Share

BAB 47

Penulis: vee
last update Terakhir Diperbarui: 2023-08-28 23:35:56
Jane merasa dirinya seperti orang bodoh ketika ia bangun dalam keadaan kepala hampir pecah. Semua hal di sekitarnya terasa seperti kekacauan yang mungkin tiada akhir hingga membuatnya hampir muntah. Dahinya mengernyit, pandangannya menatap sekitar sebelum kemudian rasa takut menyelimuti dirinya ketika ia sadar akan satu hal.

Dirinya terbangun di kamar miliknya dengan seorang pria tertidur pulas di sampingnya. Sayangnya orang itu jelas sekali bukan Vincent. Jane berani bersumpah, bahkan jika ia bisa mati saat ini–maka mati adalah hal yang mungkin akan membuatnya terhindar dari masalah hidupnya yang tiada akhir dan ini akan menjadi awal dari masalah baru untuknya.

Pria itu—berambut abu kegelapan yang tadi malam sempat ia puji. Jelas Jane tahu siapa pria itu.

Lucas, sang asisten.

“A—apa yang terjadi,” gumamnya sambil beranjak.

Matanya kembali terbelalak ketika menyadari dirinya hanya mengenakan pakaian dalam, sementara Lucas terlihat tak memakai atasan. Ketika ia s***k sedikit, u
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Pria Menyebalkan Itu Penawarku   BAB 48

    Apa yang membuatmu bahagia? Pertanyaan itu sudah tentu membuat Jane cukup kesulitan menjawabnya. Selama ini ia mengalami banyak kesulitan, ia dihadapkan dengan sesuatu yang mengguncang dirinya, kemudian niatan buruk tentang mengakhiri hidup yang kerap kali hadir di depan mata. Jane mungkin sudah gila ketika memilih untuk bertahan dan menanggung semuanya. Kemudian ketika semua baik-baik saja, angin masa lalu kembali berhembus kencang. Membuatnya kembali terluka dan takluk pada apa yang terjadi Kini, ketika segalanya ia anggap sempurna, keraguan tentang cinta membuatnya koyak dan parahnya kini ia melibatkan orang lain dalam masalah yang tak kalah gila ini. “Maaf,” ucap Lucas ketika Jane tersadar dari lamunan. Pandangannya yang tadi ia buang ke luar jendela kini beralih pada punggung tangan kirinya yang sudah terpasang infus. Ia pingsan, ini konyol. Sudah sangat jelas dirinya sendiri yang telah menyakiti perasaan kekasihnya, namun menjadi kini, juga ia yang merasakan sakit itu.

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-30
  • Pria Menyebalkan Itu Penawarku   BAB 49

    Apartemen yang biasanya sepi itu kini nampak rusuh dengan pria yang tengah repot dengan barang-barang yang nampak berserakan di depannya. Tangannya yang satu memegang ponsel yang menempel di telinga dengan mulut yang terus mengatakan kalimat yang bisa membuat sang ibu berhenti khawatir. Sementara tangan satunya tengah repot memilih dokumen pendaftaran yang kemarin belum sempat ia susun. “Iya, Bu. Aku akan pulang. Bukankah kemarin ibu yang menyuruhku melanjutkan pendidikan dan menerima tawaran ini. Lagi pula sudah ada Jeremy yang akan menghandle kafe disini.” Ujung matanya melirik Jeremy yang tadinya asik main game juga tentang menatapnya sebentar sebelum kembali sibuk, sembari mengangkat jempolnya. Pria itu kemudian berdiri dengan kedua tangan berada di pinggang, menatap sekitar yang berantakan dan menghela nafas. Tangannya bergantian memijat pelipis. Sementara ponsel diapit pundak dan telinga. Suara ibunya masih mengalun di seberang sana. “Iya, Bu. Iya aku tahu.” “Aku akan meng

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-31
  • Pria Menyebalkan Itu Penawarku   BAB 50

    Brigham University terlihat cukup ricuh. Bangunan utama yang memiliki tiga lantai itu dipenuhi oleh mahasiswa yang tengah berkerumun hanya untuk melihat satu sosok wanita cantik yang biasanya hanya bisa mereka lihat lewat layar kaca atau sampul majalah. Ya, Jane tengah berada di kampus tersebut. Tidak ingin tebar pesona sebenarnya. Ia hanya ingin menemani Vincent yang masih terhitung mahasiswa baru untuk mahasiswa doktoral. Tak menyangka juga akan ada banyak mahasiswa di kampus bergengsi itu yang mengenal dirinya. Ia beberapa kali mendengar pujian, namun juga tak bisa menghindarkan beberapa kata umpatan dari mereka. Sesuatu yang biasa terjadi dan dirinya sudah kelewat biasa. Jane jelas tahu akan ada pembencinya di manapun. Vincent yang menyadari jika sekelilingnya sudah tidak kondusif menarik cepat Jane di sampingnya. Membuat beberapa mahasiswa yang nekat mendekat dan meminta Jane untuk berfoto agak mundur setelah mendapatkan tatapan dingin Vincent. “Bubar!! Bubar!” Untungny

