Share

Bu Ratna yang matre

Penulis: Rhienz
last update Terakhir Diperbarui: 2023-01-02 16:37:32

"Non, si Non ko malah jadi bengong kayak orang kesambet?" Beo si Mbok menggoyang tubuh Wulan.

"Iya Mbok. Sekarang Wulan jadi ikut curiga, jangan-jangan bener lagi ibu dan mbak Sarah bohongin kita. Soalnya malam sebelum kejadian itu ibu sehat-sehat aja. Bahkan Wulan lihat mbak Sarah dan ibu sedang mencampur sesuatu ke dalam vitamin yang Wulan minum. Eh ... pagi harinya tiba-tiba ibu udah jatuh pingsan di toilet, dan anehnya lagi mbak Sarah malah bawa ibu ke klinik dokter pribadinya bukannya ke rumah sakit besar," jelas Wulan panjang lebar.

"Non Wulan harus hati-hati, mereka itu licik. Lebih baik Non cari tau aja apakah benar Bu Ratna itu sakit atau cuma pura-pura. Kalau terbukti pura-pura Non Wulan harus membalas mereka, karena mereka sudah jahat, sudah menghancurkan rumah tangga Non Wulan dan Den Fatih," wanita paruh baya itu ikut geram.

"Besok akan Wulan cari tau, Wulan akan buktikan jika Ibu berbohong. Wulan tidak akan memaafkan mereka," ucap Wulan yakin.

Ting!

Fatih mengirim pesan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Pura-Pura Hamil Setelah Keguguran   Gio si Anak buangan

    Malam berganti pagi, seperti biasa' Wulan akan membantu si Mbok selepas sholat subuh."Non, kita ke pasar' yu!" ajak Mbok Romlah pada Wulan."Sekarang?""Iya!""Jalan kaki?" tanya Wulan memastikan."Iyalah, Non. Masa naik motor? Memangnya kita punya motor?" jawab si Mbok dan di sambut gelak tawa majikannya."Ya sudah, ayo berangkat," kata Wulan antusias.Hal kecil seperti ini saja sudah bisa membuat Wulan bahagia. Senyum yang kemarin sempat hilang kini telah kembali. Melihat sayuran dan buah-buahan segar hidup Wulan terasa lebih berwarna, sesimpel itu! "Non yakin belanja sebanyak ini?" tanya si Mbok melihat tiga kantong kresek belanja yang dibawa Wulan. Seketika Wulan pun mengangguk yakin."Wulan mau masak banyak hari ini," jawab Wulan tersenyum senang."Nggak usah banyak-banyak, nanti mubazir! Yang makan kan cuma kita berdua," "Yee … kata siapa berdua?""Lha terus??""Bertiga sama Pak Gio. Wulan mau masakin juga buat dia, kasihan Pak Gio' tempat tinggalnya di pelosok, jauh dari man

    Terakhir Diperbarui : 2023-01-02
  • Pura-Pura Hamil Setelah Keguguran   Pulanglah!

    Semua masakan sudah siap di atas meja, aromanya yang lezat tercium ke seluruh penjuru ruangan.Wulan mengambil ponsel dan berusaha menghubungi Gio. "Ya ampun, kenapa aku bisa lupa untuk menanyakan kenapa ponselnya tak pernah aktif. Kalau kayak gini, gimana caranya aku menghubungi dia? Pesan yang dulu saja masih centang satu, hmm … masa aku harus ke supermarket dulu?""Kenapa Non? Ko kayak orang bingung gitu?" tanya Mbok Romlah."Ini Mbok, Wulan lupa nanya nomor ponsel Pak Gio yang baru, tadinya Wulan mau nelpon' tapi kan nomornya yang dulu tidak aktif," jawab Wulan."Kenapa nggak langsung di anterin saja ke rumahnya? Kan Non Wulan sudah tau rumah Den Gio dimana?" "Bener juga, kenapa nggak aku bawa aja makanan nya ke supermarket. Ya udah Mbok Wulan mau bungkus nasinya dulu," ucap Wulan meninggalkan si Mbok yang garuk-garuk kepala keheranan."Supermarket?? Rumahnya Den Gio di supermarket? … Bukannya di pelosok yang nggak ada sinyal yah? Ko sekarang pindah ke supermarket?" ucap si Mbok

    Terakhir Diperbarui : 2023-01-02
  • Pura-Pura Hamil Setelah Keguguran   Kita cerai, Mas!

