Beranda / Romansa / Playdate / Diamnya Lily

Share

Diamnya Lily

Penulis: nura0484
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

“Kami tinggal, aku titip Lily dan percaya sama kamu. Kalau ada apa-apa langsung hubungi saja.” Fransiska memohon pada Gema yang menganggukkan kepalanya.

Semalaman berada di apartemen Lily, memastikan keadaannya sampai tidur. Gema melakukan ini semua bukan karena permintaan Fransiska, tapi dirinya sendiri yang tidak tega pada Lily saat melihat keadaannya kemarin didalam mobil. Bekas tamparannya terlihat jelas, Gema mengobati dengan es batu dan salep yang dikirim oleh Mona.

Lily tidak membuka suaranya sama sekali sepanjang perjalanan, Gema bisa lihat dari matanya tatapan takut dan trauma, menggenggam tangan Lily tidak memberikan pergerakan sama sekali. Gema menatap Lily yang masih terdiam, pagi ini tidak ada suara yang keluar dari bibirnya.

“Mau makan apa?” tanya Gema mendekati Lily yang tetap diam “Teman-teman kamu nanti kesini.” Gema menghembuskan napasnya saat tidak mendapatkan reaksi apapun dari Lily.

Suara bel membuat langkah Gema ke pi
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Playdate   Emergency

    “Ada kebakaran?” suara Larissa membuat semua melangkahkan kaki kearah jendela dimana Larisa berada “Kebakarannya dekat sini deh.” Lily menatap apa yang dikatakan Larissa, panggilan darurat yang dimaksud Gema adalah ini. Pria itu meninggalkannya karena memang ada sesuatu yang darurat bukan menghindari dirinya, pemikiran negatif sempat hadir saat Gema berpamitan, tapi dengan cepat menyingkirkan pikiran negatif itu karena Gema sudah tahu sebenarnya dari awal.“Gema bilang darurat ini ternyata,” ucap Ryan memecah keheningan “Memang dia bawa pakaian dinasnya? Terus kesana naik apa?”“Tempatnya nggak terlalu jauh kayaknya sih jalan kaki,” jawab Yena melihat tempat yang terbakar “Gema pernah cerita pekerjaannya?” Yena mengalihkan tatapan kearah Lily.“Sudah, di mobilnya ada pakaian dinas sebagai jaga-jaga kalau ada sesuatu yang terjadi seperti sekarang.” Lily menjawab dengan kembali ke tempat semula “Gema udah cerita apapun terkait dengan pekerj

  • Playdate   Sadar

    “Mona, gimana Gema?” tanya Lily saat melihat Mona duduk disalah satu kursi bersama beberapa pria yang menggunakan seragam sama dengannya.“Masih didalam, belum ada dokter yang keluar.” Mona mengangkat kepalanya menatap Lily yang tampak cemas “Kejadiannya cepat, harusnya sudah keluar tapi Gema masuk lagi karena ada anak kecil yang didalam dan waktu keluar setelah berhasil menyelamatkan anak itu nggak lama kemudian Gema pingsan. Tim melihat kalau pakaian yang dipakai Gema robek jadi gasnya masuk.”“Anaknya?” tanya Fransiska penasaran.“Sudah langsung ditangani dan baik-baik saja.” Mona menjawab yang diangguki Fransiska dengan lega“Duduk disini, Ly.”“Orang tua Gema sudah tahu?” tanya Fransiska lagi yang dijawab Mona dengan gelengan kepala “Kenapa nggak kasih kabar mereka?”“Nanti setelah semuanya selesai, lagian orang tua Gema nggak ada disini.”Lily hanya diam mendengarkan pembicaraan mereka berdua, dirinya semakin cem

  • Playdate   Calon?