    Terakhir Diperbarui : 2023-09-01
  • Pria Menyebalkan Itu Penawarku   BAB 51

    Buntut dari permasalahan yang Jasmine hadapi dengan Jeremy menuai titik terang. Pria itu datang ke toko rotinya selama seminggu penuh dan tentu saja tak lupa membawa berbagai macam barang yang sebenarnya; jika boleh jujur, Jasmine mampu membelinya, bahkan dengan harga yang lebih mahal dari itu. Namun, Jasmine tetaplah Jasmine, perempuan baik yang mungkin memiliki ketidak beruntungan tentang keluarga dan kali ini mendapatkan cobaan lewat kekasihnya. “Apalagi kali ini?” tanya Jasmine dengan raut wajah yang nampak sekali tak senang. Ia membenci hari yang dimulai dengan ingatan menyesakkan tempo hari. Sudah melihat sang kekasih selingkuh, ditambah dirinya yang hampir mati tertabrak mobil, bukankah Jasmine sangat pantas untuk memaki pria yang telah membuatnya seperti itu. “Aku akan terus datang sampai kamu mau mendengarkan penjelasanku tentang kesalahpahaman tempo hari.” Jasmine menghela nafas. Memilih kembali menyibukkan diri di dapur dan meninggalkan Jeremy yang masih setia di tem

    Terakhir Diperbarui : 2023-09-02
  • Pria Menyebalkan Itu Penawarku   BAB 52

    Beberapa daun kering berjatuhan ketika angin bertiup. Serakan daun di tanah membuat orang-orang yang berlalu lalang memilih untuk menyingkir dari area yang sekiranya tertutupi banyak daun kering. Daun kering yang terlihat begitu rapuh itu nyatanya sudah berapa kali membuat pengendara sepeda maupun pejalan kaki terpeleset dan jatuh karena permukaan yang licin. Hal yang mungkin tidak pernah manusia kira, hanya daun kering biasa yang dikira tak berguna, namun mampu membuat kerugian. Hingga kemudian sebuah papan peringatan terpasang area yang sekiranya merugikan. “Jadi kau ingin terus di sini atau pulang?” Jane yang tadinya menatap dedaunan yang entah sudah berapa kali menimbulkan keresahan orang sekitar mengalihkan perhatian. Aroma kopi pekat langsung menembus ke rongga hidung, pangkal hidungnya berkedut namun tak bisa menolak cairan berkafein yang kini nampak menggugah selera di depan wanita cantik itu. Kaos lengan pendek yang ia kenapa membuat angin mudah sekali membuatnya mera

    Terakhir Diperbarui : 2023-09-04
  • Pria Menyebalkan Itu Penawarku   BAB 53

    Waktu berlalu begitu cepat, membuat Jane lupa ia semakin hari merasa semakin sibuk dengan bisnis yang kini dikelola sendiri. Bukan bisnis besar, hanya bisnis pakaian dengan beberapa rancangan yang dibuat olehnya sendiri. Sebuah hobi yang bisa membuatnya sedikit mengobati penat ketika di agensi. Ini mungkin terlihat aneh ketika beberapa orang yang mampir ke butiknya akan melihat dirinya tersenyum ramah ketika melayani pelanggan, sesuatu yang sungguh jarang ditunjukkan di depan kamera. Ya, semakin ke sini. Jane semakin terlihat mudah didekati oleh orang yang ada di sekitarnya. Dulu yang berani menegur hanya mereka yang memiliki kedudukan tinggi di agensi, juga hanya karyawan yang memang sering bersamanya. Jika orang lain, kebanyakan akan menggunjing ini itu tentangnya karena iri. Kabar lain yang juga mengguncang dan hangat dibicarakan adalah tentang kekasihnya yang ternyata seorang mahasiswa doktoral yang kini tengah menempuh pendidikan sekaligus pemilik kafe di sebuah persimpanga

