Betapa lelah jiwa ku teringat pilu, yang ada hanya penyesalan, tak kan terobati. Andakan saja saat itu tak terjadi, Pasti ku tak akan menyesali.Terkadang ku menangis tanpa air mata, tak tau aku harus bagaimana lagi. Cukup kering jiwa ku dan telah buka mata hatiku, kini aku tak berarti.Jika engkau adalah diriku pasti akan teriris pedih hatimu.Dan bila engkau mampu menanggung segala dosa yang terjadi tanpa ada rasa.Ku tak bisa.**ini lagu ya temen-teman, Aku suka pake lagu ini kalau lagi sedih dan ada penyesalan**.☆☆☆☆☆Kali ini Yasmin mencoba untuk berdamai dengan hatinya, walaupun setiap malam dia masih saja menangis di ruang gelap untuk meluapkan isi hatinya kepada sang pencipta akan dirinya. Namun dia tidak akan memaki atau mengutuk hidupnya yang hancur lebur berantakan seperti ini.Dia ingin memperlihatkan pada semua orang bahwa dia kuat, tegar dan menerima semua cobaan di hidupnya, w
2 minggu dari kejadian lamaran itu akhirnya Yasmin memberi kesempatan pada Hans untuk membuktikan bahwa dia serius dengan tindakan nya Itu? Dan hari ini Yasmin di perkenalkan Hans ke keluarga besarnya."Ayah, Ibu perkenalkan ini Yasmin wanita yang Hans bilang tempo hari, dan dia Hans ajak kesini untuk meminta restu pada kalian berdua." Ucap Hans menjelaskan ke pada orang tuanya maksud dan tujuan dia membawa Yasmin menemui orang tua nya."Manis," ucap singkat sang Ibu.Ayah Hans melihat Yasmin secara menyeluruh lalu dia menjawab, "Ayah tidak mempermasalahkan pilihan mu Hans jika memang kalian ingin menjalin hubungan yang lebih serius."Yasmin berfikir **"apa mereka beneran semudah itu untuk membiarkan putra nya menikah denganku?? Bukannya pernikahan itu harus melihat bibit, bobot, bebetnya?? Apa mereka beneran bisa menerima masa lalu ku yang kelam???" Ucap nya dalam hati.**"Tapi kalian berdua harus tau Ayah usulkan kalian nikah dibaw
Yasmin mendapat panggilan dari suaminya yang mengatakan kalau dia tidak bisa pulang di hari liburnya karena pekerjaannya menumpuk, Yasmin memakluminya karena memang pekerjaan suaminya itu kadang ada masanya ramai pengunjung apa lagi disana termasuk baru buka tokonya jadi Yasmin tidak mempermasalahkan itu.Hans mulai jarang pulang dia akan pulang 2 minggu sekali dan kadang sama sekali tidak pulang, sampai usia pernikahan mereka 4 bulan dan sudah 3 bulan Hans disana dan 2 bulan terakhir ini dia hanya pulang 3 kali saja.Yasmin yang badannya tidak enak dan merasa sedikit mual juga pusing dia pergi ke Dokter dan disana Yasmin mendapatkan kabar gembira yaitu dirinya tangan hamil lagi, dan usia kandungan nya sudah 2 bulan.Kabar ini iya sampaikan ke suaminya, betapa bahagianya Hans mendapatkan kabar itu dan dia menjadi rajin lagi pulang setiap minggunya sampai usia kandungan Yasmin 4 bulan ada gelagat aneh yang terjadi pada suaminya itu.Hans mulai jara
Sampai dimana hari yang di nanti-nanti oleh Hans dan selingkuhannya itu. 1 hari sebelum mereka menikah, Yasmin datang kerumah mertua nya tanpa memberi tahu mereka, kagetlah semua yang ada disana saat melihat Yasmin datang. Dengan senyum manisnya dia memberi salam pada kedua mertuanya. Dan disana ada suaminya dan juga calon istrinya."Yas~ Yasmin kamu kesini nak?!" Ucap gugup ibu mertua Yasmin."Kenapa Bu?? Apa Yasmin tidak boleh kesini??" Tanya nya. Yasmin berjalan santai dan tanpa ada rasa kaget pun serta emosi di hatinya."Sa~yang Ka~mu kesini?? Ucap gugup Hans"Tidak perlu gugup Hans, ayo kita bicara." Pinta Yasmin dan masuk kedalam rumah lalu mereka semua duduk di ruang tamu, sedangkan orang-orang yang sedang menghias rumah itu disuruh keluar sebentar. Yasmin berkata lagi,"Jadi dia wanitanya??" Tanya Yasmin."Ya itu aku." Ucap Sisi.Hans kaget dia berusaha menjelaskan kepada Yasmin. "Yas ini tidak seperti yang kamu pikirkan." "Tidak seperti yang aku pikirkan? Lalu seperti apa? Sua
