Setelah pertemuan terakhir antara Yasmin dan Daniel yang membuat diri nya kesal lantaran entah kenapa sang Abang menjadi menyebalkan seperti itu.Yasmin berusaha sekuat tenaga dia untuk mendapatkan uang yang lebih agar bisa menuntut dan mengambil putra nya kembali. Dengan segala cara sudah iya lakukan, tapi tetap saja dia belum cukup kuat untuk melawan Abangnya dan mengambil putra nya kembali.-**"Jayden, tunggu Manda. Dan suatu hati nanti Manda akan dengan bangga menjemputmu." Ucap Yasmin dalam hati nya.**-Wiwin yang melihat sahabat nya itu melamun dia menepuk bahu Yasmin. "Dor~ kenapa kamu melamun?? Masih memikirkan putra mu itu??" Tanya Wiwin.Yasmin melirik sahabatnya itu. "Ya seperti yang kamu lihat. Aku lagi memikirkan dengan cara apa aku bisa mendapatkan uang lebih~ lebih dan lebih banyak lagi." Keluhnya."Oiya Yas, aku memiliki teman. Dia sedang butuh OB di perusahaan tempat dia bekerja. Lumayan sih gaji nya dan pulangnya ju
Sudah 1 minggu Yasmin bertugas menjadi pelayan pribadi Zhan. Tiap pagi hanya dia yang boleh memasuki ruangan Zhan untuk membersihkan ruangan itu. Dan selalu menyediakan kopi panas untuk Bos nya itu.Juga dia memperhatikan makanan yang akan di makan Zhan. Lama-kelamaan bukan hanya makan siang. Bahkan sarapan dan makan malam pun kadang Yasmin sediakan.Yasmin tau apa yang disuka dan apa yang tidak disukai oleh Zhan akhirnya. Walaupun Yasmin selalu mendapati makanan yang iya siapkan selalu saja habis tanpa sisa, sepertinya FauZhan tidak pemilih dalam hal makanan. Tapi ternyata ada beberapa jenis makanan yang membuatnya alergi membuat Yasmin harus berhati-hati.Saat ini Yasmin sedang asyik menata rak buku di ruangan itu. Dan dia dikagetkan oleh sebuah tangan yang tiba-tiba memeluknya."Yasmin." Ucapnya lirih di kupingnya."Ahkk---." Teriak Yasmin kaget lalu tiba-tiba membanting tubuh itu.Brug"Auw.---." Keluhnya. "Apa
POV FAUZHAN~~~~Aku FAUZHAN SURYA PUTRA. Seorang pemuda sukses, tapi tidak sukses dalam percintaan.Setiap menjalin hubungan dengan Wanita selalu saja bermasalah, entah Gadis itu matre, licik dan tidak sayang dengan orang tua ku.Ada yang sayang tapi ternyata mereka selingkuh. Macam-macam karakter wanita yang aku kencani. Cuma yang benar-benar tulus aku belum menemukannya.Wanita terakhir yang aku kencani itu memang sangat menyayangi orang tua ku, bahkan mereka sudah cukup nyaman dengan pilihan ku itu dan aku pun merasa dia pantas untuk menjadi istri seorang FauZhan.Tapi sayang seribu sayang wanita itu ternyata berselingkuh di belakang ku, bahkan kami hampir saja bertunangan. Ya saat itu aku masih muda, umur saat itu 24 tahun dan aku lagi sibuk-sibuknya dengan bisnis yang telah dipasrahkan Papa kepada ku.Tidak menyangka 1 minggu sebelum kami bertunangan, aku memergoki nya sedang berbagi peluh dengan pri
