"Melati, kemari sayang" panggil Oma Laksmi. Gadis itu pun menoleh dan berjalan ke arah dimana Oma Laksmi dan Sintia berada. "Iyah Oma, ada apa?" tanya gadis itu lugu. "Ayoh sini duduk bareng kita, Oma mau kasih tahu kamu sesuatu!" ujar wanita tua itu. "Memangnya ada apa Oma? sepertinya serius sekali yah!" "Apa kamu tahu kalau besok itu Devan berulang tahun?" tanya Oma Laksmi. Melati pun menggelengkan kepalanya. "Tidak Oma, aku sama sekali tidak tahu kalau besok mas Devan berulang tahun!" ujar gadis itu. "Maaf yah Oma, bahkan aku sama sekali tidak tahu tentang hal sekecil ini!" "Tidak apa-apa sayang jangan bersedih seperti itu, wajar saja kalau kamu memang tidak mengetahuinya karena Oma juga tahu hubungan kalian berdua itukan berbeda!" "Jadi Oma berencana ingin mengadakan pesta kejutan untuk devan! bagaimana menurut kamu, apa kamu setuju?" "Tentu saja aku setuju Oma, aku akan ikut berpartisipasi dalam acara ini!" sahut Melati excited. "Baguslah kalau seperti itu, Oma dan Sin
"Sepertinya Tante Ratih ini tidak suka dengan Melati ataupun Sintia, ini bisa aku jadikan kesempatan untuk memanfaatkan Tante Ratih agar bisa membantu aku untuk mendapatkan devan dengan lebih mudah!" ujar Sheril dengan senyuman yang sangat licik. Sheril pun berjalan lalu mendekati Bu Ratih. "Haii Tante!" ujar gadis itu menyapa. "Kamu sedang apa disini? kenapa kamu tidak istirahat di kamar kamu saja agar sakit kamu itu cepat pulih. Dengan begitu kamu juga akan segera keluar dari dalam rumah ini!" sahut Bu Ranti tanpa dugaan. "Ya ampun Tante, kenapa sih Tante kok sekarang sering marah-marah gitu sama aku. Padahal kan kita dulu sempet dekat banget!" "Aku tahu pasti Tante kesel kan sama kedua menantu di rumah ini, mereka itu memang sangat menyebalkan dan susah dibilangin. Padahal kalau aku jadi mereka tentunya aku akan sangat merasa beruntung karena memiliki mertua seperti Tante Ratih!" ungkap Sheril yang sedang melancarkan aksinya. "Kamu benar sekali Sheril, Tante ini memang tidak
Ketika sampai kamar, Melati menyimpan barang-barang nya di atas sofa. "Andai saja aku punya lemari baju, pasti aku tidak akan bingung menyimpan barang ini dimana!" gerutu gadis itu di dalam hatinya. Devan yang melihat ke arah Melati seperti mengerti dengan apa yang sedang gadis itu rasakan."Ada apa? kenapa kamu melamun seperti itu?" tanya Devan. "Tidak ada mas, aku tidak sedang melamun" sahut Melati sedikit gugup. "Kamu bisa menyimpan barang-barang mu ini di dalam lemariku, dan baju-baju yang ada di koper mu itu bisa kamu pindahkan ke sana juga!" ungkap pria itu dingin itu. Gadis itu pun langsung menatap keheranan. "Kenapa kamu malah menatap aku seperti itu sekarang?" "Apa kamu tidak salah bicara mas? bukankah aku tidak boleh menyentuh apapun di kamar ini yang menjadi milikmu? oh aku tahu sekarang, aku bisa menyimpan barang milikku ini di dalam lemari selama ada Sheril di rumah ini bukan?" ungkap gadis itu polos. "Aku sedang berbuat baik dan kamu malah bertanya seperti itu, a
Keesokan harinya, Devan terlihat sedang bersiap-siap untuk pergi ke kantor. "Mas, ini teh hijau untuk kamu!" ujar Melati seperti biasanya. "Terima kasih!" sahut pria itu singkat."Iyah sama-sama mas, ya sudah kalau begitu aku tinggal dulu yah!" "Oh Iyah Melati tunggu sebentar, hari ini aku akan pergi ke kantor lebih awal karena ada meeting pagi. Jadi aku tidak akan sarapan di rumah!" ungkap Devan. "Oh begitu yah mas, ya sudah aku akan menyiapkan bekal untuk kamu bawa ke kantor yah. Kebetulan aku juga sudah selesai memasak sarapan pagi!" "Iyah boleh, terima kasih yah!" "Iyah mas, sama-sama!" sahut gadis itu lalu bergegas pergi. Melati pun langsung bergegas pergi ke dapur dan menyiapkan bekal untuk suaminya itu. "Loh non kenapa makanannya di masukin ke kotak bekal?" tanya Bi Mariam. "Iyah bi, soalnya hari ini mas Devan tidak sarapan di rumah karena katanya ada metting pagi dengan client. Makanya aku membawakan bekal untuk di makan di kantor nanti!" "Oh begitu yah, non Kayla in