    Wulan berusaha mengejar Gio. Namun, mobil mewah itu melaju dengan cepat. Padahal ia belum sempat meminta nomor ponselnya."Sebenarnya siapa pria yang di mobil tadi? Kenapa Pak Gio masuk ke dalam mobilnya? Apa jangan-jangan itu ayahnya?" batin Wulan menerka-nerka. Wanita itu benar-benar penasaran."Wulan!" suara seseorang yang memanggilnya dari arah belakang membuat ia menoleh seketika."Mas Fatih?" ucap Wulan saat melihat suaminya itu berdiri satu meter di belakangnya."Kamu sedang apa disini?" tanya Fatih dengan rahang mengeras."A-aku mau belanja, Mas. Ini baru saja tiba," jawab Wulan berbohong."Ikut aku!" titahnya menarik tangan Wulan masuk ke dalam mobilnya."Lepasin, Mas, sakit!" ucap Wulan. Tanpa peduli Fatih pun mendorong tubuh Wulan masuk ke dalam mobilnya. Seketika terdengar bunyi pintu mobil yang di tutup dengan kencang membuat Wulan terkejut.Pria itu pun masuk dan duduk di kursi kemudi."Mana ponselmu!" teriak Fatih."Maksud kamu apa Mas?""Aku bilang, mana ponselmu! Cepa

    Terakhir Diperbarui : 2023-01-02
  • Pura-Pura Hamil Setelah Keguguran   Kita mulai permainannya sekarang

    Wulan pergi dan berlari menuju ojek pangkalan yang ngetem di depan supermarket. "Cepet jalan, Pak!" ucap Wulan. Motor pun melaju meninggalkan Fatih."Wulan tunggu!" teriak Fatih. Ia kembali masuk ke dalam mobilnya dan berniat mengejar Wulan. Namun, tiba-tiba ponselnya berbunyi."Astaga, Mbak. Ada apa sih?" teriak Fatih kesal saat Sarah menelponnya."Halo Fatih! Kamu kenapa sih marah-marah kayak gitu? Nggak sopan sama Kakak mu seperti itu. Kamu masih dimana? Kenapa lama sekali cuma beli peralatan gitu aja! Ayo cepet balik ke klinik, ibu udah nggak sabar untuk pulang!" "Fatih tidak bisa jemput Mbak, Fatih ada urusan mendadak, Mbak Sarah naik taxi saja,""Apa kamu bilang? Naik taxi? Kamu sudah gila yah Fatih? Kita itu bawa ibu yang sedang sakit, masa harus naik taxi? Bener-bener kamu itu yah. Keterlaluan! Pokoknya Mbak nggak mau tau, jemput kita sekarang juga! Kalau tidak–Mbak pastikan kamu akan menyesal seumur hidup!" ancam Sarah membuat Fatih frustasi. Berulang kali ia memukul stir m

    Terakhir Diperbarui : 2023-01-02
  • Pura-Pura Hamil Setelah Keguguran   Terperosok kedalam kehancuran

    Sebelum pulang ke rumah neraka itu, Wulan akan lebih dulu pergi ke rumah sakit untuk bertemu dengan Dokter Riska."Jika kamu saja bisa menuduhku sekeji itu, maka aku juga bisa melakukan hal yang sama, tunggu saja Mas. Aku pastikan kau akan menyesal setelah ini," batin Wulan. Ia benar-benar sudah terluka dengan sikap suaminya itu. Terlebih setelah melihat video Fatih dan Eva di kamarnya kemarin membuat Wulan semakin membenci suaminya itu."Dia tega menuduhku selingkuh dan menuduh janin yang kukandung sebagai anak hasil selingkuhan ku dengan pria lain. Padahal dia lah yang sebenarnya telah berbuat zina dengan wanita itu! Menjijikan!" ucap Wulan. Matanya terasa panas melihat setiap adegan menjijikan yang dilakukan Fatih dan Eva di kamarnya. ***Wulan masuk ke ruangan Dokter Riska. "Silahkan duduk, Bu Wulan. Sudah lama kita tidak bertemu, bagaimana kabar Ibu?" sapa Dokter cantik itu ramah."Alhamdulilah, Dok. Kabar saya baik, Dokter sendiri bagaimana?""Saya juga baik, Bu. Oh iya, apa