    “Nggak usah dijawab karena memang nggak penting.”Pertanyaan Lily semakin membuat suasana menjadi hening, hembusan napas dikeluarkan Lily yang memilih duduk di kursi dekatnya. Setidaknya Lily bersyukur rumah sakit ini kursi penunggu bisa dibentuk memanjang menyerupai ranjang jadi setidaknya dirinya bisa istirahat nanti.“Orang tuaku hanya mengenal Mona, bagaimanapun di tempat kerja hanya Mona wanita yang memang dekat dengan kami para pria. Orang tua terutama mama pernah berharap kami bersama yang nyatanya pasti tidak mungkin karena Mona memiliki kekasih dan akan menikah. Wanita-wanita yang dikenalkan sama mama semuanya dengan harapan aku dan Mona menjaga jarak, mama takut aku sedih nanti waktu Mona menikah.” Gema membuka suara menceritakan hubungan dengan Mona “Aku sudah cerita tentang kamu, kalau mereka besok datang artinya besok adalah pertemuan pertama kalian.”“Kamu takut terjadi sesuatu dalam pertemuan ini?” tembak Lily yang diangguki Gema “Apa

  • Playdate   Tamu Terkenal

    “Sejauh mana hubungan kalian?” Gema menghembuskan napas panjang mendengar pertanyaan mamanya ketika dirinya selesai makan dan Lily ijin keluar menebus resep obatnya bersama sang adik “Setidaknya Lily nggak memandang pekerjaanku.”“Yakin kamu sama dia? Public figure, dunianya beda sama kita. Belum lagi gaya hidupnya, semalam memang kamu dapat voucher darimana? Hotel mahal itu, kamu yang bayar? Bukan dia? Mama sama papa nggak mau punya hutang sama dia.” Gema memilih menganggukkan kepalanya “Memang dari wanita pilihan mama nggak ada yang menarik hatimu? Pastinya nggak kalah cantik dari dia.”“Sayangnya mereka mundur ketika tahu pekerjaanku.” Gema mengatakan sebenarnya.“Kalau gitu dia memanfaatkan kamu agar nggak dibilang perawan tua.” Gema hanya bisa terdiam mendengar tuduhan mamanya pada Lily yang sangat tidak berdasar “Kamu yakin dia masih perawan?” “Ma, berhenti. Nggak baik bicara begitu! Lagian salah Lily apa? Dia semalam h

  • Playdate   Lamaran?

    “Harusnya waktu itu aku nggak datang,” ucap Mona tidak enak yang dijawab Gema dengan gelengan kepala.Memijat kepalanya mengingat kejadian di rumah sakit, kehadiran Mona semakin membuat kedua orang tuanya menunjukkan rasa tidak sukanya pada Lily, bukan mereka berdua tapi hanya mamanya. Mona sendiri semakin tidak enak pada Lily dengan meminta maaf berkali-kali, Gema belum bertemu Lily setelah keluar dari rumah sakit dan ini hampir seminggu.“Kamu nggak hubungi dia?” tanya Mona membuyarkan lamunan Gema.“Belum,” jawab Gema sambil mengusap wajahnya kasar “Kamu masih hubungan sama dia?”Mona menganggukkan kepalanya “Kenapa nggak coba hubungi? Kamu nggak menunggu Lily yang hubungi duluan, kan? Apa tante masih...masih membuat kencan buta?” Gema menganggukkan kepalanya “Apa aku bantu bicara?” “Nggak usah, mereka ingin aku buat segera menikah. Padahal pria kalau belum nikah juga nggak ada masalah, alasan yang dipakai ingin cepat gendon

  • Playdate   Memantapkan Hati

    “Nggak usah di dengerin mereka,” tegur Fransiska yang langsung mengambil tempat disamping Lily “Mamanya Gema belum tahu kamu gimana, image kita memang nggak bagus tapi sekarang kamu harus melakukan sesuatu sendiri untuk meyakinkan dia.”“Apa perlu aku bantu?” Leo menawarkan bantuan yang dijawab langsung dengan gelengan kepala oleh Lily “Lagian ketemu gitu udah mikir negatif, kalau sampai terjadi ya bisa habis duluan itu Irwan sama kita.”Lily tersenyum mendengar kalimat Leo, mereka memang selalu mendukung dirinya dalam keadaan apapun. Orang tua atau lebih tepatnya mama Gema yang tidak menyukai Lily sudah menjadi bahan pikiran sendiri, tidak menghubungi Gema adalah salah satu cara yang dilakukannya beberapa hari belakangan. Kedatangan Gema ke apartemen dan melamarnya semakin membuat dirinya bingung harus bersikap, perasaan pada Gema mungkin belum sepenuhnya tapi setidaknya sudah membuatnya nyaman.“Paling penting buat kita itu adalah kebahagiaan kamu,

