Chapter: Tujuhbelas"Lo ga ngerti omongan manusia hah?!" "Udah gue bilang jauhi Alvin ya lo jauhi!" Alya mencengkram pipi Alin erat. Gadis itu menghentakkan tangan Alya dari kedua pipinya," gue udah nurutin semua perkataan lo termasuk jauhi kak Alvin." "Untuk yang kemarin kemarin itu kak Alvin nya sendiri yang nyamperin gue." "Terus lo nyalahin gue gitu?" "Disini gue udah berusaha nurutin kemauan lo, tapi lo nya makin ngelunjak." Ucap Alin mengeluarkan unek-unek nya. "Kalau begitu lebih baik gue bunuh papah lo. Setuju?" Alya tersenyum miring. "Pilih papah lo mati atau jauhi Alvin." Tekan Alya kembali. Alin tersenyum misterius," gue bakal bilang sama papah kalo lo sama mamah lo itu wanita licik!" "Oh iya kah? Bagaimana caranya? Sedangkan papah lo aja lebih percaya sama gue." Ucap Alya sombong. Alin memutar rekaman pembicaraan dia dan Alya barusan yang ia rekam di handphone nya. "Mana mungkin kan papah ga percaya sama bukti ini." Ucapnya menantang Alya. Terlihat Alya mengepalkan tangannya," k
Terakhir Diperbarui: 2022-09-20
Chapter: EnambelasAlin memakan nasi goreng yang dipesankan Alvin untuknya. Matanya melirik cowok yang duduk di sampingnya yang dari tadi terus saja memperhatikannya.Gadis itu kembali mengalihkan pandangannya berusaha tidak peduli dan kembali fokus pada makanannya.Terlihat dia buru-buru memakan nasi goreng itu agar cepat habis dan bisa pergi meninggalkan kakak kelas nya itu."Pelan-pelan makannya, gak ada yang minta." Seru Alvin.Alin meminum seteguk air untuk mengakhiri makan paginya. "Gue ke kelas duluan, thanks makannya."Alvin bangkit dari duduknya menghalangi jalan Alin.Cowok itu menempelkan telapak tangannya di kening gadis itu."Badan lo panas, istirahat aja di UKS, gue temenin. Udah diminta izin ini sama guru lo.""Gue baik baik aja.""Bisa ga si, lo nurutin perkataan gue? Jangan membangkang terus!" Sentak Alvin."Lo bisa gak sih? Gak usah maksa maksa orang. Bersikap semau lo, lo gak mikirin perasaan gue. Jauhin gue." "Apa salah nya? Gue suka sama lo, apa jatuh cinta itu sebuah kejahatan?"
Terakhir Diperbarui: 2022-05-22
Chapter: Lima belasKeesokan paginya Alin berjalan memasuki area sekolah. Peluh keringat membanjiri mukanya. Bagaimana tidak? Dia lari dari rumahnya samai ke sekolah.Tadi pagi-pagi sekali sebenarnya dia berangkat bersama Alya dengan mobil cewek itu. Tetapi tidak jauh dari rumahnya, Alya menurunkan Alin di tengah jalan dan meninggalkannya. Sialan sekali bukan?!Gadis itu menyelipkan anak rambut yang menghalangi pandangannya ke belakang daun telinga. Gerah sekali! Ditambah sekarang ini rambutnya dia biarkan tergerai. Jika saja dia membawa ikat rambut, pasti dia ikat.Langkah kakinya sengaja dia pelankan untuk mengatur nafasnya yang ngos-ngosan. Tangannya berusaha mengipas-ngipas di depan mukanya bertujuan untuk menghilangkan gerah."Pagi Alin." Sapa Alvin yang datang dari arah belakang gadis itu.Alin melirik Alvin sebentar lalu menolehkan lagi pandangannya ke depan."Lo habis ngapain?" Tanya Alvin melihat Alin banjir keringat."Lo peduli?" Tanya Alin cue
Terakhir Diperbarui: 2022-02-11
Chapter: Empat belas"Sebenarnya Alin dimana? Dari tadi kita udah muter-muter kota ini gak jelas." Decak Alvin."Jangan-jangan lo bohong? Lo gak tau Alin dimana kan? Itu sebabnya lo selalu kasih tau tempat yang salah dan berakhir kita muter-muter jalanan gak jelas.""Gue tau, cuma tadi gue sengaja memperlambat waktu. Gue pengen lebih lama bareng sama lo." Ucap Alya dengan wajah tidak bersalah nya.Alvin memberhentikan mobilnya ditepi jalan."Turun!" Seru cowok itu dengan nada emosi.Bagaimana tidak? Sekarang sudah pukul 20.00, sudah 1 jam mereka mengelilingi jalan raya namun tidak kunjung bertemu Alin, karena Alya selalu memberikan tempat tujuan lokasi yang salah."Oke-oke! Sebenarnya Aldi bawa Alin ke pasar malam. Jadi jangan turunin gue oke?" Ucap Alya mengalah."Awas kalo lo bohong lagi, gue buang lu di jalanan!" Ancam Alvin lalu melajukan mobilnya membelah jalan raya yang padat, spertinya karena ini malam minggu.*****
Terakhir Diperbarui: 2022-01-10
Chapter: TigabelasAlin turun dari bus yang dia tumpangi untuk pulang. Gadis itu lalu berjalan membuka gerbang rumahnya.Tin!Pergerakan nya terhenti saat suara klakson terdengar di indra pendengarannya. Gadis itu menoleh.Terlihat Alvin dengan motor ninja merahnya dan Alya yang di bonceng cowok itu yang tengah memeluk erat pinggang Alvin.Alin membuka lebar gerbang itu lalu segera memasuki rumahnya.Gadis itu berlarian kecil membuka pintu kamarnya lalu menutupnya kembali.Dengan langkah kecilnya Alin membuka tirai jendela, melihat kearah gerbang dimana Alya dan Alvin tengah berjalan masuk."Ngapain pake di suruh mampir sih?" Ucap Alin."Bulshit banget, katanya suka sama gue. Sekarang jalan sama Alya."Alin duduk di meja belajarnya.Gadis itu lalu menepuk pelan kepalanya."Gue kan harus siap-siap. Pasti Aldi bentar lagi datang."Gadis itu segera bejalan menuju kamar mandi untuk membersihkan dirinya.Al
Terakhir Diperbarui: 2021-12-31
Chapter: Duabelas"Alin!"Gadis yang merasa dipanggil menghentikan langkah kakinya.Terlihat di lapangan sana Alvin tengah berlari menghampirinya."Tangan lo udah sembuh?" Tanya Alvin dengan seragam basketnya.Alin hanya mengangguk lalu melanjutkan langkahnya yang tertunda."Alin." Panggil Alvin kembali sambil menyusul langkah gadis itu."Kenapa lo terus menghindar dari gue?"Gadis itu hanya diam."Alina!" Alvin menggenggam tangan Alin membuat langkah gadis itu terpaksa berhenti."Kenapa sih?" Alin menghentakkan tangan cowok itu sehingga genggaman di tangannya terlepas."Lo kenapa sih? Tiba-tiba menjauh dari gue?" Tanya Alvin."Apa iya? Perasaan lo aja kali.""Kalo ada masalah cerita sama gue. Gue buat salah sama lo?"Gadis itu hanya diam."Jawab!""Lo siapa gue sih kak? Lo itu cuma cowok pemaksa yanga buat kehidupan tenang gue jadi gak tenang lagi. Karena lo gue suka dapat masalah."
Terakhir Diperbarui: 2021-12-23