Malam pengantin ....
"Buka pakaianmu!" kata wanita itu sembari mencengkeram dagu Carver dengan jari-jarinya yang ramping.
Wanita cantik dan bertubuh seksi itu naik di atas tubuh Carver yang berada di atas ranjang. Aroma tubuh wanita itu menyeruak mendominasi ruangan.
Carver terdiam, matanya hanya bisa menatap mata seorang wanita yang masih mengenakan gaun pengantin berupa gaun putih panjang, senyum wanita itu sangat menggoda dengan bibir merah merona.
"Apakah kamu tidak mendengarkanku?" kata wanita itu sekali lagi dengan nada memaksa. "Sebagai suamiku, kamu hanya perlu memuaskanku di ranjang!"
Wanita itu adalah Violeth Fletcher, putri Edward Fletcher. Wanita berkulit putih dan langsing ini memiliki kepribadian hiperseks***
Itulah yang menyebabkan Edward Fletcher memutuskan untuk mencarikan putrinya seorang suami. Kepala keluarga Fletcher tidak mau jika putrinya berada di dalam pergaulan liar karena memiliki kelainan s***
Jika putrinya memiliki suami, setidaknya putrinya tidak akan pergi untuk mencari pria lain dalam melampiaskan hasratnya.
Violeth turun dari ranjang, dia melepaskan gaun panjangnya hingga semua kain di tubuhnya telah terjatuh di lantai.
Dengan tubuh polos tanpa seutas benang pun, Violeth merangkak di atas tubuh Carver dengan gerakan menggoda layaknya seorang wanita birahi.
"Ingin aku yang menelanjangimu?" Violeth mengangkat alis saat menyentuh wajah Carver dengan tangannya.
"Tidak! Aku bisa melakukannya sendiri, tapi bisakah kamu memperlakukanku seperti manusia?" tanya Carver dengan jantung berdebar.
"Aku sebenarnya tidak butuh apapun darimu, bahkan tidak mencintaimu! Tapi aku hanya butuh kamu sebagai suamiku untuk memuaskan hasratku!" kata wanita itu dengan senyum lembut dan penuh gairah.
Carver menepis saat Violeth duduk di atasnya. Sesuai dengan apa yang dikatakan oleh Edward Fletcher, jika Violeth memiliki hasrat yang tinggi terhadap laki-laki.
Di ranjang berukuran besar, Carver terdiam saat Violeth mendengus di depannya wajahnya.
Carver memiliki wajah yang sangat tampan dengan garis rahang yang kuat, alis yang tebal, dan kulit yang cerah.
Tak ada sepatah katapun yang keluar dari mulut Carver, ia hanya diam seperti pria lugu yang belum pernah menjalin hubungan dengan wanita seumur hidupnya.
"Layani aku dengan caramu sekarang!"
"Apa?" Carver terkejut.
Jantung Carver berdegup kencang, apakah dia akan melepaskan keperjakaannya kepada wanita hipers*** ini?
Violeth mendekati wajah tampan Carver dengan tatapan ingin menerkam. "Bukankah kamu menikah denganku karena uang? Karena itu puaskanlah aku dan aku akan membayarmu lebih dari uang yang diberikan ayahku kepadamu!"
Carver memang menikah karena dia harus melunasi hutangnya!
"Tapi aku bukan gigolo, Violeth," kata Carver
"Oh, kamu menolak jika aku memanggilmu gigolo? Lalu apa tujuanmu menikah denganku jika kamu tidak menginginkan uang dari ayahku?"
Tanpa menunggu lama, Violeth membuang semua kain yang tertempel di tubuh Carver.
"Dengarkan, aku membutuhkan tubuhmu untuk memuaskanku!" bisik Violeth di telinga Carver bagai bisikan iblis betina.
Ranjang berukuran size king terus menderit di kamar pengantin. Desahan Violeth semakin keras seirama dengan ritme gerakan liar wanita itu dalam mengendalikan kenikmatan ranjang.
