Raffa curiga kenapa panggilan telponnya di terimah oleh pria yang tidak di kenalnya. Raffa marah saat itu dan menutup telponnya."Maaf kamu siapa? Siska sedang tidur," kata Crisrian yang memerima panggila Raffa di ponsel Siska."Kamu siapa? Siska suruh pulang karena sudah malam," jawab Raffa yang langsung menutup ponselnya."Dasar kamu, Raffa. Istrimu ada di tangan pria lain kamu marah dan kamu selingkuh tapi tidak khawatir. Gadis secantik Siska kamu sia-siakan. Dasar cowok bodoh," kata Cristian.Raffa dan Siska semakin hari semakin menjauh. Raffa memutuskan untuk keluar dari rumah Papanya Siska. Dia tinggal di rumahnya tapi tetap di pantai Papa Siska.'Sunggu tidak enak hidupku di awasi begini terus. Siska kamu tidak kangen sama aku, padahal kamu lagi hamil. Jujur memang aku merasa kehilangan saat jauh dari kamu. Selingkuh juga Karena kebiasaanku yang tidur dengan wanita karena dari jadi pria simpanan itu jadi doyan main,' baru Raffa.Saat itu Crisrian menghampiri Siska dan mengajakny
Raffa melihat Siska dan Cristian keluar dari hotel itu. Raffa lalu menghampiri Siska dan dia menampar Siska. Cristian tifak terimah kalau Raffa kasar ke Siska dan mereka berani."Jalang! Murahan! Hamil besar berani juga tidur dengan pria lain. Kamu juga teman gak tahu diri, Cristian," hardik Raffa yang saat itu muncul di depan Siska dan Crisrian yang sedang bergandengan tangan mesra."Raffa, aku bisa jelaskan. Ini tidak seperti yang kamu pikirkan. Dengarkan aku dulu," Kata Siksa."Cukup! Tutup mulut kamu! Apa yang keluar kamu itu hanya sampah dan tidak bisa di percaya," sahut Raffa yang emosi sambil menampar Siska."Cukup! Jangan pukul dia, kamu juga tukang selingkuh dan simpanan Tante girang," hardik Cristian dan memukul Raffa karena tidak terimah dia menghina Siska."Apa? Kamu nantang aku ya? Aku tidak peduli kamu pewaris PT. Anggara dan kamu juga hanya anak angkat," balas Raffa yang memukul Crisrian."Raffa! Cristian! Cukup jangan berkelahi, maafkan aku. Aku malu dan perutku sakit,
Cristian menyelinap masuk ke rumah Papa Siska. Raffa dan Siska saat itu sedang bercinta. Raffa marah dan mereka berkelahi lagi."Gila kamu ya, Crisrian! Ini rumah siapa kamu langsung masuk dan mendobrak pintu seperti itu. Apa kamu tidak lihat aku dan Siska lagi apa?" teriak Raffa."Dasar! Kamu tukang selingkuh dan hanya modak omong doang, Siksa teromah kamu lagi. Jujur ya aku ingin rebut dia dari kamu," kata Cristian."Kurang ajar! Teman laknat dan pengkhianat. Aku akan buat kamu mampus juga," kata Raffa yang langsung berantem dengan Crisrian."Tolong ini rumah Papaku. Jangan berantem lagi," kata Siska."Siska, sekarang kamu pilih siapa? Aku atau Dia?" tanya Raffa dan Cristian secara bersamaan."Crisrian, kamu jangan buat ulah lagi. Aku pilih Raffa Karena aku cinta dia dan hamil anak dia. Terimah kasih sudah mau dekat dengan aku saat Raffa selingkuh dan maafkan aku tidak bisa pilih kamu," ucap Siska."Baiklah! Aku pergi karena kamu sudah memilih dia. Jangan salahkan aku, akan aku buat
