Share

Bab 87

Penulis: CEA
last update Terakhir Diperbarui: 2022-04-01 11:14:47

Setelah menunggu sekian jam, ratusan menit, dan ribuan detik, akhirnya momen yang ditunggupun tiba. Kami berangkat ke rumah Shopia bersama. Setiba di sana aku langsung disambut hangat oleh ibunya di ruang tamu. Sejauh ini aku belum melihat ayahnya.

Kesan pertamaku kepada ibunya baik banget dan ramah. Seperti ibuku dan ibu Maria. Tapi tidak tahu dengan ayahnya yang dari kemarin menjadi pemegang hak veto atas persoalan ini. Setelah mengobrol kesana sini menanyakan ini dan itu yang ditunggu-tunggupun tiba. Sang ayah.

Perawakannya tegas. Kumisnya tebal tapi rapi. Berjalannya tegap dan sangat mencerminkan seorang eksekutif senior di perusahaannya. Aku bangkit dari dudukku dan menyalaminya takzim. Ditemani Shopia dan ibunya, ayahnya menanyaiku banyak hal setelah kusampaikan maksud kedatanganku yaitu untuk meminta izin melamar Shopia berikut rencana kami untuk menikah dalam waktu dekat.

Beliau menanyaiku soal keluargaku, posisiku di perusahaan dan proyek yang sedang ku

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Pria Tua Kesayangan   Bab 88

    Aku menoleh ke Shopia menatapnya dengan penuh harap ia bisa menjelaskan dan melakukan pembelaan. Tapi ia sendiri kebingungan. Seperti tidak tahu apa-apa dan begitu tiba sudah terjebak dalam rencana ayahnya yang mempermalukanku.“Dan saya akan perkenalkan anak muda yang luar biasa. Seorang eksekutif muda yang selalu naik karir di perusahaannya namun sayang, nama perusahaan dan posisinya jauh di bawah standar kita. Tapi perlu kita akui, kerja kerasnya telah membawanya pada posisi itu. Meskipun begitu, itu belum cukup layak untuk bersanding dengan putriku. Anak dari komisaris dengan saham terbesar di perusahaan ternama ibu kota.”Mentalku down saat aku dibanding-bandingkan begitu. Apalagi di depan Shopia dan teman-teman ayahnya. Belum pernah seumur-umur aku diperlakukan demikian. Sekuat apakah pengaruh perusahaan berikut jabatan ayahnya sampai berani merendahkan perusahaan dan posisi orang lain?“Karena yang pantas mendampingi putriku ada

    Terakhir Diperbarui : 2022-04-01
  • Pria Tua Kesayangan   Bab 89

    Aku bergegas menghampiri bapak polisi itu untuk mengetahui jelasnya apa yang terjadi.“Selamat pagi Pak? Maaf Bapak cari saya?” tanyaku pada mereka.“Pagi. Maaf apakah Bapak yang bernama David?”“Benar ini saya. Kalau boleh tahu ada apa ya? Kenapa banyak polisi ada di sini.” tanyaku meminta penjelasan.“Kalau begitu, mohon ikut kami ke kantor karena Kami mendapat laporan bahwa Pak David diduga menjadi pelaku pelecehan seksual.” Sontak aku kaget dengan pernyataan yang tak pernah kulakukan itu.“Tunggu Oak.. siapa yang melapor dan siapa yang saya lecehkan? Sumpah. Demi Tuhan saya tidak pernah melakukan perbuatan itu.”“Soal itu mari kita selesaikan di kantor saja. Pelapor menyebutkan bahwa wanita yang menjadi korban kini telah hamil dan itu karena ulah bapak.” Aku semakin shock. Tidak terima dengan pernyataan itu. Aku memberontak dan melawan polisi-polisi itu deng

    Terakhir Diperbarui : 2022-04-03
  • Pria Tua Kesayangan   Bab 90

    Aku tak tahu sekuat apa kekuatan dan pengaruh ayahnya Shopia. Sampai aku heran dan berpikir apakah aku mencintai orang yang salah? Dan sehebat apakah kekuatannya sampai begitu mudah mengancam orang yang menjadi lawannya?“Anda perlu apa? Dan apa yang Anda inginkan dariku.”“Baik, intinya situasi yang Anda saat ini hadapi sangat terdesak. Dan rasanya akan sulit untuk melakukan pembelaan dan bebas.”“Jadi intinya apa? Tidak usah bertele-tele.” Tegasku.“Intinya ayah Shopia menawarkan untuk kasus ini pada dua hal. Mau disudahi atau diteruskan. Jika diteruskan maka lakukan apapun untuk membebesakan diri tapi itu sangat berat dan sulit. Dan jika ingin disudahi maka itu mudah saja. Anda harus menandatangani kesepakatan.”“Kesepakatan?”“Iya. Kesepakatan atas beberapa hal yang harus Anda patuhi dan tidak boleh Anda langgar.”“Katakan saja cepat.”&ldqu

