Share

Dasar iblis bermuka dua!

Penulis: Rhienz
last update Terakhir Diperbarui: 2022-12-26 23:27:07

Setelah memastikan si Mbok aman, Wulan pun memutuskan untuk pulang. Masih banyak hal yang harus ia selesaikan.

Setelah membayar ongkos taxi, ia pun bergegas masuk ke rumah berpagar besi itu.

"Syukurlah si benalu itu belum pulang, malas kalau harus terus berpura-pura baik padanya," Suara Sarah terdengar nyaring di telinga saat Wulan hendak masuk ke dalam rumah. Wulan pun menghentikan langkahnya dan memilih berdiri di ambang pintu.

"Ibu juga sudah malas melihat wajahnya yang sok polos itu! Ibu heran sama adikmu itu, kenapa susah sekali untuk menceraikan si Wulan. Jelas-jelas ada wanita yang jauh lebih cantik dan sexy daripada si Wulan. Tapi tetap saja lebih memilih wanita kampung itu, padahal tadi malam Eva menginap disini, tapi si Fatih sama sekali tidak mau menyentuhnya, dasar anak bodoh! Dikasih berlian malah memilih batu kerikil," celoteh Bu Ratna membuat dada Wulan terasa sesak.

"Kamu sih, Sar' ngasih racun ko setengah-setengah. Cari kek racun yang ampuh, jangan cuma bisa ngasih
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Pura-Pura Hamil Setelah Keguguran   Mengurai pelukan Fatih

    Seperti biasa, dia akan bersikap baik dihadapan Wulan dan Fatih."Kamu sudah pulang, Lan?" ucap Sarah bertanya dengan ramah."Sudah, Mbak. Baru saja tiba, Mbak Sarah belum tidur?" Sahut Wulan. Ia berusaha menetralkan perasaannya saat ini. Sesungguhnya Wulan ingin sekali mencakar wajah wanita munafik yang berdiri di hadapannya itu."Barusan sih udah tidur, tapi kebangun karena haus. Tadi lupa nggak bawa air minum ke kamar," jawabnya berbohong."Oh iya, Ibu kemana?" tanya Wulan basa-basi."Kalau Ibu sudah tidur dari tadi, palingan sekarang sedang ngorok. Tau sendiri' kan, ibu gimana kalau tidur," jawab Sarah. Ia sengaja mengarang cerita pada Wulan."Oh pantesan dari tadi sepi, gak kedengeran suaranya," sahut Wulan membuat Sarah tersenyum lega.'Syukurlah si Wulan percaya, berarti dia memang tidak mendengar percakapan aku dan Ibu' batin Sarah."Kabar si Mbok bagaimana, Wulan? Dia tidak apa-apa kan? Mbak belum sempat menjenguk, Mbak khawatir banget sama si Mbok,""Mbok Romlah masih dirawa

    Terakhir Diperbarui : 2022-12-27
  • Pura-Pura Hamil Setelah Keguguran   Takut??

    Malam berganti pagi, Wulan sudah berkutat dengan kesibukannya di dapur membuat sarapan untuk suaminya. Hari ini ia berniat untuk bertemu dengan Dokter Riska. Ada hal yang ingin Wulan bicarakan dengannya."Pagi sayang," ucap Fatih memeluk istrinya."Pagi, Mas. Kamu sudah bangun? Ayo sarapan dulu! Aku sudah buatkan nasi goreng kesukaanmu," ucap Wulan dan disambut antusias oleh Fatih.Tak lama kemudian Bu Ratna pun keluar dari kamarnya. Seperti biasa, ia akan mencari celah untuk memarahi menantunya itu."Kamu masak apa pagi ini, Wulan?" tanya Bu Ratna sinis. "Nasi goreng, Bu. Nasi goreng kesukaan Mas Fatih," jawab Wulan datar."Cuma nasi goreng? Memangnya kamu tidak bisa masak yang lain? Apa kek gitu yang lebih bergizi. Jangan cuma nasi goreng! Jadi istri malas banget," beo Bu Ratna mencari gara-gara."Ini sudah paling bergizi untuk Fatih, Bu. Fatih senang dibuatkan nasi goreng untuk sarapan. Dari pada ibu, jangankan buatin sarapan. Nyentuh dapur aja nggak," sahut Fatih membela istriny

    Terakhir Diperbarui : 2022-12-27
  • Pura-Pura Hamil Setelah Keguguran   Kalau Ibu di perkosa bagaimana?

