Share

Sahabat

Penulis: mikaloki
last update Terakhir Diperbarui: 2022-04-18 06:29:12

Tommy menutup sambungan teleponnya saat itu dan berada di dalam kamar mandi, memasukan kembali ponselnya ke dalam saku celana dan memakai kembali kemejanya. Dengan penuh senyum kemenangan dia membuka pintu dan berjalan menuju ruangan tengah. "Jas, Diandra. Di mana kalian?"

Tommy melihat ruangan itu tidak ada siapa-siapa dan berjalan menuju dapur, juga tidak menemukan siapa-siapa. Lantas dia berlari ke kamar Diandra, juga tidak ada. Tommy pun mulai curiga dan berlari menuju halaman depan. Mobil jenis sedan milik Diandra yang terparkir sudah tidak ada. Mereka sudah pergi.

"Bangsat, sialan!" Gerutu Tommy yang kemudian menggaruk dan memegangi kepalanya sendiri. Dia panik sendiri dan mencoba menghubungi seseorang lewat ponselnya.

***

Jason yang menyetir mobil pagi itu menyusuri jalan raya untuk keluar dari Jakarta dan Diandra berada di sampingnya. "Gue nggak menyangka Tommy akan berkhianat. Hampir saja terjadi kesalahan fatal. Gue nggak tahu harus bilang apa."

"Tommy masih kerja di bawah Coki, belum pensiun sepenuhnya seperti kamu. Orang yang masih kerja dengan Coki patut dicurigai. Dia itu orang kotor." kata Diandra mengingatkan.

Diandra dan Jason sudah saling kenal ketika Jason masih bekerja di bawah Coki. Bahkan Diandra sempat menyukai Jason walaupun bertepuk sebelah tangan karena Jason menemukan pujaan hati yang sesungguhnya, Shani. Itu terjadi beberapa tahun yang lalu ketika usia Diandra masih 23 tahun. Orang tua Diandra sudah tidak ada. Ibunya meninggal karena sakit ketika ia masih kecil dan ayahnya entah ke mana, bahkan dia tidak mengenal ayah kandungnya sejak lahir. Diandra dirawat oleh pamannya yang juga pamannya Tommy.

Jason punya kesamaan dengannya, Jason tak punya orang tua sejak kecil dan sempat hidup menggelandang sebelum akhirnya direkrut dan bergabung dengan tim Coki di usia remaja. Jason memiliki masa lalu yang sangat kelam. Ayahnya tewas dihajar massa oleh warga ketika ketahuan menggelapkan dana masyarakat dengan investasi bodong. Sementara ibunya juga meninggal ketika Jason masih bayi. Jason mencoba bertahan hidup sebagai pengamen jalanan dan menjalani kehidupan yang keras. Saat berusia lima belas tahun, Jason bertemu dengan Tommy dan mejalani persahabatan. Tommy banyak membantu Jason termasuk dalam hal materi dan Tommy meminta pamannya agar bersedia menampung Jason sampai ia dewasa.

Pamannya Diandra dan Tommy bukanlah orang yang sembarangan. Dia adalah anggota mafia yang diketuai oleh Coki. Karena itulah Tommy ikut kecipratan menjadi kaya raya seperti pamannya. Tommy pun mengajak Jason untuk bergabung sekaligus belajar beladiri. Di usia yang masih 17 tahun, Jason sudah direkrut oleh Coki dan menjalani berbagai misi seperti pengawasan transaksi narkoba sampai pemungutan pajak para pedagang "garam" yang daerahnya dikuasai oleh Coki.

Proses pertemuan Jason dan Tommy terjadi ketika Tommy sedang membeli sesuatu di pasar dan dirinya diganggu oleh preman pasar yang berkuasa di sana. Jason yang kebetulan melihat itu datang menghampiri dan melakukan konfrontasi dengan preman tersebut dan terjadilah perkelahian yang hebatnya dimenangkan oleh Jason. Membuat Tommy terpukau dan tak henti-hentinya berulang kali mengucapkan terima kasih.

