BERSAMBUNG
“Lapor Ndan, tak mungkin Dara dan Felicia kita inapkan di sel atau di kantor ini,” kata anak buahnya, saat Chulbuy bersiap pulang ke rumah dinasnya.“Hmm…begitu yaa…! Ya sudah, kalau begitu biar sementara aku tampung di rumah dinasku dulu,” sahut Chulbuy dan akhirnya si anak buah ini beritahu kedua wanita tadi, malam ini mereka di tampung sementara di rumah dinas sang komandan.Dara dan Felicia malah bersuka cita, menurut mereka lebih aman mereka tinggal dengan si komandan tampan ini. Daripada mereka harus ke hotel atau penginapan,.Bisa-bisa mereka kena ciduk lagi sama anak buah Koh Tong, lagian mereka sepeser pun tak pegang duit.Gaya koboy Chulbuy yang tak segan keluarkan ‘si bongkok’ hingga Togor Cs ketar-ketir, jadi bukti betapa ganasnya si komandan tampan ini.Andai Togor Cs melawan, bisa saja di bongkok itu meledak di tangan Chulbuy! “Kalian tidur di sana, tenang saja kamarnya selalu bersih, karena ada ART ku yang datang setiap 2 hari sekali bersihkan rumah ini,” tunjuk Chulbuy
“Pa komandan udah punya istri belum?” tanya Felicia penasaran.“Apa…istri…? Pacar saja nggak punya, lagian usiaku baru juga jalan 24 tahunan,” sahut Chulbuy sambil tertawa. Chulbuy tak bohong, dia selama ini memang tak pernah memiliki kekasih. Dulu di Cicangki, dia tidak menemukan wanita yang sesuai hatinya.Main ke perempuan komersil? Chulbuy ngeri dengan penyakitnya!“Waaah masa sih, nggak punya kekasih, padahal komandan ini ganteng loh,” sela Dara, hingga Chulbuy dan Felicia tertawa.“Mungkin aku terlalu sibuk sebagai aparat, sehingga nggak ada kesempatan nyari kekasih atau pacar,” sahut Chulbuy senyum-senyum nakal menatap keduanya.Terutama Dara, ingat perabotan rimbun gadis ini, bikin otak Chulbuy tambah konslet saja.“Padahal komandan ini cakep pake ganteng lagi, mana tinggi kokoh lagi, aparat lagi, paket komplet dehhh!” sahut Dara senyum-senyum sendiri, dia juga diam-diam ingat pelatuk Culbuy yang nongol saat mau buang air.“Nggak enak panggil pa Komandan, panggil Abang saja ya
Keduanya kini saling melumat dan lupa diri, apalagi Felicia masih belum kelar buang hajatnya.Chulbuy tak ragu nyosor dua bukit kembar gede ini, hingga Dara mulai lupa diri, dia tanpa malu melepas semua pakaiannya, tak ketinggalan beha dan CD sekalian.Hutan rimbun pun gantian dia sosor, hingga Dara tak sadar melenguh-lenguh, lupa kalau mereka tidak berdua di rumdin ini, tapi masih ada Felicia.Tapi nafsu yang sudah naik ke kepala harus d tuntaskan saat ini juga, tak peduli masih ada satu orang yang tengah buang hajat di toilet.Chulbuy jangan di tanya, karena hanya kenakan celana pendek dan kaos, tak sampai satu menitan, ia sudah siap tempur.“Wowww…bikin gemas aja bang,” bisik Dara menahan hasrat yang melonjak-lonjak.Bahkan kini gantian Dara yang melumat si pelatuk besar ini dan gaya mereka pun sudah 69.“Udah bang, masukin, nggak tahan lagi, pelan-pelan yaah, belah duren lagi soalnya!” bisik Dara senyum-senyum genit.Chulbuy pun mengangguk dan dia ambil posisi di atas, pelan-pelan
