sekali melakban mulut yang seenak jidatnya berkata ta
Ratu dan Raja melongo melihat bingkisan yang dirimkan untuk anaknya. Para pengirim yang notabene dari B&G langsung meletakkan di ruang tamu kediaman Serena. Aneka barang dari merek terkenal semuanya ada di atas sofa. Mereka berdua tidak mengerti, siapa laki-laki yang sengaja mengirimkan bingkisan hadiah pertunangan untuk anaknya. Sambil meunggu kedatangan Serena, Raja dan Ratu memilih menghubungi laki-laki yang akan menjadi pasangan anaknya di acara pertunangan. ["Tuan. Gawat. Ini tidak bisa dibiarin terjadi. Ada seseorang yang mengirimkan binkisan untuk pertunangan anak saya."] ["Terus?"] tanya Gifran di sebelah sana. ["Jadi bagaimana Tuan?" Apa yang harus kami lakukan sekarang?"] ["Nggak usah pedulikan itu. Yang penting kalian berdua sudah setuju dengan rencanaku."] ["Baik Tuan."] Usai mengakhiri panggilan itu, Gifran masih berpikir jika Serena belum memberi tahukan mas
Beberapa hari telah berlaluSemenjak saham B&G kembali normal dan meningkat, Gifran kini disibukkan dengan berbagai proyek. Salah satunya acara launching brand pakaian dan kosmetik B&G yang sempat tertunda.Para investor mulai tertarik untuk berinvestasi kembali di B&G. Akan tetapi, Gifran menyeleksi permohonan proposal yang datang silih berganti. Ia tidak ingin kejadian seperti kemarin terulang kembali. Para klien yang sudah meneken kontrak dengan B&G langsung memutuskan secara sepihak, tanpa pembicaraan terlebih dahulu. Hanya masalah video yang viral dengan mudahnya mereka tarik kesepakatan yang telah di setujui.Tentu saja, hal itu sudah menjadi pembelajaran bagi Gifran dalam menyelekftif setiap rekan yang akan bekerja sama dengannya. Agar kejadian tidak semacam ini tidak lagi terjadi.Masuk ke dalam ruangan atasannya Tayo membawa laporan. "Tuan, untuk launching produk kosmetik, apa sebaiknya kita menghadirkan Nona S
Acara brand launching busana dan kosmetik B&G berlangsung sukses. Para tamu undangan yang hadir memenuhi area venue utama, puas dengan penampilan para model yang berhasil memperagakan koleksi busana di atas catwalk. Begitupun penampilan memukau Serena dalam memromosikan kosmetik keluaran terbaru B&G. Para tamu dari berbagai kalangan yang turut menghadiri undangan, menatap takjub penampilan Serena. Seorang perempuan berpenampilan formal mendekati Serena di ruangan tunggu. "Permisi, bisa berbicara dengan anda sebentar?" tanya perempuan yang berstelan blazer hitam dengan rambut di cepol ke belakang. "Anda ingin bicara apa Mba?" tanya Serena yang sedang membersihkan sisa make up di wajahnya. Ia sedikit heran melihat penampilan perempuan di hadapannya sangat formal. "Perkenalkan saya Rani dari PNG entertainment, ingin menawarkan anda menjadi bagian dari agensi kami. jika anda bersedia bergabung bersama kami silahkan datang langsung ke kantor PNG en
Gifran masuk ke dalam kamar mandi sambil tertawa terbahak-bahak. Ia membayangkan wajah kesal istri bar-bar nya yang menurutnya sangat menggemaskan. Eh, menggemaskan. "Apa yang kau pikirkan Gifran, pikiranmu kenapa membayangkan gadis itu," gerutunya disertai dengan gelengan kepala. Mandi dibawah guyuran shower Gifran lekas mengakhiri ritualnya. Dengan handuk putih yang melekat di pinggangnya ia berjalan keluar menghampiri kopernya. Lagi-lagi mata Serena tidak sengaja menatap Gifran yang setengah bertelanjang lewat di hadapannya dengan santai. Ia menatap tak percaya ada manusia yang memiliki tubuh sempurna. Fix suaminya itu memiliki tubuh atletis bak Carlos Daniel Go Jun Pyo! Serena membayangkan, ia membelai dada bidang yang keras itu sambil mencubiti perut sixpack yang menggiurkan untuk di icip. Dengan mulut terbuka Ia menelan salivanya. Ah, sungguh maha karya penampilan suaminya itu saat ini. Benar-benar defenisi makhluk Tuhan paling sexy di matan