Tak pernah terbayangkan jika takdirnya harus menjadi seorang suami di usia yang cukup muda. Namun bukan sekedar suami biasa seperti para pria di luar sana, melainkan suami sewaan yang harus melayani nafsu wanita yang lebih tua darinya.
Mungkin inilah nasib yang harus ia jalani setelah bertahun-tahun menjadi pedagang kaki lima penjual kopi dan makanan ringan di sekitar Perusahaan Fletcher, sebuah perusahaan besar dengan banyak karyawan.
Carver terpaksa menikahi Violeth Fletcher, seorang wanita cantik dengan kelainan hipers***, demi uang dua juta dolar untuk melunasi hutangnya.
Saat ini, Carver yang baru berusia dua puluh tahun menikah dengan seorang wanita bernama Violeth yang berusia tiga puluh tahun.
Itu semua terjadi karena Edward Fletcher membantunya dari kejaran depcolector karena dia berhutang dua juta dolar untuk membiayai adik perempuannya yang kini telah meninggal setelah beberapa hari lalu karena menderita penyakit mematikan. Jika bukan karena bantuan Edward Fletcher, Carver mungkin sudah berada di penjara sekarang.
Menikahi seorang wanita sepuluh tahun lebih tua darinya, dan sekarang Carver akan berada dalam pelukan wanita liar ini selamanya.
Keesokan paginya di kediaman keluarga Fletcher....
"Sophie, bukankah mereka pengantin baru yang sempurna?" kata Edward sambil menatap istrinya.
Sophie Fletcher - istri Edward Fletcher, sedikit melirik suaminya. "Ya, aku melihat mereka sangat serasi, Tapi menantu pilihanmu itu sangat miskin, sehingga dia hanya akan mencoreng nama baik keluarga Fletcher!"
Degggg…
Carver merasa tubuhnya membeku, lidahnya mati rasa setelah dipaksa menikah tanpa cinta, kini ia dituduh sebagai orang yang akan mencoreng nama baik keluarga Fletcher. Tapi dia menikah karena terpaksa.
"Bu, tapi aku menikah karena..." jawab Carver ragu-ragu.
"Berhenti bicara dan jangan panggil aku 'Ibu'. Aku tidak menganggap orang miskin sepertimu sebagai menantu, meskipun kamu adalah suami Violeth."
"Sophie, cukup! Jangan pernah meremehkan menantu pilihanku!" kata Edward dengan marah.
"Oh, sekarang kamu lebih membela menantu laki-lakimu daripada aku?" Sophie bangkit dari duduknya."Cukup! Jangan mengulangi kata-kata seperti itu lagi!" Edward memperingatkan.Sophie mengumpat sambil berjalan pergi. "Bajingan!"Violeth terdiam karena sudah mengetahui sikap ibu tirinya yang selalu mengatakan sesuatu sesuka hatinya. Padahal hanya istri kedua. Violeth tidak terlalu memikirkan hal semacam itu.Edward mendesah kasar, meneguk segelas minuman yang ada di hadapannya. "Ayah pusing dengan sikap ibumu."Edward meninggalkan meja makan."Ayah tidak sarapan dulu? Bagaimana kalau ayah nanti lapar saat berada di tempat kerja?" Dia bertanya."Aku tidak lapar, Violeth. Aku makan di luar saja, kata-kata ibumu membuat ayah muak!" Edward meninggalkan tempat itu dengan pakaian formal dan jas hitam.Violeth menoleh ke arah Carver, pemuda yang kini telah menjadi suaminya. Berawal setelah momen pernikahan, Violeth hanya bisa tidur dengan pria yang sudah menjadi suaminya. Sebenarnya Violeth sa
Beruntung tidak ada yang tahu bahwa pelaku penculikan Violeth adalah Garvin dan Melvin yang di dalangi oleh Sophie. Hingga akhirnya Violeth kabur sebelum Garvin menyentuhnya. Namun saat itu Garvin memakai atribut dan topeng lengkapnya, Violeth tidak mengetahui identitasnya.PLAAK!!!!PLAAK!!!!Sophie menampar Garvin dan Melvin karena geram dengan kebodohan kedua putranya yang tidak bisa menjalankan misi tugasnya dengan baik."Cepat atau lambat, kita harus menyingkirkan menantu sampah itu! Carver hanyalah parasit di rumah ini, tapi dia sangat berbahaya dengan menjadi suami dari pewaris sah keluarga Fletcher!" Tatapan Sophie tertuju pada kedua putranya.Garvin dan Melvin menyetujui rencana selanjutnya."Sepertinya kita harus memasang jebakan untuk membasmi parasit yang tiba-tiba datang di rumah ini!" Tatapan Sophie tajam."Ya, ibu, kita benar-benar harus menyingkirkan parasit itu, jangan sampai menghalangi kita untuk mendapatkan kekayaan keluarga Fletcher," kata Melvin penuh dendam.
