Happy Reading
...............Sore hari nya Alena ijin untuk pulang karena badannya masih lelah, perjalanan yang memakan waktu 16 jam itu membuat tubuh Alena butuh istirahat juga.
Alena sampai di lobby rumah sakit, dia menunggu Andrew yang katanya akan mengantarkan dia pulang, namun sudah 10 menit Alena menunggu tanda-tanda mobil Andrew datang tidak ada dan itu membuat Alena harus menunggu lagi.
"Sayang kamu nungguin siapa?" Alena terkejut mendengar suara Daren yang tiba-tiba ada di sebelahnya. Alena tidak menjawab dia menyibukkan dirinya dengan ponsel yang ada di tangannya.
"Bisa kita bicara sebentar di cafe seberang rumah sakit ini?" Tanya Daren dia sungguh sangat berharap Alena menerima ajakan nya."Ku mohon!" Alena menghembuskan nafasnya dia juga tidak bisa lari lagi dari Daren hari ini semuanya harus selesai.
"Baiklah." Jawab Alena mendengar itu otomatis Daren bahagia bukan main.
Daren henda
Happy Reading................Hari ini Hans sudah di perbolehkan untuk pulang karena tadi malam dia sudah siuman. Dia akan beristirahat di rumah saja karena Hans tidak terlalu suka di rumah sakit."Apa papah baik-baik saja jika di rawat di rumah?" Tanya Alena, Hans tersenyum menatap putrinya."Tidak apa sayang, papah kuat kok." Canda Hans dan membuat Alena tersenyum melihatnya syukurlah Papahnya bisa melewati masa kritisnya."Jadi, bagaimana kabar kamu selama disana? Papah dan Mamah tidak memiliki waktu selama 3 tahun ini menjenguk kamu disana.""Kabar aku baik Pah, boutique Alena juga semakin banyak pengunjung." Jawab Alena dia mengupas buah apel untuk Hans, sedangkan Indri sedang membereskan perlengkapan Hans untuk di bawa pulang."Syukurlah papah bahagia mendengarnya. Sekarang anak perempuan papah ini sudah dewasa dan bisa mendapatkan penghasil sendiri." Ucap Ha
Happy Reading..............Sorry masih ada Typo ya................Tubuh ramping itu tergeletak sangat mengenaskan di pinggir jalan. Semua orang langsung mengerumuni tubuh Alena. Mereka panik ada yang menelpon ambulan dan ada juga yang mereka kejadian tersebut. Sedangkan Amy jangan di tanya lagi tubuhnya sudah bergetar ketakutan dia tidak ada niat untuk membunuh seseorang tapi entah kenapa tangannya secara refleks mendorong Alena ke tengah jalan dan membuat gadis itu di tabrak mobil.Amy langsung pergi dari sana, dia menunduk takut. Dia tidak berani menatap kemanapun yang dia tatap adalah jalannya saja. Amy langsung menaiki mobil nya dan meniggalkan Area restoran tempat terjadi nya kecelakaan. Tidak lama setelah itu mobil ambulan dan beberapa
Happy Reading..............Kecelakaan yang di alami oleh Alena sudah tersebar di media masa, bahkan anak bungsu dari keluarga Greyson itu mendapatkan perhatian dari majalah besar di luar negeri. Para rekan bisnisnya berbondong-bondong mendatangi indonesia guna menjenguk Alena. Tak terkecuali seorang Regan, pria itu baru saja tiba di jakarta bersama dengan asistennya dan juga asisten Alena yaitu Sita."Setelah ini kita akan kemana Sita?" Tanya Regan dia tidak pernah ke negara ini oleh karena itu dia tidak tahu apapun."Kita akan langsung menuju rumah sakit dimana nona Alena di rawat Mr. Regan." Jawab Sita entah bagaimana ceritanya dia bisa terjebak bersama dengan Regan disini, tapi saat Regan mengajaknya untuk menjenguk Alena Sita hanya setuju saja."Kita sudah sampai, nona dan tuan." Ucap supir taxi yang telah membawa mereka dari bandara tadi. Sita membayar tagihannya lalu setelah itu mereka memasuki lobby
Happy Reading.................."Katakan apa yang membuat mu berani mengusik keluarga ku hah?!" Teriak Axel di depan wajah Amy yang memar karena menerima tamparan dari Axel tadi."Ingat satu hal Amy, walaupun kau perempuan aku tidak akan pernah mengampuni mu, karena kamu sudah berani mengusik keluarga Greyson." Ucap Axel dengan nada dingin lalu dia mengkode salah satu anak buah Daren untuk memberikannya sebuah pisau kecil. "Bagaimana jika kita bermain-main sebentar, sudah lama aku tidak mendengar suara teriakan kesakitan dari seseorang." Lalu Axel mendekati Amy yang ketakutan dia menggeleng kepala nya. Baru kali ini Amy melihat seorang Axel yang sangat mengerikan dulu pria di hadapan nya ini tidak seperti iblis seperti sekarang."Tidak---Axel, ak---aku minta maaf." Tangis Amy luruh begitu saja saat merasakan dinginnya pisau yang sengaja Axel tempelkan di pipi nya."Maaf, kau pikir adik ku bisa se
