Semenjak Tomi disibukkan magang di kantor B&G, ia sangat jarang menjemput kakaknya pulang ke rumah. kesibukannya sebagai mahasiswa tingkat akhir menjadi dua kali lipat. Selain, magang di perusahaan besar, Tomi juga disibukkan mengurus skripsinya. Oleh karena itu, waktu untuk menjemput Lela sang kakak, kadang terlewat.“Kak, maaf hari ini aku lembur di kantor. Rencana aku ingin mengerjakan skripsiku di sini saja sembari mempelajari pekerjaan yang saat ini kuhadapi. Kan lumayan, bekerja sambil mengumpulkan data langsung,” ucap Tomi usai mengunyah nasi goreng masuk ke dalam mulutnya.“Nggak apa-apa. asalkan kamu pulang nggak kemalaman,” kata Lela. tangannya meraih kerupuk yang ada di dalam toples. Menjadi lauk pasangan nasi goreng di tambah dengan segelas teh yang sudah tersaji di depan mereka.Usai sarapan, Tomi pun berpamitan pada sang Kakak. Selama beberapa bulan ini, Tiara sudah tidak perlu dikawal dan tinggal di rumah Tomi lagi, karena pelaku yang menculik Tiara beberapa waktu yang
Kedua pipi Lela memerah bak tomat matang saat Tayo berterus terang. Ia tidak menyangka Serena akan datang ke toko pagi-pagi sekali. Sebab, tidak biasanya sahabatnya itu datang lebih awal. Yang ada, Serena datang menjelang makan siang ataupun setelah makan siang. Namun kali ini, ia dikejutkan dengan kehadiran Serena yang sudah berdiri di hadapannya pagi-pagi sekali.Lela mendadak salah tingkah saat dirinya ketahuan oleh Serena diantar Tayo. Dari raut wajah Serena yang sejak tadi mengulas senyum membuat Lela menangkap kalau sahabatnya itu sudah memikirkan sesuatu yang menurutnya sangat tidak wajar.“Pantas saja, pagi ini suamiku mengendarai mobil sendirian, ternyata kamu sudah janjian yah sama, Lela,” ujar Serena memperhatikan Tayo dan Lela secara bergantian. Ibu satu anak itu tersenyum seraya menaikkan kedua alisnya untuk menggoda pasangan yang sama-sama kaku.“Serena, nggak yah! aku tadi itu numpang sama Tayo tidak sengaja. Kebetulan dia lewat pas aku nunggu bus. Eh, tiba-tiba dia nya
Interview yang dilakukan sebuah majalah ibu kota berlangsung lancar. Serena merasa lega usai wawancara bersama wartawan. Ini tidak lepas dari Lela yang sudah mempersipakan semuanya dengan teliti sehingga tidak ada kendala sepanjang interview tadi.Duduk di kursi mejanya, Serena menyenderkan kepala ke belakang. “Thank’s ya, La. Ini semua karena berkat kamu yang sudah menyiapkan bahan wawancara,” ucap Serena memejamkan mata sejenak seraya bersedakap dada.“Biasa aja kali, Ren. Kayak baru pertama kali aja wawancara,” timpal Lela meletakkan dua gelas ice cappucino di atas meja.“Ya, kamu ‘kan tahu sendiri kalau kali ini aku sama sekali nggak tahu kalau ada interview. Lagian, sudah lama juga sejak terakhir kali aku melakukan wawancara saat peresmian outlet di salah satu mall. Hanya itu sampai disitu. Setelah itu nggak ada lagi.”Aroma ice cappucino yang menguar membuat Serena membuka mata. Perempuan bermata bulat itu menegakkan badan usai mencicipi minuman yang ada di atas mejanya.“Eh, ng