Tiba fajar dan senjaCinta datang ku kehilangan arahLupakan saja kenanganDan cumbuan yang pernah terjadiSaat cinta membawa aku pun acuh.Kau larang ku bertanya juga jatuh cinta.Ku tak harap kau selalu akan mengerti.Dan tak dapatkan kepedihan.Hati dan pikiran ku terikat.Dan tak ingin Aku pun kecewa.Berjumpa dan berlalu biarkan ku sendiri.Kehilangan gairah, bahkan juga tujuan....Bertahanlah jika kamu betah.Pergilah jika kamu sudah lelah.Saya tidak akan memaksakan orang jika dia tidak mau tinggal.Karena saya hanya membutuhkan seseorang yang ingin tinggal dan betah dengan saya tanpa rasa lelah....Pergilah jika kamu mau,Aku tidak akan memaksamu untuk tetap tinggal, karena bukan aku yang mengejarmu dan bukan aku yang mengemis cinta padamu,dan jika sudah pergi janganlah kembali lagi,Karena di kamus saya tidak akan ada kata kembali lagi....Aku menyesal bukan karena perpisahan.Aku menyesal karena sudah memberimu kesempatan.☆☆☆Diruangan itu sekarang hanya tinggal Da
2 minggu sudah Yasmin merawat Jayden, ada suka mau pun duka. Suka nya dia sekarang tidak sendirian dan Jayden selalu menghiburnya. Dukanya karena dia tidak bisa menyusui Jayden dan mau tidak mau harus pakai susu formula karena Asi nya tidak mau keluar? Entah karena dia setres atau apa jadi Asi nya hanya sedikit yang keluar itu pun tidak membuat Aku puas saat sedang meminum Asi.Sedangkan Jay tergolong bayi yang sangat rakus alias minum susunya banyak. Yasmin senang karena putra nya tergolong bayi yang sehat dan cepat pertumbuhannya, tapi dia sedih saat tau tabungannya sudah tinggal buat 1 minggu dia bertahan saja."Hai nak, doakan Manda dapat pinjaman uang buat makan kita dan kebutuhan kamu ya, kamu tau nak tabungan Manda tinggal sedikit. Kalau Manda puasa masih bisa asal kamu jangan, baiklah berhubung kamu lagi tidur Manda mau ke mini market dulu. Jangan nakal dan jangan rewel oke tampan." Ucap Yasmin lalu iya bergegas pergi ke mini market.Sesampai di sana dia berfikir untuk menyeto
Hari ini pertama kalinya Jayden di bawa Yasmin untuk bertemu keluarga Tante nya. Dia kesana karena di minta untuk datang ke acara lamaran sepupunya Daniel yang akan diselenggarakan hari ini. Walaupun awalnya dia enggan kesana tapi karena desakan dari Abang kesayangannya itu dia akhirnya mau pergi ke rumah itu.Yasmin tau kalau dia pergi kesana sama aja dia harus mengorek luka lama dia yang sudah pernah di perkosa oleh Milo. Tapi demi Abang nya Dia berusaha menyembunyikan itu semua.Daniel senang melihat kedatangan Yasmin dan putra nya Jayden, "Selamat datang Yasmin. Abang senang kamu kesini dan Abang harap kamu senang datang ke tempat ini lagi." Ucap Daniel walaupun ya dia tau kalau Yasmin pasti tidak senang."Iya Bang akan Yasmin usahakan." Katanya lalu dia memberi salam kepada Om dan Tante nya yang terlihat tidak terlalu suka dengan kedatangan Yasmin apa lagi saat melihat Jayden rasanya dia memandang jijik kepadanya.
