Share

Bab 16.b

Aku menyimpan dua telapak tangan di belakang kepala. Duduk bersandar di sofa.

Alina. Pantas kau menyembunyikan kisah itu. Pasti malu menceritakannya pada orang-orang. Suami selingkuh dengan adik sendiri. Naudzubillah. Wisnu ternyata tidak seperti penampilan luarnya.

Aku memejamkan mata. 'Alina. Biar aku yang membahagiakanmu. Akan kujadikan kau ratu di istanaku.’

*

Selain mengurus rencana pembangunan rumah, aku juga bersikeras melancarkan tujuan membuat tempat wisata.

Tak ada Wisnu tak mengapa. Kucari yang lain lagi. Aku berkunjung ke rumah Pak Rahmat. Kami mengobrol berkenalan. Ternyata Pak Rahmat ini mantan pengusaha minyak tanah di kota. Bangkrut gara-gara minyak tanah berganti gas LPJ. Dia sekarang hanya bertani. Dan menjadi marbot sekaligus imam masjid.

Aku mengutarakan rencana untuk membangun tempat wisata di daerah perbukitan itu. Dia menyimak dengan saksama.

"Begitu, ya ... kalau tak salah. Itu lahannya bukan milik pribadi, Dik Rasya. Tanah itu dikelola oleh Perhutani."

"Apa it
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status