Share

S3. 06

Author: silent-arl
last update Last Updated: 2024-08-16 14:39:27

Lampu-lampu apartemen sudah mati saat Brian baru pulang dari pekerjaanya. Obat yang ia buat menjadi rebutan beberapa perusahaan. Dia tidak bisa lebih senang dari pada saat ini. Ternyata banyak yang sepemikiran dengan dirinya.

Bangga,lega,bahagia dan sedikit perasaan antusias memenuhi dada Brian. Dia sudah menebak kalau sebenarnya yang ia pikirkan adalah sebuah kebenaran.

Lagi pula, untuk apa repot-repot membesarkan anak kalau sebenarnya berdua saja sudah lebih bahagia.

Semakin lama, Brian semakin tidak paham dengan konsep memiliki anak yang banyak dianut oleh orang lain.

Kalau hanya untuk meneruskan garis keturunan. Seharusnya, hanya orang-orang yang memenuhi kualifikasi yang diperbolehkan memiliki anak.

Dan dia, tidak termasuk dalam kualifikasi tersebut.

Tentu saja Karina sudah tidur. Setelah kepulangan Sarah, gadis itu hanya berdiam diri di ranjang.

Dia meringkuk di atas ranjang dengan tubuh yang tertutup selimut putih.

Gadis

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Pria Tepat Untuk Karina   S3. 07

    Setelah Karina memberikan kemabalian uang pada seorang pelangganya. Gadis itu lantas memutar tubuhnya karena merasa pusing.Dia tidak bisa tidur dengan lelap karena memikirkan sesuatu.Beberapa hari ini Brian mengajaknya bercinta tanpa pengaman. Karena merasa aman, sebab Karina meminum pil yang ia beri.Jantung Karina berdegup sangat kencang saat mengingat-ingat kalau dia belum menstruasi bulan ini. Dan dia tidak pernah terlambat sebelumnya.Karina dengan susah payah menelan salivanya sendiri. Kerongkongannya terasa terbakar. Pikirannya mulai tidak fokus.Ia yakin, kali ini dia pasti hamil. Mungkin terdengar bodoh, tapi Karina memiliki firasat yang tidak ingin ia sangkal.Gadis itu meremas perutnya yang seakan ingin mengeluarkan semua isi sarapannya. Karina terduduk di belakang di belakang konter kasir. Dia menutup matanya serapat mungkin.Olivia melihat itu dan ikut berjongkok di sebelahnya “Karina, apa kamu baik-baik saja?&rdq

    Last Updated : 2024-08-17
  • Pria Tepat Untuk Karina   S3. 08

    Brian menginap di apartemen temannya yang pernah ia pinjam bersama Karina. Lagi dan lagi, semua kehidupan Brian sudah terkontaminasi dengan Karina.Dia tidak bisa bersembunyi dari wanita itu.Satu kebohongan akan di tutupi dengan kebohongan lain.Brian yakin, inilah balasannya karena sudah menutupi prinsip hidupnya dengan Karina.Seandainya, Karina mau untuk menghilangkan anak yang sedang di kandungnya itu. Brian akan langsung menyambutnya dengan baik.Karina sedang merapikan bajunya. Dia ingin pergi dari sana, tapi entah kemana. Tidak ke rumah Jonathan tentunya.Tubuhnya berdenyut saat dia merasakan semua tekanan itu. Gadis itu ambruk tepat di sebelah lemari bajunya yang masih terbuka.Kepalanya terbentur lemari, dan dia tidak sadarkan diri.*** Ada foto Karina di layar ponsel Brian. Sebuah panggilan yang terus berulang namun tidak mendapat jawaban dari Brian karena dia masih terlelap.Sementara itu,Karina di bawa kerumah sakit karena kepalanya terhantam lemari cukup keras. Olivia