    Terakhir Diperbarui : 2023-01-02
  • Pura-Pura Hamil Setelah Keguguran   Rasa pahit seketika memenuhi mulut Sarah

    "Wulan!" ucap Fatih memeluk istrinya."Maafkan aku, Lan. Aku mohon jangan pernah mengucapkan kata cerai lagi, aku tidak mau kehilangan kamu, Lan. Aku mohon," "Sudah, Mas. Jangan di jalan, malu dilihat orang," ucap Wulan mengurai pelukan suaminya."Aku cemburu, aku tidak ingin ada laki-laki lain di hatimu,""Kita bicarakan di rumah saja, Mas." jawab Wulan. Ia pun berjalan menuju rumahnya.Sesampainya di rumah, mereka berdua pun segera naik ke kamarnya. Seketika bayang-bayang video menjijikan itu kembali teringat di benak Wulan.Mata Wulan menyusuri isi kamar, melihat barang-barang yang tak lagi berada di posisinya, bahkan lemari baju miliknya pun terlihat berantakan. Siapa lagi pelakunya jika buka Eva."Ibu sudah pulang?" tanya Wulan memulai percakapan. Ia sengaja bersikap biasa seolah tidak terjadi apa-apa."Sudah, mungkin sekarang sudah tidur," jawab Fatih. "Wulan, berjanjilah tidak akan pernah mengucap kata itu lagi," Wulan mengangguk dan menjawab."Baiklah, Mas. Aku berjanji tidak

    Terakhir Diperbarui : 2023-01-03
  • Pura-Pura Hamil Setelah Keguguran   Mati aku, bagaimana ini?

    "Sarah! Sarah kamu dimana sih? Cepet sini!" teriak bu Ratna memanggil anaknya. Sarah yang saat itu tengah minum pun bergegas keluar dari kamarnya dengan gelas berisi air putih di tangannya."Ada apa si Bu teriak-teriak? Bikin orang tersedak aja!" ucap Sarah menghampiri ibunya."Mana Fatih? Apa dia sudah berangkat?""Sepertinya sudah, Bu. Tuh mobilnya aja nggak ada, berarti sudah berangkat,""Bener- bener yah adikmu itu bisa-bisanya dia lebih memilih pergi bersama si benalu itu dari pada fitting baju sama Eva, kurang ajar! Mana si rentenir itu nelponin ibu terus lagi dari tadi, gawat! Kalau sampai hari ini ibu nggak dapat uangnya, bisa habis ibu dihajar mereka," ucap Bu Ratna panik."Ibu si mainnya sama rentenir! Jadi repot kan sekarang,""Udah kamu nggak usah ngoceh, lebih baik sekarang kamu telepon tuh si Eva. Jelasin ke dia kalau Fatih nggak bisa ikut fitting. Mudah-mudah aja Eva mau ngasih uangnya ke kita," ucap Bu Ratna dan langsung di iya kan oleh Sarah.Sarah pun langsung menghu

    Terakhir Diperbarui : 2023-01-03
  • Pura-Pura Hamil Setelah Keguguran   Dihajar 7 preman

    "Keluar lo nenek tua! Sebelum gue geledah rumah ini, lebih baik lo cepet keluar!" Bu Ratna semakin ketakutan, ia ketar ketir di dalam kamar. Sedangkan para preman itu terus masuk dan menggeledah setiap ruangan. Dan … Brak!!Pintu kamar bu Ratna di dobrak, wanita itu diseret keluar kamar. Tangannya ditarik paksa, dan wajahnya di cengkram saat preman bertato itu meminta ia segera melunasi hutang-hutangnya."Ampun, ampuni saya, saya mohon jangan siksa saya," ucap bu Ratna memohon."Mana uang yang lo janjikan waktu itu? Cepat bayar!" Teriaknya dengan mata nyalang menatap bu Ratna penuh kekesalan."Saya belum ada uang, saya janji besok saya bayar!""Janji, janji! Terus lo, bayar kagak! Orang-orang seperti lo itu banyak di luaran sana, dan ujung-ujungnya pasti kabur. Lo pikir gue bodoh, hah? Batas waktu yang kita berikan sudah habis, kesabaran gue juga sudah habis, ngerti lo!" ucap preman itu di hadapan bu Ratna."Sita semua barang yang ada di rumah ini!" titah preman bertato itu kepada k