Setelah 1,5 bulan, kedua wanita cantik ini pun pamit untuk pulang ke daerah asal masing-masing.Sebelum berpisah, malamnya ketiganya bercinta sepuasnya sampai tengah malam. Dan paginya Chulbuy tak sungkan antar kedua ‘kekasihnya’ ini ke dermaga menuju ke Batam.Tak peduli di liatin banyak orang, iri dengan pemuda bangor ini, karena gandeng dua wanita cantik sekaligus.“Kalau gagal dapat jodoh dan kami masuk angin, Abang jangan lari dari tanggung jawab yaa, lahar panas nggak pernah Abang keluarin di luar, tapi masuk ke rahim kami,” cetus Felicia serius, yang diiyakan Dara.Chulbuy tertawa saja dan bilang dia bukan lelaki pengecut.“Abang akan tanggung jawab,” sahut Chulbuy dan memeluk keduanya sebelum masuk ruang tunggu kapal, yang membawa Felicia dan Dara ke Batam dan kelak akan terbang ke daerah masing-masing. Chulbuy ternyata tak jadi beri keduanya 75 juta per-orang, tapi dia tambahkan masing-masing membawa pulang…500 juta.Tentu saja keduanya klepek-klepek dan terbelalak dengan ua
Rekannya yang kaget ingin membela dan mau balik menghajar Chulbuy, tapi wajahnya pucat pasi, saat Chulbuy cabut pistolnya.“Antar aku ke dalam, aku mau menangkap si Alex Soton, dengan tuduhan sebagai pemerkosa dan penganiaya seorang gadis berusia 17 tahun, cepat, atau…!”Bukkk…nggeekkk! Si satpam apes ini langsung terbungkuk dan ikutan terjengkang seperti rekannya ke tanah, setelah kena tendang Chulbuy. Nyali kedua satpam ini terbang seketika, keduanya terpaksa buru-buru berdiri dan jalan sempoyong menuju ke halaman dan ke lobby rumah mewah ini.Dua anak buahnya yang terdiam melihat aksi si Komandan muda ini mengikuti di belakang.Beberapa kali di bel tak ada juga yang membuka pintu, Chulbuy tak sabaran.Brakkkk…brakkkk…!Dua kali Chulbuy dobrak, pintu mewah ini akhirnya jebol.Bertepatan saat itu ada seorang pria belum terlalu tua dan wanita yang terlihat sangat cantik dengan riasan menor terkaget-kaget, pintu rumah mereka di jebol Chulbuy.“Heiii bangsat siapa kamu hahhh!” bentak
Keesokan harnya...!“Aku Bonar SH, pengacara Alex Soton dan kedua temannya, masa tak di bolehkan jenguk klien kami,” si pengacara ini ngotot dan bersuara keras, bahkan sampai berani gebrak meja ruangan pengaduan.Emosi Chulbuy yang tadi kalem kontan naik seketika.Chulbuy bangkit dan cappp…dasi si Bonar ini dia tarik keras, sampai Bonar kesulitan bernafas.“Sekali lagi kamu berani gebrak meja di depanku, aku hajar kamu. Atau kamu mau duel, ayooo ke halaman Mapolsek sekarang. Kita duel secara laki-laki, lupakan soal profesi kita masing-masing!” tantang Chulbuy, yang masih dipengaruhi hawa amarah.Lalu dengan kuat Chulbuy sentak ke belakang, sehingga si pengacara ini kaget bukan main dan hampir terjengkang, andai tak di tahan salah satu asistennya.Si pengacara ini kontan terdiam, tak berani lagi petentang-petenteng, suaranya yang nyaring tadi mingkem, nyalinya ciut di tantang Chulbuy duel.“Saat ini ke 3 pelaku sedang jalani pemeriksaan, tak boleh di jenguk. Mau 1000 pengacara juga aku
Persidangan pun di gelar, korbannya tak bisa datang ke sidang, dia sering mengeluh sakit di kepala. Imbas penganiayaan masih terasa, walaupun sudah di operasi.Setelah 5X sidang…vonis pun jatuh, Chulbuy yang melihat vonis ini langsung melongo!Alex Soton hanya di vonis 6 bulan penjara dan dua temannya masing-masing 5,5 tahun.Wajah ke 3 hakim dan JPU yang menuntut ringan langsung 'rikuh' saat Chulbuy menatap mereka dengan tatatapan tajam.Si Komandan ini tak akan pernah lupa wajah-wajah tim pengadil ini dan bikin geram hatinya.Chulbuy sengaja ikut hadir saat pembacaan vonis!Makin marah lagi Chulbuy saat melihat pengacara Bonar tertawa lebar dan Alex ikutan senyum-senyum, apalagi kedua orang tuanya.Yang lega anak mereka hanya mendekam 6 bulanan, dan kurang dari 4 bulan lagi bebas, setelah potong masa tahanan!.Alasannya hakim, Alex Soton tak ikut memperkosa dan menganiaya, malah di katakan jaksa penuntut, Alex berusaha mencegah perbuatan jahat ke dua kawannya.Murka bukan main Chulbu
