Keesokan harinya
Gifran telah sampai di depan rumah keluarga Serena. Ia memarkirkan mobilnya di halaman luas, lalu keluar menghampiri duo Raja Ratu yang sedang duduk bersantai sambil menikmati teh hangat di atas teras.
Ratu yang melihat kedatangan Gifran di rumahnya mendadak panik tidak karuan. Keringat dingin keluar dari tubuhnya.
Mendekati kedua orang tua Serena di teras Gifran pun lekas menyapa "Selamat Pagi Bapak dan Ibu," sapa Gifran tersenyum.
"Eh, Nak Gifran datang.Ayo silahkan duduk," ajak Raja mempersilahkan tamunya sembari tersenyum menyambut kedatangan Gifran.
"Terima kasih Pak," ucap Gifran mendaratkan tubuhnya di salah satu kursi kayu.
"Apa ada keperluan penting sehingga Nak Gifran datang berkunjung?" tanya Raja yang belum mengetahui kalau orang yang menelfon Ratu kemarin adalah orang yang ada di hadapannya saat ini.
Ratu terdiam gugup ketika Gifran duduk bersebelahan dengannya.
<Sampai di depan toko kue milik keluarganya yang dikelola olehnya. Seerena lekas turun dari mobil mewah Gifran usai melepas sabuk pengaman."Terima kasih atas kerja kerasmu hari ini. Saya harap kamu akan mempertimbangkan keputusan Papaku," ujar Gifran menahan Serena.Serena yang tinggal membuka pintu mobil itupun, dibuat terkejut dengan tingkah Gifran yang menahan lengannya. Melirik tangan yang sedang dicekat oleh tangan besar yang berotot.Melihat Serena melirik lengannya, Gifran seolah mengerti akan perasaan gadis itu. Degera dia melepaskan tangannya."Maaf. Aku nggak sengaja menyentuhmu,"tutur Gifran dengan mengalihkan pandangannya ke samping."Ingat. Ucapan yang saya. Jika kamu berani melanggarnya. Jangan harap, kamu masih bisa melihat toko kuemu berdiri kokoh,"ancamnya.Mendengar ucapan peringatan dari laki-laki kedondong di sampingnya itu, membuat Serena ingin sekali melakban mulut yang seenak jidatnya berkata ta
Ratu dan Raja melongo melihat bingkisan yang dirimkan untuk anaknya. Para pengirim yang notabene dari B&G langsung meletakkan di ruang tamu kediaman Serena. Aneka barang dari merek terkenal semuanya ada di atas sofa. Mereka berdua tidak mengerti, siapa laki-laki yang sengaja mengirimkan bingkisan hadiah pertunangan untuk anaknya. Sambil meunggu kedatangan Serena, Raja dan Ratu memilih menghubungi laki-laki yang akan menjadi pasangan anaknya di acara pertunangan. ["Tuan. Gawat. Ini tidak bisa dibiarin terjadi. Ada seseorang yang mengirimkan binkisan untuk pertunangan anak saya."] ["Terus?"] tanya Gifran di sebelah sana. ["Jadi bagaimana Tuan?" Apa yang harus kami lakukan sekarang?"] ["Nggak usah pedulikan itu. Yang penting kalian berdua sudah setuju dengan rencanaku."] ["Baik Tuan."] Usai mengakhiri panggilan itu, Gifran masih berpikir jika Serena belum memberi tahukan mas
Beberapa hari telah berlaluSemenjak saham B&G kembali normal dan meningkat, Gifran kini disibukkan dengan berbagai proyek. Salah satunya acara launching brand pakaian dan kosmetik B&G yang sempat tertunda.Para investor mulai tertarik untuk berinvestasi kembali di B&G. Akan tetapi, Gifran menyeleksi permohonan proposal yang datang silih berganti. Ia tidak ingin kejadian seperti kemarin terulang kembali. Para klien yang sudah meneken kontrak dengan B&G langsung memutuskan secara sepihak, tanpa pembicaraan terlebih dahulu. Hanya masalah video yang viral dengan mudahnya mereka tarik kesepakatan yang telah di setujui.Tentu saja, hal itu sudah menjadi pembelajaran bagi Gifran dalam menyelekftif setiap rekan yang akan bekerja sama dengannya. Agar kejadian tidak semacam ini tidak lagi terjadi.Masuk ke dalam ruangan atasannya Tayo membawa laporan. "Tuan, untuk launching produk kosmetik, apa sebaiknya kita menghadirkan Nona S
Acara brand launching busana dan kosmetik B&G berlangsung sukses. Para tamu undangan yang hadir memenuhi area venue utama, puas dengan penampilan para model yang berhasil memperagakan koleksi busana di atas catwalk. Begitupun penampilan memukau Serena dalam memromosikan kosmetik keluaran terbaru B&G. Para tamu dari berbagai kalangan yang turut menghadiri undangan, menatap takjub penampilan Serena. Seorang perempuan berpenampilan formal mendekati Serena di ruangan tunggu. "Permisi, bisa berbicara dengan anda sebentar?" tanya perempuan yang berstelan blazer hitam dengan rambut di cepol ke belakang. "Anda ingin bicara apa Mba?" tanya Serena yang sedang membersihkan sisa make up di wajahnya. Ia sedikit heran melihat penampilan perempuan di hadapannya sangat formal. "Perkenalkan saya Rani dari PNG entertainment, ingin menawarkan anda menjadi bagian dari agensi kami. jika anda bersedia bergabung bersama kami silahkan datang langsung ke kantor PNG en