    Last Updated : 2024-08-19
  • Pria Tepat Untuk Karina   S3.09

    Empat bulan berlalu..Sekarang sudah akhir tahun lebih tepatnya bulan Oktober, dan satu bulan setelah ulang tahun Karina yang ke 26 tahun.Di mana musim sudah berganti dan sebentar lagi hari-hari akan semakin dingin.Tidak banyak yang berubah pada Karina.Karina dan Brian sudah tidak tinggal bersama. Mereka sepakat menjaga jarak satu sama lain.Tetap saja, Karina masih berharap Brian datang dan memberikan dukungan padanya. Hamil tidak mudah, apalagi dengan semua masalah yang ia hadapi.Berapa kali Karina ingin menyerah. Bukan pada calon bayinya, melainkan pada pernikahannya dengan Brian.Ini sudah terlalu lama. Brian bahkan tidak datang di pesta ulang tahun Karina yang diadakan oleh Jonathan dan Sarah. Karina sudah mengundangnya, meski Brian bahkan tidak memberikan balasan dari pesan Karina.Bahkan semua orang merasa iba pada Karina. Untung saja kesedihan Karina sedikit terobati karena dia sudah tahu jenis kelamin anak yang ia kandung.Kecewa. Jelas Karina kecewa, tapi dia bisa apa. B

    Last Updated : 2024-08-20
  • Pria Tepat Untuk Karina   S3.10

    Paket dengan bungkusan merah muda diserahkan pada Karina. Kado dari Brian datang di malam hari ketika kafe akan tutup. Karina sendirilah yang menerimanya.Hatinya berbunga ketika melihat nama Brian tertulis di kartu yang terpasang di atas kotak kado yang cantik itu. Dia sudah mengira kalau Brian tetap akan memberikan hadiah untuknya.Bukan karena kadonya, tapi semua kebahagian ini muncul karena perhatian Brian pada Karina.Gadis itu yakin kalau suaminya masih begitu mencintainya dan tidak mungkin melupakannya dengan mudah.Senyuman terulas saat dia mulai membaca perlahan isi kartu itu. Di baris pertama tertulis kata-kata cinta yang berbelit-belit. Terlihat jelas kalau itu bukan buatan Brian , kecuali kata-kata yang bersangkutan dengan berubah pikiran.Senyuman yang tadinya tergambar sempurna sekarang kian memudar. Bersamaan dengan semua omong koskong yang Brian bahkan tidak ucapakan sendiri.Gadis itu megembuskan napas kasar dan menaruh bungkusan itu. Dia jadi tidak bersemangat.Kado

    Last Updated : 2024-08-21
  • Pria Tepat Untuk Karina   S3.11

    Nyaris tidak ada yang bersuara di saat dokter menggeleng. Mengatakan bahwa calon bayi Karina gagal diselamatkan. Dugaan utama dokter adalah,Karina terlalu kelelahan dan stress berat.Ternyata itu semua berdampak pada perkembangan janin yang. Janin Karina perlahan melemah dan berakhir keguguran.Sarah menyalahkan dirinya karena tidak peka ketika Karina sering bercerita soal kram di perut yang terjadi beberapa kali. Karena dulunya dia juga merasa seperti itu dan baik-baik saja. Sarah malah menganggap sepele soal gejala yang Karina miliki.Sementara itu,pria yang dicari-cari sedang merayakan keberhasilannya yang tak terduga-duga di sebuah bar yang tidak jauh dari apartemennya.Semua ini karena,obat yang ia buat kini sudah masuk ke tahap pelegalan. Brian tidak menyangka prosesnya akan secepat ini. Dia sangat bangga dengan dirinya yang berhasil dalam misi yang menurutnya sangat penting.Dia meninggalkan ponselnya di mobil. Karena tidak akan ada yang menghubunginya malam ini. Meningat Karin