Raffa hanya diam dan saat itu dia sudah jauh dari luar Jakarta. Dia di tahan di rumah kosong dalam hutan dan dekat dengan pantai. Raffa sepertinya familiar dengan tubuh atasan mereka. "Kamu siapa? Kenapa postur tubuh kamu mirip Cristian? Suara kamu tidak dan kamu memakai topeng. Kamu siapa? Apa maumu?"teriak Raffa."Sumpal mulut dia sekarang. Aku akan pulang tangani Raffa itu hanya satu orang saja kalian masak tidak bisa," ucap Cristian."Siap Bos. Bos pergi saja dan dia urusan kita," jawab anak buah Cristian.'Aku harus kembali karena ini sudah satu malam aku tidak pulang ke rumah dan aku takut mereka curiga. Papa dan Mama maafkan aku, aku akan buat dia mati agar dia tidak bisa ambil posisiku.' batin Crisrian yang saat itu mengendari mobil dan pergi."Hey brengsek! Lepaskan aku, aku akan kasih kalian uang," ucap Raffa."Kamu itu hanya pria miskin dan tidak mampu seperti Bos kami. Kamu makan ini, kalau tidak kamu yang akan mati," suruh pimpinan anak buah Cristian itu."Kurang ajar! Ak
Tante Janeeta mendengarkan percakapan Siska dan Crisrian. Dia yang hamil itu tidak bisa lari karena Cristian mengejarnya. Siska juga sedang hamil 8 bulan. Tante Janeeta tertangkap mereka."Apa dia mendengarkan percakapan kita ya? Aku akan kejar dia," kata Crisrian."Ya tangkap dia, aku tidak mau Raffa tahu kalau kira masih sering bertemu," sahut Siska."Tunggu kamu, jangan lari. Tante kurang ajar," kata Raffa yang sudah berhasil menangkap tangan Tante Janeeta."Lepaskan aku, aku tidak tahu apa yang kalian lakukan. Aku hanya akan melapor Raffa jika dia kembali, kalau kamu dan Siska berselingkuh," jawab Tante Janeeta."Apa? Kurang ajar! Mana ponsel kamu? Aku akan buat kamu menderita jika kamu lapor ke Raffa." Siska marah dan menampar Tante Janeeta langsung merampas ponselnya dan mencari foto dia dengan Cristian. Siska menghapus foto itu dari ponsel Tante Janeeta."Curang kamu, Siska. Raffa sudah pulih kamu tapi kamu khianati dia," pekik Tante Janeeta."Kamu juga rampas Raffa, bukitnya d
Cristian kaget saat Raffa berteriak dan menghampirinya. Raffa memukul Crisrian saat itu juga karena dia marah melihat dia memaksa Siska untuk berciuman dengannya. Cristian saat itu pergi karena ada urusan dengan anak buahnya."Kamu kurang ajar! Dia itu istriku." Raffa marah dan memukul Cristian."Baiklah! Aku akan pulang dan tidak akan menganggu Siska. Maaf yang tadi itu khilaf," ucap Crisian."Pergi sana dan jangan pernah muncul di hadapanku dan Siska," usir Raffa."Iya aku pergi." ucap Cristian yang saat itu langsung pergi meninggalkan mereka."Siska! Kamu tidak apa-apa? Apa perut kamu sakit?" tanya Raffa."Tidak, aku baik- baik saja. Peluk aku Raffa, aku takut Cristian gila saat ini," jawab Siska."Kamu selalu manja. Demi anak kita aku mau peluk kamu tapi di rumah, sekarang kita beli peralatan bayi. Kamu tulis di ponsel saja apa saja dan aku yabg cari. Kamu duduk saja di tokonya nanti," suruh Raffa."Terimah kasih banyak, sudah perhatian sama aku dan calon anak kita," jawab Siska ya
"Crisrian, kamu menghindar sengaja ya? Biar Raffa tertembak? Sengaja kamu mau bunuh suamiku?" tanya Siska."Aku menghindar karena aku mau hidup, Siska." jawab Crisrian yang saat itu melihat Raffa bersimbah darah."Bantu aku ke rumah sakit, ini ulah kenapa kamu bisa berurusan dengan mereka. Suamiku kalua mati aku jadi janda dan punya anak, aku gak mau," ucap Siska."Ahh... perutku sakit! Siska tolong aku." Raffa kesakitan menahan perutnya yang di tembak jl anak buah musuh bebuyutan Keluarga Anggara."Crisrian, angkat Raffa kalau kamu cinta sama aku," perintah Siska."Baiklah! Aku akan bantu kamu. Mereka juga sudah pergi, ayo bawa dia ke mobilku akan aku antar ke rumah sakit," ucap "Raffa, tahan dulu. Jangan pingsan ya," Siska panik."Sakit nih. Sudah tidak kuat lagi. Moga aku gak mati," jawab Raffa yang pingsan saat itu sambil memegang perutnya yang berdarah Karena luka tembak.Cristian dan Siska membawa Raffa ke rumah sakit. Dia ditangani oleh Dokter, Raffa mengeluarkan darah banyak d