Jason yang tengah menyetir terkesiap melihat sekelompok mobil hitam yang ada di depannya yang diikuti oleh lima motor di mana yang mengendarainya memakai jaket yang ia kenal, itu kelompok Coki. "Gawat!" Seru Diandra.

"Tenanglah, mereka tidak akan melihat kita. Kacanya gelap kan kalau di luar?" Jason menekan tombol untuk menutup kaca pintu kiri dan kanan. Benar saja, orang-orang bertampang mengerikan itu tak sedetik pun pada mobil yang dikendarai Jason.

Diandra menoleh ke belakang, "Mereka akan kecewa dan akan membunuh Tommy. Bodoh sekali dia."

"Tidak akan." yakin Jason. "Tommy sangat berkuasa di tim, dia anak emasnya Coki sejak dulu, sama seperti gue. Tapi yang gue tidak habis pikir kenapa dia mengkhianati gue!"

Ponsel Jason yang ditaruh di dashboard berdering. Diandra yang meraih ponsel itu melihat kalau yang memanggil adalah, "Tommy."

"Angkat." kata Tommy.

"Kamu yakin?"

"Angkat saja!"

Diandra menekan tombol menerima panggilan dan mengeraskan speaker. "Jas, gue bisa jelaskan semuanya, gue nggak bermaksud mengkhianati lu. Lu di mana sekarang?"

Wajah Jason yang sudah penuh dengan rasa kesal dan memerah berkata dengan sangat keras, "Sekian lama kita saling percaya dan melindungi lu berkhianat dan lebih hina dari seekor anjing! Pergi lu sana bangsat!" Jason memberikan isyarat pada Diandra untuk memutuskan sambungan telepon dan Diandra melakukannya.

***

Rombongan komplotan Coki sudah tiba di depan halaman rumahnya Diandra dengan dipimpin oleh Benny, seorang berusia empat puluh tahunan yang tangannya penuh tato dan kelapanya botak di tengah. Dia adalah orang kepercayaan Coki yang lainnya selain Tommy. Dengan wajah yang bengis, Benny menghampiri Tommy yang berdiri di depan pintu.

"Mana si Jason? Ayo kita habisi sekarang juga."

Tommy menggeleng. "Tidak ada, dia sudah kabur. Kita kecolongan."

Raut wajah Benny berubah seperti lautan penuh ombak yang siap menghancurkan kapal. Kepalan tinjunya melayang tepat ke wajah Tommy. "Anak tolol tidak berguna, kenapa bisa lolos hah?"

"Bangsat!" raung Tommy. "Beraninya lu mukul gue!" Seketika Tommy mencabut pistol dari dalam celananya namun sebelum dia berhasil menembakan senjata itu kaki kiri bagian bawahnya ditembus oleh peluru yang datang dari arah lainnya. Tembakan itu berasal dari orang yang di belakang Benny. Tommy jatuh tersungkur dan mengerang kesakitan sambil menggerutu tidak jelas.

Bab terkait

  • Petualangan Gila Mantan Mafia   Berlanjut

    Saat Tommy mengerang kesakitan dan memegangi kakinya, dia berusaha menjangkau pistol miliknya yang ikut terjatuh, namun Benny menendang pistol itu hingga jauh. "Bodoh sekali jika orang sepertimu membodohi kami, lu kira lu bakal punya tempat istimewa di tim ini? Lu salah besar. Apa maksud lu membodohi kita?""Gue," kata Tommy sambil menahan kesakitan. "Gue akan balas kalian."Benny mengayunkan kakinya tepat ke arah dada Tommy dengan sekeras-kerasnya. "Kemana mereka?"Tommy tersengal-sengal dan batuk-batuk. "Untuk apa gue memberi tahu kalian?"Benny sudah sangat kesal, dia menarik senjatanya dan menaruh moncong pistolnya ke dahi Tommy. "Sampai jumpa!""Tunggu!" Teriak seseorang yang ada di belakang Benny. Salah seorang anak buahnya. "Pak, sebaiknya kita jangan bunuh dia, karena dia anak kesayangannya bos. Kita belum punya perintah untuk membunuhnya. Kalau dia mati bisa saja bos marah besar."Benny berpikir sejenak, dia melepaskan m