    Last Updated : 2024-08-22
  • Pria Tepat Untuk Karina   S3. 12

    Brian diam, tidak bisa berkata-kata. Dia mengerutkan kening, pikirannya kosong saat mendengar Karina meninggikan suara. Sebenarnya dia tidak tahu kenapa Karina bisa semarah itu dengannya.Yang dia katakan adalah sebuah kebenaran. Dan Brian berharap Karina lebih realistis dan tidak terlalu menggunakan perasaanya. Hal itu cukup merepotkan bagi Brian. Baginya, semua yang tidak masuk akal adalah hal yang tidak perlu diperdebatkan.Karina yang tadi menangis kini menyeka matanya yang memerah “Lebih baik kamu pergi,Brian. Mungkin sekarang bukan waktu yang tepat untuk kita bicara.” Dia berhasil menenangkan dirinya.Brian terdiam sejenak. Memikirkan sesuatu yang tiba-tiba terlintas di benaknya.“Apa tidak bisa, kita selesaikan ini sekarang?” celetuknya.“Selama ini kamu selalu menghindar,Brian. Padahal kamu tahu aku tidak kemana-mana. Tapi kamu malah memilih mengirim kado untukku lewat kurir.” Karina menarik napas panjang “Lalu kamu bilang, ingin menyelesaikan sekarang? Kenapa tidak 4 bulan la

    Last Updated : 2024-08-24
  • Pria Tepat Untuk Karina   S3. 13

    Acara makan malam yang Karina pikir hanya akan di hadiri oleh beberapa orang malah membuat dia tertegun di ambang pintu.Tampaknya, ada sosok yang membuat kakinya lemas tak berdaya.Brian sedang menyendiri sembari menyesap wine bening berbuih di tangan kanannya.Karina memaksa dirinya masuk kedalam ruang makan milik Jonathan yang sedang ramai.Giginya saling terkatup saat menghampiri Brian dan berdiri di hadapannya.“Sedang apa di sini?” tanya Karina, dia tidak suka dengan sikap Brian yang datang dan pergi sesuka hatinya.Pria itu mendongak, memamerkan senyum khas yang begitu Karina rindukan “Jo mengundangku, kebetulan ada sesuatu yang ingin aku beri tahu kepadamu.”Karina frustasi, dia mengepalkan tangan dan duduk di sebelah Brian. Benar, setidaknya dia harus mendengar semua penjelasan Brian lebih dahulu sebelum marah tidak jelas pada sosok yang terlihat kacau itu.“Aku ingin mengajakmu ikut denganku. Ada sebuah tawaran mengajar satu semester di Singapura. Mereka akan memberikan semu

    Last Updated : 2024-08-26
  • Pria Tepat Untuk Karina   S3. 14

    Setelah melakukan semua itu kepada Karina. Brian hanya mematung di hadapan gadis itu. Pundaknya naik turun memburu udara agar dia bisa bernapas dengan lega.Jantung Karina serasa mencelus setelah mengatakan permintaanya untuk berpisah. Tidak pernah ia bayangkan kalimat itu akan keluar dari mulutnya. Ada perasaan lega sekaligus bersalah yang selama ini terpendam dalam hatinya.Keduanya saling tatap cukup lama, Brian mencondongkan tubuhnya hendak meraih Karina. Namun, wanita itu membuang muka.Rasanya begitu sakit, saat orang yang paling kau sayangi malah tega menyakitimu. Karina berdoa agar semua yang Brian lakukan adalah sebuah ketidak sengajaan.Dia masih yakin, kalau tidak bersamanya, Brian adalah sosok pria yang baik dan berpendirian teguh.Karina mulai mengerti, bahwa dirinyalah yang membuat Brian sampai sejahat ini. Dia yang mengubah Brian. Maka dia wajib bertanggung jawab, bahkan kalau harus merelakan rasa cintanya pada Brian.“Brian, kita memang harus berpisah.” Gumam Karina.B

