Leia berjalan keluar, menuju taman tempat biasanya dia menghabiskan waktunya di istana. Taman bunga dengan berbagai jenis varietas dan sebuah gazebo di pinggir danau buatan. Itu hadiah yang diberikan oleh Mikail ketika mereka pertama kali bertemu. Di gazebo itu terdapat sebuah perahu kecil yang biasa dia gunakan saat bersantai.
Leia menghampiri gazebo dan duduk di sana, menikmati angin semilir yang membuat bibirnya menyunggingkan senyum. Ia mengangkat sebelah tangannya dan seekor kupu-kupu hinggap di salah satu jarinya. Bibirnya menggumamkan sebuah senandung.
Leia membuka kedua matanya dan mendapati langit-langit yang terbuat dari batu. Ia melirik ke sisi kirinya. Ada sebuah meja yang juga terbuat dari batu dan sebuah lampu minyak yang diisi dengan api sihir sehingga warnanya berwarna kebiruan.Leia perlahan duduk dan merasakan pening di kepalanya.
Suara tawa itu membuat langkah seorang gadis kecil berambut pirang berhenti. Dia menoleh kearah taman bunga di mana banyak anak-anak seusianya sedang bermain bersama. Gadis kecil itu hendak melangkah ke sana namun tangannya ditahan oleh nanny-nya.“Jangan, Tuan Putri. Saat ini Anda harus pergi ke ruang perpustakaan. Tutor privat Anda sudah menunggu.” ujar wanita berusia paruh baya itu.“Tapi aku ingin bermain …,” gadis kecil itu mendongak pada sang
Kedua mata itu membuka, menampilkan sepasang bola mata sedalam lautan. Sang pemilik mata itu lalu duduk tegak dan mengusap wajahnya dengan kasar. Lagi-lagi mimpi itu, batinnya. Ia menarik nafas dalam-dalam dan mengembuskannya perlahan. Mimpi yang ia dapat tadi membuatnya tak lagi berselera untuk tidur, karenanya dia memilih bangkit dari kantong tidurnya yang nyaman dan berjalan keluar dari tendanya.Matanya menangkap dua sosok serigala berwarna hitam dan putih yang meringkuk di pintu tenda. Ia tersenyum tipis melihat dua hewan itu dan berjalan pelan menyusuri hutan tempatnya berkemah sekarang ini. Dilihatnya tenda-tenda yang lain dan melihat hanya satu tenda yang masih terlihat terang di malam selar
Lucius menatap para tamu pesta bangsawan Kayleigh Zevellia dengan tak berminat. Dia datang kemari sebagai perwakilan dari Kerajaan Silvista. Walau begitu, kedatangannya ternyata menarik perhatian banyak orang. Siapa yang mengira kalau banyak juga perwakilan dari kerajaan lain yang datang ke pesta ini? Kayleigh Zevellia adalah satu bangsawan yang bisa dibilang cukup unik, karena pesta yang diselenggarakannya selalu mendapatkan banyak perhatian dari berbagai kalangan, mungkin salah satu alasannya karena Kayleigh Zevellia adalah satu dari sedikit bangsawan yang dermawan dan kedermawanannya ini tak pernah tanggung-tanggung.Lucius menyesap wine di gelasnya. Ia menatap semua orang dengan tatapan tak berm
Hari di mana Leia dan yang lainnya kembali ke Wilayah Terlarang tiba juga. Selama berada di mansion Kayleigh, mereka sudah mencapai kesepakatan untuk pertambangan batu bara dan kebun anggur yang akan dilaksanakan kurang lebih sebulan dari sekarang. Kerja sama itu cukup menguntungkan bagi kedua belah pihak. Wilayah Terlarang akan mengirimkan beberapa ahli dan pekerja untuk bekerja di pertambangan dan kebun anggur, dan wilayah yang dipimpin Kayleigh akan membagi hasilnya secara rata. Ada beberapa hal yang masih perlu didiskusikan, tetapi karena Kayleigh dan Mikail sudah sepakat, hal-hal tersebut bisa ditunda nanti ketika mereka kembali bertemu.Leia sedang mempersiapkan kudanya ketika dia merasa ada s