  • Playdate   Serius Melamar

    “Kapan aku dapat jawabannya? Biar aku bisa bicara sama orang tuaku melamar kamu secara resmi?” Gema menatap Lily yang duduk disampingnya.“Kenapa buru-buru sih? Kita juga baru kenalan dan menjalin hubungan.” Lily menggelengkan kepalanya melihat Gema yang semangat.“Mending pacaran halal, Ly.” Gema memberikan alasan masuk akal yang mendapatkan tawa keras dari Lily “Teman-teman kamu sudah pada menikah, memang kamu nggak mau?”“Gracia belum menikah, lagian menikah bukan buat ajang cepat-cepatan. Aku menikmati waktu yang ada sekarang, waktu seorang diri lebih tepatnya.” Lily memberikan alasan masuk akal yang membuat Gema mengerucutkan bibirnya.Keheningan menemani mereka setelah Lily mengatakan hal tersebut, melihat reaksi Gema yang hanya diam membuat Lily menjadi tidak tega. Saling menatap satu sama lain dengan pikiran masing-masing, semua yang dikatakan Gema memang benar adanya walaupun ada keraguan dalam diri Lily tapi mendengar jawaban da

  • Playdate   Mengubah Pendirian

    “Mama masih ada loh beberapa kandidat buat jadi istri.”Gema menghela napas lelahnya “Apa yang mama nggak suka dari Lily?”“Pekerjaannya yang pasti akan berkaitan dengan dunia malam, obat-obatan terlarang, minuman keras dan mama nggak yakin dia masih perawan.” “Memang mama yakin kalau aku masih perjaka? Mama yakin kalau aku nggak pernah minum-minuman keras?” Gema menatap sang mama yang langsung menatapnya tajam “Gema nggak pernah menyalahkan itu semua, ma. Sejauh ini lingkungan Lily bukan seperti yang mama kira.”Mamanya langsung menghindar dari percakapan mereka dengan melakukan kesibukan di dapur setelah mendengar jawaban, Gema tidak tahu lagi melakukan apa untuk mengubah pendapat mamanya dan mendapatkan restu. Hari liburnya saat ini digunakan untuk pulang ke rumah membicarakan keinginannya melamar Lily, Gema sudah berbicara dengan papanya dan setuju tapi mamanya sampai sekarang tidak ada tanda-tanda kearah sana.“Kasih tahu

Bab terbaru

  • Playdate   Hamil

    “Ada apa kesini?” “Lily pengen makanannya mama.” Fiona mengerutkan kening mendengar jawaban Gema “Makanan apa?” “Apapun yang mama masak.” Gema menatap Lily yang hanya diam “Memang mau apa, sayang?”Lily menatap Gema sedikit malu “Mas yang masak dibantuin mama, aku lagi pengen ayam goreng mentega.”Gema menghembuskan napas panjang “Bukannya aku pernah buatin? Kenapa harus ke mama?” Lily mengerucutkan bibirnya mendengar suara Gema “Ya tahu, mas buat ayam mentega terus mama...” Lily menatap tidak enak pada Fiona “Mama buatin sop merah.” Lily langsung menundukkan kepalanya setelah mengatakan keinginannya depan sang mertua.“Kamu ke kamar aku buat istirahat.” Gema memberikan perintah yang diangguki Lily.Melangkahkan kakinya menuju kamar Gema, kamar yang menemani Gema pada saat muda sampai sekarang. Kamar itu juga yang menjadi saksi pernikahan mereka sekarang, membuka pintu kamar yang tidak banya

  • Playdate   Tidak Cukupkah?

    “Kamu yakin ketemu sama dia? Gema harus temani kamu.” “Aku memang harus ketemu dia, menyelesaikan semuanya.” “Apa nggak ada cara lain? Gracia bilang apa yang dilakukan terakhir itu sudah menakutkan, ditambah kita pernah melihat bagaimana istrinya.” Fransiska kembali mencegah keinginan Lily.“Kami khawatir sama kamu, Ly.” Yena melanjutkan kalimat Fransiska.“Kak, restoran ini punya Mas Leo. Aku yakin sudah disiapkan dengan baik sama Mas Leo, walaupun aku nggak yakin dia akan bersikap baik tapi setidaknya aku berada di tempat aman. Apalagi ruangan itu sudah disiapkan sama Mas Leo, kalian juga bisa melihat dan mendengar pembicaraan kita.” Lily menatap mereka satu per satu.“Gema akan ikut menonton?” Fransiska menatap Gema yang menganggukkan kepalanya “Bagaimana kalau sampai ada....” Fransiska tidak bisa melanjutkan kalimatnya.“Aku sudah persiapkan semuanya jadi nggak perlu khawatir.” Gema menatap mereka berlima satu p