    Terakhir Diperbarui : 2022-04-18
  • Petualangan Gila Mantan Mafia   Mata-Mata

    Dua orang pria turun dari mobil di depan halaman rumah Diandra. Salah satunya masih berusia sekitar dua puluh tahunan dan salah satunya lagi pria berusia empat puluh tahunan. Pria yang lebih muda itu bernama Erick, dia bersama dengan seorang dokter yang membawa tas yang berisi peralatan medis. Wajah Erick tampak panik dan terburu-buru, diikuti oleh si dokter, Erick membuka pintu rumah Diandra. Mereka melihat Tommy yang terbaring di sebuah sofa,bagian atas kakinya diikat dengan kain tebal dan penuh dengan darah. Wajah Tommy penuh keringat dan menahan rasa sakit. "Cepatlah!"Sejenak Erick tampak bengong sampai ia berkata pada dokter, "Cepetan dok!"Dokter itu dengan sigap menaruh tasnya tepat di meja ruang tamu itu dan membuka sejumlah peralatan bedah yang dibawanya. Meraih jarum suntik dan memasukan sebuah cairan ke dalamnya dan menyuntikan itu ke kaki Tommy. "Kenapa bisa terjadi bang?" tanya Erick ketika dokter memulai pekerjaannya mengangk

    Terakhir Diperbarui : 2022-04-20
  • Petualangan Gila Mantan Mafia   Misi Masa Lalu

    Flashback12 Tahun SebelumnyaSaat itu Jason masih berusia 24 tahun namun memiliki peranan dan posisi penting di dalam kelompoknya Coki yaitu selaku pemimpin eksekutor lapangan. Tugasnya seperti memeras dan menyuap pejabat, memantau aktivitas di daerah kekuasaan Coki, sampai dengan eksekutor permintaan dari klien. Jason melakukan itu bersama-sama dengan Tommy dan mereka selalu berhasil dalam tugasnya sehingga mendapatkan respek dari Coki. Coki memandang mereka sebagai dua orang yang pemberani dan tak takut mati. Saat itu Jason ditugaskan untuk mengancam seorang pengusaha muda bernama Wisnu agar perusahaan real estatenya tidak beroperasi di daerah kekuasaan milik Coki. Karena sudah ada pengusaha lain yang sudah menguasai daerah itu dan pengusaha itu adalah kliennya Coki yang sudah membayar Coki dengan harga yang sangat mahal. Kilas balik ini merupakan salah satu titik terpenting dalam jarir Jason yang berkecimpung sebagai orangnya Coki. Wisnu ada

    Terakhir Diperbarui : 2022-04-21
  • Petualangan Gila Mantan Mafia   Penawaran

    Wisnu Aditya, kaya raya dari warisan dan punya bisnis di sana-sini termasuk stasiun televisi.  Wisnu sudah menikah dengan artis ternama yang namanya Vera Andriana. Pernikahan keduanya disorot oleh media sekitar enam tahun yang lalu karena Vera hamil duluan, sorotan media saat itu begitu tajam walaupun belum ada media sosial. Kali ini Wisnu dihadapkan oleh masalah bisnisnya sendiri, dijegal oleh mafia. Bisnis propertinya yang kian pesat sekarang menghadapi masalah serius. Saat itu sore hari dan hujan yang rintik-rintik membasahi tanah Kota Jakarta dan jalanan dipenuhi oleh kendaraan orang-orang yang pulang dari aktivitas. Wisnu yang menaiki mobil Mercedes-Benz C200 dan dikemudikan oleh sopirnya melihat ke keluar dengan tatapan yang kosong. Jelas kalau dirinya masih kesal dengan kedatangan Jason dan Tommy yang mengancamnya, Wisnu tahu siapa Coki tapi dirinya percaya diri bisa menanganinya. Ponsel Wisnu berdering, ada seseorang yang menelepon. Wisnu mengangkat telep

    Terakhir Diperbarui : 2022-04-21
  • Petualangan Gila Mantan Mafia   Misi Masa Lalu part 2