    Last Updated : 2024-08-27

Latest chapter

  • Pria Tepat Untuk Karina   END

    Empat tahun setelah kepergian Karina, banyak hal yang berubah. Misalnya Nick yang memilih untuk tinggal di desa kecil di Toronto. Nick sempat tidak kuat saat tahun pertama kematian Karina. Dia sakit dan tidak memiliki semangat hidup.Akhirnya kedua kakaknya memutuskan untuk membawa Nick kembali ke Toronto.Dean sudah selesai kuliah, dia belum melanjutkan kuliahnya ke tahap S2, dia memilih kerja di perusahaan Brian setelah Brian memutuskan untuk pensiun dini.Jadi ada dua orang yang amat patah hati itu kehilangan arah setelah kehilangan wanita paling mereka cintai. Bagi Nick, Karina adalah segalanya, dunianya. Sementara untuk Brian, Karina adalah masa lalu yang bahkan tidak sempat mendengarkan ucapaan maaf darinya.Dean dan Jasmin memiliki hubungan lebih serius dari sebelumnya. Mereka tinggal bersama di rumah milik kedua orang tuanya. Belum ada pernikahan, karena sekarang Jasmin yang mengelola kafe dan sekarang juga memiliki toko bunga sendiri.Di sisi lain, Diana sedang menjadi dokter

  • Pria Tepat Untuk Karina   Diana 9

    Justin mengantar ibunya ke rumah lalu kembali ke rumah sakit untuk menjalankan tugasnya. Ibuku ngotot untuk bertemu dengan ibu Justin. Kini di rumahku sedang penuh dengan wajah-wajah wanita dewasa.Ibuku bersama dengan kedua kakak ayah yang sepertinya tidak akan pulang dalam waktu dekat ini. Mereka menolak pulang ke Toronto, hanya karena ibuku tidak mau di bawa diajak ke sana.Ibu Justin juga jadi sangat akrab dengan semua wanita di rumahku. Mudah sekali perempuan-perempuan ini mengakrabkan diri. Tidak sampai setengah jam, obrolan mereka sudah menjadi tidak terkontrol.Justin pernah bercerita kalau ibunya membuatkan beberapa kue kering untuk ibuku. Saat mereka membawa ke rumah, semua terkejut dengan kata beberapa dari Justin yang ternyata jumlahnya sangat banyak. Semua orang di rumahku mencobanya, mereka semua suka. Yah, walaupun akhirnya aku juga yang menghabiskan karena ibuku tidak boleh makan terlalu banyak gluten.Aku memejamkan mata di ujung ruang tamu. Suara sahut-sahutan menghi

  • Pria Tepat Untuk Karina   Dean 9

    Aku mendapat tempat magang yang tidak jauh dari rumah. Aku tetap mengambil kesempatan ini karena harus menepati janjiku pada Jasmin. Sebagai laki-laki aku tidak akan pernah ingkar dengan apa yang sudah aku sebutkan.Ibuku sudah tahu, dan dia salah satu orang yang paling mendukungku untuk mengambil keputusan ini. Ayah juga memuji kedewasaanku.Bukan tanpa sebab. Aku berani melakukan ini semua karena sadar bahwa nanti akan tiba saatnya aku yang menjadi kepala keluarga.Ada berapa banyak orang yang akan pada pundakku. Dan kalau aku menunjukan sisi lemahku, aku pasti akan terus berada di tempat dan tidak bisa melangkah lebih maju.Panutanku adalah kedua orang tuaku. Mereka tidak pernah menelantarkan aku dan Diana. Masa kecil kami, di hiasi dengan memori baik dan aku bangga dengan hal itu.Maka dari itu, sekarang moto hidupku adalah. Sedihku tidak boleh lebih lama dari helaan napasku.Aku sedang memindahkan beberapa kotak kardus dari gudang ke ruanganku. Isinya tidak terlalu spesial, tapi