Chulbuy tak sadar rumah yang ia beli satu kompleks dengan Brandi, walaupun rumahnya jauh lebih ‘murah’ dari milik ayah kandungnya, dia beli 2,5 miliaran, dari pemilik lamanya.Kompleks perumahan ini memang terbagi 3 blok, blok pertama rumah yang berharga di atas 15 miliaran, di sinilah rumah Brandi yang sudah di rombak, setelah dia beli 4 rumah kiri kanannya dan depan belakang.Rumah Brandi paling mewah dan paling besar di komplek ini, dia memang terkenal sebagai marsekal crazy rich.Blok kedua berharga 5 miliaran dan blok ke 3 berharga di bawah 5 miliaran, kompleks perumahan yang kini Chulbuy beli dan jadi tempat tinggalnya.Chulbuy juga beli satu mobil, kali ini sengaja yang baru sekalian. Mobil lamanya di jual usai di service di bengkel.“Ini Jakarta, orang semua nafsi-nafsi, aku pasti tak bakal jadi perhatian siapapun!” batin Chulbuy.Lalu ia-pun dia beli mobil seharga hapir 700 jutaan, SUV yang terkenal dengan kode Fortuner seri terbaru dan termewah.Lagi-lagi selera soal mobil,
Ryan lalu cari jalan untuk masuk ke vila ini, dia sangat geregetan melihat kelakuan ke 4 anggota milisi ini, yang terus kurang ajar pada ke 4 sandera itu, terutama ke gadis cantik yang mirip Ryan.Ryan lalu memutar ke bagian belakang dan harapanya terkabul, pintu bagian belakang ternyata tak terkunci, dengan cepat dia masuk dan kini berindap-indap menuju ke ruangan depan.Kini Ryan sudah dekat sekali dengan ke 4 orang tersebut, mereka terlihat makin kurang ajar, apalagi terlihat mereka mulai agak mabuk.Ryan cabut pistolnya yang pakai peredam, pistol ini di pinjamkan Barbie buatnya.Ryan yang mulai emosi lalu bangkit dari persembunyian.Dupp..dupp…dupp..dupp, tanpa ragu empat tembakan dengan renang waktu yang sangat cepat dia lepaskan. Ke 4 sandera sampai memalingkan wajah ke samping, ngeri melihat aksi dingin Ryan.Saat yang bersamaan juga terdengar bunyi tembakan dari samping dan depan, lalu ada suara seperti nangka jatuh hingga 5 kali.Ternyata Barbie dan Abuya juga sudah beraksi d
“Besok malam kita harus bergerak, aku tahu di mana mereka menyembunyikan para turis itu. Saat ini Al Tahyan sedang nego alot dengan minta tebusan 25 juta dolar per orang, untuk bebaskan ke 4 turis tersebut!” bisik Barbie lagi.Mendengar ini Ryan kaget bukan main, tak tanggung-tanggung ternyata kelompok Al Tahyan ini minta tebusan untuk membebaskan sandera tersebut.“Gila, mereka ternyata perampok dan penculik berkedok milisi pejuang,” dengus Ryan kaget.“Kamu pikir kehidupan mewah mereka di dapat darimana? Tentu saja dari hasil kejahatan dan juga jadi eksekutor alias bergerak sesuai order, mereka itu juga penyeludup senjata dan kokain yang bernilai luar biasa…!”Lagi-lagi si Barbie bongkar praktek kejahatan Al Tahyan Farisi Cs, yang semakin hari dikatakanya makin kuat serta lengkap persenjataan anak buahnya.“Mereka punya pesawat tempur dan juga tank!” ceplos si Barbie lagi. Ryan sampai tak bisa berkata-kata lagi, aandia dia tak bertemu si Barbie ini, mungkin saja dia akan mati konyo