Carver tidak berubah sejak dia berumur 5 tahun. Sudah memiliki hidung mancung dan tampan dengan kulit putih bersih."Lalu mengapa kamu meninggalkanku ketika aku masih kecil? Apakah kamu tidak mencintaiku dan ibuku?" Carver mulai marah."Aku berharap kamu tahu, Carver. Aku meninggalkanmu di rumah bersama ibumu karena aku pergi ke luar negeri. Aku sedang mencari pekerjaan, dan setiap bulan aku mengirim uang ke ibumu di rumah," jawab Jackson.Carver merasa seolah-olah dia telah ditempa oleh sebongkah besi besar yang menghantam tubuhnya. Merasakan kebalikan dari apa yang dikatakan ibunya, kepalanya tiba-tiba menjadi pusing saat dia menerima fakta yang berlawanan dengan apa yang sudah dia ketahui.Ibunya selalu mengatakan kepadanya bahwa ayahnya meninggal karena terlalu banyak minum. Dan ibunya memilih untuk menikah dengan pria baik lainnya, kemudian memiliki seorang putri yang saat itu menjadi saudara adik Carver.Namun apa yang dia jalani sebelum menikah dengan Violeth, dia hidup seperti
"Tolong beri aku waktu untuk menjelaskan." kata Jackson rendah. "Aku hanya ingin mengatakan bahwa saya akan memberimu posisi kepemimpinan perusahaan Leopard Enterprise, Carver.""Jika kamu masih belum siap untuk bertunangan dengan Clara, ayah tidak akan memaksamu," tambah Jackson.Tapi itu tidak akan mengubah pola pikir dan kehidupan Carver. Dimana Carver terikat sebagai suami Violeth. Carver tidak akan mengkhianati Edward Fletcher yang menyelamatkannya dari hutang dua juta dolar.Carver memberi alasan untuk menjawab ayahnya."Tidak, aku tidak mau menerima itu. Aku sudah bekerja dan tidak bisa meninggalkan pekerjaan begitu saja karena aku sudah terikat kontrak." Carver berbohong meski butuh ide bagus agar ayahnya tidak curiga."Ayah akan mengurus tempat kerjamu agar cepat menjadi CEO perusahaan Leopard Enterprise. Jangan sampai pekerjaan sampah dengan gaji kecil membuatmu kehilangan posisi sebagai CEO," ujar Jackson."Tapi aku tidak mau dijodohkan dengan Clara, karena aku sudah..."Ca
Kembali ke rumah kediaman keluarga Fletcher...."Carver, dari mana saja kamu?" tanya Sophie sambil menunjuk jam tangan di pergelangan tangan kirinya.Carver menyadari bahwa hari sudah siang, dia melihat jam di dinding, sudah jam sepuluh pagi.Dia menyadari bahwa semua belanjaannya tertinggal di pinggir jalan."Aku belum selesai bertanya, kamu pergi" teriak Sophie yang melihat Carver pergi tanpa menjawab sama sekali.Kebetulan di bawah ada supir pribadi keluarga Fletcher, dia adalah Bobby. Bobby memperhatikan bahwa Carver tampaknya akan pergi lagi. Bobby menawarkan untuk mengantarkan Carver, tetapi Carver menolak.Meskipun Carver sudah miskin sejak kecil dan tidak pernah memiliki mobil, namun ia pernah mengendarai mobil tua milik tetangganya saat berusia 15 tahun, setidaknya jika tidak terlalu ramai, ia berani menyetir sendiri. Tapi Carver lebih suka berjalan sendirian.Tanpa menunggu lama, Carver bergegas menuju tempat belanjaannya tertinggal.Benar saja, ternyata semua belanjaannya