Hari berganti minggu, minggu berganti bulan, dan bulan berganti dengan tahun. Tidak terasa sudah dua tahun Tomi bekerja di perusahaan B&G. setelah menyelesaikan magang dan kuliahnya, ia langsung dipanggil bergabung masuk menjadi salah satu karyawan B&G grup. Selama menjalani magang di kantor pusat B&G, Tomi banyak menyumbangkan ide-idenya untuk kemajuan perusahaan yang bergerak di berbagai bidang dan jasa.Performa B&G sebagai salah satu perusahaan terbesar nomor satu di ibu kota tidak lepas dari peranan tangan dingin seorang CEO yang cerdas dan mempunyai pemikiran yang luas. Ini semua berkat dukungan dari sang istri tercinta dan juga keluarganya.Selama dua tahunan bekerja di B&G, Tomi semakin mengidolakan sosok atasannya yang sangat humble pada setiap karyawan. Tidak lupa, Gifran juga memberikan apresiasi setiap bulan pada karyawan yang memiliki kinerja bagus. Langkah yang diambil, Gifran membuat para karyawan semangat bekerja. Sehingga membuat para karyawan berlomba-lomba performa
Mulai hari ini, Tomi disibukkan dengan pekerjaan yang benar-benar banyak. Selain, memegang tanggung jawab, ia juga harus menyelesaikan pekerjaan sebelumnya yang sedang menanti.Pagi-pagi sekali pemuda berkemeja navy itu sampai di mejanya. Tomi langsung mengaktifkan komputer dan memulai rancangan untuk presentasi nanti siang. ia tidak ingin terjadi kesalahan saat presentasi nanti. Menurutnya, ini adalah kesempatan yang jarang sekali di dapat meeting bersama atasan.“Pagi, Pak. Mau kopi?” tanya ibu-ibu paruh baya berseragam cleaning service yang sedang membersihkan ruangan departemennya.“Tidak usah, Bu. Saya bisa buat sendiri, kok. Ibu lanjut aja kerjanya.”“Baik, Pak. Kalau Bapak butuh apa-apa bisa hubungi, saya,” ujar ibu petugas kebersihan itu. dan lanjut membersihkan dari satu meja ke meja lainnya.Menjelang pukul 08.00 Tomi baru menyelesaikan materi presentasinya. Satu per satu temannya pun datang. Ia pun bergegas ke belakang pantry untuk membuat kopi. Ia sedikit bernafas lega kar
Enam bulan berlalu, akhirnya Lela memberanikan diri untuk menerima Tayo. selama beberapa bulan terakhir ini ia terus berperang dengan segala kegundahan dan kebimbangan mengenai perasaannya. Tidak ingin terlalu merepotkan banyak pihak, makanya Lela memutuskan untuk membuka hatinya pada seseorang yang tak lain adalah, Tayo.Trauma mengenai kehilangan seseorang yang disayang tepat dihari pernikahan membuat Lela tertutup dan tidak membuka hati untuk laki-laki manapun. Semua yang ia lakukan hanya untuk menjaga hatinya dengan sang kekasih meski sudah berbeda dunia.Rasa cintanya tidak pernah hilang begitu saja tatkala cinta yang baru datang mengisi hatinya. ia pun bertekadn akan memulai semuanya dengan mengisi hal-hal yang baru dan bermanfaat.“Aku akan terus mendukung apapun keputusan kamu.” Saat ini, mereka sudah berada di sebuah mal. Keduanya duduk di salah satu yang ada di mal itu. kopi menjadi menu untuk keduanya.“Terima kasih. Aku juga sangat berterima kasih. Selama ini kamu sudah ba
Lamunan Tomi buyar saat salah satu rekannya datang membawa kopi. “Anak muda, ngapain melamun di taman siang bolong begini. Apa kamu nggak takut nanti kesambet hantu bolong,” kekeh temannya duduk mengambil tempat di sampingnya.“Nggak kok, Bang,” sahut Tomi seraya meraih kopi dari tangan rekannya. Rekan Tomi yang beberapa tahun tua darinya pun terkekeh mendengar ucapan pemuda yang ada di sampingnya.“Kamu itu lucu banget kayak anak abg saja,” ledeknya tertawa. “Kalau masalah perempuan memang ribet. Apalagi, selama beberapa bulan ini kamu di sini. wajar saja jika kekasihmu itu marah. Karena kamu lebih mementingkan pekerjaan daripada berkomunikasi dengannya,” ujar rekannya.“Abang salah. aku nggak punya pacar, Bang.” Bantah Tomi. Selama ini dibenaknya tidak pernah terpikirkan untuk pacaran. Selama ini ia hanya fokus belajar dan menyelesaikan kuliahnya agar bisa segera mendapatkan pekerjaan. Memiliki kekasih tidak termasuk dalam daftarnya.Lagi-lagi rekan Tomi tertawa. Ia tidak menyangka
