Usai menyerahkan beberapa oleh-oleh ke Mama dan Papanya Serena beranjak dari sofa. Ia melangkahkan kakinya menuju kamar yang hampir dua minggu tidak ia tempati.
Sampai di dalam kamar, ia merebahkan tubuhnya di atas kasur empuk yang selama beberapa hari ia tinggalkan. Tak berselang lama, matanya seakan berat untuk ditopang, hingga akhirnya ia tertidur.
Hingga malam datang, Serena belum juga menampakkan tanda-tanda akan bangun. Ia seakan terlelap dengan mimpi yang indah. Wajar saja, selama menikah dan menjadi istri seorang Gifran Aleandro Castanyo, Serena selalu bangun pagi-pagi menyiapkan segala kebutuhan suaminya yang akan berangkat ke kantor.
Jadi, menurutnya sah- sah aja. Selama, dia berada di rumah orang tuanya Serena bebas melakukan apa saja. Termasuk, tidur yang lama,. Seperti kebiasaannya sebelum menikah. Bahkan, tak jarang Serena bisa tidur selama lebih dari dua puluh empat jam, jika kondisi gadis itu tidak baik-baik saja. <
Melangkahkan kaki menuruni anak tangga satu per satu Serena menemui suami kedondongnya di ruang tamu yang tengah berbincang bersama papanya. Dengan langkah gontai tak bersemangat, ia mendudukkan bokongnya di salah satu kursi single. Gifran yang melihat istri bar-barnya itu bergeming tatkala, matanya tertuju pada pakaian yang dikenakan istrinya, sepasang piyama bergambar kartun spongebob yang tidak sama dengan perwatakan yang dimiliki istrinya itu. Ingin rasanya Gifran tertawa terbahak-bahak seandainya kedua mertuanya tidak ada."Akhirnya yang ditunggu Nak Gifran muncul juga," sambut Raja menoleh ke arah anak semata wayangnya.Duduk tegap dengan menyilangkan kaki kiri, Serena hanya bergeming menatap suaminya yang duduk di depannya, hanya dibatasi meja kaca sebagai penyekat."Ia pasti menertawakanku, karena penampilanku!" batinnya menebak. Yah, Serena sudah bisa melihat eksprresi Gifran di hadapannya itu. Seolah berkata "Bajumu sangat lucu. Kamu lebih mirip
Gifran dan Serena tiba di rumah jam sepuluh malam. Sebelumnya, Gifran singgah di apartemen Tayo mengambil beberapa file yang akan diperiksa malam ini. Sebab, besok akan ada agenda rapat bersama para pemegang saham dan investor.Mobil mewah sedan hitam terparkir sempurna di carport keduanya lekas turun usai melepaskan seatbelt masing-masing. Melangkah bersama menuju pintu, masuk ke dalam kediaman Castanyo. Diantara keduanya tak ada yang saling bertegur sapa hingga, keduanya sampai di dalam kamar.Serena lebih dulu masuk ke kamar mandi mengganti kembali pakaiannya. Sejak kejadian di hotel Paris sewaktu berbulan madu, Serena tak ingin lagi teledor. Ia selalu membawa pakaiannya ke dalam kamar mandi.Setelah mengenakan setelan piyama berwarna maroon, Serena melangkahkan ke arah sofa besar membawa bantal dan selimut yang menjadi tempat tidurnya selama ini. Yah, mereka berdua memutuskan untuk tidur berpisah, guna menghindari kontak fisik yang bisa saja te
Hari-hari berlalu begitu cepat, Kedua pasangan suami istri itu di sibukkan dengan aktivitasnya sendiri masing-masing. Usai menyiapkan pakaian Gifran seperti biasa, Serena langsung turun membantu Bibi yang menyiapkan sarapan pagi untuk keluarga Caatanyo.Dengan keahlian memasak yang dimilikinya, Serena mengolah beberapa jenis makanan untuk menu sarapan. Tak sampai disitu saja, Serena juga sering membuat cake untuk Papa dan Mama mertuanya. Serena ingin meninggalkan kesan yang baik di mata kedua mertuanya, jika dirinya dan Gifran berpisah kelak.Makanya, Serena selalu berusaha menyenangkan hati papa dan mama mertuanya.Menu sarapan yang dibuat sudah siap tersaji di atas meja. Satu per satu anggota keluarga, mulai mendudukkan tubuhnya di kursi meja makan. Seperti pagi ini, Antoni mencoba menu baru yang disajikan Serena, yaitu Nasi goreng Seafood dengan saus gochujang dari Korea. Nasi goreng kali ini benar-benar nikmat untuk lidah orang Indonesia."Nggak