    Terakhir Diperbarui : 2022-04-03
  • Pria Tua Kesayangan   Bab 91

    Sebenarnya bukan soal ancaman dan penjara yang kutakutkan, sebenarnya bukan tekanan dari Ayah Shopia yang kukhawatirkan jikapun aku harus menandatangani kesepakatan itu. Secara mendalam telah aku pikirkan semalam akan perkara ini. Aku merasa ini lebih seperti ujian ketangguhanku saja. Apakah aku mampu melewati ini atau sebaliknya?Jujur aku tidak takut dengan semua ancaman dan konsekuensi yang kutanggung jika tidak menyepakati atau bahkan melawan ayah Shopia. Tapi, disini aku mencoba untuk berpikir logis dan realistis.Ide yang kutemukan semalam adalah meminta pesuruh ayah Shopia untuk membuat kesepakatan juga yaitu, dengan meminta pendapat Shopia atas keterdesakan ini. Secara khusus aku akan tanyakan ke dia tentang kesetiaan dan komitmen kami. Jika dia-nya masih memegang komitmen dan janji yang penah kami sepakati maka aku akan tolak kesepakatan yang diajukan ayahnya. Tapi jika ia menyerah dan tidak ada kesempatan untuk diperjuangkan maka terpaksa aku menyetujui tawar

    Terakhir Diperbarui : 2022-04-03
  • Pria Tua Kesayangan   Bab 92

    Ini adalah detik-detik yang sangat menentukan. Yaitu detik-detik sebagai penentu apakah aku lanjut atau tidak untuk memperjuangkan cinta kami. Sebuah cinta yang kubangun perlahan dan kuperjuangkan habis-habisan. Kali ini aku ingin serius dan tidak mau main-main lagi soal perempuan dengan berlama-lama menunda untuk menikah.Dan satu-satunya perempuan yang membuatku jatuh hati saban harinya dan kuperjuangkan agar bisa hidup bersamanya adalah Shopia. Tapi situasi yang ada saat ini sangat memukulku. Aku tinggal menunggu jawaban darinya untuk segera kupastikan; lanjut dengan segala resikonya dan menyerah dengan segala rasa sakit hatiku.“Bagaimana Shopia? Tolong katakan dengan jujur..”“…Sayang… aku masih tidak tahu… ““Tapi hatimu condong ke mana? Tolong katakan. Aku butuh jawabannya segera. Jangan merasa terpaksa atau tidak enak mengatakannya. Katakanlah yang sejujurnya,” desakku.“.. Maaf

    Terakhir Diperbarui : 2022-04-03
  • Pria Tua Kesayangan   Bab 93

    Rupanya tidak cuma Shopia dan ayahnya saja. Di belakangnya menyusul beberapa ajudannya yang berbadan kekar dan tegap. Seolah memberitahukan pada sekitar kalau siapapun tidak boleh macam-macam dan mengganggu bos kami. Menyadari kehadiran mereka, ayah bertanya siapa mereka dan kenapa Shopia ada bersama mereka. Aku tak ceritakan sekarang. Di rumah nanti saja biar tenang soalnya persoalannya rumit. Ayah memahami situasinya. Shopia dengan muka sendunya menghampiriku dan meninggalkan ayahnya yang tetap mengawasinya di kejauhan sana. “Bisa kita bicara sebentar Sayang? Di tempat yang sepi di luar.” Sebenarnya tidak perlu lagi ada yang dibicarakan. Semua sudah jelas. Tapi Shopia mendesak dan bilang ini yang mungkin terakhir sebelum ia bergegas pulang. Akhirnya akupun luluh. Aku minta izin ke keluargaku untuk menurutui permintaan Shopia. Kami berjalan keluar dan mencari spot yang bagus untuk bicara empat mata. Sementara Ayah dan beberapa ajudannya menunggu dan