Perjalanan selama seminggu melalui laut terbayarkan hari ini ketika kelompok yang berkunjung ke luar Wilayah Terlarang kembali dengan selamat. Sebuah kereta emas menanti di depan pelabuhan bersamaan dengan barisan rakyat yang menanti sang pemimpin dan calon istrinya. Tidak ada yang tidak mengenal Mikail Jester dan keluarga Vertensia. Rakyat Wilayah Terlarang sangat mengenal mereka karena merekalah pemimpin tempat itu dan memerintah dengan adil.Kapal secara perlahan ditambatkan. Kapal berwarna putih bersih itu tampak sangat menyilaukan diterpa sinar matahari. Arak-arakan rakyat terlihat makin membahana ketika Mikail turun bersama Leia. Kana mengikuti dari belakang. Kali ini Leia mengenakan gaun berw
Hari pernikahan Mikail dan Leia akhirnya tiba. Setiap rakyat Wilayah Terlarang menyambut suka cita pernikahan tersebut. Seluruh makhluk mistis yang tinggal di Wilayah Terlarang pun menyambut pernikahan itu dengan gembira. Hari ini istana dipenuhi oleh orang-orang yang ingin menyaksikan upacara pernikahan sang pemimpin Wilayah Terlarang, juga mereka ingin melihat calon ratu mereka lebih dekat.Sementara itu di kamar di kastil pribadinya, Leia
Surat undangan dari Kerajaan Silvista sempat membuat geger Istana Utama di Wilayah Terlarang. Beberapa orang berspekulasi mengapa kerajaan dari luar wilayah mengundang raja dan ratu mereka untuk menghadiri sebuah pesta. Hanya sedikit yang tahu alasan sebenarnya dari undangan tersebut, termasuk Kana. Wanita berambut perak itu sangat mengetahui masa lalu Leia dan berniat mencegah mereka pergi, tetapi kemudian ia memikirkan lagi soal dendam Leia pada kerajaan tersebut. Hal ini membuat Kana kembali berpikir. Siang ini, wanita itu memasuki istana utama dan disambut oleh beberapa pelayan yang ditugaskan menunggunya.
Leia membuka kedua matanya dan mendapati langit-langit yang terbuat dari batu. Ia melirik ke sisi kirinya. Ada sebuah meja yang juga terbuat dari batu dan sebuah lampu minyak yang diisi dengan api sihir sehingga warnanya berwarna kebiruan.Leia perlahan duduk dan merasakan pening di kepalanya.
Leia berjalan keluar, menuju taman tempat biasanya dia menghabiskan waktunya di istana. Taman bunga dengan berbagai jenis varietas dan sebuah gazebo di pinggir danau buatan. Itu hadiah yang diberikan oleh Mikail ketika mereka pertama kali bertemu. Di gazebo itu terdapat sebuah perahu kecil yang biasa dia gunakan saat bersantai.Leia menghampiri gazebo dan duduk di sana, menikmati angin semilir yang membuat bibirnya menyunggingkan senyum. Ia mengangkat sebelah tangannya dan seekor kupu-kupu hinggap di salah satu jarinya. Bibirnya menggumamkan sebuah senandung.
Kana sedang menikmati teh rosemary di taman kesayangannya sambil membaca buku. Rambutnya yang keperakan digelung ke belakang, memperlihatkan leher jenjangnya yang putih susu. Wanita itu kembali menyeruput tehnya saat seorang peri muncul di sampingnya. Itu peri yang ia tugaskan mengawasi Mikail dan Leia.“Hamba datang melapor, Lady Kana,” ujar Ryenie sambil membungkuk.“Bicaralah,” kata Kana.