Setelah pertemuan terakhir antara Yasmin dan Daniel yang membuat diri nya kesal lantaran entah kenapa sang Abang menjadi menyebalkan seperti itu.Yasmin berusaha sekuat tenaga dia untuk mendapatkan uang yang lebih agar bisa menuntut dan mengambil putra nya kembali. Dengan segala cara sudah iya lakukan, tapi tetap saja dia belum cukup kuat untuk melawan Abangnya dan mengambil putra nya kembali.-**"Jayden, tunggu Manda. Dan suatu hati nanti Manda akan dengan bangga menjemputmu." Ucap Yasmin dalam hati nya.**-Wiwin yang melihat sahabat nya itu melamun dia menepuk bahu Yasmin. "Dor~ kenapa kamu melamun?? Masih memikirkan putra mu itu??" Tanya Wiwin.Yasmin melirik sahabatnya itu. "Ya seperti yang kamu lihat. Aku lagi memikirkan dengan cara apa aku bisa mendapatkan uang lebih~ lebih dan lebih banyak lagi." Keluhnya."Oiya Yas, aku memiliki teman. Dia sedang butuh OB di perusahaan tempat dia bekerja. Lumayan sih gaji nya dan pulangnya ju
Aku menghela napas panjang. "Huffhh ... Sayang bercanda itu boleh saja, tapi tidak boleh bercanda seperti itu sama saja seperti mempermainkan nyawa seseorang. Jika nanti beneran gimana?" tanyaku pelan agar bocah kecilku ini mengerti kalau tindakan seperti itu tidak baik. "Mempermainkan emosi seseorang itu tidak dibenarkan ya Jay Sayang, iya kalau orang itu kuat jantungnya kalau lemah terus melihat itu tidak kuat dan ikutan lewat gimana?" tanyaku lagi padanya dan dia masih mendengarkan penjelasanku sedangkan Fauzhan masih mematung sambil berdiri dia belum berani duduk disampingku."Walaupun cuma bercanda saja tetap tidak boleh ya Manda?" tanyanya polos."Tidak boleh. Nanti kalau misalnya Paman Zhan beneran tidak ada gimana? Jay mau?" tanyaku padanya dan dia menggelengkan kepala."Tidak mau, tapi apa Manda mau memaafkan semuanya?" tanyanya yang sungguh menggemaskan sekali putraku ini bertanya untuk memohon maaf dariku."Manda per
Bujang lapukku itu tampak menyedihkan dengan perban di kepala, pipinya sama di lehernya yang ternyata terluka akibat kecelakaan.Saat mendekat ke arahku ternyata dibagian tangan pun tidak luput dari luka yang masih diperban di bagian sikunya. Pasti sakit dengan luka-luka seperti itu.Sebenarnya yang terluka dan diperban bukan hanya Kak Zhan tapi, tapi kedua orang tuanya juga diperban cuma tidak terlalu banyak sebanyak Kak Zhan."Maaf Zhan, mama tidak sengaja. Abis Papa juga ikut-ikutan sih," bela mama yang tidak mau disalahkan."Eh kok Papa dibawa-bawa? Di sini papa cuma nunjukin ke Yasmin kalau Zhan baik-baik saja dan Papa memang sedih dengan kejadian ini soalnya Zhan memang tadi sempat gawat," terang papa Fariz. "Tadi Papa saja sempat kaget kenapa Yasmin teriak makannya papa masuk ke dalam, melihat situasi seperti itu papa tahu kalau Zhan mungkin mau ngerjain Yasmin jadi papa ikutin alur saja," belanya lagi menjelaskan.'Ya am