“Jadi…kamu ini..?” Ryan yang masih kaget kini menatap wajah jelita si Barbie.“Ya tuan Ryan, aku sudah tahu siapa kamu, juga alasan tuan bergabung dengan kelompok ini. Tapi apa mungkin tuan mampu bergerak sendiri, ku rasa sulit, pasukan Al Tahyan ini ribuan jumlahnya dan mereka sanga disiplin serta teroganisir dengan baik..!” cetus si Barbie blak-blakan.Ryan termenung sesaat, si barbie menunggu saja dan membiarkan anak muda di depannya ini mikir.“Betul yang kamu bilang Barbie, apa saran kamu saat ini?” tanya Ryan lagi.“Nanti aku akan ikut kamu untuk melawan Abu Jenaya, tapi kita harus berusaha bertemu pimpinan milisi itu.”Suara Barbie pelan dan Ryan tentu saja paham apa maksudnya, apalagi Ryan baru nyadar di ruangan ini ada CCTV.Kontan wajah Ryan memerah, artinya…kelakuannya bersama Zoona dan Iqaala di lihat jelas oleh Al Tahyan selama beberapa hari ini.Barbie lalu ajak Ryan bergeser ke teras belakang yang aman dari CCTV.Tapi Barbie pintar, dia lalu mencium bibir Ryan dan mereka
“Tenang honey, dia akan bikin kamu klimaks, pokoknya permainan dia itu 2X lebih hebat dari kami,” sahut Zoona tertawa berderai.“Biar tuan semangat sebelum bertempur, kan kalau belum muncrat laharnya, pasti puyeng pala peang, ya kannn?” sambung Iqaala, lalu gantian tertawa berderai dan diikuti Zoona.Ryan hanya bisa senyum mesem mendengar candaan kedua wanita cantik ini, yang tadi malam dia hajar sampai nyerah.“Zoona, Iqaala benarkah baru-baru ini ada turis dari Thailand yang di sandera?” tanya Ryan hati-hai agar keduanya tak curiga.“Waah nggak tahu aku, agaknya cocok deh tuan tanyakan ke si barbie, kan dia tinggal bersama tuan Al Tahyan di istana-nya. Pasti dia tahu, atau setidaknya mengetahui kalau ada kejadian begitu!” ceplos Zoona lagi.Iqaala pun sama, agaknya kali ini keduanya tak berbohong dan Ryan tak ingin memaksa.Dan Zoona serta Iqaala benar-benar pamit, dengan alasan tak sanggup lagi ladeni keperkasaan Ryan yang di luar nurul ini.Ryan membiarkan keduanya pamit, ia tak ma
Ryan dan Balang diam-diam kembali bertemu di sebuah tempat yang tak menyolok, tentu saja Zoona dan Iqaala yang masih minta rehat setelah di hajar Ryan tak tahu.Ryan juga sadar, selain menemaninya, keduanya juga tugas ganda, mengamati dirinya, untuk selalu di laporkan ke tuan besarnya Al Tahyan Farisi.Mendengar semua kisah Ryan, Balang dengan wajah serius bilang, kelompok Abu Jenaya justru kelompok yang perjuangkan Palestina merdeka.“Dari informasi yang ku dapat di lapangan, salah satu kelompok yang paling sulit di hadapi pasukan zionis dan kelompok yang mereka bayar, kelompok Abu Jenaya menduduki urutan teratas yang wajib di basmi.”Balang lalu kisahkan sepak terjang kelompok pejuang ini, yang dikatakan sangat di dukung warga Palestina, terutama di wilayah pendudukan zionis.“Mereka sering bikin pasukan zionis kocar-kacir, kelompok ini bak hantu, serang dan kabur dan jumlah mereka juga sangat misterius. Ada yang bilang hanya puluhan, ada lagi yang bilang ratusan hingga ribuan milis
Ryan senyum sinis melihat Zoona dan Iqaala kini ngorok halus…kecapekan!Permainan cinta ganas dan panas hingga berjam-jam, membuat keduanya kini lunglai dan minta istirahat, Ryan pun mengiyakan. Walaupun belum klimaks tapi Ryan tak berminat meneruskan."Badan sih oke, denok...itunya dah pada longgar, untung saja punyaku king size. Kalau standar Indonesia, apa rasanya...? Numpang lewat doangggg!" gumam Ryan lalu tertawa sendiri sambil menatap perabotan Zoona dan Iqaala dan menutupi tubuh keduanya dengan selimut.Kini dia sudah paham apa yang harus dilakukan, keterangaan kedua wanita ini bagi Ryan sudah lebih dari cukup.Misi korek keterangan kini sukses, selanjutnya diam-diam dia kontak Balang dan keduanya pun berbicara serius via telpon."Aku lagi patroli dengan pasukan PBB Bang, nanti setelah agak longgar kita ketemuan," sahut Balang di seberang telpon. Ryan lalu beristirahat di kamar satunya, dia pun sebenarnya kelelahan, tapi karena fisiknya kuat ia pun tidak terlalu capek-capek a