  • Playdate   Rasa Khawatir

    “Apa yang sebenarnya terjadi? Kenapa dia muncul lagi?” Lily meremas kedua tangannya mendapatkan pertanyaan dari papanya, tidak hanya orang tuanya tapi juga orang tua Gema. Gosip tersebut tampaknya tidak berhenti, agency sendiri sudah mengeluarkan klarifikasi saat media dan orang-orang tahu siapa yang dimaksud. Awalnya mereka juga tidak peduli, kedua orang tua mereka juga sudah bertanya dan sudah dijelaskan sesuai versi mereka, tapi tampaknya gosip semakin meluas.“Kamu bilang kalau nggak akan sebesar ini.” Edi membuka suaranya.Lily hanya menundukkan kepalanya mendengar suara papanya Gema yang selama ini lebih banyak diam, seketika terkejut saat Gema menggenggam tangannya. Mengangkat kepalanya dengan menatap Gema yang menatap lurus kearah kedua orang tua mereka berdua, perasaannya seketika menjadi sedikit tenang.“Kami memilih diam, membiarkan agency yang menyelesaikan semuanya.” Gema membuka suaranya.“Memang kalian nggak mau

  • Playdate   Gosip Besar

    Public figure yang berprofesi sebagai penyanyi dikabarkan sudah menikah dengan petugas pemadam kebakaran. Apa maksud dari pernikahan beda profesi ini? Apa hanya untuk sementara atau memang ada cinta didalamnya?Seseorang mengatakan jika penyanyi berinisial “L” ini cinta mati sama mantan tunangannya, bahkan mereka membuat perjanjian agar mantan tunangannya menunggu dirinya janda, sama seperti penyanyi itu yang menunggu sang mantan sampai duda.Petugas pemadam kebakaran yang beruntung atau buntung menikah dengan penyanyi berinisial “L”Mempermainkan pernikahan, mereka memang layak bersama. Kasihan pasangan mereka yang harus merasakan permainan itu.Istri mantan tunangan penyanyi “L” mengatakan jika suaminya menyebut nama penyanyi itu saat mereka bercinta.Hembusan napas panjang dikeluarkan Lily setelah membaca beberapa gosip yang dikatakan Fransiska, semua yang dibaca hanya satu menarik perhatian Lily mengenai janda da

  • Playdate   Momen Bersama

    “Aku sama sekali nggak sadar, keadaan kantor gimana?” “Nggak ada apa-apa, mungkin kita memang sibuk sama keadaan sekitar ditambah beberapa panggilan darurat sampai-sampai nggak hirauin begituan.”“Memang nggak ada...”“Nggak ada, sayang. Kalau ada pasti aku cerita.” Gema menenangkan Lily dengan mencubit hidungnya pelan “Kapan kita tinggal di rumah sendiri?”“Aku sampai lupa.” Lily menatap tidak enak.Gema menggelengkan kepala, membuka ponsel melihat jadwal kerja mereka berdua “Aku kalau ninggalin kamu sendirian jelas nggak tega.” “Ada satpam disana, nggak usah takut. Kalau nggak dipaksa kapan lagi kita keluar dari zona nyaman?” Gema menganggukkan kepalanya “Semua keperluan sudah disana juga, lagian rumah juga setiap saat dibersihkan. Kita juga sudah buat selamatan, tinggal masuk saja jadi aku balikin ke kamu.” Lily menyandarkan kepalanya menatap apa yang dilihat Gema, Merry selalu memberikan