    Setelah membereskan meja makan, Wulan pun bersiap untuk pergi ke rumah sakit. Pagi ini ia sudah membuat janji untuk bertemu dengan Dokter Riska."Hey rahim karatan! Mau kemana kamu? Pagi-pagi sudah keluyuran!" teriak Bu Ratna saat Wulan hendak keluar dari rumah."Ibu bicara sama siapa?" tanya Wulan menghentikan langkahnya ia pun menoleh ke arah mertuanya."Ya sama kamu lah! Memangnya disini ada orang lain selain kamu?" Sahut Bu Ratna menatap Wulan dengan sinisnya."Maaf, Bu. Nama ku bukan rahim karatan! Nama ku Wulan. Sepertinya Ibu mulai pikun, nama menantu sendiri saja sampai lupa. Tapi maklum sih' ibu kan sudah tua, wajah ibu saja sudah keriput," ucap Wulan dengan nada mengejek."Kurang ajar kamu Wulan, berani-beraninya kamu mengejek saya! Awas kamu yah, saya sumpahin kamu cepet mati!" teriak Bu Ratna penuh emosi."Ups! Hati-hati kalau bicara, Bu! Biasanya sumpah yang buruk itu akan kembali ke orang yang nyumpahin," jawab Wulan dengan santainya."Wulan mau pergi dulu ya' Bu. Mau sh

    Terakhir Diperbarui : 2022-12-27
  • Pura-Pura Hamil Setelah Keguguran   Ancam Gio menggertakkan giginya

    "Aku harus menelpon Sarah, dia pasti bisa balik lagi ke rumah untuk menjemputku," Bu Ratna pun segera menelpon anak perempuannya itu. Tapi sayang, berulang kali dia mencoba' nomor Sarah tetap tidak aktif. "Astaga, kemana Sarah? Kenapa ponselnya dimatikan?" Cemas Bu Ratna. Akhirnya ia memutuskan untuk menunggu taxi yang lewat di depan rumahnya. Sudah hampir setengah jam Bu Ratna berdiri di depan rumahnya. Namun, tak ada satupun taxi dan ojek yang lewat. "Ya ampun, susah banget nyari taxi yang lewat! Tau gitu' dari dulu aku minta Sarah ngajarin aku pakai aplikasi taxi online. Kalau sudah begini, aku sendiri yang repot,""Ini semua gara-gara si Wulan, dia pasti sengaja menakut-nakutiku," gumam Bu Ratna. Ia pun memilih mengurung dirinya di dalam kamar, wanita bertubuh gemuk itu benar-benar ketakutan.•••Sedangkan diluar sana Fatih sedang berjibaku dengan pekerjaan barunya sebagai seorang sales lapangan yang bertugas menjajakan barang dagangannya. Tidak ada pilihan lain, Fatih pun terp

    Terakhir Diperbarui : 2022-12-27
  • Pura-Pura Hamil Setelah Keguguran   Janji?

    ◇◇◇Satu minggu setelah ancaman itu, Fatih pun memilih untuk terus berusaha. Ia tidak ingin kehilangan pekerjaannya saat ini. Hal yang sia-sia jika dia terus berdebat dengan Gio. Pria licik itu akan terus mengganggu Fatih. Tujuannya hanya satu, yaitu membuat Fatih tidak betah dan akhirnya menyerah.Namun sayangnya Fatih tidak sebodoh itu. Setiap hari Fatih bekerja keras agar produk yang ia bawa terjual semua. Ia bisa buktikan jika ia bisa jauh lebih baik daripada Gio. Fatih bukan orang yang mudah putus asa, berkat kegigihannya ia pun mampu menjual 300 produk dalam satu minggu."Masuk!" ucap Pak Brata saat Fatih mengetuk pintu ruangannya. "Silahkan duduk, Fatih!" seru pria berdasi hitam itu pada Fatih. "Saya dengar kinerjamu di bagian pemasaran cukup bagus, apa benar kamu berhasil menjual 300 produk kita dalam waktu satu minggu?" tanya Pak Brata memastikan."Betul, Pak. Saya sudah menjual sesuai target kepala regu bagian pemasaran," jawab Fatih membuat senyum pria di hadapannya itu