    Terakhir Diperbarui : 2023-01-03

Bab terbaru

  • Pura-Pura Hamil Setelah Keguguran   TAMAT

    "Wulan, apa kabar?" tanya Gio menatap wajah Wulan dengan jantung yang berdegup kencang. Ini adalah pertemuan pertama mereka setelah lama tak bertemu.Wulan masih berdiri mematung, rasa tak menyangka bisa bertemu lagi dengan Gio. Netra mereka saling bersitatap penuh makna. Entah, perasaan apa yang timbul. Yang jelas, saat ini Gio ingin sekali memeluk tubuh wanita yang sempat hilang itu, ingin rasanya Gio memeluk Wulan dan mengatakan jika ia sangat merindukannya dan tak ingin lagi jauh darinya. Namun, itu hanya angan-angan. Diantara mereka tidak ada ikatan apapun, tidak mungkin Gio lancang memeluk Wulan.Begitupun dengan Wulan, entah kenapa ia merasa kehilangan saat Gio memutuskan untuk pergi tanpa kabar. "Pak Gio kemana saja? Kenapa baru muncul?" tanya Wulan dengan suara serak. Rasa haru itu membuat netra mereka berdua berembun."Saya sibuk, banyak urusan. Tidak sempat mengunjungimu, pertanyan saya belum kamu jawab? Bagaimana kabarmu?""Seperti yang Bapak liat," sahut Wulan tersenyum.

  • Pura-Pura Hamil Setelah Keguguran   Pak Gio??

    "Baiklah, Wulan … jika itu permintaanmu agar kau mau memaafkan kejahatan keluargaku padamu, aku akan menceraikanmu," ucap Fatih pasrah."Tapi–bagaimana dengan kandunganmu?""Kau tidak usah khawatir, Mas. Sejujurnya aku tidak hamil. Aku hanya pura-pura hamil," jawab Wulan membuat Fatih bingung."Pura-pura hamil? Maksud kamu apa? Aku tidak mengerti Wulan," "Awalnya aku memang berniat untuk balas dendam dengan pura-pura hamil, aku ingin menjebloskan ibu dan Kakakmu ke penjara. Namun, hatiku tak tega jika ibu dan mbak Sarah yang sakit itu harus mendekam di jeruji besi, aku masih punya hati untuk tidak membalaskan dendamku. Tuhan tidak akan tidur, biar ia yang balas semuanya," ucap Wulan membuat Fatih tak berkutik. Ia tidak mungkin marah dan kesal kepada istri pertamanya itu. Karena Wulan sudah jauh lebih menderita dari pada rasa kecewanya karena ternyata Wulan tidak hamil.***Setelah kejadian itu Fatih pun mau mengabulkan permintaan Wulan. Setelah menandatangani surat gugatan perceraian

  • Pura-Pura Hamil Setelah Keguguran   Biadab!!

    "Sepertinya ini sudah saatnya aku mengakhiri semuanya, aku harus segera lepas dari belenggu ini. Aku tidak ingin terus berada di bawah bayang-bayang Mas Fatih, aku harus selesaikan semua masalah ini sekarang juga," ucap Wulan. Ia berjalan menuruni anak tangga menuju ruang keluarga untuk menemui Fatih."Mas …" panggil Wulan pelan. "Bisa kita bicara sebentar, ada yang ingin aku sampaikan," ucap Wulan."Ada apa Wulan? Kenapa wajahmu serius sekali?" tanya Fatih penasaran."Ikut aku, Mas kita bicara di kamar Mbak Sarah." Wanita itu pun berjalan menuju kamar Sarah dan di ikuti oleh Fatih di belakangnya. "Ada apa Wulan? Kenapa kita harus berbicara disini?" Kali ini Fatih terlihat heran. Tak biasanya Wulan mengajak ia berbicara di kamar Sarah."Mas, aku ingin kamu lihat dan dengar semuanya, kau tau apa yang membuat Mbak Sarah lumpuh?" tanya Wulan dan langsung dijawab gelengan kepala oleh Fatih."Racun! Racun yang Mbak Sarah dan Ibu siapkan untuk aku, racun yang mereka pakai untuk membunuhku,

