Share

Bab 147. Dua Bayi Mungil

"Memangnya apa yang sudah kulakukan?" Evan mengerutkan alis, heran dengan pernyataan Alana.

"Sudahlah, Alana. Mungkin Evan tak mau membuatmu stres," ujar Desy seraya mengusap bahu Alana.

Sekilas ada perasaan kesal yang tiba-tiba menyelimuti Evan saat melihat sikap mertuanya yang seakan berpura-pura baik itu.

"Kenapa harus berbohong lagi padaku?" teriak Alana di tengah tangisnya.

"Berbohong apa?"

"Kenapa tidak bilang kalau anak kita keadaannya seperti itu?"

"Aku tidak pernah membohongimu. Aku bilang kalau kamu harus beristirahat dulu! Apa itu salah?"

Alana terdiam sejenak, mengingat kembali perbincangan mereka sebelumnya.

"Tapi…" Lagi-lagi tangis Alana pecah.

"Setidaknya tunggu keadaanmu membaik baru kita melihat mereka," Evan mendekati Alana, lalu memeluknya.

Tangis Alana semakin pecah, tak menyangka jika anak-anaknya sampai mendapat perawatan. Ia merasa bodoh sekaligus bersalah karena tak bisa menjaga kandungannya ketika di pertemuan kemarin malam.

"Aku sangat bodoh! Aku seorang Ibu
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status