    Terakhir Diperbarui : 2022-12-27
  • Pura-Pura Hamil Setelah Keguguran   Suasana semakin menegang

    "Fatih! Kenapa kamu diam saja? Mana perhiasannya? Cepat berikan, ibu mau pakai!" cerocos Bu Ratna tanpa jeda."Tidak ada, Bu. Fatih tidak membeli perhiasan, uang Fatih tidak cukup. Fatih aja bingung gimana caranya membayar cicilan mobil dan kartu kredit Fatih, ibu malah enak-enakan minta dibelikan perhiasan," jawab Fatih kesal. Baru saja sampai ia sudah di todong oleh ibunya."Tapi kamu kan sudah janji, Fatih! Kamu sudah janji akan mengganti semua perhiasan ibu yang hilang! Sekarang malah pura-pura lupa,""Bukan lupa, Bu. Tapi Fatih belum ada uang,""Alah, kamu pasti bohong! Bilang saja kalau semua uangnya kamu berikan pada si Wulan! Iya' kan Fatih? Pasti semua gajimu kamu kasih pada wanita kampung itu!" cecar Bu Ratna penuh emosi."Tidak, Bu. Seharian ini bahkan Fatih belum bertemu dengan Wulan. Lagi pula, sejak kapan Fatih memberikan semua gaji Fatih pada Wulan? Ibu kan tau sendiri' Wulan tidak pernah ikut campur dengan uang gaji Fatih," "Kalau gitu mana uangnya? Biar ibu beli send

    Terakhir Diperbarui : 2022-12-27
  • Pura-Pura Hamil Setelah Keguguran   Itu semua hasil keringatku!

    "Kamu keterlaluan, Fatih! Cepat minta maaf sama ibu!" titah Sarah pada adiknya."Untuk apa Fatih minta maaf? Bukannya yang salah itu Ibu? Kenapa Fatih yang harus minta maaf?""Jangan kurang ajar kamu, Fatih! Apa kamu lupa siapa yang sudah melahirkanmu ke dunia ini? Kalau bukan karena ibu, kamu tidak mungkin ada di dunia ini!""Tapi Ibu terus-menerus meminta uang, Mbak. Fatih stres!" "Jadi kamu tidak suka ibu minta uang sama kamu? Kamu keberatan, hah? Dasar perhitungan!'' bentak Sarah tak suka dengan sikap adiknya yang dinilainya kurang ajar."Mbak lupa' siapa yang membayar semua biaya perawatan Mbak Sarah saat di rumah sakit waktu itu? Itu semua Fatih yang bayar, Mbak. Dan sekarang Mbak Sarah bilang Fatih perhitungan?" "Terus apa namanya kalau bukan perhitungan?""Fatih hanya minta kalian untuk berhemat, jangan membeli barang-barang mahal! Kalau tidak punya uang, tidak usah memaksakan diri untuk membeli perhiasan," tegas Fatih tidak mau kalah."Memang kenapa sih' Fatih? Kamu itu kan

    Terakhir Diperbarui : 2022-12-27
  • Pura-Pura Hamil Setelah Keguguran   Aduh Mas, sakit!

    Pria berwajah tampan itu benar-benar kecewa dengan Ibu dan Kakak kandungnya. Mereka terus saja merongrong tanpa peduli dengan perasaannya."Assalamualaikum," ucap Wulan memberi salam. Kedatangannya membuyarkan kepedihan di hati Fatih."Waalaikumsalam. Wulan, kamu sudah datang?" tanya Fatih. Pria itu berusaha tersenyum menyambut istrinya."Iya, Mas. Tumben kalian pada ngumpul, lagi bahas apa?" ucap Wulan basa-basi. Ia pura-pura tidak tahu, padahal dari tadi Wulan mendengar semua percakapan mereka."Em, nggak ada sih. Kita hanya lagi santai aja, kebetulan Fatih juga baru datang. Iya' kan, Fatih?" sambar Sarah mendahului.Sifat bunglonnya kembali keluar. 'Dasar psikopat' gumam Wulan dalam hati."Ya sudah, kalian lanjut saja ngobrolnya, Wulan mau ke kamar dulu," ucap Wulan berlalu meninggalkan mereka bertiga yang masih terlihat tegang.Fatih yang tampak muak dengan ibu dan Kakaknya memilih untuk mengikuti istrinya ke kamar. "Kamu lihat sendiri kan Sarah, adikmu itu sudah dibutakan oleh c

