Bab 1. Leroy Opulent, Si Pria Pengantar Makanan

"Halo, Tuan. Ini pesanan pizza Anda."

Leroy Opulent, si pria pengantar makanan sedang menekan bel kamar Hotel Paramount nomor 101 di kota Aston. Dia menatap jam tangan murahnya seharga Rp 30.000.

"Sekarang jam 5:00 sore. Aku nggak telat dateng. Seharusnya sih nggak ada komplain dari pelanggan."

Leroy menghela napas. Akhirnya, dia mendengar suara pria dari dalam kamar.

"Tunggu sebentar!"

Setelah Leroy berdiri cukup lama, seorang pria muncul membukakan pintu. Dia hanya menggunakan celana boxer yang menonjolkan bagian vitalnya.

Leroy mengeluarkan struk dari dalam saku celana dan hendak memberikan pizza kepada si pria. "Totalnya Rp 500 ribu, Tuan," katanya.

"Mario Sayang, pizzanya udah dateng? Aku udah laper banget."

Leroy terdiam cukup lama. Dia mengenali suara wanita dari dalam kamar. Suara itu mampu membuat jantungnya berpacu lebih cepat.

Tidak lama, kedua mata Leroy menangkap sosok wanita berambut pirang panjang memeluk pria bernama Mario dari belakang.

Leroy tidak mengenal Mario. Namun, wanita yang hanya memakai handuk putih di belakang Mario adalah kepala divisi penjualan Donsu Group yang kecantikannya tersohor di kota Aston. Wanita itu adalah istrinyaーAngeline Donsu.

Brak!

Mario hendak mengambil pesanan pizza dari tangan Leroy. Namun, pesanan itu justru terjatuh tepat di kakinya dan hancur seketika.

Saat masih berada di tempat kerja, Leroy teringat dirinya sangat penasaran dengan identitas orang yang memesan pizza. Karena Hotel Paramount adalah hotel paling mewah di kota Aston. Tidak semua orang kalangan atas mampu menghabiskan uang di hotel ini.

Hotel Paramount memiliki banyak restoran mewah dan berkelas, maka kemungkinan kecil para tamu akan memesan makanan dari luar.

Meskipun begitu, identitas tamu yang memesan pizza sangat luar biasa sehingga memperbolehkan Leroy mengantarkan pesanan sampai ke depan kamar.

Namun, Leroy tidak mengira akan memergoki istrinya sedang berselingkuh dengan tamu tersebut saat dia sedang bekerja mengantarkan pesanan makanan.

"Dasar bodoh! Pelayan nggak guna!" maki Mario. "Bisa-bisanya pesananku jatuh! Bener-bener ceroboh!"

Amarah Mario meledak. Tepat pada saat itu, Angeline menegur Leroy.

"Leroy, kok kamu di sini?!"

Mario terkejut bukan main. Dia lantas memperhatikan Leroy dari atas kepala sampai ujung kaki. Postur tubuh Leroy atletis dengan paras yang tampan, bahkan melebihi Mario.

Mario bertanya, "Angel, siapa dia? Apa dia Suami kamu yang nggak guna itu?"

Angeline gelagapan. Namun, dia tetap mengangguk. "I-iya, Mario," sahutnya malu. "Dia Leroy Opulent."

Mario lantas memandangi Leroy lagi sambil mengernyitkan dahi. Leroy mengenakan seragam pengantar makanan berwarna kombinasi hijau dan kuning dengan topi berwarna hijau.

"Kalo tau gitu, mendingan aku panggil layanan kamar aja yang udah pasti nggak ngecewain. Ha! Ha! Ha!" Mario menertawakan Leroy tanpa adanya rasa penyesalan.

Mario sudah tidur bersama Angeline dan tertangkap basah oleh Leroy. Namun, Mario tetap bisa bersikap tenang seperti tidak terjadi apa-apa. Karena Mario tahu, Leroy adalah suami benalu yang menumpang di rumah mertua. Bahkan bisa dikatakan posisi Leroy di keluarga Donsu lebih rendah daripada anjing peliharaan mereka.

Leroy meluapkan amarahnya kepada Angeline. "Angel, kita udah nikah selama 5 tahun. Aku bahkan ngelakuin pekerjaan rumah tangga. Memasak, mencuci pakaian, menyetrika, membersihkan rumah, mencuci kendaraan, membersihkan kandang hewan peliharaan, memotong rumput, belanja ke pasar sampai mencuci kaki kamu dan kedua orang tuamu."

Suasana hati Leroy memanas. Rupanya Leroy belum cukup puas. Dia terus menatap Angeline.

Leroy kembali berkata, "Aku tau semua yang kulakuin nggak seberapa. Selama nikah, aku nggak pernah sentuh kamu sama sekali karena kamu nggak kasih izin. Aku kira, kamu wanita yang punya prinsip."

Leroy mengatur napasnya.

"Hari ini, aku baru tau kalo kamu sebaliknya. Kamu justru berselingkuh di belakangku. Kenapa kamu tega, Angel?!"

Saat mendengar luapan amarah Leroy, awalnya Angeline merasa bersalah. Namun detik berikutnya, dia berubah arogan.

Angeline menunjuk Leroy. "Roy, kamu udah ngaca?! Lihat, baju apa yang kamu pakai?! Seragam delivery. Pekerjaan kamu cuma seorang pengantar makanan. Iya, kamu itu Suami yang nggak bernilai di mataku!"

Kemudian, Angeline merangkul lengan Mario. "Kamu tau nggak, siapa Mario? Dia itu Bos PT Narawangsa Utama dan Tuan Muda ke-2 keluarga Narawangsa. Aset keluarganya aja mencapai puluhan triliun rupiah."

Sebagai salah satu keluarga terkaya di kota Aston, bisnis keluarga Narawangsa tidak bisa dipandang sebelah mata. PT Narawangsa Utama bergerak di bidang perhotelan yang menggandeng Donsu Group sebagai pemasok furnitur berbahan kayu jati.

"Ah, kamu mana ngerti uang sebanyak puluhan triliun rupiah!" Angeline mencibir Leroy.

Mendapatkan pujian dari Angeline membuat Mario tersenyum dengan bangga hingga lupa pijak bumi.

"Hemm, jadi cuma karena uang! Karena aku nggak cukup kaya, kamu berani selingkuh di belakangku," kata Leroy dingin.

Mario ikut bicara. "Ya, itu bener. Aku memang lebih kaya daripada kamu. Paham, nggak, Leroy?!"

Kemudian, Mario menatap pizza yang sudah hancur di lantai. "Tadi niatnya aku mau komplain karena kamu udah ngerusak pesanan pizzaku. Tapi karena kamu Suami Angel, kalo kamu mau berlutut, aku pasti langsung kasih bintang 5. Gimana?"

Mario melingkarkan tangannya di pinggang Angeline. Kemudian, menarik Angeline ke pelukannya. Tanpa disangka, Mario mengecup singkat bibir Angeline.

Leroy terkejut dengan tingkah Angeline selanjutnya yang membalas kecupan Mario. Lalu, mereka menatap Leroy.

"Karena Mario udah berbaik hati, cepet berlutut dan minta maaf!" seru Angeline tanpa belas kasih. "Kamu tau, nggak? Tuan Narawangsa bukan seseorang yang bisa kamu singgung, Roy!"