Sampai di apartemennya, Tiara meraih ponselnya di samping nakas tempat tidurnya. setelah berganti baju, ia mengambil tempat di ujung ranjang mencoba menghubungi nomor yang ada di balik kartu nama yang diberikan oleh Lela.“Semoga terhubung,” gumam Tiara menekan angka yang tertera di ponselnya. Namun sayang, saat mulai terhubung tiba-tiba ponsel Tiara lowbet.“Yah lowbet. Apes bener deh,” keluh Tiara seraya mencari charger di dalam tasnya. semenjak sampai dari bandara Tiara tidak memperhatikan daya ponselnya sehingga lowbet. Ia pun merebahkan badannya beristirahat menyambut esok hari.Sementara itu, Lela yang baru sampai di rumah langsung mengabari adiknya, Tomi perihal kedatangan Lela. namun, sayang saat dihubungi ponsel adiknya itu sibuk.“Hem. Biarlah nanti Tiara sendiri yang menghubunginya. Setidaknya aku sudah memberikan nomor ponselnya.” Lela berjalan menuju dapur mencari air minum di dalam kulkas.***Keesokan harinya, Tiara sudah bersiap menuju kantor. mulai hari ini ia akan m
Kesuksesan perilisan produk di Dubai berhasil menyita perhatian dunia. Pasalnya iklan yang terpampang di layar besar yang ada di gedung-gedung pencakar langit di sana menampilkan pasangan suami istri yang menjadi model produk mereka sendiri. Gifran dan Serena bak model internasional yang sangat piawai bergaya di depan kamera. Pencapaian ini membuat nama mereka melejit sebagai pasangan suami istri yang sangat romantis. Awalnya banyak masayarakat awam yang tidak mengetahui identitas mereka, namun seiring dengan laku kerasnya produk clothing B&G membuat keduanya semakin dikenal masyarakat lewat wawancara sebuah majalah fashion dunia.Lusi dan Antoni siang itu bermain di taman samping dengan cucunya lekas memanggil kedua cucunya.“Danish, Dea! Lihat foto siapa ini?” tanya Lusi sembari memperlihatkan gambar foto Gifran dan Serena.“Mama dan Papa! Ini mama dan papa.” Jawab kedua cucunya serentak. Semenjak beredarnya foto Serena dan Gifran di majalah fashion, kedua anak mereka sangat antus
Dua bulan kemudianSetiap pagi manusia disibukkan dengan berbagai rutinitas. Mulai dari bangun tidur bahkan sampai menjelang tidur. manusia masih saja disibukkan dengan berbagai kegiatan yang tiada hentinya. Ini berlaku bagi manusia yang memiliki tingkat kesibukan yang tinggi dalam mengumpulkan pundi-pundi uang dan harta benda.Tidak terkecuali dengan pasangan suami istri yang baru. Tomi dan Tiara pagi-pagi sudah disibukkan dengan kegiatan mereka masing-masing di kantor. walau berbeda tempat kerja keduanya berusaha tetap kompak dan tidak mempermasalahkan hal tersebut.“Mas, pakaianmu sudah aku taruh di atas tempat tidur. Aku turun dulu.” ucap Tiara kepada suaminya yang ada di dalam kamar mandi.Perempuan yang berpakaian kemeja peach kerah bermodel V bertali pita dipadukan dengan rok pensil warna mocca di bawah lutut, menuruni anak tangga menuju dapur. Tiara selalu berusaha setiap pagi menyiapkan sarapan untuk suami tercinta. Walau dengan menu sederhana.Dua potongan roti sandwich menj
