“ Baiklah aku mau hanya traktir kamu dan kawan-kawan kamu makan, nggak lebih dari itu. Jika menyontek pada saat ulangan jangan harap aku akan memberikannya,” tawar aku kepada Toni and the genks. “ Ok Baiklah deal,” ucap Toni sambil mengulurkan tangannya.“ Ok deal,” ucapku sambil membalas uluran tangannya.Aku senang akhirnya Toni and the genks, mau aku bujuk untuk ke sekolah. Besok kami akan ke sekolah bersama-sama.Aku dan Toni sangat bahagia, kami sangat senang sekali. Karena ia dan kawan-kawannya.Walaupun sikap Toni dan genksnya masih belum berubah, walaupun mereka sekarang tidak berubah. Masih suka menghina, menghardikku. Tetapi untuk masalah dia memukulku sudah mulai berkurang, Toni sekarang bahkan sekarang mengajakku untuk pergi ke sesuatu tempat. Toni mengajakku, untuk pergi ke tempat wisata yang bagus dan baik. Ketika kami berlibur.Semoga saja, kelak mimpi dan asa cita-cita kami dapat berwujud. Toni semoga saja, dapat mewujudkan cita-citanya.Aku baru saja, menyelesaikan
“ Ya ampun nak, kamu kenapa?” tanya Ibu dengan sangat panik menatap aku. “ Baju putihku ke tumpahan sambal Ibu,” jawabku singkat.“ Ya ampun nak, Ibu belum mencuci dan menyetrikanya. Bagaimana ini nak?” tanya Ibu dengan sangat panik.Untung Mami dan Papiku membelikan aku satu lusin kemeja putih, jadinya aku dapat menyetrika dan memakai yang baru. Setelah selesai aku segera berangkat, aku di antarkan oleh Papi. Pendaftarannya panjang banget antreannya. Awal mulanya aku psikotes dulu, setelah psikotes aku tes gambar dan warna. Setelah selesai, aku di suruh pulang oleh yang mengetes. Papi dengan semangat mengajak aku makan sore. Di kedai sate Padang. Mungkin Papi sedang menginginkan sate Padang, jadi mau nggak mau aku makan Sate Padang Lontong di temani dengan Juice Markisa. Sangat enak sekali rasanya, apa lagi aku memakan dalam keadaan lapar sekali. Semoga aku besok bisa makan seperti ini lagi. Aku harus selalu bersyukur. Dalam menikmati semuanya. “ Bagaimana nak hasilnya?” tanya
Aku terbangun jam empat pagi, aku segera mandi. Aku segera mengenakan seragam militer PDL, atau Pakaian Dinas Loreng. Sekarang aku dapat mengenakan pakaian Loreng ini, aku sangat bangga karena ada namaku Adrian. Sekarang aku sudah resmi menjadi Prajurit TNI AL, dengan pangkat Letda atau Letnan Dua.Terimakasih Tuhan, engkau telah mengabulkan doaku untuk menjadi seseorang prajurit. Aku berjanji akan menjadi prajurit TNI AL yang baik, berbakti kepada nusa, bangsa dan agama." Adrian kok kamu melamun, kamu bukannya jam lima ada apel pagi. Ayo kamu segera berangkat nak," ucap Papi sambil tersenyum." Baik Pap, terima kasih iya Papi. Aku sangat bahagia," ucap Adrian sambil tersenyum.Setelah rapih, aku di antarkan oleh kedua orang tua kandung dan kedua orang tua angkatku.Setibanya di tempat kerjaku aku berpamitan kepada mereka, orang-orang yang aku sayangi dan cintai. Yaitu Ayah, Ibu, Mami dan Papi. " Hati-hati nak, kami pulang iya. Kami langsung terbang ke Manado," ucap Papi sambil mel
Setibanya kami di rumah kawan Bang Andy, Bang Reno. Aku dan Bang Andy nafas kami masih tersengal-sengal seperti habis lari maraton saja.Ya Tuhan, aku sudah tidal kuat rasanya. Bang Reno dan istrinya Mbak Ratna mempersilahkan kami makan dan minum." Silahkan di minum tehnya, mau kue nggak?" tanya mbak Ratna kepada aku dan Abang Andy." Terima kasih Mbak, teh saja juga sudah cukup. Kami nggak mau merepotkan," jawabku dan Abang Andy secara bersamaan." Udah yang, bawain kue. Ini tolong belikan Mie Ayam uangnya beli empat yang," titah Mas Reno kepada Mbak Ratna." Ok yang," jawab Mbak Ratna secara singkat.Mbak Ratna pulang membawa empat bungkus Mie Ayam, mie ayam dengan rasa pedas dan gurih.Kami semua sangat menikmati hidangan mie ayam ini, rasanya asin pedas dan gurih. "Kalian itu kawan satu liting?" tanya Abang Reno kepada kami." Junior aku Kawan," jawab Abang Andy singkat." Kawanku ini terkenal galak, bahkan panggilannya adalah si cabai rawit karena kalau sudah berkata mulutnya p