Seminggu kemudianRaja dan Ratu menarik Serena dari dalam kamar hotel tempat ia dimake over. Niat Ratu menarik anaknya karena, calon suami yang ingin dijodohkan dengan anaknya ternyata dan tak lain adalah Gifran. Seorang CEO B&G. Selama ini ia juga tidak tahu sosok laki-laki yang menelfon mereka. Dan jawabannya hari ini.Di dalam ballroom hotel bintang lima, sebuah pesta pernikahan mewah dilaksanakan malam ini. Serena yang terkejut mengetahui kalau selama ini, calon yang menjadi kandidat mamanya untuk dijodohkan dengannya adalah, Laki-laki Kedondong yang merupakn tunangannya sendiri. Dan ia merasa dirinya telah dipermainkan oleh sosok laki-laki di hadapannya saat ini. Terlebih lagi kedua orang tuanya tidak pernah membahas Gifran setiap mereka berkumpul. Serena merasa Mama dan Papanya sengaja menyembunyikan identitas Gifran, agar ia menerima pinangannya. Akan tetapi, takdir berkata lain, Malam ini dalam balutan Gaun berwarna gold, Serena
Kesuksesan perilisan produk di Dubai berhasil menyita perhatian dunia. Pasalnya iklan yang terpampang di layar besar yang ada di gedung-gedung pencakar langit di sana menampilkan pasangan suami istri yang menjadi model produk mereka sendiri. Gifran dan Serena bak model internasional yang sangat piawai bergaya di depan kamera. Pencapaian ini membuat nama mereka melejit sebagai pasangan suami istri yang sangat romantis. Awalnya banyak masayarakat awam yang tidak mengetahui identitas mereka, namun seiring dengan laku kerasnya produk clothing B&G membuat keduanya semakin dikenal masyarakat lewat wawancara sebuah majalah fashion dunia.Lusi dan Antoni siang itu bermain di taman samping dengan cucunya lekas memanggil kedua cucunya.“Danish, Dea! Lihat foto siapa ini?” tanya Lusi sembari memperlihatkan gambar foto Gifran dan Serena.“Mama dan Papa! Ini mama dan papa.” Jawab kedua cucunya serentak. Semenjak beredarnya foto Serena dan Gifran di majalah fashion, kedua anak mereka sangat antus
Dua bulan kemudianSetiap pagi manusia disibukkan dengan berbagai rutinitas. Mulai dari bangun tidur bahkan sampai menjelang tidur. manusia masih saja disibukkan dengan berbagai kegiatan yang tiada hentinya. Ini berlaku bagi manusia yang memiliki tingkat kesibukan yang tinggi dalam mengumpulkan pundi-pundi uang dan harta benda.Tidak terkecuali dengan pasangan suami istri yang baru. Tomi dan Tiara pagi-pagi sudah disibukkan dengan kegiatan mereka masing-masing di kantor. walau berbeda tempat kerja keduanya berusaha tetap kompak dan tidak mempermasalahkan hal tersebut.“Mas, pakaianmu sudah aku taruh di atas tempat tidur. Aku turun dulu.” ucap Tiara kepada suaminya yang ada di dalam kamar mandi.Perempuan yang berpakaian kemeja peach kerah bermodel V bertali pita dipadukan dengan rok pensil warna mocca di bawah lutut, menuruni anak tangga menuju dapur. Tiara selalu berusaha setiap pagi menyiapkan sarapan untuk suami tercinta. Walau dengan menu sederhana.Dua potongan roti sandwich menj
