"Ayo tidur." Rangga melepaskan pelukannya dan melepaskan ikat pinggangnya. Celananya jatuh ke lantai dan dia melangkah mendekati Ella hanya dengan celana pendeknya, bagian depannya terentang dari rudalnya yang keras.Ella menarik selimutnya dan berbaring di atas kain kuning yang sejuk, lengan terangkat, tersenyum, kaki terbuka untuk mengundang pria itu memasukinya, mengambil tubuhnya, merasukinya sepenuhnya untuk menidurinya.Rangga menatap wanita itu sambil melepaskan celana pendek dari pinggulnya.Rudalnya yang sebelumnya terperangkap dalam celananya, kini muncul, tinggi dan kaku.Dalam keadaan felanjang, dia mencondongkan tubuh ke depan, meletakkan satu lutut ke tempat tidur dan merangkak ke arah gadis yang menunggunya.Tangannya membelai salah satu payudara gadis berambut panjang hitam itu saat dia berbaring.Ella tersenyum saat Rangga mendekat dan menyentuh tubuh telanjangnya.Mulut Rangga menemukan bibirnya dan dia rasakan lidah lelaki yang baru dia kenal ini maju dengan cepat s
Tapi kemudian, Ella langsung berdiri. Puting gelapnya menempel pada daging pucatnya, serasi dengan rambut segitiga gelap yang di liang surganya.Dia tersenyum, mengangkat tangannya ke belakang kepala untuk memisahkan payudaranya dan membuat bukit kembar itu terlihat lebih besar dan kencang.Dia lalu mulai berjalan mengitari tempat tidur. Dia bergerak melintasi ruangan, berbalik dan berjalan kembali, menatap Rangga.Matanya beralih dari batang kaku itu, ke tubuh padat Rangga, ke mata coklat dan rambut coklat tua, lalu kembali ke bawah -- dengan sangat cepat -- ke rudal kerasnya lagi."Ella!" Rangga terengah-engah, keinginan tiba-tiba mendesak, menghantam bolanya. "Kemarilah. Oh, Ella. Oh. Aku mencintaimu." Dia duduk di tepi tempat tidur, lengan ke atas, telapak tangan terbuka, memberi isyarat padanya.Ella segera mendatanginya, siap untuk cintanya, untuk tubuhnya, untuk seks yang sangat dia inginkan. Berhubungan seks dengan pria yang dicintainya ini.Tangan Rangga terkepal di belakang
Tapi Rangga tidak memberikan peluang bagi Brenda untuk menjauh darinya.Dia mengejar Brenda dengan ciumannya yang membara yang tidak bisa dihindari Brenda."Aku menyukaimu tanpa janji mulukmu untuk memberikan hotel ini, Rangga," kata Brenda saat bibir Rangga sedang menciumi lehernya."Ok, sayang." Rangga menangkup buah dada montok itu. Menyentuh hingga membuat Brenda meremang."Rangga, oh. Aku sangat menyukai ini." mulutnya terbuka karena gerakan lidah pria itu yang menyelidik anggota tubuhnya.Dan Brenda menerima gairah ciuman pria itu yang semakin meningkat, menanggapi hasrat yang terpancar dalam diri pria itu, meleleh padanya dengan mudah, secara alami, lidahnya menekan lidah pria itu saat Rangga kembali menjelajahi mulutnya. "Mmmmmm, ya," gumamnya, "ya."Rangga mencondongkan tubuh, mendorong selangkangannya ke arah Brenda.Satu tangan Rangga meluncur di atas pantat sang wanita, Brenda membiarkannya saat dia merasakan meningkatnya kekerasan kemaluannya Rangga yang masih berada di b