Di tempat lain Zhan marah-marah ketika makan siang nya telat dan yang membawakan bukan Yasmin melainkan Meli yang memang OG ganjen yang sudah mengincar Zhan dari dulu.Meli ke ruangan Zhan dengan dandanan nya yang seperti ondel-ondel, berjalan di manis-manisin lalu meletakan makan siang semanis mungkin.Zhan melihat itu bukan seneng malah jadi pusing. "Kenapa kamu kesini?? Siapa yang menyuruh kamu kesini?? Mana Yasmin??" Tanya Zhan."Ma~ Maaf bos saya disuruh pak Jef." Ucap nya gugup saat mengetahui Zhan bukannya seneng dengan kehadiran ny malah menolak nya. "Yasmin sudah keluar kerja tadi sekitar 2 jam yang lalu." Terangnya lagi."Apa keluar?? Kenapa saya tidak di beri tahu??" Tanya Zhan."Karena yang menangani OB adalah pak Jef." Kata nya gugup."Jef?? Bukannya dia ku suruh Yasmin untuk jadi asisten pribadi ku?? Kenapa Yasmin malah keluar??" Tanya Zhan heran."Apa?? Asisten pribadi bos??" Tanya Meli. Tap
Hari ini Yasmin kembali ke perusahaan FauZhan. Dia masuk dengan sedikit berdebar, semua orang melihat nya dengan tatapan aneh. Ya aneh karena bukankah Yasmin sudah di pecat oleh Jef. Tapi kog tiba-tiba kembali lagi??Yasmin tidak perduli dengan pandangan mata karyawan yang merasa aneh kepadanya. Dia berlalu begitu saja memasuki sebuah lif lalu segera memencet tombol dimana tempat bos nya berada.Sesampainya di lantai yang dia tuju, Yasmin bertemu dengan nona Lina yang sudah tau kalau Yasmin hari ini akan jadi asisten pribadi bos nya. Walaupun agak kesal tapi karena perintah dari Bos besar tentu saja dia akhir nya mematuhinya."Hai Yas~ selamat datang." Ucapnya."Hai nona Lina senang bertemu lagi." Ucap Yasmin. "Ada bos??" Tanyanya. Dan nona Lina pun mengangguk. Yasmin pun masuk ke ruangan bos nya.TokTokTok"Masuk!!!" Terdengar suara Zhan dari dalam ruangannya.CeklekBlam"Pagi Kak.
*Flasback on*Yasmin pun pingsan dan saat Jef ingin melucuti celana panjangnya, Roy pun datang dan melihat itu lalu memukul Jef dengan sapu. Selang beberapa saat kemudian Zhan juga datang yang cemas akan Yasmin kenapa tidak cepat kembali ke ruangannya.Zhan memang tidak terlalu suka kalau Yasmin itu terlalu lama pergi dari pandangannya maka dia pun segera mencarinya.Saat melihat Roy sedang memukul Jef dengan sapu Zhan mengira mereka sedang bercanda, tapi saat melihat ke arah lantai dan disana Yasmin tergeletak bersimbah darah dengan keadaan setengah bugil.Pakaian atas Yasmin sudah terbuka sedangkan celana panjangnya sudah terbuka sabuk dan rit sleting nya, pemandangan itu membuat Zhan geram lalu dia pun berlari kearah Yasmin. "Yas bangun." Panggil Zhan."Siapa yang melakukan ini??" Tanya Zhan marah dan suaranya sedikit meninggi.Roy yang mendengar suara bos nya itu lalu berkata. "Pria ini bos, pak Jef tadi hampir mele
Sudah beberapa hari aku pulang dari rumah sakit, dan beberapa hari itu pula aku tidak masuk kerja.Gimana mau bekerja jika ada ada satpam yang bucin akut menjaga bagaikan singa. Lama-lama kan bosen dirumah terus menerus, aku kan bukan sebuah pajangan.Zhan tidak memperbolehkan ku bekerja dulu sampai sembuh, walaupun aku bilang sudah sehat! Tapi Zhan tetap kekeh tidak memperbolehkan ku bekerja."Ayo lah Kak, kasihan Paman Willy kalau aku tidak bekerja. Nanti hutang ku tidak lunas-lunas." Rengek ku pada si bujang lapuk ini."Tidak boleh ya tidak boleh!! Kalau soal hutang kamu tenang aja Aku lunasin hutang-hutang mu saat ini juga." Kata Zhan membuat ku merengut."Ck~ dasar orang kaya-- Tidak!!! Aku tidak mau! Nanti di kira aku memanfaatkan kamu sebagai bank atau ATM berjalan ku lagi." Kata ku menolak semua itu."Tidak masalah aku suka jadi bank dan ATM berjalan untuk mu. Ayo kita menikah saja nanti aku bisa kasih apapun yang kamu ma