Dokter akan menyuntik mati Raffa, saat itu Cristian lari untuk menghentikan itu karena kasihan ke Siksa. Dokter bingung kenapa Cristian berubah pikiran. Raffa saat itu baru tahu kalau Cristian itu dalang yang ingin dia mati."Kamu, hentikan Dokter! Aku berubah pikiran jangan suntik mati dia," kata Siska."Apa? Kenal anda berhenti dan berubah pikiran? Apa anda akhirnya sadar punya hati nurani?" tanya Dokter."Kamu pergi saja! Jangan banyak bertanya ini urusan aku dengan pasien kamu," jawab Crisrian."Baik! Aku akan pergi kalau begitu," tutur Dokter lalu pergi meninggalkan Raffa dan Cristian."Tega kamu, Crisrian. Kenapa bisa kamu amu suntik mati Raffa?" tanya Siska yang saat itu sudah mendengarkan percakapannya dengan Dokter itu."Baiklah! Aku tidak akan balas dendam ke Raffa karena dia tidak mau lepaskan kamu. Aku nantinya akan nunggu kamu milih aku sendiri," ucap Crisrian."Itu hanya alasan kamu saja, pergilah sat ini juga. Jangan pernah ke sini lagi," teriak Siska yang marah."Tidak
"Aku saat ini sudah menjadi Ibu dan punya anak. Aku ada tiga anak juga dan aku akan besarkan anakku juga dia anak yang lainnya. Mereka akan jadi anakku juga.""Bagus, Istriku Sayang. Aku harap kamu dan Siska bisa rukun. Kita akan tinggal bersama selamanya."Tiba-tiba Siska datang dan dia membawa makanan juga buah untuk Diana. Siska saat itu menyuruh Raffa menjauh dari Diana karena dia ingin menyuapi Ibu baru itu. Siska membuang semua rasa cemburunya karena dia ingin hidup aman dan bahagia bersama keluarganya saat ini."Siska, kamu datang bawa makanan?""Aku datang bawa buah dan makanan. Aku tadi senang Diana kamu melahirkan anak laki-laki karena bisa jadi teman anakku. Ya anak kita bertiga nantinya kita akan sayang sama mereka adil.""Mbak Siska, terimah kasih ya selalu baik ke aku.""Siska, aku tidak sangka kamu yang pencemburu dan bisa melakukan apa saja demi balas dendam saat ini kamu berusaha baik juga kamu jadi jadi ibu yang baik."Raffa memeluk Siska saat itu dihadapan Diana. Set
Siska masih begitu mencintai Raffa, tapi Raffa memilih Diana karena Diana itu adalah gadis yang paling setia dan polos. Setelah pernikahan Raffa dan Diana mereka akhirnya memutuskan untuk bulan madu, mereka berangkat bulan madu dan menghabiskan waktu bersama sampai 2 Minggu di Eropa.Siska hanya di tinggal sendirian di rumah Anggara untuk mengahabiskan waktu dengan kedua anaknya. Raffa berkeliling Eropa dengan Diana. "Raffa, aku sudah tidak masalah jika Diana yang ada di hatimu tapi kenapa hatiku sakit. Kamu sudah seminggu di Eropa tapi belum pulang." kata Siska. Raffa sebenarnya masih ada rasa dengan Siska meskipun dia telah mengkhianatinya menikahi Diana hanya untuk menyakiti Siska saja. Kalau dia kuat di madu tandanya dia tulis mencintai dirinya."Siska, maafakan aku. Setelah aku bukan madu dengan Diana di Eropa ini, aku akan adil ke kamu dan Diana." Raffa bicara sendiri saat akan tidur dengan Diana di kamar hotel Eropa."Tenanglah sayang kita akan bersama, insya Alla aku akan ber