  • Pria Tepat Untuk Karina   Diana 8

    Aku tidak bisa berhadapan dengan ibuku. Setelah, Dean pulang. Aku semakin betah mengurung diri di kamar. Aku hanya keluar untuk ke kampus dan setelah itu aku pulang. Mungkin benar, aku memang tidak tangguh dan kuat. Tapi bagaimana ini, aku benar-benar pengecut.Nyaliku ciut ketika berhadapan dengan ibuku.Dean masuk ke kamarku setelah aku mengambil segelas jus dari kulkas.“Masih tidak mau keluar, huh?”Aku mengangguk, kurebahkan tubuhku di ranjang “Sedang apa di sini?”Rasanya kepalaku mau pecah karena semua penghuni rumah ini mulai memberiku tekanan yang tidak bisa aku tahan lagi.Dean mengetuk-ngetuk meja belajarku “Kami mau mengajak mom foto keluarga. Dan, dad memintaku untuk mengajakmu.”Aku menghela napas panjang. Kutatap cermin yang ada di sebrangku. Dengan wajah ini, aku tidak ingin di foto. Mataku bengkak, dengan warna hitam di bawahnya.“Tunggu lima menit.” ujarku, berdiri dari ranjang.Dean meraih ganggang pintu tapi tidak menekannya “Diana, bisakah kau berhenti bersikap se

  • Pria Tepat Untuk Karina   Dean 8

    Selesai sudah liburan kami, ibu dan ayahku sedang mengemas barang sementara aku dan Jasmin membantu memasukan ke dalam mobil.Adikku yang baik itu sudah pulang lebih dulu dengan pacarnya. Tidak adil.Jasmin mendatangiku setelah selesai memasukan koper terakhir.“Kata mom, kita boleh pulang dulu. Mereka akan pulang nanti sore.” Jelasku pada Jasmin. Dia makin manja setelah tahu aku akan pergi magang.Jasmin mendongak dengan tatapan sendu “Dean, apa kita akan baik-baik saja? Maksudku, aku sudah sangat bergantung padamu. Tidak mudah ternyata melepaskanmu.”Aku memeluk gadis kecil itu kian erat “Tenang. Aku hanya pergi 6 bulan. Semua akan baik-baik saja.”Jasmin akhirnya mengangguk. Dia berjinjit untuk menerima ciumanku.Aku sungguh berharap hubungan kami akan berjalan lancar. Aku rela melakukan apa pun demi gadis ini.*** Beberapa bulan kemudian...Aku pulang ke rumah setelah menghabiskan hampir 4 bulanku di Toronto. Kedua bibiku ikut, mereka terkejut saat aku bercerita soal ibu yang te

  • Pria Tepat Untuk Karina   Diana 7

    Ibu dan ayahku tidak bisa pulang malam ini. Mereka terjebak badai yang tiba-tiba muncul, meski tidak ada peringatan tapi kalau aku lihat memang badai kali ini tidak terlalu parah. Hanya hujan disertai angin yang kencang. Mugkin karena ada di sebelah pantai, angin jadi terasa lebih kencang saat berhembus.Makan malam yang tadi Jasmin buat lebih istimewa dari makan yang aku berikan pada mereka tadi siang. Jasmin membuat beberapa masakan yang aku sendiri tidak tahu namanya. Aku yakin masakan itu cukup rumit.Kata Dean, Jasmin memang suka memasak. Salah satunya makanan manis, dia berjanji akan membuat kue untuk kami semua nanti.Satu hal yang aku sadari, saat kakakku bersama Jasmin. Dean bisa berubah menjadi versi terbaik dirinya. Apa aku juga seperti itu saat bersama Justin? Entahlah, aku hanya bisa merasakan kenyamanan saat bersama Justin.*** Justin menghampiriku di kamar saat dia selesai mandi. Rambutnya masih basah, sampai menetes ke pundaknya. Mata Justin menatapku yang tengurap di