Violeth menghela napas sambil membimbing tangan Carver untuk meremas sepasang bukit kembarnya lebih keras.Violeth tak tinggal diam, tangannya bertumpu pada dada Carver yang bidang, beberapa kali tangannya dengan lembut menyentuh perut suaminya yang menyerupai beberapa potong roti yang tertata rapi.Padahal AC sudah dinyalakan sejak tadi, tidak ada sedikitpun rasa dingin. Di dalam ruangan, hanya terdengar rintihan dan desahan Violeth yang tampak menikmati permainan cinta, bersamaan dengan suara gesekan dua bagian tubuh kenikmatan yang basah.Violeth memiliki passion yang tinggi, hal ini membuat Carver semakin tertarik dengan Violeth.Carver, melihat Violeth kelelahan, membalikkan posisinya ke atas.Carver duduk di atas tubuh Violeth, dalam satu hentakan, batang berototnya terjun ke lubang kenikmatan. Carver memacu tubuh Violeth seperti seekor kuda betina. Carver meraba dan memainkan dua gumpalan lembak yang kenyal dari dada bVioleth dengan pelan, yang membuat Violeth melayang.Perla
Air deras mengguyur tubuh Violeth. Suara air mengalir memenuhi seluruh kamar mandi.Carver yang menjauh ke sisi dinding menelan wajah masam. Tangannya menutupi tangannya yang masih tegang.Rasa sakitnya tak terbayangkan saat pisau tajam itu mengiris pangkalnya. Mencubit satu jari saja sudah sangat menyakitkan baginya, bagaimana jika ada benda tajam yang menusuknya hingga darah mengalir dari lukanya.Carver melangkah untuk meraih handuk yang tergantung di sampingnya, tapi Violeth menyuruhnya diam."Tetap disitu!" perintah Violeth dengan tatapan tajam.Violeth menuangkan cairan pembersih dalam jumlah besar lalu mengoleskannya secara merata ke seluruh tubuhnya hingga menjadi buih harum yang kini menyelimuti seluruh tubuh wanita itu.Tangan wanita itu mengusap merata ke seluruh tubuh hingga busa hampir menutupinya begitu tebal. Beberapa kali busa tebal itu jatuh ke lantai diiringi suara air mengalir dari shower yang masih mengalir pelan.Dengan gerakan terampil, Violeth menggosok lembut d
Beberapa menit kemudian, telepon berdering.Violeth menggeram, dia disela oleh panggilan telepon. Ternyata yang meneleponnya adalah sahabat Violeth yang mengatakan bahwa Violeth harus datang ke pesta ulang tahun wanita itu."Baiklah, aku akan datang ke pesta ulang tahunmu," kata Violeth lalu melemparkan ponselnya ke segala arah.Usai menjawab telepon, Violeth merangkak ke atas tubuh Carver lagi berkata. "Ayo kita lanjutkan lagi, sayang."Carver terdiam saat Violeth mencium dada berototnya. Rasanya seperti terbang di antara bidadari cantik. Sesekali Violeth mengelus dada dan leher Carver dengan gerakan yang merangsang.Ciuman yang hangat dan lembut membuat Carver menikmati dan memejamkan mata. Ciuman itu bertahan di tubuh pria itu selama beberapa detik."Tahukah kamu apa arti ciuman ini, Carver?""Tidak," jawab Carver jujur.Violeth menekan dirinya pada Carver di sisinya. Menarik selimut putih tebal menutupi tubuh mereka.Carver mendekat saat Violeth meringkuk lebih dekat ke dalam seli