  • Pura-Pura Hamil Setelah Keguguran   Karma itu ada

    Belum juga bu Ratna selesai mencuci baju Eva, wanita itu sudah kembali berteriak."Ibu!""Ibuuuu! Denger nggak sih di panggil gak nyaut-nyaut! Cepet sini! Lelet banget sih jadi orang!""Ada apa lagi sih' Eva? Ibu kan lagi nyuci," jawab bu Ratna terpogoh-pogoh menghampiri wanita yang berkacak pinggang di hadapannya itu."Tuh liat! Mbak Sarah kencing di lantai! Gara-gara dia, semua ruangan ini jadi bau. Pusing tau nggak buk, pengen muntah nyium bau pesingnya," celoteh Eva menutup hidungnya."Astaga Sarah, ko bisa kamu kencingnya tumpah-tumpah kayak gini, pampers kamu penuh ya?" ucap Bu Ratna menghampiri Sarah yang duduk di kursi roda. "Makanya kalau udah tau pampersnya penuh tuh diganti, jangan dibiarkan gitu saja! Bau kan jadinya rumah ini. Cepet pel lagi, aku nggak mau rumah ini bau kayak comberan, pesing nggak karuan! Pokoknya sebelum Mas Fatih pulang rumah ini sudah harus wangi! Ngerti' bu?!" bentak Eva geram.Wulan hanya melihat pemandangan itu dari kejauhan. Miris! Itu yang ada d

  • Pura-Pura Hamil Setelah Keguguran   Tua bangka nyusahin!

    'Apa?? Si rahim karatan itu hamil?? Gawat!! Jika si Wulan hamil, itu artinya pekerjaanku semakin banyak, Bagaimana ini?'"Ibu! Ibu kenapa tiba jatuh kayak gini? Ya ampun ibu, ayo bangun!" ucap Fatih menggandeng tubuh ibunya ke atas sofa.Nafas bu Ratna tersengal tak beraturan, wanita paruh baya itu terus saja memegangi dadanya. 'Mulai deh drama lagi, dasar nenek lampir!' Batin Wulan kesal."Dada ibu' Fatih, dada ibu sesak," ucap Bu Ratna menepuk-nepuk dadanya."Ko bisa sesak si Bu? Kan ibu nggak punya riwayat asma?" tanya Wulan penatap mertuanya itu dengan malas."Diam kamu, Wulan! Jangan banyak ngomong, saya tidak bicara sama kamu, saya bicara sama anak saya!" "Ibu jangan ngomong kayak gitu sama Wulan, dia itu lagi hamil. Dia nggak boleh stres, mulai sekarang kalau ngomong sama Wulan pelan-pelan aja, jangan bentak-bentak," "Kamu ini kenapa si Fatih? Ko malah jadi belain si Wulan? Aduh sakitt, bawa ibu ke rumah sakit Fatih, bawa ibu ke dokter," "Ada apa sih ini ribut-ribut? Ganggu

  • Pura-Pura Hamil Setelah Keguguran   Pura-Pura Hamil

    ***Pagi hari"Wulan! Kamu lagi apa sih? Cepet sini, lama banget!" teriak Bu Ratna memanggil Wulan."Wulan kamu budek apa gimana sih? Cepet turun!" lagi Bu Ratna berteriak tapi Wulan tidak peduli."Ada apa sih bu, teriak-teriak terus dari tadi?" Fatih turun dan menghampiri ibunya."Ini lo, Fatih, si Wulan dipanggil dari tadi gak turun-turun, sampe capek ibu teriak," ucap Bu Ratna kesal."Memangnya ibu mau ngapain nyari Wulan?" "Ini lho, pampers nya Kakakmu belum di ganti, ibu mau nyuruh si Wulan untuk gantiin,""Kenapa gak ibu aja si' Bu yang ganti, kenapa harus nyuruh Wulan?""Biar si benalu itu ada gunanya! Nggak cuma numpang makan dan tidur doang! Dia itu harus tau diri, udah numpang hidup' masa iya nggak mau bantu," celoteh Bu Ratna panjang lebar."Udah ah, ibu mau sarapan dulu! Ntar kamu suruh tuh istrimu yang parasit itu urus Kakakmu!" titahnya. Ia pun bergegas ke meja makan untuk sarapan bubur ayam yang dibelikan oleh Fatih.Tak lama kemudian Wulan pun turun, dengan sempoyongan

  • Pura-Pura Hamil Setelah Keguguran   Mas Fatih keterlaluan!