    Terakhir Diperbarui : 2022-12-27

Bab terbaru

  • Pura-Pura Hamil Setelah Keguguran   TAMAT

    "Wulan, apa kabar?" tanya Gio menatap wajah Wulan dengan jantung yang berdegup kencang. Ini adalah pertemuan pertama mereka setelah lama tak bertemu.Wulan masih berdiri mematung, rasa tak menyangka bisa bertemu lagi dengan Gio. Netra mereka saling bersitatap penuh makna. Entah, perasaan apa yang timbul. Yang jelas, saat ini Gio ingin sekali memeluk tubuh wanita yang sempat hilang itu, ingin rasanya Gio memeluk Wulan dan mengatakan jika ia sangat merindukannya dan tak ingin lagi jauh darinya. Namun, itu hanya angan-angan. Diantara mereka tidak ada ikatan apapun, tidak mungkin Gio lancang memeluk Wulan.Begitupun dengan Wulan, entah kenapa ia merasa kehilangan saat Gio memutuskan untuk pergi tanpa kabar. "Pak Gio kemana saja? Kenapa baru muncul?" tanya Wulan dengan suara serak. Rasa haru itu membuat netra mereka berdua berembun."Saya sibuk, banyak urusan. Tidak sempat mengunjungimu, pertanyan saya belum kamu jawab? Bagaimana kabarmu?""Seperti yang Bapak liat," sahut Wulan tersenyum.

  • Pura-Pura Hamil Setelah Keguguran   Pak Gio??

    "Baiklah, Wulan … jika itu permintaanmu agar kau mau memaafkan kejahatan keluargaku padamu, aku akan menceraikanmu," ucap Fatih pasrah."Tapi–bagaimana dengan kandunganmu?""Kau tidak usah khawatir, Mas. Sejujurnya aku tidak hamil. Aku hanya pura-pura hamil," jawab Wulan membuat Fatih bingung."Pura-pura hamil? Maksud kamu apa? Aku tidak mengerti Wulan," "Awalnya aku memang berniat untuk balas dendam dengan pura-pura hamil, aku ingin menjebloskan ibu dan Kakakmu ke penjara. Namun, hatiku tak tega jika ibu dan mbak Sarah yang sakit itu harus mendekam di jeruji besi, aku masih punya hati untuk tidak membalaskan dendamku. Tuhan tidak akan tidur, biar ia yang balas semuanya," ucap Wulan membuat Fatih tak berkutik. Ia tidak mungkin marah dan kesal kepada istri pertamanya itu. Karena Wulan sudah jauh lebih menderita dari pada rasa kecewanya karena ternyata Wulan tidak hamil.***Setelah kejadian itu Fatih pun mau mengabulkan permintaan Wulan. Setelah menandatangani surat gugatan perceraian

  • Pura-Pura Hamil Setelah Keguguran   Biadab!!

    "Sepertinya ini sudah saatnya aku mengakhiri semuanya, aku harus segera lepas dari belenggu ini. Aku tidak ingin terus berada di bawah bayang-bayang Mas Fatih, aku harus selesaikan semua masalah ini sekarang juga," ucap Wulan. Ia berjalan menuruni anak tangga menuju ruang keluarga untuk menemui Fatih."Mas …" panggil Wulan pelan. "Bisa kita bicara sebentar, ada yang ingin aku sampaikan," ucap Wulan."Ada apa Wulan? Kenapa wajahmu serius sekali?" tanya Fatih penasaran."Ikut aku, Mas kita bicara di kamar Mbak Sarah." Wanita itu pun berjalan menuju kamar Sarah dan di ikuti oleh Fatih di belakangnya. "Ada apa Wulan? Kenapa kita harus berbicara disini?" Kali ini Fatih terlihat heran. Tak biasanya Wulan mengajak ia berbicara di kamar Sarah."Mas, aku ingin kamu lihat dan dengar semuanya, kau tau apa yang membuat Mbak Sarah lumpuh?" tanya Wulan dan langsung dijawab gelengan kepala oleh Fatih."Racun! Racun yang Mbak Sarah dan Ibu siapkan untuk aku, racun yang mereka pakai untuk membunuhku,