Rangga berbaring di samping si pirang cantik, memandang perlahan ke atas dan ke bawah sosok telanjang itu.Setelah masa-masa perselingkuhannya untuk membalas perbuatan Jojo, dia berhasil menjalin hubungan dengan beberapa wanita, dan Brenda adalah salah satu dari mereka yang memiliki tubuh sempurna.Pemandangan ini selalu membuatnya bergairah. Sekarang juga terjadi. dia menyentuh satu puting gadis ini dengan lembut dengan tiga jari, nyaris tidak memberikan sedikit tekanan.Brenda berbalik ke arahnya, menawarkan tubuhnya lagi. Memberinya semua itu. Semua yang dia inginkan. "Rangga, aku mencintaimu." Tangannya meluncur ke dadanya, kemudian turun, berhenti tepat di dekat batangnya. "Aku mulai mencintaimu. Kamu tahu itu.""Ehm. Aku juga."Brenda menyentuh kemaluan Rangga dengan ringan. "Dan aku tidak akan pernah mengatakan 'tidak' padamu. Tidak akan pernah. Itu sebuah janji." Dia meremas rudal Rangga."Brenda, kamu... sungguh luar biasa... membuatku bergairah." giginya menggigit puting Bre
Kemaluannya sangat keras saat menerobos liangnya.Itulah yang dirasakan Brenda. Tapi, dia berusaha tahan, ingin mengetahui, sejauh mana batang ini membawanya.Satu tusukan garang dari Rangga, mengirimkan setiap inci kemaluannya ke dalam liangnya Brenda."Ahhhhhhhh!" Brenda mengerang. Ada kesakitan saat alat Rangga menerobos tapi dia mulai merasakan sensasinya.saat dia mulai bercinta, seluruh kekuatan tubuhnya mengalir tepat ke dalam kotaknya."Nah. Bagaimana kamu menyukainya? Bagaimana kamu suka disetubuhi?" Rangga memukul sekuat yang dia bisa. "Bagaimana kamu suka kalau ada laki-laki yang menggodamu? Kamu suka kan saat Rahul menggodamu?""Ahhhhhhhhh... ohhhhhhhh... Rangga... Rangga." Brenda melebur ke dalam gairah karena kekuatan tusukannya Rangga ini.Tubuh Rangga sangat membebani dirinya, seluruh bebannya ditanggung oleh tubuh rampingnya.Tapi rasa nikmat mulai menguasai hati, sehingga dia biarkan hal ini terjadi."Rangga. Ahhh." Brenda mengerang dengan hasrat yang nyata, menyukai
Setelah melewati beberapa petualangan dengan selingkuhan-selingkuhannya Rahul, kini Rangga putuskan untuk kembali mengaktifkan handphone rahasianya.Seperti yang dia duga, dia langsung mendapatkan telepon dari Cya, yang memintanya untuk datang ke rumahnya Cya."Untuk apa?" tanya Rangga."Ada sesuatu yang penting yang ingin kau bicarakan denganmu. Datanglah besok tepat jam 03.00 sore. Oke?""Baiklah.""Pakai pakaianmu yang terbaik, oke? Aku punya kejutan untukmu.""Oke. Aku suka kejutan."Rangga mulai memikirkan semuanya dan Walaupun mungkin ada bahaya di rumahnya Rahul karena kemungkinan Rahul sudah sehat dan pulang ke rumahnya dan mengetahui tentang pemukulan yang dilakukan kepada Rahul Tetapi dia memutuskan untuk pergi.Akhirnya Rangga memutuskan untuk menuju ke rumah Cya tepat jam 03.00 sore, besoknya.Saat masuk ke halaman rumahnya Cya, Rangga agak surprise melihat ada banyak mobil yang berada di halaman rumah dan bukan cuma di rumah pertama yang ditempati oleh keluarga utama Rahu
"Apa maksudmu?" tanya Ratna dengan mata terbelalak sambil berusaha melihat perubahan ekspresi di wajah Rangga.Karena selama mengenal Rangga, bahkan pernah saling enak-enakan dengan Rangga, Ratna tidak pernah melihat ekspresi Rangga yang seperti ini.Sementara itu, tanpa setahu Rangga maupun Ratna, pembicaraan mereka itu, bisa didengarkan oleh banyak orang.Karena selain bisa didengarkan oleh Tineke yang sedang bersembunyi di balik pintu dapur, ternyata ada pengeras suara kedua yang berada di dekat tempatnya Rangga dan Ratna.Sebelumnya, sound man memang membuat dua buah pengeras suara dari dua jalur berbeda, yang satu berada di dalam ruang tamu, sementara yang satu berada di luar sini, karena ini sesuai dengan instruksi dari Cya, yang meminta supaya ada juga pengeras suara dari dapur ini.Rencana sebelumnya dari Cya adalah dia ingin memperkenalkan Rangga dari arah dapur ini, tapi pada akhirnya, dia tidak jadi memperkenalkan Rangga kepada saudara-saudaranya dari dapur, tapi langsung d