Carver meninggalkan beberapa tanda kepemilikannya di tubuh istrinya. "Buka pakaianmu sekarang! Aku ingin kamu melayaniku saat ini juga," ucap Carver sembari menyentil dan menarik lembut salah satu puncak bukit kembar Violeth yang menjumbul sangat padat. "Carver, jangan nakal." Violeth merasakan geli dan terangsang di bagian puncak dadanya yang tersentuh Carver. "Mana bisa aku ...." Dengan keadaan tubuh masih diperban, Violeth tak bisa bermain ranjang sebentarpun. Tapi kedua matanya melebar ketika Carver menurunkan rok panjang sampai bagian kain dalamnya. "Jangan, Carver! Jangan!" Carver tersenyum dan kembali men
"Nah, seperti itu, Bibi. Tapi maaf, aku tetap memanggil Bibi dengan Bibi Pearly saja." Ketika berbicara, Carver menghentikan mengaduk bahan makanannya. "Tidak apa-apa, Bibi memang seharusnya dipanggil dengan sebutan itu," ucap bibi Pearly. Wanita itu pun membantu Carver membuat makanan. Bibi Pearly sangat pandai menciptakan makanan lezat, dengan bahan apapun jika dimasak oleh wanita itu, akan menghasilkan makanan yang sangat lezat. Di dalam kamarnya, Violeth membuka kedua matanya setelah memejam beberapa menit menikmati empuknya ranjang di kamarnya. Dia membuka mata karena mencium aroma masakan selezat ini. "Ternyata Carver pintar memasak? Kukira dia hanya bisa membuat udang tepung saja," g
Carver menurunkan Violeth di atas tempat tidur, tak lupa memberikan kecupan hangat di wajah wanita yang memiliki wajah cantik paripurna. Tapi ada satu hal yang membuat Carver terdiam sesaat. Violeth adalah anak dari rahim seorang wanita yang kini bekerja sebagai pembantu di keluarga Fletcher, dari benih Tuan rumah keluarga Fletcher, yaitu Edward Fletcher. Carver mengetahui jika Violeth adalah anak dari hubungan tanpa pernikahan, tapi Violeth sendiri tak mengetahui tentang itu. Bahkan Edward sendiri sudah memberitahu kepada Carver untuk tidak mengatakan kepada Violeth tentang identitas itu, bahkan Edward memberitahunya untuk tidak mengatakan siapa pemberi donoran darah yang golongan da
Seketika adu tinju perkelahian antara dua pihak berhenti. Semua menatap ke arah petugas keamanan yang tampak tegas namun juga lemah dengan tubuh yang hanya sebesar para lelaki suruhan Jones. Melihat para pengawal berhadapan dengan petugas keamanan, Carver mendekat karena tak ingin kedua pengawalnya masuk ke dalam masalah besar jika sampai menyangkut ke pihak keamanan kota. "Apa yang kalian lakukan? Kenapa berkelahi di area rumah sakit? Apa yang kalian lakukan sangat membayahakan orang-orang yang beraktivitas di area rumah sakit!" Petugas keamanan memelototkan mata memberanikan diri memarahi beberapa orang yang telah melanggar aturan ketertiban. "Maaf, Pak. Tapi ini bukanlah perkelahian sungguhan, hanya berlatih karena mereka adalah para anak buahnya," ucap