  • Pura-Pura Hamil Setelah Keguguran   Karma itu ada

    Belum juga bu Ratna selesai mencuci baju Eva, wanita itu sudah kembali berteriak."Ibu!""Ibuuuu! Denger nggak sih di panggil gak nyaut-nyaut! Cepet sini! Lelet banget sih jadi orang!""Ada apa lagi sih' Eva? Ibu kan lagi nyuci," jawab bu Ratna terpogoh-pogoh menghampiri wanita yang berkacak pinggang di hadapannya itu."Tuh liat! Mbak Sarah kencing di lantai! Gara-gara dia, semua ruangan ini jadi bau. Pusing tau nggak buk, pengen muntah nyium bau pesingnya," celoteh Eva menutup hidungnya."Astaga Sarah, ko bisa kamu kencingnya tumpah-tumpah kayak gini, pampers kamu penuh ya?" ucap Bu Ratna menghampiri Sarah yang duduk di kursi roda. "Makanya kalau udah tau pampersnya penuh tuh diganti, jangan dibiarkan gitu saja! Bau kan jadinya rumah ini. Cepet pel lagi, aku nggak mau rumah ini bau kayak comberan, pesing nggak karuan! Pokoknya sebelum Mas Fatih pulang rumah ini sudah harus wangi! Ngerti' bu?!" bentak Eva geram.Wulan hanya melihat pemandangan itu dari kejauhan. Miris! Itu yang ada d

  • Pura-Pura Hamil Setelah Keguguran   Tua bangka nyusahin!

    'Apa?? Si rahim karatan itu hamil?? Gawat!! Jika si Wulan hamil, itu artinya pekerjaanku semakin banyak, Bagaimana ini?'"Ibu! Ibu kenapa tiba jatuh kayak gini? Ya ampun ibu, ayo bangun!" ucap Fatih menggandeng tubuh ibunya ke atas sofa.Nafas bu Ratna tersengal tak beraturan, wanita paruh baya itu terus saja memegangi dadanya. 'Mulai deh drama lagi, dasar nenek lampir!' Batin Wulan kesal."Dada ibu' Fatih, dada ibu sesak," ucap Bu Ratna menepuk-nepuk dadanya."Ko bisa sesak si Bu? Kan ibu nggak punya riwayat asma?" tanya Wulan penatap mertuanya itu dengan malas."Diam kamu, Wulan! Jangan banyak ngomong, saya tidak bicara sama kamu, saya bicara sama anak saya!" "Ibu jangan ngomong kayak gitu sama Wulan, dia itu lagi hamil. Dia nggak boleh stres, mulai sekarang kalau ngomong sama Wulan pelan-pelan aja, jangan bentak-bentak," "Kamu ini kenapa si Fatih? Ko malah jadi belain si Wulan? Aduh sakitt, bawa ibu ke rumah sakit Fatih, bawa ibu ke dokter," "Ada apa sih ini ribut-ribut? Ganggu

  • Pura-Pura Hamil Setelah Keguguran   Pura-Pura Hamil

    ***Pagi hari"Wulan! Kamu lagi apa sih? Cepet sini, lama banget!" teriak Bu Ratna memanggil Wulan."Wulan kamu budek apa gimana sih? Cepet turun!" lagi Bu Ratna berteriak tapi Wulan tidak peduli."Ada apa sih bu, teriak-teriak terus dari tadi?" Fatih turun dan menghampiri ibunya."Ini lo, Fatih, si Wulan dipanggil dari tadi gak turun-turun, sampe capek ibu teriak," ucap Bu Ratna kesal."Memangnya ibu mau ngapain nyari Wulan?" "Ini lho, pampers nya Kakakmu belum di ganti, ibu mau nyuruh si Wulan untuk gantiin,""Kenapa gak ibu aja si' Bu yang ganti, kenapa harus nyuruh Wulan?""Biar si benalu itu ada gunanya! Nggak cuma numpang makan dan tidur doang! Dia itu harus tau diri, udah numpang hidup' masa iya nggak mau bantu," celoteh Bu Ratna panjang lebar."Udah ah, ibu mau sarapan dulu! Ntar kamu suruh tuh istrimu yang parasit itu urus Kakakmu!" titahnya. Ia pun bergegas ke meja makan untuk sarapan bubur ayam yang dibelikan oleh Fatih.Tak lama kemudian Wulan pun turun, dengan sempoyongan

  • Pura-Pura Hamil Setelah Keguguran   Mas Fatih keterlaluan!