    Terakhir Diperbarui : 2022-04-04
  • Pria Tua Kesayangan   Bab 94

    Setelah Shopia dan rombongan sialannya itu pulang aku segera menghampiri keluargaku dengan masih menyisakan rasa penasaran yang mendalam. Dari apa yang sebelumnya disampaikan Shopia aku sangat merasakan dan paham bahwa ia masih sangat mencintaiku sehingga ia tetap ingin namaku selalu ada di hatinya.Sore itu kami pulang. Di jalan aku menikmati makanan yang dibeli ayah sambil bercerita. Kakakku tanpa sengaja menanyakan bagaimana kelanjutan rencanaku menikah. Menyadari ini topik yang tidak tepat dibicarakan, ibu segera mengalihkan pembicaraan dan memberi kode keras untuk kakakku agar tidak menanyakannya sekarang.Setelah sampai di rumah aku memastikan banyak halnya sebelum besok mulai kembali beraktivitas. Diantaranya adalah memastikan ke Pak Komisaris bahwa namaku di perusahaan sudah bersih. Untuk lebih memastikan aku menanyakan ke Sheily dan beberapa karyawan yang lain. Mereka bilang sudah aman. Tidak ada lagi rumor di kantor kalau Pak David ditangkap karena perbuatan

    Terakhir Diperbarui : 2022-04-04
  • Pria Tua Kesayangan   Bab 95

    Ada apa dengan Sheily? Kenapa ia menolak permintaanku? Biasanya baik-baik saja saat aku minta waktunya. Apa karena ia sedang sangat sibuk? Atau karena sudah ada janji dari cowok lain yang diam-diam mungkin mengejarnya? Bagaimanapun, hatiku sempat shock dengan sikapnya yang membuatku seperti tak mengenalinya sebagai seorang Sheily sekertarisku yang selalu patuh dan tak pernah melanggar perintah.Jika biasanya ia patuh lalu tiba-tiba ia tidak patuh berarti ada yang tidak beres. Agar tidak berpsekulasi macam-macam aku langusng menanyakannya.“Ada yang salah dari permintaanku Sheil?”“Maaf Pak malam ini saya harus mengantar Ayah saya berobat ke dokter. Hari ini jadwal kontrol. Sementara pekerjaan hari ini di kantor banyak sekali dan saya harus menyelesaikannya dengan lebih cepat agar sepulangnya nanti bisa mengantar Ayah saya berobat.”Alasan yang sangat bisa diterima. Aku menawarkan untuk mengantarnya pulang dengan harapan bi

    Terakhir Diperbarui : 2022-04-04

Bab terbaru

  • Pria Tua Kesayangan   Bab 134

    “Bapak ibu dan semua tamu undangan. Sebagaimana yang saya sampaikan di depan tadi untuk memberikan keputusan saya atas perkara ini maka,dengan segala kerendahan hati saya, dengan segala pertimbangan yang saya pikirkan matang-matang, dengan segala rasa dan perjalanan yang saya ikhlaskan, memutuskan untuk memberi keputusan Mas David agar kembali mengejar cintanya kepada wanita yang pernah sangat dicintainya, dan wanita yang saking cintanya ke Mas David sampai pernah jatuh sakit berbulan-bulan hanya karena merindu.“Saya ikhlas dan saya tidak apa-apa. Toh semua ini hanya titipan. Soal jodoh urusan Tuhan. Saya merasa yang lebih pantas mendampingi Mas David dalam mengarungi hidup dan bahtera rumah tangga sampai akhir usia adalah wanita itu bukan saya. Maka dari itu mohon keikhlasannya semuanya.“Dan khususnya kepada ayah ibu. Hiks… hiks…. Ini memang sudah jalannya. Maaf selama ini saya tidak terus terang. Tapi yakinlah apa yang kita lepaskan

  • Pria Tua Kesayangan   Bab 133

    Entahlah apa maksud Sheily menolah-noleh tadi dengan durasi waktu yang cukup menyita perhatian para audience. Aku tak terlalu peduli. Aku hanya meperhatikan Sheily-ku. Wanita yang sebentar lagi akan menjadi istriku.Setelah Sheily kembali fokus ke apa yang ingin disampaikan, para tamu undangan kembali tertuju perhatiannya ke Sheily.“Bapak ibu sekalian. Izin untuk sedikit bercerita. Cerita ini bukanlah fiktif. Tapi cerita yang berangkat dari kejadian yang sesunggunya.“Cerita itu bermula saat ada seseorang yang diam-diam mencintai seorang lelaki. Sebut saja namanya Eli. Lelaki ini oleh Eli dianggapnya spesial. Saking spesialnya ia menyembunyikan perasaannya itu hingga bertahun-tahun lamanya. Ia gigih untuk tidak mengutarakan kepada siapapun selain kepada buku catatan yang menemaninya di tiap kali ia merindukan, teringat dan tengah merasakan cintanya terhadap lelaki itu. Sebut saja namanya Afi.“Singkat cerita, Afi dijodohkan den