"Itu TIDAK MUNGKIN." Ucap Zhan begitu lantang saat menekankan kata tidak mungkin. Aku pun terkaget, sejak kapan Zhan ada disini???"Kak????" Aku kaget Kak Zhan ada disini, sedikit gugup dan deg-degan juga takut. Ya Tuhan semoga tidak terjadi apa-apa. "Hai-- sayang." Sapa Kak Zhan padaku. Kenapa dia bilang sayang ya sama aku?? Dasar genit di situasi kaya gini masih aja sempet-sempet nya menggombal.Tapi aku takut kalau dia akan salah paham dengan pertemuan ini. Jujur aku tidak mau dia salah paham dan nantinya akan meninggalkan ku."Ka-- kakk Zhan sejak kapan disini??" Tanya ku lagi sedikit gugup, tapi dia malah tersenyum manis dengan senyum yang membuat hatiku sedikit berdebar.Ingatkan aku supaya tidak mimisan melihat senyum gigi kelinci nya yang manis itu."Kakak baru saja datang dan melihat mu lagi serius dengan pria ini." Ucapnya membuat ku sedikit lega, setidaknya dia tidak marah. "Siapa dia Yas?? Kenapa tidak perkenalk
Aku menghela napas panjang. "Huffhh ... Sayang bercanda itu boleh saja, tapi tidak boleh bercanda seperti itu sama saja seperti mempermainkan nyawa seseorang. Jika nanti beneran gimana?" tanyaku pelan agar bocah kecilku ini mengerti kalau tindakan seperti itu tidak baik. "Mempermainkan emosi seseorang itu tidak dibenarkan ya Jay Sayang, iya kalau orang itu kuat jantungnya kalau lemah terus melihat itu tidak kuat dan ikutan lewat gimana?" tanyaku lagi padanya dan dia masih mendengarkan penjelasanku sedangkan Fauzhan masih mematung sambil berdiri dia belum berani duduk disampingku."Walaupun cuma bercanda saja tetap tidak boleh ya Manda?" tanyanya polos."Tidak boleh. Nanti kalau misalnya Paman Zhan beneran tidak ada gimana? Jay mau?" tanyaku padanya dan dia menggelengkan kepala."Tidak mau, tapi apa Manda mau memaafkan semuanya?" tanyanya yang sungguh menggemaskan sekali putraku ini bertanya untuk memohon maaf dariku."Manda per
Bujang lapukku itu tampak menyedihkan dengan perban di kepala, pipinya sama di lehernya yang ternyata terluka akibat kecelakaan.Saat mendekat ke arahku ternyata dibagian tangan pun tidak luput dari luka yang masih diperban di bagian sikunya. Pasti sakit dengan luka-luka seperti itu.Sebenarnya yang terluka dan diperban bukan hanya Kak Zhan tapi, tapi kedua orang tuanya juga diperban cuma tidak terlalu banyak sebanyak Kak Zhan."Maaf Zhan, mama tidak sengaja. Abis Papa juga ikut-ikutan sih," bela mama yang tidak mau disalahkan."Eh kok Papa dibawa-bawa? Di sini papa cuma nunjukin ke Yasmin kalau Zhan baik-baik saja dan Papa memang sedih dengan kejadian ini soalnya Zhan memang tadi sempat gawat," terang papa Fariz. "Tadi Papa saja sempat kaget kenapa Yasmin teriak makannya papa masuk ke dalam, melihat situasi seperti itu papa tahu kalau Zhan mungkin mau ngerjain Yasmin jadi papa ikutin alur saja," belanya lagi menjelaskan.'Ya am