Ketika mobil yang dikemudikan oleh mertua Carver berjalan memotong jalan dan berlalu menuju ke kediaman rumahnya, keempat lelaki itu keluar dari persembunyiannya. Keempat lelaki itu berlari menuju ke motor cross mereka yang terparkir sekitar dua puluh meter dadi parkiran mobil. "Mau kemana kalian?" Tiba-tiba muncul dua lelaki berperawakan tinggi besar dengan tubuh yang dipenuhi otot kekar, salah satu dari kedua lelaki bertubuh besar itu bertanya sampai membuat keempat lelaki yang memakai masker setengah wajah tampak terkejut. "Bukan urusanmu, dasar gendut!" balas salah satu lelaki yang memakai masker setengah wajah. "Jika kalian akan berbuat ulah, itu adalah urusanku!" Dengan ma
"Tidak perlu khawatir, bukankah semasa muda kita begitu dekat? Sampai membuahkan anak yang begitu cantik jelita." Edward memandang ke depan dengan ucapan yang tampak berkharismatik. "Kuharap Tuan tidak membicarakan hal itu lagi, aku sangat malu karena memiliki anak tanpa ikatan pernikahan," ucap bibi Pearly penuh penyesalan. "Tak perlu disesali, Pearly. Bukankah aku sudah menawarimu untuk menikah denganku? Tapi kamu menolak permintaanku," ucap Edward. "Iya, Tuan." Bibi Pearly menganggukkan kepala. "Baiklah, aku akan mengantarmu kembali ke rumah. Tapi kurasa selama beberapa hari ke depan kamu istirahat saja, Pearly. Tak perlu memasak atau membersihkan rumah. Biarkan Sophie saja yang me
Carver kembali ke rumah sakit, entah berapa lama Carver meninggalkan Violeth sendirian di kamar rawat. Padahal Edward meminta dirinya untuk tetap disana dan menjaga Violeth yang masih terbaring tak sadarkan diri. "Aku sudah membalaskan rasa sakit yang kamu terima Violeth. Meski Sophie hanya merasakan sedikit sakit, tapi suatu saat mungkin rasa sakit yang jauh lebih mengerikan akan ku berikan pada wanita tua itu," ucap Carver sambil mengepalkan kedua tangannya. Disaat berada di rumah tadi, Carver ingin sekali memukul Sophie, tapi itu tidak bisa dia lakukan karena Sophie adalah ibu mertuanya, sekali seorang wanita. Tapi untuk Jones, Carver sempat memukul karena lelaki itu ingin bertindak dari belakang. Andai saja Carver lupa pada rencana awal untuk memb
Disaat jantung Sophie hampir berhenti berdetak, Carver menghentikan Jones untuk menusukkan pisau itu ke tubuh Sophie. "Aku tidak suka teriakanmu, Sophie! Bisakah kamu diam?" Sophie hanya diam, tubuh wanita itu berlumuran keringat dingin. "Apa kamu takut ditusuk menggunakan pisau?" tanya Carver. "Apa apa kamu sudah tidak waras? Semua orang pasti tidak akan mau dilukai dengan benda tajam seperti ini!" balas Sophie dengan nada agak tinggi. "Baiklah, aku akan memberi keringanan hukuman untukmu," ucap Sophie. Pisau yang berada di tangan Jones diambil kembali ole
"Lakukan seperti apa yang kamu lakukan terjadi istriku!" perintah Carver. Jones hanya diam saja sambil memegangi pisau lipat itu, dia tak mampu melawan karena nasibnya saat ini dipegang oleh Carver. "Tapi, ini sama saja pembunuhan," jeda Jones. "Terserah kamu, bukankah apa yang kamu lakukan terhadap istriku juga sebuah pembunuhan?" ucap Carver yang sudah tidak mau tahu. "Tapi, bagaimana jika Sophie sampai tewas? Rumah kamupun akan menjadi terdakwa, dan rumah ini akan dipenuhi polisi yang membuat nama baik Fletcher menjadi buruk akibat adanya pembunuhan di kediaman keluarga Fletcher." Jones terus mengatakan berbagai alasan.