Yuda memegang bahu aku untuk menguatkan aku, lalu dia berkata, "Yasmin yang sabar ya!" ucap Yuda padaku. Tapi aku tetap menangis dan tidak mendengarkannya. "Ini tidak seperti yang kamu bayangkan Yas," ucapnya lagi tapi aku tidak tahu apa yang dia maksudkan itu, aku tetap fokus pada tubuh yang tidak bergerak di depanku ini dan menangis."Kakk ... Zhan, hik hik hik," tangisku yang tak bisa ditahan lagi karena melihat tubuh yang ada di depan mataku ini.Semua terdiam, tidak ada yang menangis lagi kecuali aku yang masih menangis meraung-raung. Aku memanggil bujang lapukku ini dan memintanya bangun, bahkan Jay yang melihatku menangis sesegukan datang dan mengusap pipiku yang berlinang air mata."Manda jangan menangis, Paman baik-baik saja!" kata putraku, mungkin diumurnya yang sekecil ini dia masih belum mengerti dengan apa yang terjadi. Aku melihatnya sekilas dan aku menangis lagi setelahnya.Seharusnya aku malu menangis seperti ini, masalah
"Sungguh huru hara yang menegangkan." Milo berkata saat dia sudah sampai di dalam gedung. "Ngomong-ngomong kenapa kamu datang sendirian saja Yud? Ke mana Zhan dan keluarganya?" tanya Bang Milo kepada Yuda. "Ah, iya aku juga mau bertanya pada Bang Yuda, mana bujang lapuk aku itu?" tanyaku padanya. "Maaf aku ke sininya telat karena tadi mengurus Zhan dan orang tuanya yang terluka akibat kecelakaan." Yuda menjelaskan padaku membuatku terkaget. Deg 'Calon suamiku kecelakaan? Gimana keadaannya? Ya Tuhan semoga dia tidak apa-apa. Jangan sampai aku menjanda lagi sebelum menikah dengannya!' ucapnya dalam hati. "Apa dia tidak apa-apa?" tanya aku ragu karena aku benar-benar cemas. "Dia kritis, makanya aku ke sini ingin mengajakmu ke sana untuk melihatnya," ucap Yuda. "Maaf Pak penghulu Anda bisa pergi dulu! Aku rasa Anda juga pasti sudah telat untuk ke tempat selanjutnya. Tapi apa jika Anda dihubungi apa
Aku melihat ke arah suara itu. Saat melihatnya aku tidak henti-hentinya menangis. Aku sangat lega karena ada yang menghentikan pernikahan pemaksaan ini."Kalian tidak bisa melakukan pernikahan ini! Terutama Anda Nyonya!" ucap lantang pria itu sambil menunjuk ke arah tante Mei ."Apa kalian mau saya laporkan ke pihak yang berwajib? Padahal saat saya menghubungi tadi, saya sudah bilang kalau keluarga kami sedang terjadi masalah, tadi sudah jelaskan kalau kami meminta waktu untuk menyelesaikan masalah!" ucapnya tegas sambil melihat ke arah tante Mei dengan tatapan yang tajam. Di sini sangat terlihat jika mimik wajah tante Mei berubah menjadi pucat pasi karena ancaman pria yang tidak lain adalah Yuda, dia mengancam akan melaporkan kekacauan ini ke pihak yang berwajib."Tapi keluarga Anda tidak ada yang datang dan ini membuat saya malu," bela tante Mei yang tetap tidak mau disalahkan."Malu dari mana? Sedangkan keluarga kami tidak ada pembatalan di per
Aku punya perasaan tak enak dengan ini semua. Aku mulai mendekat kearah Tante dan Benjin. "Tante hentikan semuanya sebelum aku berbuat yang tidak Tante bayangkan!" ancamku pada wanita yang sudah berumur itu."Sudahlah Yas, kamu nurut sama Tante. Dari pada kita malu mending bener kalau pengantin prianya diganti saja dengannya!" terang tante yang tidak masuk akal aku pun tidak terima."Tante ... cukup! Ini pernikahanku dan calon suamiku masih ada, dia hanya minta kelonggaran waktu karena terjadi masalah bukan membatalkan pernikahan!" marahku pada tanteku ini dan semua yang diruangan itu pun melihat ke arahku yang memang mereka tidak menyangka kalau aku bisa marah pada wanita yang sudah berumur ini."Yasmin logika saja dia meninggalkan kamu di acara sepenting ini, dia tidak pantas buat menjadi suami kamu!" kata tante membuat Yasmin tambah kesal."Cukup Tan! Kak Zhan hanya sedang dalam masalah bukan meninggalkan aku. Jadi aku mohon Tante jangan mengat