Hari ini perburuan dimulai. Tetapi Mikail memiliki rencana sendiri.Sedari pagi di saat semua orang tengah bersiap-siap untuk pergi berburu, Mikail dan rombongannya sudah membereskan tenda mereka. Para bangsawan tampak siap dengan pakaian berkuda mereka dan para pelayan menyiapkan segala keperluan yang diperlukan nantinya oleh majikan mereka memperhatikan dengan tertarik apa yang dilakukan oleh Mikail dan rombongannya. Leia duduk di salah satu batang pohon yang tumbang, ia menatap aktivitas orang-orang yang sibuk sejak pagi sambil menyusun botol-botol berisi ramuan herbal buatan Nanny dalam sebuah tas kulit.
Wajah Leia menampakkan kecemasan ketika melihat sekelompok pria dengan masing-masing senjata di tangan mereka. Leia yakin mereka bukanlah prajurit Kerajaan Silvista ataupun dari kerajaan tamu lainnya. Mereka terlihat seperti bandit. Dan bandit yang bersenjata adalah salah satu jenis yang cukup berbahaya jika kau tidak memiliki senjata di tangan. “Sepertinya kita mendapatkan apa yang kita cari,” salah seorang pria yang tampaknya adalah pemimpin kelompok bandit tersebut tersenyum lebar, “Ternyata sangat mudah untuk menjebak sang putri.”
Hutan tempat mereka berburu akhirnya terlihat. Mereka memasuki hutan tersebut dan mencari tempat di mana ada sungai mengalir. Setelah menemukannya, mereka membuat tenda. Beberapa tenda besar untuk kaum bangsawan didirikan lebih dulu sebelum kemudian para prajurit membangun tenda mereka sendiri.Leia dan rombongannya membangun sebuah tenda yang cukup untuk mereka semua yang hanya berjumlah sedikit. Terlihat jelas perbedaan tendanya dengan tenda para bangsawan yang begitu mewah. Dia sempat melihat beberapa bangsawan memandang mereka dengan tatapan rendah. Tidak ada yang tahu bahwa dia dan Mikail adalah raja dan ratu Wilayah Terlarang, selain Lucius dan Irina. Mungkin itu juga sebabnya para bangsawan m
“Nanny berasal dari Wilayah Terlarang?”Leia menatap wanita tua itu dengan takjub. Dia tidak pernah tahu bahwa wanita yang selalu merawatnya ketika kecil ini berasal dari Wilayah Terlarang.Nanny tersenyum muram sebelum kemudian mengangguk, “Ya. Saya berasal dari sana. Dan saya lahir dengan darah ras fairy
Ketika prajurit keamanan mengatakan rombongan dari kerajaan-kerajaan yang diundang untuk menghadiri pesta ulang tahun Kerajana Silvista sudah datang, termasuk perwakilan Wilayah Terlarang telah tiba di depan istana, Lucius segera meninggalkan pekerjaannya dan berjalan ke pintu istana. Di sana, ibunya sudah menunggu dengan beberapa pejabat tinggi lainnya, begitu pun Irina, yang tengah menatap kereta rombongan para tamu undangan pesta, termasuk rombongan dari Wilayah Terlarang dengan sinar yang tak ingin Lucius artikan.Lucius melihat kereta-kereta yang ditarik dua kuda berbaris berjejer di pintu utama istana. Mata Lucius melihat Mikail keluar dari salah satu kereta dan mengulurkan tangannya pada sese
Persiapan yang diperlukan sudah selesai. Dan hari ini raja dan ratu Wilayah Terlarang akan kembali bepergian, walau bukan dalam rangka bulan madu, tapi untuk menghadiri pesta di Kerajaan Silvista. Beberapa pengawal pribadi kedua orang paling penting itu sudah mempersiapkan kereta yang akan mengangkut mereka dan juga sekitar tiga kereta barang beserta para pelayan yang akan mengikuti.Sedari pagi, kegiatan di istana berpusat pada kepergian Mikail dan Leia selaku dua pemimpin utama di Wilayah Terlarang. Leia sendiri mempersiapkan dirinya dengan mengenakan sebuah gaun sederhana berwarna merah muda dan melapisi gaun yang dikenakannya dengan mantel berwarna putih. Tubuhnya yang mungil dan juga mantel put