Share

Sesudah Pencemaran Otak, Terbitlah Pencemaran Telinga

Satu dua … lima detik Ryuga menunggu Claudia bersuara, namun yang Ryuga dengar hanya deru napas keduanya yang saling bersahutan.

Meskipun saling bertatapan, Ryuga bisa melihat Claudia tampak memikirkan banyak hal. Satu yang tidak Ryuga temukan, yakni ketakutan yang ada dalam netra Claudia.

“Apa pertanyaan itu terlalu sulit untuk kamu jawab, Claudia?”

Kepala Ryuga rasanya menjadi pening. Sepertinya malam ini dia akan mandi dengan air dingin untuk menyegarkan baik pikiran maupun tubuhnya.

“Uhm ….” Claudia menimbang, dia sudah mempersiapkan jawabannya.

Namun, belum sempat berucap, Ryuga menyela, “Jawab saja antara ya atau tidak.” Itu jawaban pasti.

“Tanpa tapi!” tegas Ryuga menambahkan.

Seketika itu Claudia meneguk ludahnya. Dalam jawabannya memang terdapat kata hubung ‘tapi’. Jadi, bagaimana?

“Kenapa tidak boleh tanpa tapi?” protes Claudia. Alisnya naik sebelah.

Ryuga mendengus dan menyugar rambutnya ke belakang. Dia menusukkan lidahnya ke pipi sebelum menjawab Claudia, “Pertanyaanku bu
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Irizka RA Yusuf
Ryugaa gemesiiin
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status