  • Pria Tepat Untuk Karina   Dean 7

    Jasmin masuk ke kamarku setelah Justin keluar. Akhir-akhir ini aku menjadi semakin lengket dengan Jasmin. Dia juga tidak keberatan. Setelah aku menjelaskan kalau aku adalah pria yang penuh dengan kekhawatiran, Jasmin malah mencoba menenangkanku. Dan semua upayanya selalu berhasil.Dia duduk di sebelah ku, ranjang ini terlalu besar untuk kami. Seharusnya aku memakai kamar dengan ranjang yang lebih kecil. Lagian tidak masuk akal, ini bukan kamar utama, tapi kenapa memiliki ranjang king size.“Tadi aku bicara dengan Diana, dia terlihat biasa saja saat aku bilang ingin satu kamar denganmu.” Ucap Jasmin, terdengar jelas kalau dia sedikit terintimidasi dengan adikku.Aku tersenyum dan meraih jari-jarinya yang lentik “Dia memang seperti itu. Tapi percayalah, kalau dia tidak bilang dia membencimu, maka dia tidak begitu.”Jasmin menunduk menatap jemari kami yang saling bertautan “Atau karena aku miskin dan kamu kaya.”“Tidak.” Sahutku, memotong pembicaraanya “Diana tidak seperti itu, begitu ju

  • Pria Tepat Untuk Karina   Diana 6

    Kepalaku bergoyang-goyang ketika mobil Justin memasuki gelangang kapal feri yang masih sepi. Bagaiman tidak, kami berangkat pukul 7 pagi di saat semua orang masih tidur, aku malah harus menyebrangi lautan.Kami akan berlibur, tidak hanya berdua. Ada ibu dan ayahku, Dean dan Jasmin. Mereka sudah berangkat kemarin malam.Ayahku ingin mengajak kami berlibur mumpung ini jadwal libur panjang kuliah. Sebelum kami mulai sibuk sendiri, dia ingin menghabiskan waktu lebih banyak untuk keluarganya.Justin menawarkan diri untuk ikut, setelah hampir 6 bulan berpacaran dengannya. Dia semakin menyatu dengan keluargaku. Terutama ayahku, ayah selalu membanggakan Justin kepada teman-temannya.Apalagi setelah seorang teman ayah diperiksa oleh Justin saat Justin menjaga di rumah sakit.Kalau kalian tanya soal bagaimana hubunganku dengan Justin. Aku tidak bisa bercerita banyak, tapi aku mulai peduli padanya.Justin amat sibuk beberapa bulan ini. Tapi di jam sibuknya, aku selalu menyempatkan mendatanginya

  • Pria Tepat Untuk Karina   Dean 6

    Aku menatap pintu coklat itu setelah tertutup rapat. Mengantar Jasmin sudah menjadi keseharian yang tidak bisa aku hindar. Setelah melawati beberapa kali kencan dengannya. Aku merasa dia wanita yang pantas di lindungi.Jasmin tidak pernah menuntutuku, tidak juga meminta hal yang aneh-aneh meski kondisinya tidak seberuntung orang lain seusianya.Saat ibuku menawarkan pekerjaan sampingan di kafe miliknya, Jasmin langsung menyetujinya tanpa berpikir panjang. Impiannya adalah memiliki toko bunga sendiri.Jasmin juga bercerita dia sudah tidak memiliki ambisi untuk kuliah. Asal hutang kedua orang tuanya lunas, dia sudah cukup puas.Sekarang aku harus ke kampus, aku hampir lupa. Akhir-akhir ini aku benci ke kampus. Berpamitan dengan Jasmin membuatku merasa kekosongan yang tidak ingin kurasakan.Setelah aku sampai kampus, salah seorang dosenku berjalan dengan cepat menghampiriku. Dosen atau lebih terkenal sebagai profesor Brian.Dia meremas pundakku kencang “Apa kamu anak dari Karina?”Sepert

DMCA.com Protection Status