    Terakhir Diperbarui : 2023-09-05
  • Pria Menyebalkan Itu Penawarku   BAB 54

    Sorang wanita yang membuat Jane uring-uringan tak ubahnya adalah seorang dosen yang memiliki proyek bersama dengan Vincent. Cantik dan Kaya, katanya, Jane dengan Shofia adalah putri bungsu salah satu konglomerat di negara mereka. "Jadi kau akan membiarkan wanita itu terus menempel pada Vincent?" Pertanyaan Jasmine membuatnya enggan mengerjakan apapun hari ini. Bahkan Thomas sempat menegurnya lantaran menemukan dirinya yang dengan kurang ajar memarahi staf bagian rias artis tanpa sebab yang masuk akal. Hari ini Jane ada pemotretan dengan salah atau brand yang memang sudah lama bekerja sama dengannya, sayangnya, harus take beberapa kali lantaran Jane yang kacau dan tak profesional seperti biasanya. Sesuatu yang memang biasa terjadi, Jane sering menegur bahkan membentak siapapun yang membuatnya jengkel. Namun, hampir setengah tahun kepribadian Jane berubah baik tapi entah bagaimana sekarang wanita itu kembali ke sifat buruknya yang lalu. Konyolnya hal tersebut terjadi lantaran

    Terakhir Diperbarui : 2023-09-06
  • Pria Menyebalkan Itu Penawarku   BAB 55

    Angin segar bertiup dengan sendirinya dan langsung mengenai kulit lantaran tak memiliki penghalang sama sekali. Tanpa sungkan angin itu juga menampar pelan wajah cantik Jane yang tak mengaplikasikan riasan apapun hari itu. Bau garam semerbak membuat hidung mancungnya berkerut kecil ketika tak sengaja menciumnya. Jari-jarinya yang lentik kini tak terlihat memakai cat kuku warna warni yang biasanya ia pakai. Jane memang sengaja, ia ingin menjadi orang biasa saja seperti apa yang pernah ia lakukan ketika pertama kalinya menginjak pesisir. Jika biasanya ia akan diseret kesana kemarin oleh Jasmine, kali ini Jane bisa menghabiskan waktunya sendiri. Tanpa siapapun yang akan mengganggu waktu tenangnya—atau mungkin tidak. “Jane, kau mau membantu bibi bercocok tanam?” Maya, wanita itu terkesan ramah untuk kali kedua Jane mengenalnya dengan cara berbeda dan sudut pandang berbeda. Sebagai wanita yang tak pernah tumbuh dengan kasih sayang ibu, Jane merasa canggung dan kikuk ketika Maya yang

    Terakhir Diperbarui : 2023-09-07

Bab terbaru

  • Pria Menyebalkan Itu Penawarku   BAB 89

    ‘Halo?’ Sebuah suara berat terdengar di seberang sana. Jane memperbaiki posisi duduknya. Ia tengah berada di halaman belakang kafe saat ini. Tempat itu adalah tempat yang penuh kenangan untuknya, lantaran disana ia pernah menanam bunga bersama Maya, ibu Vincent. ‘Halo? Tolong katakan sesuatu jika memang ada sesuatu yang penting.’ “Apakah Anda suami wanita yang bernama Luis?” Suara benda bergeser di seberang yang terdengar nyaring membuat Jane sejenak menjauhkan ponselnya. ‘Ya, ini siapa? Apakah Anda tengah bersama wanita gila itu?’ saut di sebarang, suara pria itu terdengar keras dan tak bersahabat. “Saya tahu keberadaannya. Bisa Anda sedikit ceritakan apa yang terjadi tentang Anda dan Lusi?” tanya Jane dengan tenang. Terdengar helaian nafas di seberang sana. ‘Siapa Anda? Aku tdiak mungkin menceritakan perkara rumah tangga ku pada orang asing,’ saut laki-laki itu. Jane kembali melihat sekitar, kafe nampak sibuk dan ia tak menemukan akan adanya gangguan untuk hal ini. “Na

  • Pria Menyebalkan Itu Penawarku   BAB 89

    ‘Halo?’ Sebuah suara berat terdengar di seberang sana.Jane memperbaiki posisi duduknya. Ia tengah berada di halaman belakang kafe saat ini. Tempat itu adalah tempat yang penuh kenangan untuknya, lantaran disana ia pernah menanam bunga bersama Maya, ibu Vincent.‘Halo? Tolong katakan sesuatu jika memang ada sesuatu yang penting.’“Apakah Anda suami wanita yang bernama Luis?”Suara benda bergeser di seberang yang terdengar nyaring membuat Jane sejenak menjauhkan ponselnya.‘Ya, ini siapa? Apakah Anda tengah bersama wanita gila itu?’ saut di sebarang, suara pria itu terdengar keras dan tak bersahabat.“Saya tahu keberadaannya. Bisa Anda sedikit ceritakan apa yang terjadi tentang Anda dan Lusi?” tanya Jane dengan tenang.Terdengar helaian nafas di seberang sana.‘Siapa Anda? Aku tdiak mungkin menceritakan perkara ru