Begitu sampai kembali ke kamar vila, Zoona dan Iqaala yang agak mabuk tak sungkan lagi memeluk tubuh kokoh Ryan.Sebenarnya keduanya tak mabuk-mabuk amat, hanya di buat-buat saja, agar tubuh mereka bisa di pegang Ryan.Ryan yang masih ‘normal’ membiarkan saja ulah keduanya, ia malah sengaja gerayangi tubuh keduanya, sehingga makin blingsatanlah keduanya.“Kedua bidadari Abang itu bisa di manfaatkan, nggak perlu Abang repot memata-matai tuan Al Tahyan,” itulah pesan Balang yang di ingat Ryan.Sehingga Ryan pun kini mulai sengaja bersikap nakal.Iqaala bahkan tak ragu mencopoti semua pakaiannya, juga setengah memaksa melepas pakaian Ryan, yang saat ini memakai celana jeans dan kaos, yang sore sebelumnya sempat beli di sebuah toko pakaian tak jauh dari vila ini.Begitu Ryan hanya kenakan CD doang, keduanya sampai berseru wow melihat body Ryan yang bersekal-sekal dan kokoh ini, makin leleran lagi melihat torpedo Ryan yang sudah menonjol di balik CD tipis-nya ini.“Amazingggg…sizenya…!” ser
Apa yang di katakan Zoona dan Iqaala benar adanya, tempat dugem di sini tak kalah dari yang ada di Jakarta.Pengunjung pun juga membludak dan tempat ini terlihat penuh pengunjung.“Ahh bodohnya aku, Lebanon kan warganya campuran, letaknya juga sudah mendekat Barat, tak aneh gaya mereka ke barat-baratan, nggak jauh beda dengan di Indonesia,” batin Ryan.Ryan melihat Zoona dan Iqaala sedanga asyik ‘ajojing’ ria berbaur dengan pengunjung lainnya. Ryan menolak diajak goyang, dia beralasan masih capek. “Dua wanita Beirut yang menggairahkan, sayang kalau di lewatkan!”Kaget bukan main Ryan, tiba-tiba ada yang bicara begitu gunakan Bahasa Indonesia pula. Refleks dia menoleh dan senyumnya langsung sumringah.“Balang Hasim Zailani…!” seru Ryan, tak menyangka akan bertemu si tampan cool ini.Keduanya tanpa di duga saling berpelukan erat, entah kenapa bertemu Balang di sini Ryan seolah bertemu adik sendiri.“Bang kita ngobrol di luar yuks…biarkan saja dua bidadari Abang di sana, suara musik jed
Ryan, pura-pura tak menggubris pandangan kagum kedua wanita jelita ini, dia ingin istirahat di kamar lumayan mewah di vila ini.Namun…gangguan itu datang lagi, tanpa Ryan duga, Zoona dan Iqaala juga kini berganti baju santai, yakni kaos ketat dan celana pendek, tak lagi berbaju ala militer.Lekak lekuk tubuh keduanya membuat mau tak mau Ryan melirik juga, tapi dia tak mau menunjukan kebangorannya.Ryan hanya hela nafas panjang, karena hatinya masih teringat Fareeha dan…aslinya belum puas untuk balas dendam, hawa membunuhnya sangat kuat saat ini. Kenapa tiba-tiba dia mau bertemu kelompok ini, awalnya Ryan mengira mereka ini kelompok perjuangan yang all out melawan pasukan zionis, namun kini dia mulai meragu.Apalagi diapun sadar diri, tak bisa sendirian melawan pasukan musuh yang miliki pasukan terlatih bersenjata lengkap.Dia butuh rekan seperjuangan yang lebih besar dari kelompok Abu Shekar, yang hanya miliki pasukan ratusan orang saja.“Aku akan bersabar minimal seminggu, kalau tida