"Maaf ya Diana, aku sudah gak tahan ingin sekali ingin kamu jadi istriku dan ingin kamu dekat denganku terus," ucap Raffa."Maaf! Aku mendorong kamu dan kamu tolong jangan dekat-dekat kita ini bukan muhrim mas Raffa," Diana mendorong Raffa hingga dia jatuh ke belakang karena posisi saat itu dia berdiri dan Diana saking kagetnya dia mendorong Raffa dengan sangat kencang hingga dia jatuh ke lantai restoran.Diana malu karena Raffa selalu pintar menggoda dan bicaranya manis ke dirinya. Diana sering tersipu malu karena Raffa selalu romantis. Diana mulai suka dengan perlakuan Raffa dan memang benar sosok Raffa saat ini adalah sosok pria yang begitu banyak dikagumi oleh beberapa gadis dan wanita diluar sana, tapi Raffa sudah bosan main dengan banyak wanita karena ada Siska.Raffa makan malam romantis dengan Diana. Raffa juga mengajak Diana ke sebuah Taman kota untuk kencan bagi dirinya, tapi bagi Diana hanya jalan-jalan malam hari saja. Raffa memegang tangan Diana dan dia masih malu jadi di
"Aku ingin kamu jadi istri kedua suamiku. Dia jatuh cinta padamu, Diana.""Mbak! Tolong jangan buat aku kaget dan ini seperti aneh sekali. Mbak itu istrinya apa Mbak rela berbagi suami? Aku tidak mau merebut suami orang lain.""Diana, suamiku dulu itu sudah ada dua istri ya g dia cintai tapi meninggal. Kamu tahu juga kita ada dua anak juga dan kamu tahu mereka begitu lucu dan dekat dengan kamu. Aku butuh kamu jadi istri kedua suamiku karena kamu wanita yang baik-baik."Siska mengungkapkan keinginannya kepada Diana untuk meminta Diana menjadi istri kedua Raffa. Diana tidak sangka kalau Siska begitu baik dan mau berkorban agar suaminya bahagia. Siska menceritakan semua tentang Raffa karena keluarganya telah dibunuh oleh musuh bebuyutan keluarganya. Begitu kejam cerita Siska tentang pembunuhan kedua orang tuanya, hingga Diana menangis."Mbak, aku tidak sangka orang kaya sepeti Raffa Anggara begitu pahit hidupnya.'"Aku dulu juga mengkhianatinya karena dendam dan aku dulu begitu cinta ke d
"Maaf! Aku baru saja lama jabat tangannya dan tidak sopan ya?" tanya Raffa."Tidak apa-apa Mas Raffa," jawab Diana."Aku Siska, panggil kakak ya jangan Tante kita beda 10 tahunan," Siska sambil berjabat tangan dengan Diana.Raffa masih tetap saja melihat Diana. Senyumnya yang indah dan bibirnya yang begitu ranum seperti daya tarik sendiri untuk Raffa. Raffa seolah dia jatuh cinta lagi untuk pertama kalinya. Raffa seolah di pikirannya berbisik harus miliki gadis cantik berhijab itu.'Apa yang aku pikirkan? Aku jatuh cinta pada gadis yang usianya lebih muda 10 tahun dariku'Raffa hanya merasa aneh dalam hatinya.Raffa dan Siska menginap dan memang benar Raffa istirahat total selama satu bulan di panti asuhan. Raffa sering ke makam Ibu Panti yang dulu merawat dia pada waktu dia masih bayi. Siska tidak tahu Raffa mencoba mendekati Diana karena dia itu guru ngaji dan guru sekolah dasar.Raffa sering pergi ke rumah Ibu Panti pengganti Ibu Panti yang membesarkan Raffa. Dia rumahnya yang deka
"Dia meninggal meminum racun, Dokter? Balas dendam dan siksaan belum selesai. Sudahlah! Dia harus di makamkan juga," ucap Raffa."Tuan Raffa anda masih punya hati nurani, meksipun Edward ini telah menghabisi seluruh keluarga anda. Anda tetap mau memakamkan dia dengan layak," jawab Dokter."Dokter, tolong urusi jenazah dia dan aku akan umumkan kematian dia karena bunuh diri di media sosial. Soalnya dia juga banyak musuh yang mengincarnya. Aku akan kasih kejelasan juga kalau dia tertekan singa buas di wilayah hutan agar semua orang percaya dan nanti ada bukti." Raffa pergi saat itu."Siap Tuan Raffa! Aku akan urus jenazah orang ini dan aku akan kabari anda setelah dia di makamkan," jawab Dokter."Siska, ayo pulang dan kamu sudah puas melihat dia. Dia musuhku dan aku sudah balas dendam kematian orang tuaku dan aku tidak perlu mengotori tanganku," ajak Raffa sambil memegang tangan Siska."Sayang, hari ini aku ingin ke tempat yang aku mau dan aku ingin kamu menghibur diri karena habis meme