    Setelah Dokter mengumumkan kehamilan Eva, Bu Ratna terus saja mencemooh Wulan. Tiap hari Wulan akan dibanding-bandingkan dengan menantu kesayangannya itu. Bu Ratna memperlakukan Eva seperti ratu, apapun yang Eva suruh Bu Ratna akan senang hati melakukannya. "Mas, aku mau mangga muda dong, tolong suruh si Wulan atau ibu yang beliin," rengek Eva manja."Tapi ini kan sudah malam Eva, mana ada toko yang buka jam segini," sahut Fatih yang sedang memijat kaki istri mudanya itu. Pria itu melihat jam yang menempel di tembok sudah menunjukan pukul dua belas malam."Tapi Mas, aku maunya sekarang! Cepet bagunin Wulan suruh beli,""Ya sudah, biar Mas aja yang beli,""Gak mau! Aku maunya Wulan yang beli!" "Aduh Eva, kamu jangan aneh-aneh deh, ini kan sudah malam, lagian Wulan nggak bisa bawa mobil. Mana mungkin aku suruh dia keluar nyari mangga," "Dia kan bisa naik ojol, Mas, pokoknya aku nggak mau tau. Aku pingin makan mangga yang di belikan Wulan, titik!" ucap Eva tak mau di bantah.Dengan be

  • Pura-Pura Hamil Setelah Keguguran   Eva hamil?

    "Maksud ibu apa? Kenapa ibu bilang ini semua karena Wulan?" tanya Fatih. "Ibu! Kenapa ibu diam saja? Ayo jawab, Bu? Apa maksud ibu bilang seperti itu?" "I-ibu salah ngomong, Fatih. Ma-maksud ibu bukan k-karena Wulan, maksud ibu … " ucap Bu Ratna terjeda."Apa maksud ibu?" Fatih menatap ibunya penuh curiga."Ah, sudahlah Fatih, tidak usah dibahas lagi, lebih baik sekarang kita fokus saja pada Kakakmu, kita cari solusi biar dia cepet siuman," sahut Bu Ratna mengalihkan percakapan. Fatih terdiam, ia yakin ada yang tidak beres dengan ibunya. 'Ibu pasti merahasiakan sesuatu dariku, aku yakin' ini pasti ada hubungannya dengan Wulan,' batin Fatih menduga-duga.***Satu minggu sudah Sarah di rawat di rumah sakit, Dokter sudah menyampaikan bahwa Sarah akan lumpuh, terutama pada bagian wajah, kaki dan tangan, untuk saat ini ia harus menggunakan kursi roda karena Sarah dipastikan tidak akan bisa jalan. Tangan dan wajah pun mengalami kelumpuhan yang menyebabkan ia tidak akan bisa bicara karena

  • Pura-Pura Hamil Setelah Keguguran   Maksud ibu?

    Fatih menggendong Sarah dan memindahkannya ke sofa. Bu Ratna bergegas mencari minyak angin dan mengolesi hidung Sarah. Namun, Sarah tak juga sadar."Aduh Fatih bagaimana ini? Sudah satu jam gak sadar juga kakakmu ini, ibu jadi cemas, kira-kira kenapa yah?""Ya udah Buk, kita bawa aja ke dokter. Siapa tau mbak Sarah bukan pingsan biasa. Soalnya tumben banget pingsan lama begini," usul Fatih. Akhirnya mereka pun memutuskan untuk membawa Sarah ke rumah sakit. Selama di rumah sakit Sarah di periksa oleh beberapa Dokter. Namun, sampai saat ini Sarah belum juga sadar. Bu Ratna begitu cemas, ia benar-benar khawatir dengan Sarah. Ia takut Sarah kenapa-kenapa. Apa lagi tempo hari Sarah pernah bilang kepada ibunya jika dia meminum sisa racun yang diberikan kepada Wulan. 'Apa mungkin ini efek racun itu? Apa mungkin racun itu sudah bekerja?' Batin Bu Ratna cemas."Ibu kenapa si? Gelisah terus dari tadi?" tanya Fatih pada ibunya yang terlihat sangat cemas tak seperti biasanya."Ibu takut, Fatih.

DMCA.com Protection Status