  • Pria Menyebalkan Itu Penawarku   BAB 90

    Sore hari yang terik, tidak diduga pria yang baru diketahui Jane bernama Kevin itu benar-benar datang ke pesisir. Pakaiannya nampak rapi, Jane bisa melihat aura karismatik menguar dari pria itu. Namun, yang membedakan adalah struktur wajahnya yang memang lebih ke barat-baratan.Pria itu nampak kalem, bahkan lebih kalem dari pada apa yang Jane duga sebelumnya. Tak ada raut marah, yang ditemukan Jane adalah kerinduan pada sang putra yang barang kali telah lama tidak bertemu.Leo, anak kecil itu terlihat nyaman dipelukan ayahnya yang belum mengeluarkan suara apapun ketika datang. Anak kecil itu sepertinya juga tahu betul siapa orang tau aslinya. Sementara itu, Lusi nampak membuang muka, duduk di single sofa yang berada dekat dengannya.“Jadi—apakah kau akan tetap disini? Jika iya, aku akan membawa Leo bersamaku,” ucap pria matang itu dengan mantap.Pandangan mata Lusi nampak memicing, namun bibirnya tidak mengatakan apapun.“Kau tak keberatan jika anakmu dibawa ayahnya?” tanya Jane, men

  • Pria Menyebalkan Itu Penawarku   BAB 89

    ‘Halo?’ Sebuah suara berat terdengar di seberang sana. Jane memperbaiki posisi duduknya. Ia tengah berada di halaman belakang kafe saat ini. Tempat itu adalah tempat yang penuh kenangan untuknya, lantaran disana ia pernah menanam bunga bersama Maya, ibu Vincent. ‘Halo? Tolong katakan sesuatu jika memang ada sesuatu yang penting.’ “Apakah Anda suami wanita yang bernama Luis?” Suara benda bergeser di seberang yang terdengar nyaring membuat Jane sejenak menjauhkan ponselnya. ‘Ya, ini siapa? Apakah Anda tengah bersama wanita gila itu?’ saut di sebarang, suara pria itu terdengar keras dan tak bersahabat. “Saya tahu keberadaannya. Bisa Anda sedikit ceritakan apa yang terjadi tentang Anda dan Lusi?” tanya Jane dengan tenang. Terdengar helaian nafas di seberang sana. ‘Siapa Anda? Aku tdiak mungkin menceritakan perkara rumah tangga ku pada orang asing,’ saut laki-laki itu. Jane kembali melihat sekitar, kafe nampak sibuk dan ia tak menemukan akan adanya gangguan untuk hal ini. “Nam

  • Pria Menyebalkan Itu Penawarku   BAB 88

    ‘Lusi? Aku seperti tidak asing dengan nama itu,’ ucap Lilibet di seberang. Jane kini tengah berada di halaman belakang penginapan. Ia sudah cukup muak dengan apa yang dilakukan Lusi dengan anaknya. Yeah, Jane cukup paham memang jika ia tak seharunya cemburu dan jengkel dengan bayi kecil yang belum tahu apa-apa itu. Namun, wanita itu juga tak bisa membendung kekesalannya lantaran sang ibu dari bayi itu sangat mengganggu waktu liburannya dengan Vincent. “Bisakah kau tanya pada teman-temanmu di Inggris?” ‘Ya, tunggu sebentar. Memangnnya apa yang terjadi?’ Terdengar suara ketikan di seberang, sepertinya Lilibet benar-benar tengah menanyakan tentang siapa wanita asing itu. “Dia dan anaknya benar-benar mengganggu waktuku dan Vincent. Sejak kedatangannya kemari, wanita itu selalu membawa anaknya kemari dengan alasan jika anaknya tengah mencari Vincent,” keluh Jene. ‘Ah, sepertinya kau memang selalu memiliki banyak rintangan ketika ingin menjalani hubungan dengan Vincent secara biasa,’

