Share

Playing With Fire : 100 Days In Madness
Playing With Fire : 100 Days In Madness
Penulis: Lady_Andrea

Sneak Peek

Penulis: Lady_Andrea
last update Terakhir Diperbarui: 2021-09-03 20:09:43

Title Story : Playing With Fire (100 Days in Madness) 

Genre : Romance

Rate : Mature (21+) 

Author : Lady Andrea

C o p y r i g h t

This is a work of fiction. Names, characters, businesses, places, events, locales, and incidents are either the products of the author’s imagination or used in a fictitious manner. Any resemblance to actual persons, living or dead, or actual events is purely coincidental.

Copyright © 2021 by Lady Andrea

__________

SNEAK PEEK

Berhenti menatapku dengan pandangan sombongmu itu!

Jangan kira hanya karena kamu wanita paling cantik bisa merendahkanku melalui sorot matamu.

Kamu takkan bisa melampauiku. Apalagi kini kamu berada dalam sangkar emasku yang dirantai. Sengaja untukmu terperangkap dan terjerat.

Welcome, Dealova Angela Rayadi. Enjoy your 100 days in madness with Me.

Galantara Putra Dinata.

Terserah apa yang ingin kamu lakukan! Jangan pernah mengusikku ataupun menyentuhku!

Kamu tidak berhak atas diriku!

Berhenti berpura - pura karena aku tahu segalanya.

Stay away from me, Galantara Putra Dinata! 100 days in madness with you? It's nothing!

Dealova Angela Rayadi. 

____

This story may upset you, anger you, or cause you to become hopelessly addicted to my updates.

Read at your own risk!

I*: @annmemories12

Bab terkait

  • Playing With Fire : 100 Days In Madness    Bab 1 : Pewaris Muda

    Bukan hal yang menyenangkan sebenarnya menjadi pusat perhatian. Sayangnya, seorang pemimpin besar dari sebuah rumah produksi ternama tak bisa menghindar dari itu semua. Para wartawan, kilatan kamera, berondong pertanyaan, bahkan suara keributan juga desakan harus senantiasa dihadapi. Itu adalah dari sekian banyak hal menjengkelkan yang harus ditanggungnya mulai kini. Lebih tepatnya sejak sebulan yang lalu, saat tahta sang ayah sebagai raja industri hiburan jatuh kepadanya. Tak ada lagi kehidupan bebas tiada aturan, berkeliaran ke sana ke sini, pesta sampai pagi, juga mabuk-mabukan melebihi toleransi, karena sekarang semua tindak-tanduknya akan disorot secara tajam. Bahkan Jejak digital lebih kejam dari apapun di era ini. Namun, itu semua sebenarnya tak sulit untuk dilenyapkan. Baginya semudah membalikkan sebuah telapak tangan. Jika tidak jangan panggil dirinya ….

    Terakhir Diperbarui : 2021-09-03
  • Playing With Fire : 100 Days In Madness    Bab 2 : Sang Idola

    Di ruangan yang penuh nuansa merah dan dalam keadaan temaram, seorang wanita bergaun malam hitam terbuka sedang mempersiapkan diri di depan meja rias sembari memoleskan bibirnya dengan lipstik berwarna senada juga. Sunggingan senyum lalu ia tampakkan tatkala melihat tampilannya yang begitu berbeda. Lantas kemudian wanita berponi rata pendek dengan rambut hitam panjang layaknya Cleo Patra itu berdiri. Tubuh ramping dan berisi di bagian yang tepat jelas membentuk lekukan - lekukan dramatis bak pahatan karya Tuhan paling sempurna. Sorot matanya yang tajam disertai bulu mata lentik semakin mempertegas aura kecantikannya. Jangan lupakan kaki jenjang panjangnya yang masih telanjang, tampak eksotis dan juga mengkilat. Sungguh siapa saja pasti akan terpana melihatnya. "Aku yakin kamu akan bertekuk lutut di bawah kakiku, Tuan Arogan," gum

    Terakhir Diperbarui : 2021-09-03
  • Playing With Fire : 100 Days In Madness    Bab 3.1 : Hot Issue

    "Brengsek!" Bersamaan dengan suara pecahan kaca terdengar di ruangan bernuansa monokrom itu berada. Gala, orang yang telah membuat kekacauan tampak sedang marah besar. Guratan wajahnya yang mengeras dengan urat-urat di sekitar pelipis dan rambut hitam acaknya menandakan bahwa ia tak baik - baik saja. Sedangkan dua orang lainnya: Nicole dan Frans yang merupakan sekretaris hanya berdiri diam seraya menunduk tak jauh dari sofa- tak berani menyela sama sekali. "Apa kalian berdua saya bayar hanya untuk bersantai?! Hal sekecil itu bahkan kalian tidak bisa membereskannya. Kalian kupecat!" Gala yang sudah muak, tak ingin melihat kedua orang tersebut. Emosinya bisa semakin menjadi dan tak terkontrol. Cukup meja kaca yang berada di ruangannya itu menjadi pelampiasannya. Lantas i

    Terakhir Diperbarui : 2021-09-03
  • Playing With Fire : 100 Days In Madness    Bab 3.2 : Maroon