Yuda memegang bahu aku untuk menguatkan aku, lalu dia berkata, "Yasmin yang sabar ya!" ucap Yuda padaku. Tapi aku tetap menangis dan tidak mendengarkannya. "Ini tidak seperti yang kamu bayangkan Yas," ucapnya lagi tapi aku tidak tahu apa yang dia maksudkan itu, aku tetap fokus pada tubuh yang tidak bergerak di depanku ini dan menangis."Kakk ... Zhan, hik hik hik," tangisku yang tak bisa ditahan lagi karena melihat tubuh yang ada di depan mataku ini.Semua terdiam, tidak ada yang menangis lagi kecuali aku yang masih menangis meraung-raung. Aku memanggil bujang lapukku ini dan memintanya bangun, bahkan Jay yang melihatku menangis sesegukan datang dan mengusap pipiku yang berlinang air mata."Manda jangan menangis, Paman baik-baik saja!" kata putraku, mungkin diumurnya yang sekecil ini dia masih belum mengerti dengan apa yang terjadi. Aku melihatnya sekilas dan aku menangis lagi setelahnya.Seharusnya aku malu menangis seperti ini, masalah
"Sungguh huru hara yang menegangkan." Milo berkata saat dia sudah sampai di dalam gedung. "Ngomong-ngomong kenapa kamu datang sendirian saja Yud? Ke mana Zhan dan keluarganya?" tanya Bang Milo kepada Yuda. "Ah, iya aku juga mau bertanya pada Bang Yuda, mana bujang lapuk aku itu?" tanyaku padanya. "Maaf aku ke sininya telat karena tadi mengurus Zhan dan orang tuanya yang terluka akibat kecelakaan." Yuda menjelaskan padaku membuatku terkaget. Deg 'Calon suamiku kecelakaan? Gimana keadaannya? Ya Tuhan semoga dia tidak apa-apa. Jangan sampai aku menjanda lagi sebelum menikah dengannya!' ucapnya dalam hati. "Apa dia tidak apa-apa?" tanya aku ragu karena aku benar-benar cemas. "Dia kritis, makanya aku ke sini ingin mengajakmu ke sana untuk melihatnya," ucap Yuda. "Maaf Pak penghulu Anda bisa pergi dulu! Aku rasa Anda juga pasti sudah telat untuk ke tempat selanjutnya. Tapi apa jika Anda dihubungi apa
Aku melihat ke arah suara itu. Saat melihatnya aku tidak henti-hentinya menangis. Aku sangat lega karena ada yang menghentikan pernikahan pemaksaan ini."Kalian tidak bisa melakukan pernikahan ini! Terutama Anda Nyonya!" ucap lantang pria itu sambil menunjuk ke arah tante Mei ."Apa kalian mau saya laporkan ke pihak yang berwajib? Padahal saat saya menghubungi tadi, saya sudah bilang kalau keluarga kami sedang terjadi masalah, tadi sudah jelaskan kalau kami meminta waktu untuk menyelesaikan masalah!" ucapnya tegas sambil melihat ke arah tante Mei dengan tatapan yang tajam. Di sini sangat terlihat jika mimik wajah tante Mei berubah menjadi pucat pasi karena ancaman pria yang tidak lain adalah Yuda, dia mengancam akan melaporkan kekacauan ini ke pihak yang berwajib."Tapi keluarga Anda tidak ada yang datang dan ini membuat saya malu," bela tante Mei yang tetap tidak mau disalahkan."Malu dari mana? Sedangkan keluarga kami tidak ada pembatalan di per
Aku punya perasaan tak enak dengan ini semua. Aku mulai mendekat kearah Tante dan Benjin. "Tante hentikan semuanya sebelum aku berbuat yang tidak Tante bayangkan!" ancamku pada wanita yang sudah berumur itu."Sudahlah Yas, kamu nurut sama Tante. Dari pada kita malu mending bener kalau pengantin prianya diganti saja dengannya!" terang tante yang tidak masuk akal aku pun tidak terima."Tante ... cukup! Ini pernikahanku dan calon suamiku masih ada, dia hanya minta kelonggaran waktu karena terjadi masalah bukan membatalkan pernikahan!" marahku pada tanteku ini dan semua yang diruangan itu pun melihat ke arahku yang memang mereka tidak menyangka kalau aku bisa marah pada wanita yang sudah berumur ini."Yasmin logika saja dia meninggalkan kamu di acara sepenting ini, dia tidak pantas buat menjadi suami kamu!" kata tante membuat Yasmin tambah kesal."Cukup Tan! Kak Zhan hanya sedang dalam masalah bukan meninggalkan aku. Jadi aku mohon Tante jangan mengat