Happy Reading............."Sungguh keajaiban yang tidak terduga, nona Alena merespon apa yang Mr. Daren katakan. kami sarankan untuk selalu mengajak nona Alena berkomunikasi, ceritakan hal-hal yang membuatnya bahagia, untuk saat ini nona masih belum siuman kita doakan saja akan kesembuhan nona." Lalu dokter tersebut pergi dari sana setelah menyarankan Agar Alena tidak perlu berobat ke Singapura, karena perkembangan Alena sudah cukup baik."Tante bahagia mendengar berita ini, Daren tante sangat berterima kasih karena adanya kamu Alena bisa menunjukkan kemajuannya.""Ini karena doa dari tante juga, Daren sangat bahagia karena Alena menunjukkan kemajuannya." Ucap DarenIndri menelpon orang yang ada dirumah agar tidak perlu menyiapkan keperluan mereka yang ingin ke singapura. setelah ituDaren pamit karena masih ada yang harus dia urus lagi........"Amy sudah tertangkap, aku tidak mau
Happy Reading.............Berita tentang penangkap seorang jaksa yang terkenal membuat seluruh orang terkejut, bagaimana tidak jaksa itu adalah orang yang di kenal dermawan terlebih tidak ada satupun skandal yang menimpa dirinya maupun keluarganya.Plak!"Sial kau lisa, jalang tidak tau diri. Ini balasan mu kepada keluarga ku hah!" Teriak Alma murka didepan wajah Lisa, sedangkan Lisa memegang pipinya yang memerah karena terkena tamparan Alma."Siapa yang kau sebut jalang? Aku? Sadar diri Alma siapa yang jalang disini. Kau dengan suka rela mengakang untuk ayah tiri mu hanya demi kepuasan dasar tidak punya otak, cuh!" Maki Lisa perkataan Lisa membuat Alma semakin murka dia hendak menampar Lisa kembali namun di urungkan niat nya karena dia teringat perkataan Daren tempo lalu."Kau tidak tau apa-apa tentang kehidupan ku lisa jadi tidak usah menilai sesuka mu." Ucap Alma dia tidak terima saat lisa mengatakan jika dia dengan suka rela mengakang
Happy Reading.... ........."Saya menyukai Alena, apa itu salah?" Tanya Regan, Sita terkejut mendengarnya. Bagaimana tidak seorang Regan menyukai temannya padahal pria ini sudah memiliki anak dan istri."Bapak jangan becanda deh itu gak lucu." Kata Sita dia melihat Regan yang menatap nya dengan serius berarti pria ini tidak main-main dengan perkataan nya."Huh bapak Regan yang terhormat, bapak sadarkan jika sekarang ini status bapak itu sudah menjadi suami orang lain?""Iya saya sadar, tapi mau bagaimana lagi saya menyukai Alena dan menginginkan dia untuk menjadi teman hidup saya." Sita terkejut bukan, dia gregetan mendengar jawaban lugas dari Regan. Gila adalah kata yang cocok untuk Regan dari Sita."Terserah bapak, tapi yang saya tau pria yang tempo hari itu adalah kekasih dari Alena." Lalu Sita pergi dari hadapan Regan berbicara dengan Regan hanya akan membuat tekanan darah Sita naik saja.Besok
Happy Reading............"Sial kau bisa Membunuh nya!" Bentak Axel saat Daren hendak menggores wajah Lisa yang sudah pingsan menggunakan pisau milik nya."Aku belum puas, dan dia sudah menyiksa Alena ku. Minggir!" Daren mendorong tubuh Axel namun dengan cepat Axel menahan tangan Daren."Kau ingin membuat Alena tambah membenci mu saat dia tau kau membunuh seseorang hah?!" Axel tidak habis pikir dengan Daren, tadi mereka sudah berjanji tidak akan sampai membunuh Lisa namun Daren melanggar janjinya Lisa hampir meninggal akibat perbuatan Daren.Daren terdiam dia baru sadar, jika Alena sudah siuman dan dia sudah berjanji tadi jika dia pergi hanya sebentar saja. Daren menatap jam di pergelangan tangannya dan jam sudah menunjukkan pukul sepuluh malam."Aku pergi!" Ucap Daren la