Terlihat di rumah semua orang tengah sibuk mempersiapkan pesta untuk acara ulang tahun Devan."Oma, Oma duduk saja disini jangan terlalu banyak melakukan pekerjaan!" pinta Melati."Tidak apa-apa sayang, ini adalah hari spesial untuk Devan jadi Oma ingin semuanya jadi yang terbaik!" sahut wanita tua itu. "Iyah Oma aku ngerti maksud Oma, tapi Oma inikan harus istirahat juga. Lagi pula kan ada aku disini yang akan memantau semuanya!" "Ya sudah kalau memang begitu, Oma akan menuruti perkataan kamu!" "Sekarang Oma duduk saja bersama Sintia yah!" pinta gadis itu. "Melati, apa ada yang bisa aku bantu!" ujar Sheril sambil tersenyum. "Tidak ada mba, lagi pula mba Sheril inikan tamu di rumah ini jadi biarkan saja aku yang menyiapkan semuanya!" "Ya aku tahu kalau aku memang tamu di rumah ini, tapi jangan lupa juga kalau aku ini mantannya Devan dan pastinya aku juga ingin memberikan yang terbaik di acara ulang tahunnya ini! Ya aku tidak mau saja kalau nanti Devan tidak suka dengan dekor yan
"Ihhh nyebelin banget sih, ngapain juga tadi kak Sintia pake acara dateng segala dan ngancurin semuanya!" gerutu Cindy. "Cindy!" teriak Sintia yang tiba-tiba saja datang."Ada apa kak?" tanya gadis itu pura-pura polos."Aku tahu pasti kamu tadi sengaja kan mau gangguin Melati!" ujar Sintia to the poin. "Apaan sih kak, jangan asal tuduh gitu dong. Kalau tidak ada bukti itu namanya fitnah loh kak!" "Sudahlah Cindy, kakak tahu kok kalau kamu dan Sheril itu pasti punya rencana jahat kan sama Melati. Kakak cuman mau kasih tahu kamu satu hal untuk jangan ikut campur dengan urusan orang dewasa, dan jangan mau di manfaatin seperti ini!" "Tapi aku itu memang gak suka sama Melati, aku juga melakukan hal itu bukan hanya untuk kak Sheril saja tapi memang karena aku juga kesel sama cewek kampungan itu. Dia itu gak banget deh menurut aku, dan aku itu lebih suka kalau kak Sheril yang jadi istrinya kak Devan!" "Ya ampun Cindy kakak heran deh sama jalan pikiran kamu itu, kenapa sih kamu jadi sepe
Saat semua orang tengah sibuk, Sheril mengambil kesempatan itu untuk menghancurkan kue ulang tahun yang telah Melati buat untuk Devan. "Aku sudah menyiapkan kue ulang tahun yang terbaik untuk Devan, jadi aku rasa Devan tidak lagi membutuhkan kue buatan Melati yang sangat jelek ini!" ungkap gadis itu sambil tersenyum licik. "Untuk apa repot-repot membuat kue segala, padahal kan ada yang lebih praktis dengan membelinya saja. Dasar gadis kampung itu memang senang sekali mencari perhatian dengan di puji banyak orang. Tapi tidak apa-apa, karena aku akan menghancurkan nya sekarang!"Dengan liciknya dia mengambil satu ekor kecoa yang sudah mati, lalu berniat untuk meletakkan kecoa itu di atas kue milik Melati. "Non Sheril!" tegur Bi Mariam.Dengan sangat terkejut gadis jahat itupun langsung memasukkan kembali kecoa itu ke dalam sakunya. "Eh Iyah bi, ada apa?" sahut Gadis itu dengan gugup. "Non Sheril sedang apa disini?" "Hhhmm aku tidak sedang apa-apa bi, aku habis menyimpan kue ini di
Setelah memberikan potongan pertama untuk Melati, dia pun memberikan potongan kedua untuk Oma Laksmi, dan di teruskan untuk Pak Hardi sang papah. "Terima kasih Devan!" ujar Oma Laksmi sambil memeluk cucunya itu penuh haru. "Justru harusnya Devan yang berterima kasih pada Oma, karena selama ini Oma yang selalu ada untuk Devan!" "Ini Kado dari aku, mungkin ini tidak lah mewah tapi semoga hadiah yang aku berikan ini bermanfaat buat kamu dan semoga kamu juga suka dengan hadiah yang aku berikan!" ujar Melati sambil memberikan sebuah kotak berisi hadiah. "Terima kasih, apapun isinya aku pasti akan sangat menyukainya!" sahut Pria itu. "Bisa-bisanya Devan melupakan aku, dia sama sekali tidak bisa melihat keberadaan aku di rumah ini. Pasti sekarang Melati merasa senang karena dia telah menang kali ini!" ujar Sheril di dalam hatinya dengan perasaan yang terlihat kesal. "Bagaimana kalau kita berdansa!" ujar Radit mencairkan suasana. "Iyah itu ide yang sangat bagus!" sahut Oma Laksmi excit