  • Pria Tua Kesayangan   Bab 132

    Ya! Ini bukan mimpi di siang bolong atau dalam tidur. Ini sungguhan yang kupastikan beberapa kali dengan kenyataan yang ada sehingga tak perlu lagi menyimpulkan kalau ini mimpi atau sungguhan.Gadis yang dijebak untuk bertunangan denganku tak lain dan tak bukan adalah Sheily. Mengetahui kalau itu Sheily, bagaimana aku tidak bahagia dan menangis haru? Di saat aku melepaskan dan netral sentral-netralnya, tiba-tiba aku dihadirkan dirinya untuk mewujudkan apa yang menjadi harapanku kemarin.Aku memprediksikan semua ini telah dirancang dan direncanakan dengan sedemikiannya oleh satu orang yang dibantu timnya. Orang itu siapa lagi kalau bukan Pak Komisaris yang mungkin diam-diam meriset keadaan kami dan mengambil celah untuk sebuah kejutan yang memang aku harapkan.Lalu kehadiran teman-teman kantor, keluargaku, persiapan gedung ini, modus seseorang yang menjadi donatur biaya pengobatan ayah Sheily, dan semua yang terlibat untuk acara ini adalah bagian dari rencana Pak

  • Pria Tua Kesayangan   Bab 131

    Sekali lagi aku terkejut begitu tahu kalau benar-benar dia yang ada di depanku. Lama tak jumpa setelah kejadian itu. Dan selama tak jumpa itu tak terdengar kabar tentangnya olehku. Secepat itukah dia menjalani proses hukuman? Apa ia dan pengacaranya mengajukan banding atas keringan hukuman sehingga hanya setahun?“Hai Lucas. Apa kabar bro? Sudah bebas nih? Kok ada disini Bro?”“Kabar baik bro. Aku tak menyangka kita akan bertemu lagi. Ya aku sudah terbebas dengan segala pertimbangan yang ribet jika aku ceritakan. Yang jelas selama masa hukuman itu ada banyak hal yang kulalui disana. Soal pergulatan batin, introspeksi diri, penyesalan karena telah mengkhianati orang sebaik dirimu, dan lain-lain.“Ya! Aku sangat menyesal Bro. Karena salahku itu aku merasa tidak berhak mendapatkan apa yang dulu aku dapatkan disini. Meski begitu aku tetap berhak untuk mengunjungi tempat ini yang penuh kenangan dan kerinduanku selama di sel. Dan itulah alasan

  • Pria Tua Kesayangan   Bab 130

    Alhasil, setelah semua isi pesan ibu Sheily kubaca, hatiku malah dirundung rasa sedih kembali. Sedetik kemudian, kecewa. Lalu, ngilu rasanya.Kalau saja aku mengetahui isi pesannya demikian, tentu lebih baik aku tidak usah membacanya atau langsung menghapusnya saja. Tapi, karena aku sudah bertekad untuk berdamai dan memaafkan semuanya, perlahan rasa tidak mengenakkan itu luntur dan kembali netral.Dalam pesan itu, ibu Sheily mengabarkan berita tunangan Sheily. Sebelumnya beliau meminta maaf padaku yang sebesar-besarnya. Pembicaraan kemarin saat kunjungan ke rumah Sheily terkait niat baikku melamar Sheily juga sudah diceritakan ke Sheily. Sontak Sheily terkejut, bahagia yang bercampur sedih yang teramat.Sheily juga menyesali kenapa semua ini datang terlambat. Tapi bagaimanapun harus ikhlas menerima. Dan ia berharap aku mendapatkan wanita yang lebih baik darinya.Sheily sudah ikhlaskan aku, ia lepaskan dan biarlah kisah perjalanan cinta dalam diamnya selam