Terdengar suara teriakan histeris dari beberapa orang wanita yang melihat Rahul memegang pisau.Ini membuat Rangga langsung berlari menghindar sehingga tusukan yang dilakukan Rahul tidak berhasil mengenai dirinya.Rahul terlihat sangat marah. Matanya liar menatap ke arah Rangga. "Berani kamu mempermainkan anak-anakku, hah!"Beberapa saudaranya Rahul berusaha menengahi. "Sudahlah, Rahul. Biarkan dia. Kamu bisa masuk penjara kalau membunuhnya.""AKU TIDAK PEDULI!"Rangga langsung mendengus. "Kamu yang lebih dulu melakukannya, Tuan Rahul! Aku cuma membalas semua yang kamu lakukan padaku. And By the way, akulah yang mengirimkanmu ke rumah sakit waktu itu. Akulah yang memukulmu pada saat itu."Rahul semakin kalap. Dia mengejar Rangga tapi Rangga langsung lari ke depan.Rangga langsung dikejar oleh Rahul tapi Rangga sudah bersiap. Dia sudah meminta seorang asistennya untuk menunggu dia di jalan raya.Rumah Rahul ini terletak tidak jauh dari jalan raya, karena itu, hanya butuh sekitar 50 met
Ternyata Nathan mengambil es batu di kulkas kamarnya Eva. Setelah itu, dia kembali ke ranjang sambil tersenyum ke arah Eva. Kemudian dia mulai meneteskan es batu itu ke butir merah muda sebelah kiri milik Eva.Eva merasakan rasa dingin yang membuainya saat cairan es batu itu jatuh di butir merah muda miliknya.Setelah beberapa tetesan, tiba-tiba bibir Nathan kembali menyerang ke arah butir merah muda milik Eva yang ranum ini.Nathan mulai menjilati butir merah muda yang terkena cairan es batu itu dan ini membuat Eva tersentak ke atas, dia merasakan rasa dingin yang amat sangat, bercampur dengan rasa geli sebagai akibat dari jilatan lidah Nathan yang membuat hasrat Eva naik jauh tinggi ke atas.Eva merasakan suatu kenikmatan yang tidak pernah dia rasakan sebelumnya. Tindakan Nathan yang memasukkan es batu dalam permainannya, membuat Eva makin ketagihan dan terbuai tak berdaya dalam rasa nikmat yang tak tertahankan yang membuat dia hanya bisa pasrah, pasrah akan apapun yang Nathan ingin
Akhirnya Nanea menjerit kuat sehingga dia harus menutup mulutnya dengan tangannya karena takut penghuni apartemen sebelah akan mendengar suara teriakannya.Nanea berhasil mendapatkan kepuasan keduanya pada malam ini.Dan seperti janji dari Nathan kepada Nanea, maka setelah memberi dua kepuasan, Nathan langsung merebahkan tubuhnya di samping Nanea untuk tidur.Nanea sebenarnya masih ingin merasakan lebih daripada ini tapi ini saja sudah sangat memuaskan baginya. Karena itu, dia mulai memeluk tubuh Nathan dan mengusap-usap dada bidang perkasa milik Nathan.**Hari ini, Nathan putuskan untuk menemui Eva. Setelah di pertemuan sebelumnya, Nathan menolak berhubungan intim karena kelelahan, hari ini, dia langsung meminta saat bertemu dengan Eva.Eva pun langsung mengiyakan ide dari Nathan ini dengan penuh sukacita.Bibir keduanya mulai saling pagut, lidah mereka mulai saling taut. Pertautan lidah mereka membuat hasrat keduanya mulai naik sehingga tangan Nathan mulai menyentuh buah dada ranum