    Di sebuah ruangan yang cahayanya temaram, seorang wanita sedang duduk di kursi kayu dan badannya diikat, wanita itu bernama Widya. Dia baru saja dipaksa untuk menelepon seseorang, lebih tepatnya menelepon Vera. Dua orang yang ada di hadapannya kini adalah Jason dan Tommy. Widya tampak ketakutan dan menangis ketika ponselnya direbut oleh Tommy. "Bagus, menurutlah kalau ingin selamat.""Kalian siapa?" Suara wanita berusia empat puluh tahunan awal itu begitu bergetar, sangat ketakutan. "Kami hanyalah petugas." Jason melangkah lebih dekat pada Widya. "Anda tenang saja. Ini tidak akan lama dan tidak akan ada nyawa yang melayang selagi semua pihak bisa diajak kerjasama.""Langsung saja?" tanya Tommy pada Jason yang membuat Widya kebingungan apa maksudnya. Jason mengangguk. Tommy mengeluarkan alat dari sakunya, berupa jarum suntik dan sebuah botol berisi cairan. Benda itu membuat Widya terbelalak dan dan hendak menjerit, namun dengan sigap Jason membun

    Terakhir Diperbarui : 2022-04-21
  • Petualangan Gila Mantan Mafia   Misi Masa Lalu Part 3

    "Pak, ada seseorang yang ingin menemui anda, namanya Wisnu. Katanya ada perjanjian penting dengan anda." Ucap salah satu ajudan Satia Utama di ruangannya. "Bagus, suruh saja dia masuk. Sambut dia dengan sopan." Satia yang duduk di sofa empuk dengan santainya tersenyum dan mengusap-usap dagunya. "Baik, pak."Langkah kaki yang cepat itu semakin dekat di ruangannya Satia dan ia melihat raut panik yang tak karuan di wajah Wisnu. "Selamat datang, ada yang bisa saya bantu, Pak Wisnu yang terhormat?" senyum licik Satia begitu terpancar dan menyebalkan. "Cepat lepaskan istri saya, dia tidak bersalah apa-apa. Ambil apapun dari saya termasuk proyek yang anda inginkan!" pinta Wisnu, wajahnya memelas. Seringai wajah Wisnu semakin menyebalkan. "Kenapa anda tidak lakukan ini sedari awal, kan kita tak usah capek berkeringat dan buang-buang tenaga kalau anda menurut. Apa jaminannya kalau anda akan patuhi keinginan kami?""Saya akan batalkan semua proyeknya hari ini

    Terakhir Diperbarui : 2022-04-23
  • Petualangan Gila Mantan Mafia   Misi Masa Lalu part 4

    Dua pria itu kabur begitu saja dengan motornya, melaju dengan cepat. Vera memegangi lehernya yang sudah dihinggapi peluru dan darah bersimbah ke mana-mana membasahi kemeja putihnya. "Veraaaa!" Wisnu menjerit sejadi-jadinya. Dia memegangi tangan istrinya yang sekarat, mata Vera perlahan tertutup dan suara rintihannya semakin menghilang, Wisnu memeluk istrinya itu dan menangis keras. Sebuah peristiwa yang sangat mengejutkan. "Veraaa! tidak!"Warga sekitar yang mendengar suara itu lantas berhamburan dan mengerumuni mobilnya Wisnu. Tapi sudah terlambat, Vera sudah meregang nyawa di pelukan Wisnu. Sementara Wisnu berteriak luar biasa dan menangis. Para warga mencoba mendekatinya dan salah satu dari mereka menelepon rumah sakit untuk mendatangkan ambulan. ***Jason dan Tommy mendapatkan ucapan selamat dari Coki saat mereka duduk di ruang rapat dan hanya ada mereka bertiga Coki, Tommy, dan Jason. "Kalian memang luar biasa dan tak pernah gagal dalam menjalankan misi,

    Terakhir Diperbarui : 2022-04-23
  • Petualangan Gila Mantan Mafia   Pemicu Untuk Mempercepat

