Happy Reading......
.......
Berita tentang penangkap seorang jaksa yang terkenal membuat seluruh orang terkejut, bagaimana tidak jaksa itu adalah orang yang di kenal dermawan terlebih tidak ada satupun skandal yang menimpa dirinya maupun keluarganya.
Plak!
"Sial kau lisa, jalang tidak tau diri. Ini balasan mu kepada keluarga ku hah!" Teriak Alma murka didepan wajah Lisa, sedangkan Lisa memegang pipinya yang memerah karena terkena tamparan Alma.
"Siapa yang kau sebut jalang? Aku? Sadar diri Alma siapa yang jalang disini. Kau dengan suka rela mengakang untuk ayah tiri mu hanya demi kepuasan dasar tidak punya otak, cuh!" Maki Lisa perkataan Lisa membuat Alma semakin murka dia hendak menampar Lisa kembali namun di urungkan niat nya karena dia teringat perkataan Daren tempo lalu.
"Kau tidak tau apa-apa tentang kehidupan ku lisa jadi tidak usah menilai sesuka mu." Ucap Alma dia tidak terima saat lisa mengatakan jika dia dengan suka rela mengakang
Happy Reading.... ........."Saya menyukai Alena, apa itu salah?" Tanya Regan, Sita terkejut mendengarnya. Bagaimana tidak seorang Regan menyukai temannya padahal pria ini sudah memiliki anak dan istri."Bapak jangan becanda deh itu gak lucu." Kata Sita dia melihat Regan yang menatap nya dengan serius berarti pria ini tidak main-main dengan perkataan nya."Huh bapak Regan yang terhormat, bapak sadarkan jika sekarang ini status bapak itu sudah menjadi suami orang lain?""Iya saya sadar, tapi mau bagaimana lagi saya menyukai Alena dan menginginkan dia untuk menjadi teman hidup saya." Sita terkejut bukan, dia gregetan mendengar jawaban lugas dari Regan. Gila adalah kata yang cocok untuk Regan dari Sita."Terserah bapak, tapi yang saya tau pria yang tempo hari itu adalah kekasih dari Alena." Lalu Sita pergi dari hadapan Regan berbicara dengan Regan hanya akan membuat tekanan darah Sita naik saja.Besok
Happy Reading............"Sial kau bisa Membunuh nya!" Bentak Axel saat Daren hendak menggores wajah Lisa yang sudah pingsan menggunakan pisau milik nya."Aku belum puas, dan dia sudah menyiksa Alena ku. Minggir!" Daren mendorong tubuh Axel namun dengan cepat Axel menahan tangan Daren."Kau ingin membuat Alena tambah membenci mu saat dia tau kau membunuh seseorang hah?!" Axel tidak habis pikir dengan Daren, tadi mereka sudah berjanji tidak akan sampai membunuh Lisa namun Daren melanggar janjinya Lisa hampir meninggal akibat perbuatan Daren.Daren terdiam dia baru sadar, jika Alena sudah siuman dan dia sudah berjanji tadi jika dia pergi hanya sebentar saja. Daren menatap jam di pergelangan tangannya dan jam sudah menunjukkan pukul sepuluh malam."Aku pergi!" Ucap Daren la
Happy Reading...............Pagi nya Alena duluan terbangun padahal jam baru menunjukkan pukul 5 pagi, entah kenapa malam tadi tidurnya lebih nyenyak dari sebelumnya. apakah ini efek dari kecupan yang Daren berikan untuknya. Alena menatap Daren yang masih terbaring di atas sofa, pasti badan pria itu akan sakit karena badannya terlalu besar untuk sofa yang kecil tersebut.Tidak beberapa lama Daren menguap dan mata keduanya saling bertatapan, Daren tersenyum ke arah Alena lalu dia menghampiri gadis itu. Daren memberikan kecupan di kening Alena dan membuat gadis itu terkejut."Good morning sayang." Ucap Daren lalu dia menyingkirkan helai rambut yang menutup sebelah matanya."Apa tidurmu nyenyak hmm?" Lanjut Daren"Ya begitul
Happy Reading . . . . . . . . ........ 1 Bulan kemudian Selamat 1 bulan ini keadaan Alena sudah membaik, dia sudah keluar dari rumah sakit dan bisa memulai pekerjaannya kembali namun orang tuanya dan tentunya Daren tidak setuju jika Alena kembali ke Paris dan menjadi model disana. Untuk menjadi desainer itu boleh saja namun harus ijin dengan Daren karena sekarang pria itu resmi menjadi tunangannya dan harus kalian tau bahwa gara-gara Daren pernikahan mereka di percepat. Alena bahkan mendahului kakaknya Axel. Axel akan menikah tahun depan sedangkan Alena 2 minggu lagi sungguh rasanya sangat mustahil menikah dengan Daren. Alena masih belum puas untuk berkarir. "Menyingkir dari atas ku, kau mau aku teriak hah?!" Pekik Alena saat ini posisi keduanya sangat intim. Dimana Daren tidak mau berpindah tempat dari atas tubuh Alena. Kata pria itu dia sanga