Pernikahan Tomi dan Tiara diadakan di salah satu hotel mewah di kawasan ibu kota. Setelah menyelesaikan tadi pagi serangkaian prosesi akad nikah kini dua orang manusia yang berbeda jenis kelamin itu akhirnya bersatu dalam ikatan suci tali pernikahan di mata hukum dan agama.Tiara yang tampil cantik dengan busana kebaya putih tulang membuat auranya sebagai pengantin sangat cantik. kedua sejoli itu memakai pakaian adat pada saat prosesi akad tadi. Tomi pun tampil gagah dalam balutan jas tutup berwarna putih senada dengan pakaian Tiara.“Semoga kalian langgeng dan segera diberi momongan,” ucap mama Tiara kepada keduanya saat proses sungkeman.Rasa haru dan bahagia melihat adik semata wayangnya melepas masa lajangnya membuat Serena menititkkan air mata bahagia. Melihat hal itu, Tayo merengkuh bahu sang istri dan memberi kecupan di pelipisnya.“Jangan sedih, sayang. Bukankah ini yang kau inginkan sejak kemarin-kemarin? Melihat Tomi bersanding dengan pilihannya.” Ucap Tayo menenangkan sang
Tiga bulan sudah, Tomi menjalani serangkaian perawatan untuk memulihkan kondisinya. Tiara dengan setia menemani calon suaminya memberikan dukungan yang tiada henti.“Dari seluruh pemeriksaan, kondisi Tomi sudah kembali baik. Kepala, lengan, dan kaki yang terluka sudah pulih kembali semula. Ini hal yang baik untuk Tomi bisa kelaur dari rumah sakit.” jelas dokter laki-laki paruh baya dengan kacamata yang menggantung di hidungnya.“Benarkah, Dok?” tanya Tomi tersenyum senang.Dokter paruh baya itu mengangguk. Lalu berkata, “Iya, Tuan. Hari ini anda sudah bisa pulang.”Tiara yang berdiri di samping ranjang Tomi pun turut bahagia mendengar penjelasan dokter.“Selamat, sayang. Akhirnya kamu keluar juga hari ini.” Tiara menggenggam kedua tangan Tomi.“Baiklah, kalau begitu Saya permisi,” ujar dokter laki-laki paruh baya itu.”***Kepulangan Tomi menjadi berita yang sangat membahagiakan bagi kakaknya. Pasalnya, selama di rumah sakit, Lela bolak-balik bergantian dengan Tiara menjaga Tomi. Belu
Setelah melakukan penyelidikan, Gifran sudah mengantongi bukti kasus yang menimpa Tomi. Ia sangat geram mengetahui ternyata ada yang senagaja ingin menjatuhkan citra perusahaannya. Selama ini ia berpikir, ia sama sekali tidak pernah mengusik lawan saingannya. Namun, semua itu di luar perkiraannya. Ternyata diam-diam, karyawannya ada yang sengaja berkoalisi dengan pihak lawan untuk menjatuhkannya secara pelan-pelan.Untung saja, Gifran mengetahui dengan cepat. Terlambat sedikit saja, bisa jadi pembangunan yang ada di kota V tersendat karena adanya isu yang mengkambinghitamkan dirinya.“Tuan, tidak usah kahwatir. Saya sudah menghubungi HRD untuk memecat yang bersangkutan. Bisa dipastikan ia tidak akan mendapatkan pekerjaan di manapun di negeri ini. karena kita sudah membeberkan kartu asnya. Begitupun, dengan Tuan Simon. Sekarang ini perusahaannya berada di ambang kehancuran.” Ujar Tayo.Gifran tidak menyangka jika Simon salah satu rekan bisnisnya ternyata memiliki dendam yang sangat dal
Sementara itu di proyek, Tomi yang baru saja berdiskusi dengan salah satu tehnisi berdampingan keluar. “Tuan awas!” teriak salah satu pekerja yang melihat rangka bangunan roboh. Rangka gedung timur yang sudah terpasang sempurna tiba-tiba saja ambruk menimpanya.Namun na’as, Tomi dan rekannya tidak sempat menyelamatkan diri. Sehingga mereka berdua mengalami cedera parah yang sangat serius. Para pekerja yang menyaksikan insiden tersebut langsung berlarian membawa Tomi dan rekan mereka cedera.Ambulans yang dipesan sudah datang. Kedua orang itu cepat dibawa ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan insentif.Di kediaman Tayo, Lela yang baru saja menidurkan Tala, terkejut mendapat kabar dari rumah sakit perihal tentang Tomi. “Tidak. tidak mungkin!” Ia langsung menguhubungi suaminya Tayo untuk mengkonfirmasi apakah berita tersebut benar atau tidak.Sementara itu kantor B&G pusat, semua orang sangat terkejut dan tidak menyangka jika Tomi mengalami kecelakaan kerja. Apalagi Tayo dan Gifran