    Flashback SelesaiWisnu duduk di depan meja di ruangan tempat Shani disekap. Dia sedang memakan nasi goreng buatannya sendiri dengan lahap, di meja tersebut makanan Shani belum juga dimakan. "Ayolah, kita makan bersama. Ini tidak diracun, kalau lu sakit gue yang akan disalahkan. Yakinlah suami lu tercinta bisa berhasil. Akan sama mudahnya ketika dia dulu menculik dan melepaskan istri gue sampai nyawanya hilang."Shani yang sudah sangat lapar mendekat dan meraih roti sandwich di sebelah piring berisi nasi, dia memakan roti isi tuna itu dengan lahap. "Nah, begitu. Makanlah selagi ada." kata Wisnu. "Sekarang lu jangan menyalahkan gue untuk keadaan sekarang. Salahkan diri lu sendiri karena mau menikah dengan orang yang dulunya bajingan. Sekarang lu sendiri yang menuai akibatnya kan?" Wisnu lalu meminum habis segelas air putih. "Kenapa lu begitu dendam?" kata Shani yang telah menelan sepotong roti sandwich itu. "Gue yakin istri lu tidak menginginkan semua ini, kala

    Terakhir Diperbarui : 2022-04-23

Bab terbaru

  • Petualangan Gila Mantan Mafia   Pembelot

    Flashback SelesaiJason membanting ponselnya ke dashboard dan sejenak ia berusaha untuk kembali berpikir jernih dia mencari sesuatu, mencari bantuan agar bisa sampai secepatnya ke tempat yang diinginkan oleh si penculik, walau sebenarnya Jason juga merasa dipermainkan oleh si penculik itu. Tak ada jalan lain lagi selain pergi ke bandara dan menyembunyikan koper itu, pikirnya. Maka Jason menyalakan mesin mobilnya, tapi ponselnya keburu berbunyi lagi. Mengira itu dari si penculik ternyata sebuah panggilan video dari Diandra. Jason melihat wajah Diandra yang memenuhi layar saat Jason akan menceritakan semuanya malah Diandra yang bicara duluan, "Jas, gue punya ide yang brilian. Di mana lu sekarang? Kita bisa berangkat dengan menggunakan jet pribadi?""Jet pribadi?" Jason heran. "Lu punya jet pribadi?""Sudah lah nanti penjelasannya, yang penting di mana posisi lu sekarang?""Dra, orang itu, penculik itu pasti sudah menyadap ponsel milik gue. Akan bahaya kalau l

  • Petualangan Gila Mantan Mafia   Tidak Ada Skenario Pembunuhan

    Jason terbangun dari tidurnya, matanya masih terasa berat walau ini sudah jam sepuluh pagi, semalam adalah tugas yang cukup menguras tenaga, Jason lebih memilih untuk tidur lagi jika bisa. Tapi hari ini Coki mengundangnya ke markas bersama dengan Tommy. Penting sekali, itu kata-kata yang dia dengar dari Coki kemarin. Bangun dari tempat tidur, Jason membuka tirai kamarnya dan seberkas cahaya masuk membuat Jason menyipitkan mata. Jason tinggal di apartemen sederhana sendirian dan dia begitu asyik menikmatinya. Dia tak habis pikir kenapa Tommy memaksanya untuk punya pasangan, padahal Tommy sendiri sering berganti-ganti pasangan dan tak jelas arah hubungannya. Baru saja selesai mandi dan berpakaian pintu sudah ada yang mengetuk, tanpa disuruh buka Tommy membukanya sendiri dan nyelonong masuk. "Wah, gue telepon dari pagi kenapa nggak diangkat?""Kenapa harus pagi-pagi? Seperti anak rajin saja."Tommy tertawa ringan, dia menatap berkeliling ruangan apartemen Jason.

  • Petualangan Gila Mantan Mafia   Penyusup

    Flashback KembaliWisnu merasakan sesak yang aman sangat dalam hidupnya, baru saja ia membina keluarga yang dirasakannya begitu membahagiakan, kini dia harus membiasakan diri kalau wanita yang dicintainya sudah tidak ada. Wisnu harus menjelaskan pada anaknya, Dandi bagaimana ibunya pergi untuk selama-lamanya. Jiwa Wisnu semakin terguncang ketika melihat kesedihan Dandi yang begitu mendalam, ketika ia melihat Dandi menatap jenazah ibunya seakan meremukkan jiwanya berkeping-keping. Wisnu tak bisa berpikir apa-apa sampai-sampai ia mengira akan melakukan pembalasan. Polisi setiap hari mendatangi Wisnu untuk memintai keterangan supaya pelaku pembunuhan cepat tertangkap, tapi Wisnu juga tahu kalau itu hanyalah formalitas karena dalang pembunuhannya tidak akan bisa diungkap. Butuh waktu sebulan bagi Wisnu untuk bisa memulihkan mentalnya agar bisa kembali bekerja di perusahaan yang ia pimpin. Semua karyawan menunjukan simpati padanya. Dia baru saja meminta file rekaman CC

