Share

Bagian 50: Pilihan

Kami bertiga refleks mengalihkan pandangan. Ibu terperangah. Wajah Rosa berubah dongkol. Ya, Ardhan berdiri di sana dengan sorot mata memelas. Dia mendekat dan menggenggam tangan Ibu dengan erat.

“Bu, saya yang akan menikahi Aleeya dan menjaganya seumur hidup.”

Tidak, Bu! Jangan mau!

“Enak saja!” Suara hatiku terwakili sosok yang baru keluar dari ruang ICU.

Ghaida ternyata menguping pembicaraan. Wajahnya merah padam, mendelik tajam pada mantanku itu. Tangan Ardhan dilepas paksa.

“Aku tidak akan membiarkan buaya seperti kamu menikahi kakak!” tegasnya lagi.

Sebenarnya, Ardhan tidak pas juga kalau disebut buaya. Dia memang menjadikanku taruhan, tapi tidak pernah sekalipun menduakan. Kalau diingat-ingat, Ardhan bahkan selalu menempel seperti perangko dan memiliki rasa cemburu yang besar. Entah jika itu semua hanya sandiwara.

“Dik, kumohon, meskipun dulu pernah menjadikannya taruhan, aku benar-benar mencintai Aleeya.”

“Tidak! Aku yang akan mengurus Kak Aleeya.”

“Kamu akan punya ke
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status