Happy Reading ..........."Saya tidak ingin melihat anda terus berada di dekat Alena, anda itu hanya benalu di hubungan kami!" Kata Daren, dia tidak habis pikir dengan Regan, pria itu tidak mau menjauhi Alena padahal hari pernikahan Alena tinggal dua hari lagi. Lalu apa tadi yang dia lihat Regan tengah jalan bersama Alena dan setelah dia mengantar Alena pria itu tidak segan memberikan kecupan di tangan mulus milik Alena."Apa aku peduli? Toh Alena tidak keberatan dengan hal itu." Nada mengejek sangat kentara di kalimat Regan dan membuat Daren naik pitam. Jika saja dia tidak ingat janji nya dengan Alena untuk tidak menampar Regan lagi maka segara sudah di pastikan pria songong yang ada di hadapan nya sekarang sudah masuk rumah sakit."Fuck apakah tidak ada wanita lain hah selain wanita ku?!""Ada, cuma yang seperti Alena sudah tidak ada. Alena adalah wanita idaman semua pria, aku jadi membayang kan bagaimana bentuk tubuhnya." Regan masi
Happy Reading...............Daren dengan wajah bosannya menscroll benda pipih miliknya. sudah sejak satu jam yang lalu dia menemani Alena di dalam salon ini dan gadis itu masih belum selesai juga. Sungguh rasanya kesabaran Daren sudah di ambang batas namun apalah daya dia tidak berani melawan ibu negara yang sudah menempati tempat terspesial di dalam hatinya."Tuan apa anda butuh sesuatu?" Tanya pelayan yang ada di dalam salon tersebut."Apakah aku bisa membawa calon istriku pergi dari sini sekarang?" Tanya Daren dengan jengkel, pelayan tersebut hanya bisa melongo mendengar permintaan Daren."Maaf tuan, sisa waktu perawatan nona Alena masih 45 menit lagi." Dan Daren hampir mengumpat mendengar hal itu, sial hampir 2 jam dia menunggu Alena dan itu sangat lama."Kau boleh pergi sekarang!" Daren menghembuskan napasnya untuk menetralkan emosi yang sejak tadi hendak meledak. Daren kembali membuka benda pipih tersebut, wal
-Happy Reading-***Daren dan Alena memasuki kamar pengantin, jam sudah menunjukkan pukul 1 dini hari. Setelah selesai resepsi tadi Daren dan Alena berkumpul terlebih dahulu bersama keluarga mereka. Dan disinilah mereka setelah mendapatkan wejangan dari orang tua mereka ingin segera Alena dan Daren memiliki anak ingin rasanya Alena mengatakan jika mereka bukan lah pabrik pembuat anak namun dia tidak berani untuk mengatakan hal itu kepada keluarganya.Alena bahkan belum memikirkan soal anak karena ia pikir dirinya masih membutuhkan waktu berdua saja bersama sang suami. Lalu tidak lama setelah,Daren tanpa memberikan kesempatan untuk Alena membersihkan dirinya, dia langsung mendorong pelan tubuh Alena ke atas ranjang yang membuat Alena menggerutu."Apa tidak bisa pelan-pelan?!" Tanya Alena dengan nada jengkel yang membuat Daren gemas sendiri saat melihat ekspresi Alena.Bagaimana ia bisa pelan jika istrinya ini sangat cantik ia sudah tidak sabar untuk 'me
Happy Reading...............Kini kehidupan Alena dan Daren lebih banyak di habiskan dengan Daren yang mengajak Alena berlibur ke beberapa negara yang sangat ingin di kunjungi oleh Alena. apapun yang Alena inginkan Daren akan berusaha mengabulkannya. Walaupun Darendisibukkan dengan pekerjaannya, namun untuk kebahagian sang istri Daren rela meninggalkan dokemun yang sudah sangat menumpuk di atas mejanya.Dan semenjak pengumuman kehamilan Alena 3 hari lalu Daren memilih untuk menunda keberangkatan mereka ke Yunani karena ia tidak ingin Alena kelelahan. usia kehamilan Alena baru memasuki bulan pertama dan seluruh keluarga bahagia mendengar berita tersebut.Ibu Daren sudah menyiapkan nama untuk cucu nya tersebut. Dia sangat antusias begitupun dengan ibu Alena."Sayang jangan lupa makan buah yang sudah bibi kupas ya. Aku berangkat ke kantor nanti saat makan siang aku akan pulang." Kata Daren pria itu mencium pipi dan bibir