Pernikahan Tomi dan Tiara diadakan di salah satu hotel mewah di kawasan ibu kota. Setelah menyelesaikan tadi pagi serangkaian prosesi akad nikah kini dua orang manusia yang berbeda jenis kelamin itu akhirnya bersatu dalam ikatan suci tali pernikahan di mata hukum dan agama.Tiara yang tampil cantik dengan busana kebaya putih tulang membuat auranya sebagai pengantin sangat cantik. kedua sejoli itu memakai pakaian adat pada saat prosesi akad tadi. Tomi pun tampil gagah dalam balutan jas tutup berwarna putih senada dengan pakaian Tiara.“Semoga kalian langgeng dan segera diberi momongan,” ucap mama Tiara kepada keduanya saat proses sungkeman.Rasa haru dan bahagia melihat adik semata wayangnya melepas masa lajangnya membuat Serena menititkkan air mata bahagia. Melihat hal itu, Tayo merengkuh bahu sang istri dan memberi kecupan di pelipisnya.“Jangan sedih, sayang. Bukankah ini yang kau inginkan sejak kemarin-kemarin? Melihat Tomi bersanding dengan pilihannya.” Ucap Tayo menenangkan sang
Tiga bulan sudah, Tomi menjalani serangkaian perawatan untuk memulihkan kondisinya. Tiara dengan setia menemani calon suaminya memberikan dukungan yang tiada henti.“Dari seluruh pemeriksaan, kondisi Tomi sudah kembali baik. Kepala, lengan, dan kaki yang terluka sudah pulih kembali semula. Ini hal yang baik untuk Tomi bisa kelaur dari rumah sakit.” jelas dokter laki-laki paruh baya dengan kacamata yang menggantung di hidungnya.“Benarkah, Dok?” tanya Tomi tersenyum senang.Dokter paruh baya itu mengangguk. Lalu berkata, “Iya, Tuan. Hari ini anda sudah bisa pulang.”Tiara yang berdiri di samping ranjang Tomi pun turut bahagia mendengar penjelasan dokter.“Selamat, sayang. Akhirnya kamu keluar juga hari ini.” Tiara menggenggam kedua tangan Tomi.“Baiklah, kalau begitu Saya permisi,” ujar dokter laki-laki paruh baya itu.”***Kepulangan Tomi menjadi berita yang sangat membahagiakan bagi kakaknya. Pasalnya, selama di rumah sakit, Lela bolak-balik bergantian dengan Tiara menjaga Tomi. Belu
Setelah melakukan penyelidikan, Gifran sudah mengantongi bukti kasus yang menimpa Tomi. Ia sangat geram mengetahui ternyata ada yang senagaja ingin menjatuhkan citra perusahaannya. Selama ini ia berpikir, ia sama sekali tidak pernah mengusik lawan saingannya. Namun, semua itu di luar perkiraannya. Ternyata diam-diam, karyawannya ada yang sengaja berkoalisi dengan pihak lawan untuk menjatuhkannya secara pelan-pelan.Untung saja, Gifran mengetahui dengan cepat. Terlambat sedikit saja, bisa jadi pembangunan yang ada di kota V tersendat karena adanya isu yang mengkambinghitamkan dirinya.“Tuan, tidak usah kahwatir. Saya sudah menghubungi HRD untuk memecat yang bersangkutan. Bisa dipastikan ia tidak akan mendapatkan pekerjaan di manapun di negeri ini. karena kita sudah membeberkan kartu asnya. Begitupun, dengan Tuan Simon. Sekarang ini perusahaannya berada di ambang kehancuran.” Ujar Tayo.Gifran tidak menyangka jika Simon salah satu rekan bisnisnya ternyata memiliki dendam yang sangat dal
Sementara itu di proyek, Tomi yang baru saja berdiskusi dengan salah satu tehnisi berdampingan keluar. “Tuan awas!” teriak salah satu pekerja yang melihat rangka bangunan roboh. Rangka gedung timur yang sudah terpasang sempurna tiba-tiba saja ambruk menimpanya.Namun na’as, Tomi dan rekannya tidak sempat menyelamatkan diri. Sehingga mereka berdua mengalami cedera parah yang sangat serius. Para pekerja yang menyaksikan insiden tersebut langsung berlarian membawa Tomi dan rekan mereka cedera.Ambulans yang dipesan sudah datang. Kedua orang itu cepat dibawa ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan insentif.Di kediaman Tayo, Lela yang baru saja menidurkan Tala, terkejut mendapat kabar dari rumah sakit perihal tentang Tomi. “Tidak. tidak mungkin!” Ia langsung menguhubungi suaminya Tayo untuk mengkonfirmasi apakah berita tersebut benar atau tidak.Sementara itu kantor B&G pusat, semua orang sangat terkejut dan tidak menyangka jika Tomi mengalami kecelakaan kerja. Apalagi Tayo dan Gifran