Benar saja, apa yang di katakan oleh Michele. Hidungku penuh darah, aku mimisan." Itu kan aku benar, aku nggak bohong Adrian. Kau sedang sakit sebaiknya ke rumah sakit, " ungkap Michele sambil tersenyum menatapku." Baiklah kau temanin aku iya, aku mau kamu temani aku Michael please. Ayolah," ajakku kepada Michele."Ok no problems," ucap Michele sambil tersenyum.Aku dan Michele kini sedang dalam perjalanan ke rumah sakit, kami menaiki mobil dinas Pasukan Mikhele. Entah berapa mata tertuju kepada kami. Mungkin aku dan Michele klop banget. Bahkan dengan setianya tatkala aku di periksa oleh dr. Michele sangat peduli dan perhatian kepadaku, sehingga dr. serta perawat mengira kami adalah saudara." Semoga kau cepat sembuh Adrian, aku mau ke kesatuanku dulu. Istirahatlah bro," ucap Michele sambil tersenyum.Aku di sini, beragam macam karakter dan sikap. Kami sangat bingung, kami harus bagaimana, sebagai prajur
Tetapi ya sudahlah, aku tak mau ribut dan mencari masalah.Sudah seminggu setelah kejadian itu berlalu, tetapi Iwan masih saja menggangguku.Dia masih saja menggaguku, dia selalu jahat dan julid denganku. Aku nggak tau, harus bagaimana lagi.Ya Allah, dia selalu saja mencari masalah. Tetapi untungnya aku memiliki sahabat-sahabat yang sayang denganku.Mulai sekarang, aku akan hiraukan dan abaikan saja. Tetapi aku akan terpacu menunjukkan diriku siapa. Menunjukkan jati diriku ini.Aku harus menunjukkan, keahlian aku dan potensi aku dalam bidang apa.Berjuanglah Adrian, jangan pantang menyerah. Kamu harus selalu berusaha.Jangan sampai kamu jadi lemah Adrian, jika ada orang yang tidak suka itu merupakan hal yang wajar.Seperti halnya hari ini, Adrian mendapatk
Aku sangat gugup sekali, karena aku akan memasuki ruangan Komandanku. Pasti Komandanku sangat marah kepadaku, semoga saja aku tidak mendapatkan hukuman yang berat akan masalah ini.Ketika aku masuk ke ruangan, aku sangat kaget dan terkejut tatkala ternyata sudah ada Iwan. Raut wajah Komandan sangat marah, kami di kumpulkan menjadi satu. Tidak hanya Komandan tiga matra, tetapi Komandan dari kesatuan kami."Adrian kamu habis dari mana?" tanya Komandan kepadaku."Tentu saja habis kencan dengan pacarnya yang Angkatan Udara Michele," ucap Iwan dengan nada menyindir."Saya tanya Adrian, saya tidak tanya kamu. Kamu jangan tambah masalah, saya hukum kamu iya," ucap Komandan dengan amarah yang mendalam sambil memelototi Iwan."Saya habis dari moll, di temanin oleh Michele sahabat saya. Saya dan Michelle fure berkawan tidak memiliki hubungan sesama jenis," ungkapku sambil tersenyum getir."Iya Adrian saya udah
Aku dan Riki sangat lelah sekali, akibat hukuman tersebut. Bayangkan saja badanku terasa lemas dan kaku.Aku dan Riki, akhirnya memutuskan untuk beristirahat. Aku dan Riki tertidur di dalam mes Indobat.Aku tertidur sangat nyenyak sekali, saya terbangun sekitar jam enam pagi. Aku kesiangan, jadi aku sangat terburu-buru untuk mandi dan mengenakan seragam dinasku.Aku beserta rekanku, segera berlari dan senam pagi. Setelah usai, kami segera bernyanyi lagu santai sejenak.Berhubung ini hari minggu, sekolah libur. Aku tidak mengajar anak-anak sekolah belajar.Aku tak lupa menyempatkan diri ke gereja, aku berdoa untuk menata diri lebih baik lagi."Tuhan aku mohon, aku ingin menjadi yang terbaik di dalam hidupku ini. Aku ingin menjadi jati diri yang lebih baik lagi, berkahi aku Tuhan," ucap Adrian sambil berdoa dengan khusyu.Setelah selesai berdoa, Adrian berbicara dengan pastur dan biarawati. Walaupun Adrian beragama Krist