*Di gedungYasmin sudah berulang kali diperingatkan dengan waktu. Walaupun dia kesal sebenarnya dengan Fauzhan yang ingkar janji tapi dia masih percaya kalau telah terjadi sesuatu pada calon suaminya itu.Dia selalu minta penghulu mengulur waktu karena dia masih yakin kalau Fauzhan akan datang sesuai janjinya."Maaf Nona saya harus ke tempat acara selanjutnya. Ini mau dilanjut apa diakhiri?" tanya pak penghulu memastikan."Tentu saja dilanjut Pak, tapikan kami masih menunggu mempelainya!" terang Daniel yang membantu Yasmin untuk membujuk pak penghulu.Yasmin akhirnya menangis karena ini sudah tidak wajar, sudah 1 jam tapi rombongan mereka tidak segera datang. Sedangkan semua tamu sudah mulai gelisah dengan omongan yang kemana-mana membuat Yasmin semakin tertekan."Bang bagaimana ini, hiks?" tanya Yasmin menangis."Tenang Yas, kita cari tahu. Jika Zhan tidak dapat dihubungi maka coba kamu hubungi sepupunya. Kamu punya no
Di pagi hari yang cerah, Yasmin terbangun dengan keadaan rumahnya yang sangat ramai. Rumahnya sudah kedatangan om dan tantenya serta semua sepupu dan saudara yang lainnya. Mereka datang untuk menghadiri acara pernikahan Yasmin yang digelar di sebuah gedung mewah. "Yas ... Yasmin!" teriak tantenya yang memekakkan telinga. "Ya ampun Yas kamu baru bangun? Cepetan siap-siap kita harus sudah sampai di gedung jam 8 pagi untuk bersiap-siap di sana. Ini malah baru bangun, cepat sana mandi!" perintah tantenya dan Yasmin pun menurutinya dari pada suaranya akan lebih keras lagi. Seperti yang dibilang Fauzhan Yasmin hanya tinggal ikut saja karena semua sudah disiapkan oleh keluarga Fauzhan. Kali ini Yasmin tidak terlalu lelah untuk mempersiapkan pernikahannya. Karena semua sudah diatur oleh keluarga calon suaminya dan juga Jay putranya yang diajak oleh Fauzhan untuk ikut mempersiapkan pernikahannya dan calon ayahnya itu. Sedangkan Yasmin hanya disuruh tinggal di ru
Hari pun berganti dan ini adalah saat yang ditunggu-tunggu oleh pasangan Yasmin juga Fauzhan, walaupun acaranya besok pagi tapi malam ini mereka sangat gelisah membuat mereka tidak tenang, bahkan untuk tidur dan memejamkan mata saja tidak bisa.Yasmin yang sedari tadi mondar-mandir tidak jelas, bahkan dia sedari tadi bolak balik dari tempat tidur tidak bisa diam membuat Jay pun sempat protes karena ulah Mandanya ini."Manda Jay tidak bisa tidur kalau Manda bangun dan membuat tempat tidur terguncang terus menerus dengan tingkah Manda!" protesnya Yasmin pun akhirnya mengalah dia berusaha untuk diam, dalam pikirannya dia berharap bisa tidur sekarang agar malam segera berganti dengan pagi hari.Tapi itu tetap saja percuma, entah kenapa dia sangat gelisah. Padahal ini pernikahannya yang kedua kenapa dia seperti baru akan menikah??DddddrrrrtttttYasmin pun terkaget dengan bunyi suara getar dari ponselnya dan getaran itu juga membuat Jay pun te