Hari pertama, Tomi disibukkan meninjau proyek yang sedang dalam tahap pembangunan. Ia yang bertugas sebagai penanggung jawab proyek harus memastikan tidak ada kendala serius selama pengerjaan.Dengan memakai topi pelindung disertai rompi pelindung, Tomi memberikan arahan kepada para pekerja yang sedang sibuk.“Apa tidak ada kendala yang serius di sini?” tanya Tomi kepada salah satu mandor yang bekerja di sini.“Tidak ada, Pak. Sesuai dengan arahan, Bapak kami menyiapkan segalanya dengan baik,” jawab laki-laki umur 40-an yang bertugas sebagai kepala mandor.“Saya harap juga begitu. Sehingga proyek ini bisa selesai sesuai tenggak waktu yang telah ditentukan.”“Iya, Pak. Kami akan bekerja keras menyelsaikan sampai batas waktu yang, Bapak berikan.”Setelah perbincangan sedikit dengan kepala mandor, Tomi pun menuju bangunan yang ada di sebelah timur. Rangka dari bangunan tersebut sudah terpasang, sehingga ia ke sana untuk mengecek apakah sudah berjalan sesuai dengan rencana.Selama berkeli
Tomi bertolak ke kota V untuk memipin pembangunan proyek di sana. sebelum pesawat lepas landas, ia mengabarkan kepada Tiara bahwa sebentar lagi pesawat akan take off. Namun, panggilan video call dari Tiara di ponsel membuat Tomi menggeser icon hijau pada ponsel merek buah.“Kamu hati-hati di sana. Jaga mata. jangan genit-genit. Ada hati yang harus kamu jaga di sini.” pesan Tiara dari seberang dengan wajah yang ditekuk. Ia merasa sangat sedih melepas kepergian Tomi kali ini. tidak biasanya Tiara merasa gelisah. Namun, ia tidak utarakan secara langsung kepada calon suaminya karena tidak ingin membuat Tomi merasa terbebani.Tomi tersenyum mendengar nasehat dari wanita pujaannya yang sebenatr lagi akan menjadi istrinya.“Siap, Nyonya. Aku akan selalu ingat pesan dan nasehat Nyonya,” hibur Tomi di kursi bisnis yang saat ini ia duduki.“Kamu jaga diri. Jaga kesehatan. Jangan telat makan. Jangan begadang. Kalau lagi capek di kantor istirahat sejenak. Jangan terlalu memaksakan bekerja jika ko
Setelah proses lamaran, Tomi disibukkan dengan pekerjaan yang baru menang tender. Selama satu bulan kedepan ia akan berada di luar kota untuk memantau proses pembangunan sebuah kawasan taman kota yang rencananya dimulai pekan depan.“Bagaimana persiapan ke kota V pekan depan, apa persiapannya sudah 90 persen?” tanya Gifran saat Tomi masuk menyerahkan rancangan proposal yang sudah diperbarui usai meeting kemarin.“Iya, Tuan. Semua akan berjalan sesuai dengan rencana. Jadi mulai minggu depan kita Saya dan tim akan menuju lokasi untuk memantau secara langsung permbuatan taman kota yang ada di kota V.” jelas Tomi menyerahkan proposal untuk diperiksa dan ditandatanagi ulang oleh pimpinannya.Gifran megangguk. “Untuk kesekian kalinya aku mempercayakan proyek ini kepadamu. Aku yakin kamu bisa menghandle proyek ini. Berikan yang terbaik untuk walikota V agar ia kagum dengan kita sebagai pelaksana.”“Terima kasih atas kepercayaan, Anda Tuan. Saya akan memberikan yang terbaik untuk perusahaan i