Share

Sembilan

Gadis dengan baju pasien itu berjalan memasuki ruangan dimana papahnya terbujur kaku.

Alin berjalan menghampiri papahnya yang tertidur dengan bantuan alat pernafasan.

"Halo pah, Alin kangen sama papah, ingin sekali Alin bertemu papah. Sayangnya sekalinya Alin bertemu, papah sakit," gadis itu duduk di samping tempat tidur sang papah.

"Padahal banyak sekali yang ingin Alin ceritakan. Kebahagiaan papah itu sudah cukup untuk Alin bertahan, papah superhero Alin."

"Sedih banget liat superhero Alin terbujur kaku kayak gini. Kalo bisa Alin aja yang ada di posisi papah." Gadis itu menggenggam tangan berotot yang di pasang infus.

"Alin ingin sekali berkata jujur. Biarkan Alin jujur saat ini mumpung papah gak bisa denger kan lagi tidur hehe," Alin cengegesan.

"Alin gak bahagia pah." Alin menundukkan kepalanya.

"Alin kangen bunda,Alin bahkan pernah merasakan dimana ada di titik pengen nyusul bunda." Gadis itu perlahan menetaskan air mata.

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status