Nanea bergerak semakin cepat menjepit benda besar yang ada di dalam tubuhnya, benda yang membuat dia semakin pontang-panting dalam rasa nikmat yang luar biasa yang membuat dia kesulitan bernafas saking nikmatnya.Nanea terus menggoyangkan pinggulnya ke kanan dan ke kiri dan kadang memutar, menjepit benda besar yang keluar-masuk dalam tubuhnya.Tubuh Nanea dalam posisi duduk di atas Nathan dengan posisi tubuh yang tegak sambil memainkan batang penuh kenikmatan yang kini benar-benar membawa dirinya masuk dalam kenikmatan yang tiada taranya itu.Nanea memegang buah dadanya. Dia ingin memberi stimulus yang lebih kepada dirinya dengan cara meremas-remas buah dadanya agar supaya dia bisa merasakan dua kenikmatan sekaligus, yang satu di bawah dan yang satu di atas.Nanea mengangkat kepalanya untuk melenguh semakin kuat. Tangannya meremas buah dadanya dan mulai memilin tonjolannya.Sementara gerakan Nanea semakin cepat naik turun di atas tubuh Nathan, menikmati gesekan yang terjadi antara mil
Tapi tepat saat Nanea hendak masukkan batang perkasa milik Nathan, pada saat itulah Nathan langsung meronta sehingga Nanea langsung terjatuh ke belakang.Nanea berpegangan pada pinggir kasur. Untung saja dengan sigap Nathan telah duduk untuk memegang tangan Nanea sebelum Nanea jatuh ke bawah.Tanpa sengaja Nathan sudah mendekap tubuh Nanea karena dia takut Nanea jatuh dan kepala belakangnya membentur lantai.Saat Nathan memeluk tubuh Nanea ini, Nathan baru menyadari kalau Nanea sudah berada dalam keadaan tanpa sehelai benang pun.Nathan langsung melepaskan diri dari Nanea dan berusaha untuk mencari pakaiannya.Nanea yang hasratnya masih naik tinggi walaupun sempat turun sedikit waktu dia hampir jatuh tadi, kini berdiri untuk mendekati Nathan. "Please, aku tidak akan mengatakan ini kepada siapapun, Nathan.""Aku tidak bisa aku takut kamu mengatakan ini kepada pacarku." Nathan tahu apa yang diinginkan Nanea."Aku tidak akan mengatakan ini, Nathan. Aku cuma seorang wanita yang kesepian.
Nanea mulai menyentuh bagian tengah dari benda itu dan ini membuat benda yang sebelumnya hanya mengintip itu, kini mulai keluar dari kurungan segitiga pengaman yang mengungkungnya.Benda itu ingin bebas, apalagi ketika Nanea mulai aktif membelai-belai benda itu. Benda itu mulai membesar dan membuat Nanea sangat kaget karena ukurannya, melampaui apa yang pernah dia bayangkan.Suatu hari, Nanea memang pernah memperhatikan bagian celana Nathan dan dia melihat tonjolan besar pertanda milik Nathan memang besar.Nanea juga pernah secara sengaja menabrakkan tubuhnya pada tubuh Nathan sambil mengambil kesempatan untuk menggesek buah dadanya di dada Nathan dan juga menyentuh batang kemaluan milik Nathan dan dia mendapatkan kesan kalau batang kemaluan itu, memang besar.Karena itu, Nanea mulai membayangkan besar dan indahnya juniornya Nathan itu tapi, semua yang pernah dibayangkan oleh Nanea itu, tidak mirip dengan aslinya. Karena ternyata, aslinya jauh lebih besar yang Nanea bayangkan.Karena
Setelah menghela nafas sekali, akhirnya Nathan mengikuti perintah lembut dari Nanea ini.Nathan segera membuka bajunya di depan tubuh Nanea dengan membelakangi Nanea.Nanea langsung menelan ludah melihat punggung kokoh Nathan karena selama ini dia beberapa kali menghayal bisa melihat tubuh polos Nathan dan sekarang, akhirnya apa yang dia impikan akan segera terjadi secara nyata.Dada Nanea berdebar-debar saat Nathan mulai membuka celana panjangnya.Sesaat kemudian, semuanya semakin sempurna saat Nathan telah tampil di depan mata Nanea dengan hanya memakai segitiga pengaman di bagian inti tubuhnya.Rasa-rasanya Nanea ingin berteriak meminta Nathan untuk segera membuka segitiga itu sekarang juga, tetapi Nanea takut Nathan akan mulai menolak lagi seperti sebelumnya.Karena itu, untuk sementara, Nanea harus puas dengan apa yang dilihatnya ini."Berbaringlah di tempat tidurku," bisik Nanea sambil merapatkan tubuhnya sehingga tubuhnya sempat saling tempel sesaat dengan tubuh Nathan.Nanea s