    Rasanya kepala Gala hampir pecah menghadapi situasi saat ini. Semua orang seakan memburunya ke mana pun ia pergi. Sebenarnya dia ini siapa? Selebriti atau pejabat Negara? Setiap gerak – geriknya seolah diintai dan tak lepas dari kilatan kamera. Tak hanya karena satu berita saja, melainkan ada dua yang kini menghantuinya. Seperti yang terjadi saat ini begitu ia baru saja keluar keluar dari mobil. Para wartawan hiburan itu kembali memberondongnya dengan pertanyaan lainnya. “Pak Galantara, bagaimana tanggapan anda tentang kerusakan yang terjadi di tugu tempat peringatan mendiang ibu anda? Apakah anda akan membiarkannya saja seperti tahun – tahun sebelumnya? Mengapa tidak ada tindakan dari pihak bapak? Apakah anda belum juga tahu siapa pelaku kerusakan?” Gala seketika berhenti dan berbalik untuk melihat siapa w

    Terakhir Diperbarui : 2021-09-03

Bab terbaru

  • Playing With Fire : 100 Days In Madness    Bab 3.2 : Maroon

    Rasanya kepala Gala hampir pecah menghadapi situasi saat ini. Semua orang seakan memburunya ke mana pun ia pergi. Sebenarnya dia ini siapa? Selebriti atau pejabat Negara? Setiap gerak – geriknya seolah diintai dan tak lepas dari kilatan kamera. Tak hanya karena satu berita saja, melainkan ada dua yang kini menghantuinya. Seperti yang terjadi saat ini begitu ia baru saja keluar keluar dari mobil. Para wartawan hiburan itu kembali memberondongnya dengan pertanyaan lainnya. “Pak Galantara, bagaimana tanggapan anda tentang kerusakan yang terjadi di tugu tempat peringatan mendiang ibu anda? Apakah anda akan membiarkannya saja seperti tahun – tahun sebelumnya? Mengapa tidak ada tindakan dari pihak bapak? Apakah anda belum juga tahu siapa pelaku kerusakan?” Gala seketika berhenti dan berbalik untuk melihat siapa w

  • Playing With Fire : 100 Days In Madness    Bab 3.1 : Hot Issue

    "Brengsek!" Bersamaan dengan suara pecahan kaca terdengar di ruangan bernuansa monokrom itu berada. Gala, orang yang telah membuat kekacauan tampak sedang marah besar. Guratan wajahnya yang mengeras dengan urat-urat di sekitar pelipis dan rambut hitam acaknya menandakan bahwa ia tak baik - baik saja. Sedangkan dua orang lainnya: Nicole dan Frans yang merupakan sekretaris hanya berdiri diam seraya menunduk tak jauh dari sofa- tak berani menyela sama sekali. "Apa kalian berdua saya bayar hanya untuk bersantai?! Hal sekecil itu bahkan kalian tidak bisa membereskannya. Kalian kupecat!" Gala yang sudah muak, tak ingin melihat kedua orang tersebut. Emosinya bisa semakin menjadi dan tak terkontrol. Cukup meja kaca yang berada di ruangannya itu menjadi pelampiasannya. Lantas i

  • Playing With Fire : 100 Days In Madness    Bab 2 : Sang Idola

    Di ruangan yang penuh nuansa merah dan dalam keadaan temaram, seorang wanita bergaun malam hitam terbuka sedang mempersiapkan diri di depan meja rias sembari memoleskan bibirnya dengan lipstik berwarna senada juga. Sunggingan senyum lalu ia tampakkan tatkala melihat tampilannya yang begitu berbeda. Lantas kemudian wanita berponi rata pendek dengan rambut hitam panjang layaknya Cleo Patra itu berdiri. Tubuh ramping dan berisi di bagian yang tepat jelas membentuk lekukan - lekukan dramatis bak pahatan karya Tuhan paling sempurna. Sorot matanya yang tajam disertai bulu mata lentik semakin mempertegas aura kecantikannya. Jangan lupakan kaki jenjang panjangnya yang masih telanjang, tampak eksotis dan juga mengkilat. Sungguh siapa saja pasti akan terpana melihatnya. "Aku yakin kamu akan bertekuk lutut di bawah kakiku, Tuan Arogan," gum

  • Playing With Fire : 100 Days In Madness    Bab 1 : Pewaris Muda

    Bukan hal yang menyenangkan sebenarnya menjadi pusat perhatian. Sayangnya, seorang pemimpin besar dari sebuah rumah produksi ternama tak bisa menghindar dari itu semua. Para wartawan, kilatan kamera, berondong pertanyaan, bahkan suara keributan juga desakan harus senantiasa dihadapi. Itu adalah dari sekian banyak hal menjengkelkan yang harus ditanggungnya mulai kini. Lebih tepatnya sejak sebulan yang lalu, saat tahta sang ayah sebagai raja industri hiburan jatuh kepadanya. Tak ada lagi kehidupan bebas tiada aturan, berkeliaran ke sana ke sini, pesta sampai pagi, juga mabuk-mabukan melebihi toleransi, karena sekarang semua tindak-tanduknya akan disorot secara tajam. Bahkan Jejak digital lebih kejam dari apapun di era ini. Namun, itu semua sebenarnya tak sulit untuk dilenyapkan. Baginya semudah membalikkan sebuah telapak tangan. Jika tidak jangan panggil dirinya ….

  • Playing With Fire : 100 Days In Madness    Sneak Peek

    Title Story : Playing With Fire (100 Days in Madness)Genre : RomanceRate : Mature (21+)Author : Lady AndreaC o p y r i g h tThis is a work of fiction. Names, characters, businesses, places, events, locales, and incidents are either the products of the author’s imagination or used in a fictitious manner. Any resemblance to actual persons, living or dead, or actual events is purely coincidental.Copyright © 2021 by Lady Andrea__________SNEAK PEEKBerhenti menatapku dengan pandangan sombongmu itu!Jangan kira hanya karena ka

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status