  • Pria Tua Kesayangan   Bab 129

    Menyadari suasana menuju tidak nyaman aku berpura-pura izin ke belakang. Aku berpura-pura ingin buang air kecil demi menyelamatkan suasana yang kurang nyaman itu.“Adek. Tolong diantar Mas David ya,” pinta Sheily pada adiknya. Yang diperintah menurut dan mengantarkanku ke belakang. Setidaknya upayaku berhasil membuat keadaan jauh lebih baik. Usai dari belakang aku izin untuk pamit.Saat memasuki mobil aku menatap wajah Sheily yang mengantarku sampai halaman rumah. Kutangkap sekilas pancaran wajahnya yang tidak menunjukkan kecurigaan ia sedang menyimpan sesuatu. Ia malah tersenyum dan berterimakasih atas kehadiranku. Aku balik tersenyum padanya lalu, pada ayah ibunya yang melepas kepulanganku dari depan pintu.Keluarga sederhana yang hangat. Rasanya aku seperti berada di rumah sendiri.Di dalam mobil menuju rumah mataku seketika berkaca-kaca. Tak kuasa aku menanggung beban seperti ini. Padahal tinggal sebentar lagi. Padahal kurang selangk

  • Pria Tua Kesayangan   Bab 128

    Sebelum Ibu Sheily menyambut Sheily dan suaminya, ia amankan buku catatan itu agar tidak ketahuan Sheily. Sementara aku tetap di dalam. Berjuang menetralkan keadaan sembari menghapus air mataku dengan tisu.Tak lama kemudian mereka masuk ke dalam. Aku bergegas bangkit dan menyalami ayah Sheily dan juga Sheily yang agak canggung karena tidak biasa saliman kalau di kantor. Sementara Sheily menemaniku, ayahnya izin masuk ke dalam bersama ibunya.“Maaf Pak menunggu lama. Tadi di jalan macet.”“Tidak apa-apa Sheil. Yang penting selamat.” Aku berusaha untuk netral. Sheily tak menaruh curiga padaku namun, ia pandai sekali menyembunyikan masalahnya sampai tak terlihat ia sedang memiliki masalah. Selain itu, ia juga pandai menyembunyikan perasaan terhadap orang yang sangat dicintai selama bertahun-tahun ini.“Oya Pak. Katanya ada yang mau dibicarakan ya?”Benar Sheil. Tapi tidak jadi karena aku sudah tahu semuanya. Tak sa

  • Pria Tua Kesayangan   Bab 127

    Tampak dari raut mukanya sepertinya ibu Sheily belum siap dengan kabar bahagia itu. bukannya harusnya senang dan memberi dukungan tapi yang kudapati adalah sikapnya yang seperti menyembunyikan sesuatu.“Bu.. Maaf… apa saya salah mengatakannya?”Saat kuulangi pertanyaanku eh malah menangis. Aku jadi semakin bingung.“Tidak Nak. Kau tidaklah salah untuk mengatakan yang sejujurnya sesuai hatimu.”“Lalu kenapa ibu menangis? Bukannya seharusnya ibu bahagia?”“Benar Mas David. Sudah seharusnya ibu bahagia mendengar itu tapi jika kabar gembira ini datang sebelum kejadian barusan.”“Kejadian barusan maksudnya bu?” Sejenak ibu Sheily terdiam. Sepertinya ia sedang mencari kata-kata yang tepat untuk disampaikan. Tak lama kemudian beliau mulai bersuara.“Sebenarnya kejadian ini sudah lama Mas David. Karena penyakit yang diderita ayahnya Sheily cukup serius maka disarankan do

  • Pria Tua Kesayangan   Bab 126

    “Iya Pak. Maaf ada apa ya pak menelepon?” Tanyaku langsung. Agak kesal karena bacaanku yang keganggu. Namun aku berusaha tetap sopan. Setelah basa-basi menanyakan keadaanku Pak Herman langsung menyampaikan inti tujuan aku ditelponnya.“Jadi begini Nak David. Beberapa hari yang lalu pemuda yang hendak melamar Maria datang ke rumah bersama keluarganya. Di sana kami terkejut dengan apa yang diutarakannya. Ternyata mereka memutuskan untuk tidak melanjutkan pernikahan itu.”“Ha? Bagaimana bisa Pak?” Sontak aku terkejut.“Jadi entah bagaimana awalnya, Maria diminta jujur ke pemuda itu saat di telepon. Jujur yang dimaksud adalah apakah Maria pernah pacaran atau tidak dan selama ini berhubungan dengan siapa saja soal asmara. Karena Maria sudah terlatih dari kecil untuk tidak berbohong ia akhirnya berbicara sejujurnya dan apa adanya. Ia menceritakan kisahnya denganmu Nak David. Keesokan harinya tiba-tiba mereka datang ke rumah un

DMCA.com Protection Status