  • Petualangan Gila Mantan Mafia   Pergumulan Diandra

    Tommy dengan kaki kiri yang pincang dan menggunakan penyangga bersusah payah berjalan di pelataran halaman rumah besar dan itu adalah markas Coki. Orang-orang yang berjaga di sana kira-kira ada belasan orang dan semuanya menatap Tommy dengan heran. Salah seorang dari mereka yang paling muda mendekatinya. "Bang, kaki lu kenapa?""Bukan urusan lu, di mana tuan bos?" Tommy terus berjalan menggunakan penyangga sambil tergopoh-gopoh."Ada di dalam.""Sudah sana minggir, gue nggak kenapa-kenapa." Tommy melangkah sampai ke hadapan Coki yang sendirian di balik meja dengan wajah yang serius. Sorot matanya begitu penuh curiga pada Tommy. "Bos, ini semua salah paham." kata Tommy, saya waktu itu teledor sampai informasinya bisa bocor. Bukan maksud saya untuk berkhianat, saya minta kebijaksanaan anda, bos. Pekerjakan saya kembali untuk mencari Jason.""Duduklah dulu." perintah Coki. "Sepertinya terluka parah. Siapa yang anak buah gue yang menembak lu?""Tidak penting." j

  • Petualangan Gila Mantan Mafia   Pemicu Untuk Mempercepat

    Flashback SelesaiWisnu duduk di depan meja di ruangan tempat Shani disekap. Dia sedang memakan nasi goreng buatannya sendiri dengan lahap, di meja tersebut makanan Shani belum juga dimakan. "Ayolah, kita makan bersama. Ini tidak diracun, kalau lu sakit gue yang akan disalahkan. Yakinlah suami lu tercinta bisa berhasil. Akan sama mudahnya ketika dia dulu menculik dan melepaskan istri gue sampai nyawanya hilang."Shani yang sudah sangat lapar mendekat dan meraih roti sandwich di sebelah piring berisi nasi, dia memakan roti isi tuna itu dengan lahap. "Nah, begitu. Makanlah selagi ada." kata Wisnu. "Sekarang lu jangan menyalahkan gue untuk keadaan sekarang. Salahkan diri lu sendiri karena mau menikah dengan orang yang dulunya bajingan. Sekarang lu sendiri yang menuai akibatnya kan?" Wisnu lalu meminum habis segelas air putih. "Kenapa lu begitu dendam?" kata Shani yang telah menelan sepotong roti sandwich itu. "Gue yakin istri lu tidak menginginkan semua ini, kala

  • Petualangan Gila Mantan Mafia   Misi Masa Lalu part 4

    Dua pria itu kabur begitu saja dengan motornya, melaju dengan cepat. Vera memegangi lehernya yang sudah dihinggapi peluru dan darah bersimbah ke mana-mana membasahi kemeja putihnya. "Veraaaa!" Wisnu menjerit sejadi-jadinya. Dia memegangi tangan istrinya yang sekarat, mata Vera perlahan tertutup dan suara rintihannya semakin menghilang, Wisnu memeluk istrinya itu dan menangis keras. Sebuah peristiwa yang sangat mengejutkan. "Veraaa! tidak!"Warga sekitar yang mendengar suara itu lantas berhamburan dan mengerumuni mobilnya Wisnu. Tapi sudah terlambat, Vera sudah meregang nyawa di pelukan Wisnu. Sementara Wisnu berteriak luar biasa dan menangis. Para warga mencoba mendekatinya dan salah satu dari mereka menelepon rumah sakit untuk mendatangkan ambulan. ***Jason dan Tommy mendapatkan ucapan selamat dari Coki saat mereka duduk di ruang rapat dan hanya ada mereka bertiga Coki, Tommy, dan Jason. "Kalian memang luar biasa dan tak pernah gagal dalam menjalankan misi,