*Di gedungYasmin sudah berulang kali diperingatkan dengan waktu. Walaupun dia kesal sebenarnya dengan Fauzhan yang ingkar janji tapi dia masih percaya kalau telah terjadi sesuatu pada calon suaminya itu.Dia selalu minta penghulu mengulur waktu karena dia masih yakin kalau Fauzhan akan datang sesuai janjinya."Maaf Nona saya harus ke tempat acara selanjutnya. Ini mau dilanjut apa diakhiri?" tanya pak penghulu memastikan."Tentu saja dilanjut Pak, tapikan kami masih menunggu mempelainya!" terang Daniel yang membantu Yasmin untuk membujuk pak penghulu.Yasmin akhirnya menangis karena ini sudah tidak wajar, sudah 1 jam tapi rombongan mereka tidak segera datang. Sedangkan semua tamu sudah mulai gelisah dengan omongan yang kemana-mana membuat Yasmin semakin tertekan."Bang bagaimana ini, hiks?" tanya Yasmin menangis."Tenang Yas, kita cari tahu. Jika Zhan tidak dapat dihubungi maka coba kamu hubungi sepupunya. Kamu punya no
Di pagi hari yang cerah, Yasmin terbangun dengan keadaan rumahnya yang sangat ramai. Rumahnya sudah kedatangan om dan tantenya serta semua sepupu dan saudara yang lainnya. Mereka datang untuk menghadiri acara pernikahan Yasmin yang digelar di sebuah gedung mewah. "Yas ... Yasmin!" teriak tantenya yang memekakkan telinga. "Ya ampun Yas kamu baru bangun? Cepetan siap-siap kita harus sudah sampai di gedung jam 8 pagi untuk bersiap-siap di sana. Ini malah baru bangun, cepat sana mandi!" perintah tantenya dan Yasmin pun menurutinya dari pada suaranya akan lebih keras lagi. Seperti yang dibilang Fauzhan Yasmin hanya tinggal ikut saja karena semua sudah disiapkan oleh keluarga Fauzhan. Kali ini Yasmin tidak terlalu lelah untuk mempersiapkan pernikahannya. Karena semua sudah diatur oleh keluarga calon suaminya dan juga Jay putranya yang diajak oleh Fauzhan untuk ikut mempersiapkan pernikahannya dan calon ayahnya itu. Sedangkan Yasmin hanya disuruh tinggal di ru
Hari pun berganti dan ini adalah saat yang ditunggu-tunggu oleh pasangan Yasmin juga Fauzhan, walaupun acaranya besok pagi tapi malam ini mereka sangat gelisah membuat mereka tidak tenang, bahkan untuk tidur dan memejamkan mata saja tidak bisa.Yasmin yang sedari tadi mondar-mandir tidak jelas, bahkan dia sedari tadi bolak balik dari tempat tidur tidak bisa diam membuat Jay pun sempat protes karena ulah Mandanya ini."Manda Jay tidak bisa tidur kalau Manda bangun dan membuat tempat tidur terguncang terus menerus dengan tingkah Manda!" protesnya Yasmin pun akhirnya mengalah dia berusaha untuk diam, dalam pikirannya dia berharap bisa tidur sekarang agar malam segera berganti dengan pagi hari.Tapi itu tetap saja percuma, entah kenapa dia sangat gelisah. Padahal ini pernikahannya yang kedua kenapa dia seperti baru akan menikah??DddddrrrrtttttYasmin pun terkaget dengan bunyi suara getar dari ponselnya dan getaran itu juga membuat Jay pun te