"Tuan permintaan konsumen pada produk kosmetik dan busana pakaian yang diluncurkan beberapa bulan yang lalu, mengalami jumlah peningkatan. Hal ini menjadi kabar bahagia bagi saham B&G yang mengalami terus peningkatan," lapor Tayo memberikan informasi penting kepada atsannya."Kalau gitu kita harus adakan pesta perayaan. Bagaimana kalau kita mentraktir seluruh karyawan yang berpartisipasi pada event kemarin. Kamu pesanlah satu restoran dan ajak mereka ke sana." ucap Gifran memberi perintah."Waktunya kapan Tuan saya mereservasi tempat?""Jadwalku kosongkan sampai sore? Gimana kalau malam ini saja. Kebetulan, sudah lama kita nggak mengadakan perayaan kesuksesan setiap produk yang kita pasarkan laku terjual," usul Gifran seraya memperbaiki kacamatanya."Baik Tuan. Hm... Apa tuan akan memanggil Nona. Maksud saya, Apa tuan berencana mengikutsertakan nona Serena acara malam nanti?"&
Gifran duduk di samping ranjang tempat tidur Serena. Memandang wajah pucat yang damai dalam tidurnya.Gifran akui selama ini, dia menjadi suami yang egois. Tanpa memikirkan perasaan istrinya sekalipun. Selama ini dia mengira Serena hidup dengan tenang tanpa ada masalah sama sekali. Ternyata dugaannya semua salah. Setelah mendapat penjelasan dari Lela sahabat Istrinya, Gifran langsung mencari tahu penyebab Serena pingsan di dalam ruangannya. Dia meminta Tayo untuk menyelidiki masalah toko yang dikelola Serena. Dan ternyata hasil temuan yang dilaporkan oleh Tayo sangat mengejutkan. Toko cake yang dikelola istrinya mengalami kerugian hingga mencapai lima ratus juta rupiah dalam waktu tiga bulan terakhir. Pantas saja akhir-akhir ini Serena lebih sering pulang malam dari toko, ternyata dia lembur bekerja mencari tahu penyebab kerugiannya. Beberapa data-data keuangan yang di laporkan berbeda dengan hasil analisanya. Dan itulah yang membuat Serena mengalami hal seperti
Usai mengabarkan kedua orang tuanya, Gifran kembali masuk ke ruang perawatan istrinya. Dia melihat Serena sudah kembali tidur. Melihat jam tangan mewah yang bertengger di pergelangan kirinya, sudah menunjukkan pukul delapan malam. Gifran memutuskan untuk menemani istrinya di rumah sakit. Sambil menunggu bajunya di antarkan Tayo, laki-laki itu menikmati makanan yang sudah dipesan sebelumnya.Tepat setelah menghabiskan makanan, suara pintu membuatnya membalikkan tubuh."Tuan ini pesanan anda. Maaf, sedikit terlambat," ucap Tayo seraya menyerahkan paperbag berwarna coklat dari tangannya usai mendudukkan tubuhnya di salah satu sofa yang bersebaerangn dengan Gifran.Tangan Gifran meraih paperbag tersebut."Apa Tuan akan bermalam menjaga Nona di sini?""Iya.""Jika Tuan mau saya bisa menemani anda. Itupun jika diperbolehkan Tuan, "usul Tayo.Gifran menggeleng "Tidak usah, say
Sampai di supermarket, Gifran bingung melihat jenis dari berbagai merek pembalut yang ada di rak hadapannya. Ingin menelfon istrinya, Dia malah lupa bawa ponselnya yang terletak di atas sofa."Ah, dari pada salah, meningan aku borong aja semuanya," ucapnya sambil mengambil semua pembalut yang ada di rak dengan berbagai jenis ukuran dan merek memasukkannya ke dalan troly belanjaan.Sampai didepan kasir, orang-orang melihatnya keheranan. Pasalnya, dia memborong dua troli dengan memborong pembalut semua."Tuan yakin mengambil ini semua?" tanya Kasir perempuan keheranan. Pasalnya baru kali ia melihat customer yang memborong pembalut.Dengan percaya diri Gifran berkata, "Iya Mba. Tolong cepat diproses yah. Soalnya, tamu bulanan istri saya sudah datang," ucap Gifran tanpa sungkan."Wah, Tuan ini perhatian sekali pada istrinya yang lagi datang bulan," celetuk ibu-ibu yang mengantri di belakangnya mendengar ucapannya."Iya, pasti sangat cinta
Cerai?Hari telah berlalu. Kondisi Serena sudah pulih dan diizinkan pulang siang itu. Saat ini ia berada di atas mobil bersama suaminya menuju kediaman Castanyo.Lusi telah berdiri di depan pintu menyambut kedatangan menantunya begitu mendengar deru mobil Gifran berhenti.Keduanya lekas turun dari mobil dan menghampiri Lusi yang berdiri di pintu masuk."Akhirnya kamu sudah sembuh. Mama sangat bersyukur sekali." sambut Lusi memeluk Serena."Iya Mah." balasnya sembari tersenyum."Ayo masuk, Mama sudah masak yang banyak hari ini," ajak Lusi menuntun menantunya masuk."Anaknya ditinggalkan begitu saja!" gerutu Gifrana saat Mama dan Istrinya masuk lebih dulu, sedang ia masih berdiri di depan pintu.Gifran sengaja tidak ke kantor hari ini. Sebab semalam dokter berkata, istrinya sudah diperbolehkan pulang. Maka