    Setelah Dokter mengumumkan kehamilan Eva, Bu Ratna terus saja mencemooh Wulan. Tiap hari Wulan akan dibanding-bandingkan dengan menantu kesayangannya itu. Bu Ratna memperlakukan Eva seperti ratu, apapun yang Eva suruh Bu Ratna akan senang hati melakukannya. "Mas, aku mau mangga muda dong, tolong suruh si Wulan atau ibu yang beliin," rengek Eva manja."Tapi ini kan sudah malam Eva, mana ada toko yang buka jam segini," sahut Fatih yang sedang memijat kaki istri mudanya itu. Pria itu melihat jam yang menempel di tembok sudah menunjukan pukul dua belas malam."Tapi Mas, aku maunya sekarang! Cepet bagunin Wulan suruh beli,""Ya sudah, biar Mas aja yang beli,""Gak mau! Aku maunya Wulan yang beli!" "Aduh Eva, kamu jangan aneh-aneh deh, ini kan sudah malam, lagian Wulan nggak bisa bawa mobil. Mana mungkin aku suruh dia keluar nyari mangga," "Dia kan bisa naik ojol, Mas, pokoknya aku nggak mau tau. Aku pingin makan mangga yang di belikan Wulan, titik!" ucap Eva tak mau di bantah.Dengan be

  • Pura-Pura Hamil Setelah Keguguran   Eva hamil?

    "Maksud ibu apa? Kenapa ibu bilang ini semua karena Wulan?" tanya Fatih. "Ibu! Kenapa ibu diam saja? Ayo jawab, Bu? Apa maksud ibu bilang seperti itu?" "I-ibu salah ngomong, Fatih. Ma-maksud ibu bukan k-karena Wulan, maksud ibu … " ucap Bu Ratna terjeda."Apa maksud ibu?" Fatih menatap ibunya penuh curiga."Ah, sudahlah Fatih, tidak usah dibahas lagi, lebih baik sekarang kita fokus saja pada Kakakmu, kita cari solusi biar dia cepet siuman," sahut Bu Ratna mengalihkan percakapan. Fatih terdiam, ia yakin ada yang tidak beres dengan ibunya. 'Ibu pasti merahasiakan sesuatu dariku, aku yakin' ini pasti ada hubungannya dengan Wulan,' batin Fatih menduga-duga.***Satu minggu sudah Sarah di rawat di rumah sakit, Dokter sudah menyampaikan bahwa Sarah akan lumpuh, terutama pada bagian wajah, kaki dan tangan, untuk saat ini ia harus menggunakan kursi roda karena Sarah dipastikan tidak akan bisa jalan. Tangan dan wajah pun mengalami kelumpuhan yang menyebabkan ia tidak akan bisa bicara karena

  • Pura-Pura Hamil Setelah Keguguran   Maksud ibu?

    Fatih menggendong Sarah dan memindahkannya ke sofa. Bu Ratna bergegas mencari minyak angin dan mengolesi hidung Sarah. Namun, Sarah tak juga sadar."Aduh Fatih bagaimana ini? Sudah satu jam gak sadar juga kakakmu ini, ibu jadi cemas, kira-kira kenapa yah?""Ya udah Buk, kita bawa aja ke dokter. Siapa tau mbak Sarah bukan pingsan biasa. Soalnya tumben banget pingsan lama begini," usul Fatih. Akhirnya mereka pun memutuskan untuk membawa Sarah ke rumah sakit. Selama di rumah sakit Sarah di periksa oleh beberapa Dokter. Namun, sampai saat ini Sarah belum juga sadar. Bu Ratna begitu cemas, ia benar-benar khawatir dengan Sarah. Ia takut Sarah kenapa-kenapa. Apa lagi tempo hari Sarah pernah bilang kepada ibunya jika dia meminum sisa racun yang diberikan kepada Wulan. 'Apa mungkin ini efek racun itu? Apa mungkin racun itu sudah bekerja?' Batin Bu Ratna cemas."Ibu kenapa si? Gelisah terus dari tadi?" tanya Fatih pada ibunya yang terlihat sangat cemas tak seperti biasanya."Ibu takut, Fatih.

DMCA.com Protection Status