Rara terus menjerit-jerit. Dia mendapatkan klimaks yang sangat luar biasa yang membuat bagian inti tubuhnya terus berdenyut-denyut seakan tidak mau berhenti.Tubuh Rara menegang, dia membaringkan tubuhnya di atas tubuh Nathan serta mencengkram bahu Nathan sekuat-kuatnya.Rara terbawa dengan perasaan nikmat yang mendominasi tubuhnya sehingga cengkeraman itu membuat Nathan menghentikan gerakannya."Shit! Ini sangat enak! Ini sangat enak. Owh ... ini sangat enak," ceracau Rara setelah mendapatkan puncak yang luar biasa.Untuk sejenak Nathan memanfaatkan kesempatan ini untuk istirahat tapi bukan berarti permainan sudah selesai. Dia masih memiliki beberapa menu lagi yang harus dilewati oleh Rara, beberapa menu yang akan membuat Rara menjerit-jerit seperti tadi.Dan untuk itu, di setiap Rara berhasil mendapatkan puncaknya, maka Nathan akan memberikan pijatan lembut atau sekedar sentuhan sebagai stimulus untuk membuat Rara santai supaya Rara bisa siap untuk menu selanjutnya dan selanjutnya l
Rara kembali menjerit kencang saat aliran kenikmatan memuncak menguasai tubuhnya di tengah hentakan-hentakan cepat dan bertenaga yang dilakukan Nathan di atas tubuhnya."FASTERRRRRR ... ARRRGGGHHHH ..."Rara akan segera menapak klimaks. Dia ingin Nathan bergerak secepat mungkin.Bukan Nathan namanya kalau tidak bisa bergerak lebih cepat dari sebelumnya. Pria perkasa ini bergerak makin cepat sehingga seakan ada badai yang membuat ranjang ini bergoyang sangat keras.Ranjang ini laksana berada di tengah badai kuat di tengah lautan yang membuat ranjang ini bergerak-gerak maju mundur dengan dashyatnya.Inilah yang terjadi pada ranjang yang hampir tiap malam harus rela diguncang oleh orang-orang yang bermain dengan penuh nafsu di atas ranjang ini.Tapi, kalau saja ranjang ini adalah sebuah benda hidup, kalau saja ranjang ini bisa merasakan dan bisa bicara, maka, dia pasti akan mengatakan kalau badai yang terjadi pada saat ini, jauh lebih hebat dari yang lain.Guncangan yang dilakukan pasang
Akhirnya Rara berteriak kencang tanda dia sudah berhasil mencapai puncak yang dia cari sejak tadi.Ini juga tanda kalau Nathan telah berhasil mengantarkan Rara menuju puncak pertamanya dan ini berarti kepuasan pertama bagi Nathan pada malam ini.Nathan tersenyum kemudian dia mengangkat tubuh Rara dari atas kursi untuk dia baringkan ke pembaringan.Rara masih menjerit kecil merasakan kepuasan pertamanya pada malam ini. Dia begitu menikmati apa yang dilakukan Nathan kepadanya. Dia begitu meresapi apa yang dilakukan Nathan kepadanya.Nathan tersenyum dan mendaratkan bibirnya di bibir Rara setelah sedikit membelai rambut Rara dan dengan pastinya Nathan langsung naik di atas tubuh Rara.Nathan melepas satu-satunya benda berbahan kain yang masih dia pakai. Setelah itu, Nathan sudah siap untuk acara selanjutnya.Nathan ingin masuk di ronde kedua. Dia segera memasukkan benda perkasa miliknya yang selama beberapa hari terakhir ini membuat heboh di klub malam milik Tante Lisa ini dan juga membu