"Dia berani sekali, sudah jadi Sandra malah memukul kepala kamu. Biar aku saja yang bereskan." Mr. Wilson saat itu memukul balik Edward lalu dia pingsan."Aduh... tidak malasah ini tidak sakit. Pokok turun dari jet ini kita bisa menghukum dia," jawab Raffa.Raffa saat itu menahan emosinya karena bagi dia Edward sudah kalah telak hari itu. Edward pingsan dan mereka baru sampai di Jakarta. Raffa membawa Edward yang saat itu di susul oleh mobil anak buahnya dan menuju ke penjara rahasia Raffa di tangan hutan yang dekat dengan pinggiran kota Jakarta. Raffa dan Mr. Wilson Febri juga Ricard sudah merancang penjara khusus untuk penyiksaan Edward. Mereka mendarat di Jakarta sore hari lalu menuju ke penjara yang dibuat khusus Edward. Raffa dan Mr. Wilson sampai di penjara yang di sekelilingnya itu air dan banyak buayanya juga ada singa yang menjaga saat masuk ke dalam. Penjara itu adalah neraka untuk Edward. Raffa dan Mr. Wilson membawa Edward ke penjara bawa tanah dan dia dibawa dalam keadaan
"Sial kita di serang, Febri. Hari ini kita kalahkan mereka agar bisa lusa kita menyerang markas mereka." Raffa mulai menembak semua pembunuh bayaran itu satu persatu."Tuan Raffa, berhati-hatilah mereka pembunuh profesional dari luar negeri," ucap Febri.Raffa dan Febri hari itu mereka mengalahkan pembunuh bayaran yang di kirim oleh Edward. Raffa dan Febri kabur dari mereka karena anak buah mereka harus ada yang di selamatkan tidak boleh ada yang meninggal. Pembunuh bayaran itu kesulitan membunuh Raffa karena Raffa saat ini dia begitu hebat dan kuat dari pada dia yang dulu.Raffa dan Febri malam itu juga dia pulang ke rumah Anggara. Malam itu juga mereka memanggil sekutunya dan Mr. Wilson untuk merencanakan penyerangan ke markas Edward. Raffa harus memenangkan pertempuran itu karena pertempuran itu penentu siapa yang akan hidup dan mati."Ada apa Tuan Raffa kamu memanggilku mendadak malam hari?" tanya Mr. Wilson."Lihatlah! Aku baru saja di serang oleh pembunuh bayaran internasional ka
"Maafkan aku, aku akan buat mereka merasakan kematian yang sama seperti Angline, Papa Mertua.""Sudahlah! Hari ini urus pemakaman anakku. Aku sudah tua dan aku juga tidak bisa mengurus perusahaan lagi. Harta atas nama Janeeta nanti akan aku wariskan ke Jenni. Kamu juga atur seseorang yang berpengalaman untuk perusahan ku dan Janeeta yang baru kembali dari kebangkrutan." suruh Papa Tante Janeeta."Baiklah! Aku akan makamkan sekarang. Nanti Papa akan aku jemput saat sudah selesai pemakamannya karena Papa sudah tua dan selesai pemakaman bau aku antar Papa ke makan istriku," jawab Raffa.Awalnya memang Papa Tante Janeeta marah tapi dia mengontrol emosinya karena takut kena serangan jantung. Raffa selesai menemui Papa kandung Tante Janeeta dia mengurus pemakaman Tante Janeeta. Rumah Raffa di penuhi dengan pelayat yang datang. Setelah itu Tante Janeeta telah di antarkan ke tempat peristirahatannya yang terakhir. Pemakaman Tante Janeeta telah di urus oleh warga perumahan dekat rumah besar An