  • Pria Menyebalkan Itu Penawarku   BAB 87

    “Aku sering melihat foto kakak,” ucap seorang anak yang Jane temui di dekat pantai hari ini. Sekitar satu jam semenjak Jane memilih untuk berdiam diri di gazebo yang ada di pinggir pantai. Suasana yang masih cukup suram untuk dirinya dan sekitar, membuatnya memilih untuk pergi lebih jauh. Ujung kakinya menyentuh pasir yang lembut, pasir yang terasa nyaman untuk kaki telanjangnya. Beberapa hewan kecil nampak berlarian dengan bebar, tanpa memikirkan tentang apa yang akan terjadi jika mereka keluar dari sarang. Suasan yang tadinya tenang bagi Jane yang masih dilanda kemarahan, harus dirusak dengan kedatangan seorang gadis kecil yang asing baginya. Bajunya kumal dengan beberapa jahitan tak rapi di sekitar lengan. Kancing bajunya juga taksama antara satu dengan lainnya. Jane masih terdiam, memperhatikan si bocah cilik yang kini tengah bercoleteh tentang dirinya yang masih duduk di bangku sekolah dasar dan juga teman-temannya yang sering menjahili dirinya. “Apakah—kau takut ketika teman-t

  • Pria Menyebalkan Itu Penawarku   BAB 86

    “Kami mengenalnya dan kebetulan kafe ini miliknya,” ucap seorang wnaita berseragam yang nampak memandang secarik kertas di tangan. Suasa kafe tak terlalu ramai hari ini lantaran gerimis di pagi buta. Suasana masih cukup dingin untuk berkatifitas di luar. Meskipun demikian kafe wajib buka sesuai dengan jamnya, tak ada alasan untuk menunda meskipun sang bos tidak ada di tempat. Pandangan wanita yang tadi datang merambah sekitar. Beberapa orang nampak berlalu lalang di dalam kafe yang terlihat sangat menarik di mata. Di antara bangunan yang berjejer di tepian pantai yang tenang itu, bangunan kafe yang menurutnya memang sangat menarik. Ia tersenyum kecil ketika menyadari siapa yang mungkin mendekorasinya. Sementara itu, si pegawai kafe nampak melirik kecil pada wanita yang masih sibuk dengan pikirannya sendiri, ia kemudian kembali memandang pada sebuah foto yang tentu saja baginya sangat tidak asing. Itu foto Vincent, pria yang tak lain adalah bosnya dan juga pemilik salah stau pengin

  • Pria Menyebalkan Itu Penawarku   BAB 85

    Pukul dua siang, mereka sampai di penginapan. Jane melihat sekitar, menghela nafas ketika suasana di ruangan itu tidak banyak berubah. Meskipun di beberapa bagian terdapat debu yang menempel. Lampu gantung di ruang makan, salah satu hal yang menarik perhatiannya lantaran benda itu pernah ia beli untuk hadiah ibu Vincent. Jane juga tidak melewatkan sebuah bunga hidup yang terlihat nampak terawatdi tralis jendela. Bunga-bunga yang kini sayangnya belum berbunga itu adalah tumbuhan kesayangan Maya. Jane masih ingat betul bagaimana perempuan baya itu sangat semangat menjelaskan jenis bunga dan cara menanamnya dengan media air. Pandangan Jane kini tertuju ke luar jendela dapur, di tangan kanannya segelas air putih yang telah berhasil menghalau dahaga sudah di tegak setengah. Grep Jane tersentak namun tak memberikan respon yang berarti. Hanya menyentuh kulit sang pria yang terasa kasar. “Kenapa diam saja, hmm? Ada masalah?” Jane memalingkan wajahnya, menadapati tatapan penasaran dari Vi

  • Pria Menyebalkan Itu Penawarku   BAB 84

    Tumpukan barang-barang sudah memenuhi ruang tamu apartemen Jane. Beberapa barang lain yang kemungkinan tidak akan dibawa juga sudah terbungkus lapisan plastik. Tak ada yang tersisa, dipastikan semuanya tetap rapi dan tidak berdebu karena Jane membencinya. Sejujurnya ia tengah memikirkan rencana apa yang akan ia lakukan setelah liburan panjang, kembali bekerja di perusahaan agensi Thomas atau memilih untuk mencari pekerjaan lain yang mungkin sesuai dengan passionnya. Sebagai seseorang yang telah memiliki nama, wanita itu tak terlalu ambil pusing tentang pekerjaan. Menghela nafas pelan setelah selesai dengan acara berkemas, Jane merebahkan tubuhnya di pinggir karpet. Memiringkan tubuh dan menatap dua koper besar yang akan ia bawa yang kini teronggok di ujung ruangan. Tak Pandangan yang tadinya hanya tertuju pada benda mati kini teralihkan pada sosok pria yang selalu menemaninya. Selalu ada untuknya dan kini bahkan rela meminta izin untuk menyelesaikan tugas akhir dari jarak jauh. Se

DMCA.com Protection Status