  • Petualangan Gila Mantan Mafia   Misi Masa Lalu Part 3

    "Pak, ada seseorang yang ingin menemui anda, namanya Wisnu. Katanya ada perjanjian penting dengan anda." Ucap salah satu ajudan Satia Utama di ruangannya. "Bagus, suruh saja dia masuk. Sambut dia dengan sopan." Satia yang duduk di sofa empuk dengan santainya tersenyum dan mengusap-usap dagunya. "Baik, pak."Langkah kaki yang cepat itu semakin dekat di ruangannya Satia dan ia melihat raut panik yang tak karuan di wajah Wisnu. "Selamat datang, ada yang bisa saya bantu, Pak Wisnu yang terhormat?" senyum licik Satia begitu terpancar dan menyebalkan. "Cepat lepaskan istri saya, dia tidak bersalah apa-apa. Ambil apapun dari saya termasuk proyek yang anda inginkan!" pinta Wisnu, wajahnya memelas. Seringai wajah Wisnu semakin menyebalkan. "Kenapa anda tidak lakukan ini sedari awal, kan kita tak usah capek berkeringat dan buang-buang tenaga kalau anda menurut. Apa jaminannya kalau anda akan patuhi keinginan kami?""Saya akan batalkan semua proyeknya hari ini

  • Petualangan Gila Mantan Mafia   Misi Masa Lalu part 2

    Di sebuah ruangan yang cahayanya temaram, seorang wanita sedang duduk di kursi kayu dan badannya diikat, wanita itu bernama Widya. Dia baru saja dipaksa untuk menelepon seseorang, lebih tepatnya menelepon Vera. Dua orang yang ada di hadapannya kini adalah Jason dan Tommy. Widya tampak ketakutan dan menangis ketika ponselnya direbut oleh Tommy. "Bagus, menurutlah kalau ingin selamat.""Kalian siapa?" Suara wanita berusia empat puluh tahunan awal itu begitu bergetar, sangat ketakutan. "Kami hanyalah petugas." Jason melangkah lebih dekat pada Widya. "Anda tenang saja. Ini tidak akan lama dan tidak akan ada nyawa yang melayang selagi semua pihak bisa diajak kerjasama.""Langsung saja?" tanya Tommy pada Jason yang membuat Widya kebingungan apa maksudnya. Jason mengangguk. Tommy mengeluarkan alat dari sakunya, berupa jarum suntik dan sebuah botol berisi cairan. Benda itu membuat Widya terbelalak dan dan hendak menjerit, namun dengan sigap Jason membun

  • Petualangan Gila Mantan Mafia   Penawaran

    Wisnu Aditya, kaya raya dari warisan dan punya bisnis di sana-sini termasuk stasiun televisi.  Wisnu sudah menikah dengan artis ternama yang namanya Vera Andriana. Pernikahan keduanya disorot oleh media sekitar enam tahun yang lalu karena Vera hamil duluan, sorotan media saat itu begitu tajam walaupun belum ada media sosial. Kali ini Wisnu dihadapkan oleh masalah bisnisnya sendiri, dijegal oleh mafia. Bisnis propertinya yang kian pesat sekarang menghadapi masalah serius. Saat itu sore hari dan hujan yang rintik-rintik membasahi tanah Kota Jakarta dan jalanan dipenuhi oleh kendaraan orang-orang yang pulang dari aktivitas. Wisnu yang menaiki mobil Mercedes-Benz C200 dan dikemudikan oleh sopirnya melihat ke keluar dengan tatapan yang kosong. Jelas kalau dirinya masih kesal dengan kedatangan Jason dan Tommy yang mengancamnya, Wisnu tahu siapa Coki tapi dirinya percaya diri bisa menanganinya. Ponsel Wisnu berdering, ada seseorang yang menelepon. Wisnu mengangkat telep

DMCA.com Protection Status