Gifran masuk ke dalam kamar mandi sambil tertawa terbahak-bahak. Ia membayangkan wajah kesal istri bar-bar nya yang menurutnya sangat menggemaskan. Eh, menggemaskan. "Apa yang kau pikirkan Gifran, pikiranmu kenapa membayangkan gadis itu," gerutunya disertai dengan gelengan kepala. Mandi dibawah guyuran shower Gifran lekas mengakhiri ritualnya. Dengan handuk putih yang melekat di pinggangnya ia berjalan keluar menghampiri kopernya. Lagi-lagi mata Serena tidak sengaja menatap Gifran yang setengah bertelanjang lewat di hadapannya dengan santai. Ia menatap tak percaya ada manusia yang memiliki tubuh sempurna. Fix suaminya itu memiliki tubuh atletis bak Carlos Daniel Go Jun Pyo! Serena membayangkan, ia membelai dada bidang yang keras itu sambil mencubiti perut sixpack yang menggiurkan untuk di icip. Dengan mulut terbuka Ia menelan salivanya. Ah, sungguh maha karya penampilan suaminya itu saat ini. Benar-benar defenisi makhluk Tuhan paling sexy di matan
Seminggu kemudianRaja dan Ratu menarik Serena dari dalam kamar hotel tempat ia dimake over. Niat Ratu menarik anaknya karena, calon suami yang ingin dijodohkan dengan anaknya ternyata dan tak lain adalah Gifran. Seorang CEO B&G. Selama ini ia juga tidak tahu sosok laki-laki yang menelfon mereka. Dan jawabannya hari ini.Di dalam ballroom hotel bintang lima, sebuah pesta pernikahan mewah dilaksanakan malam ini. Serena yang terkejut mengetahui kalau selama ini, calon yang menjadi kandidat mamanya untuk dijodohkan dengannya adalah, Laki-laki Kedondong yang merupakn tunangannya sendiri. Dan ia merasa dirinya telah dipermainkan oleh sosok laki-laki di hadapannya saat ini. Terlebih lagi kedua orang tuanya tidak pernah membahas Gifran setiap mereka berkumpul. Serena merasa Mama dan Papanya sengaja menyembunyikan identitas Gifran, agar ia menerima pinangannya. Akan tetapi, takdir berkata lain, Malam ini dalam balutan Gaun berwarna gold, Serena
Tanpa memedulikan sekelilingnya, Serena melangkah menuju sebuah taman yang terletak di belakang hotel. Di sana ia berdiri di dekat pohon cemara yang berjejer tinggi. Menghirup udara segar sambil mengembuskan secara perlahan. Sinar matahari masuk menyeruak melalui celah-celah pepohonan yang rimbun. Di sana, Serena sejenak menikmati suasana tenang dengan View yang sangat cantik untuk instagramable menurutnya. Ia merogoh tas slingbag miliknya mengeluarkan ponselnya. Lalu berpose dikamera dengan menaikkan dua jari telunjuk dan jari tengah membentuk V. Berpose dengan berbagai gaya yang menurutnya konyol. Setelah mengambil beberapa gambar yang dirasa cukup untuknya, Serena kembali ke dalam hotel tempat mereka menghabiskan beberapa hari ke depan. Dengan pedenya Serena mengayunkan langkah kaki masuk ke dalam restoran. Soalnya, sejak tadi di taman, perutnya bersahutan minta segera diisi. Memilih duduk di sudut restoran, salah seorang pelayan laki-laki datang me
Tiga jam yang lalu di hotel Kita berdua harus membuat kesepakatan. Ingat sikap dan perilaku dihadapan keluarga terutama kedua orang tua, harus mesra. Juga di hadapan rekan bisnisku nanti. Jika sewaktu-waktu ada pertemuan penting atau undangan makan malam, kamu juga harus menjaga sikap dan atitude. Buat mereka terkesan, seakan hubungan kita terlihat harmonis. Kamu nggak mau mereka curiga kan? Walaupun kita menikah secara resmi dimata hukum dan agama, tapi kesepakatan kita berdua menikah dan berpura-pura menjadi pasangan suami istri sesungguhnya. Jadi demi keselamatan bersama kita harus menjalankan misi ini," terang Gifran. "Of course, bagiku mudah melakukan itu Tuan, eh ups... maksudku suamiku," ujar Serena yang duduk di sofa sambil mencat kukunya, dengan menampilkan senyum cantiknya menatap Gifran. Oh tidak, Gifran dibuat terpesona dengan senyum cantik istrinya. Ia lekas berdiri dari hadapan Serena untuk m