Hari pertama, Tomi disibukkan meninjau proyek yang sedang dalam tahap pembangunan. Ia yang bertugas sebagai penanggung jawab proyek harus memastikan tidak ada kendala serius selama pengerjaan.Dengan memakai topi pelindung disertai rompi pelindung, Tomi memberikan arahan kepada para pekerja yang sedang sibuk.“Apa tidak ada kendala yang serius di sini?” tanya Tomi kepada salah satu mandor yang bekerja di sini.“Tidak ada, Pak. Sesuai dengan arahan, Bapak kami menyiapkan segalanya dengan baik,” jawab laki-laki umur 40-an yang bertugas sebagai kepala mandor.“Saya harap juga begitu. Sehingga proyek ini bisa selesai sesuai tenggak waktu yang telah ditentukan.”“Iya, Pak. Kami akan bekerja keras menyelsaikan sampai batas waktu yang, Bapak berikan.”Setelah perbincangan sedikit dengan kepala mandor, Tomi pun menuju bangunan yang ada di sebelah timur. Rangka dari bangunan tersebut sudah terpasang, sehingga ia ke sana untuk mengecek apakah sudah berjalan sesuai dengan rencana.Selama berkeli
Tomi bertolak ke kota V untuk memipin pembangunan proyek di sana. sebelum pesawat lepas landas, ia mengabarkan kepada Tiara bahwa sebentar lagi pesawat akan take off. Namun, panggilan video call dari Tiara di ponsel membuat Tomi menggeser icon hijau pada ponsel merek buah.“Kamu hati-hati di sana. Jaga mata. jangan genit-genit. Ada hati yang harus kamu jaga di sini.” pesan Tiara dari seberang dengan wajah yang ditekuk. Ia merasa sangat sedih melepas kepergian Tomi kali ini. tidak biasanya Tiara merasa gelisah. Namun, ia tidak utarakan secara langsung kepada calon suaminya karena tidak ingin membuat Tomi merasa terbebani.Tomi tersenyum mendengar nasehat dari wanita pujaannya yang sebenatr lagi akan menjadi istrinya.“Siap, Nyonya. Aku akan selalu ingat pesan dan nasehat Nyonya,” hibur Tomi di kursi bisnis yang saat ini ia duduki.“Kamu jaga diri. Jaga kesehatan. Jangan telat makan. Jangan begadang. Kalau lagi capek di kantor istirahat sejenak. Jangan terlalu memaksakan bekerja jika ko
Setelah proses lamaran, Tomi disibukkan dengan pekerjaan yang baru menang tender. Selama satu bulan kedepan ia akan berada di luar kota untuk memantau proses pembangunan sebuah kawasan taman kota yang rencananya dimulai pekan depan.“Bagaimana persiapan ke kota V pekan depan, apa persiapannya sudah 90 persen?” tanya Gifran saat Tomi masuk menyerahkan rancangan proposal yang sudah diperbarui usai meeting kemarin.“Iya, Tuan. Semua akan berjalan sesuai dengan rencana. Jadi mulai minggu depan kita Saya dan tim akan menuju lokasi untuk memantau secara langsung permbuatan taman kota yang ada di kota V.” jelas Tomi menyerahkan proposal untuk diperiksa dan ditandatanagi ulang oleh pimpinannya.Gifran megangguk. “Untuk kesekian kalinya aku mempercayakan proyek ini kepadamu. Aku yakin kamu bisa menghandle proyek ini. Berikan yang terbaik untuk walikota V agar ia kagum dengan kita sebagai pelaksana.”“Terima kasih atas kepercayaan, Anda Tuan. Saya akan memberikan yang terbaik untuk perusahaan i