  • Playdate   Udang Dibalik

    “Mama memang ada acara apa?” “Aku juga nggak tahu, memang nggak bilang waktu hubungi?” Lily menggelengkan kepalanya “Mama nggak lagi macem-macem, kan?” “Kenapa baru kepikiran ya?” Gema terdiam dengan tetap fokus pada keadaan jalan “Lihat nanti saja kalau di rumah ramai kita langsung pulang.” Mengikuti apa yang dikatakan Gema adalah jalan aman, Lily tidak terlalu paham dengan karakter mertuanya tapi Gema pastinya paham. Mereka memilih membahas hal-hal lainnya, ditinggal selama hampir seminggu membuat mereka merasakan rindu satu sama lain.“Padahal waktu sebelum menikah nggak begini amat,” ucap Gema sambil tersenyum.“Bedalah, mas. Hawanya juga beda.” Lily memberikan alasan.Gema menganggukkan kepalanya “Beda yang halal dan nggak.”“Rasa khawatir lebih besar, kalau dulu mah bodo amat walaupun tetap khawatir juga. Diperparah kalau mas sama sekali nggak hubungi, udah pikiran aneh-aneh langsung da

  • Playdate   MDR

    “Gini ya rasanya kalau sudah menikah terus harus pisah karena pekerjaan.” Gema tertawa mendengar kalimat yang keluar dari bibir Lily, tugas yang didapatnya secara mendadak dari pusat karena ada bencana di sudut ibukota. Tugasnya tidak terlalu jauh tapi kemungkinan selesai mungkin memakan waktu lama, mereka harus kesana karena adanya kecelakaan.“Udah, aku berangkat.” Gema mencium bibir Lily lembut “Jangan nakal.”Lily hanya mengerucutkan bibirnya mendengar nasehat Gema, mengantarkan Gema sampai depan pintu dan menutupnya ketika Gema sudah masuk kedalam lift. Hembusan napas panjang dikeluarkannya setiap Gema berangkat kerja, pekerjaan yang membutuhkan tenaga dan resiko besar.Sebenarnya bisa saja Lily ikut, tapi pekerjaannya sedang menunggu. Keputusannya pada saat itu menerima tawaran menjadi juri membuat dirinya harus sibuk, sebenarnya bukan hanya dirinya tapi juga ketiga temannya. Ketiga temannya yang menerima pastinya Gracia, Larissa da

  • Playdate   Tawaran Juri

    “Jadi juri?” “Ya, kalian sudah mampu lakuin itu.”“Nggak deh, mbak. Kejadian Bella dulu masih membekas, acara begituan penuh dengan sandiwara. Pemenangnya sudah pasti ditentukan siapa, walaupun jelek tapi menghasilkan bisa jadi bagian dari mereka.” Lily menolak permintaan Merry.“Namanya acara televisi, Ly. Punya suara bagus tapi dia nggak menjual buat apa, agency nanti juga rugi kalau mau naikin dia.” Merry memberikan gambaran dunia entertainment.“Agency bisa kasih modal dengan permak dia jadi keren, mbak. Apapun bisa dilakukan dengan uang, kita dulu juga dekil banget waktu tampil pertama kali tapi perlahan kita pelajari tentang dunia kecantikan.” Bella membuka suaranya yang diangguki Lily.“Kalian menolak tawaran ini?” tanya Merry sekali lagi.“Ya.” Lily menjawab langsung.“Aku mau coba, mbak.” Larissa membuka suaranya yang membuat semua menatap kearahnya “Kita nggak mungkin begini terus dengan prinsip

  • Playdate   Pamer Mantu

    “Mama itu pengen kasih tahu teman-teman kalau punya mantu penyanyi.”“Ya nggak harus datang ke acara begitu, ma.” “Kamu itu apa-apa nggak boleh, udah kaya managernya Lily aja. Masa mama minta sesuatu yang mudah nggak bisa kamu penuhi? Kemarin nikah juga sederhana, nikah sama public figure masa sederhana begitu...kamu nggak ada budget apa?” Gema mengusap kasar wajahnya mendengar kalimat yang keluar dari bibir mamanya, belaian di punggung membuat dirinya sedikit tenang. Menatap Lily yang tersenyum tipis sudah cukup memberikan energi pada dirinya, menghadapi mamanya memang membutuhkan kesabaran yang sangat tinggi.“Ma, aku nggak mau ada gosip aneh-aneh.” Gema membuka suaranya lagi.“Gosip apaan? Mama ajak ke acara arisan yang otomatis hanya orang-orang dekat saja, lagian mereka nggak akan mungkin aneh-aneh.” “Nggak mungkin, satu aja upload foto di media sosial udah bisa bikin heboh. Ah...aku nggak tahu gimana caranya

DMCA.com Protection Status