"Tolong beri aku waktu untuk menjelaskan." kata Jackson rendah. "Aku hanya ingin mengatakan bahwa saya akan memberimu posisi kepemimpinan perusahaan Leopard Enterprise, Carver."
"Jika kamu masih belum siap untuk bertunangan dengan Clara, ayah tidak akan memaksamu," tambah Jackson.
Tapi itu tidak akan mengubah pola pikir dan kehidupan Carver. Dimana Carver terikat sebagai suami Violeth. Carver tidak akan mengkhianati Edward Fletcher yang menyelamatkannya dari hutang dua juta dolar.
Carver memberi alasan untuk menjawab ayahnya.
"Tidak, aku tidak mau menerima itu. Aku sudah bekerja dan tidak bisa meninggalkan pekerjaan begitu saja karena aku sudah terikat kontrak." Carver berbohong meski butuh ide bagus agar ayahnya tidak curiga.
"Ayah akan mengurus tempat kerjamu agar cepat menjadi CEO perusahaan Leopard Enterprise. Jangan sampai pekerjaan sampah dengan gaji kecil membuatmu kehilangan posisi sebagai CEO," ujar Jackson.
"Tapi aku tidak mau dijodohkan dengan Clara, karena aku sudah..."
Carver hampir keceplosan ketika dia sudah punya istri. Tapi untungnya dia langsung berhenti berbicara ketika dia ingat itu.
"Jangan bilang kamu sudah punya pasangan. Tapi kalaupun kamu punya, kamu masih bisa putus dengannya, lalu dekati Clara," bujuk Jackson.
"Kenapa ayah mengatakannya dengan mudah? Ayah tiba-tiba muncul di hadapanku, lalu mengatur hidupku, permainan macam apa ini?" Carver berkata dengan tegas.
"Carver, kamu harus menuruti apa kata ayah. Ini semua untuk masa depanmu!" Jackson mulai berkata dengan nada tinggi.
Carver bangkit dari tempat duduknya, kesal dengan sikap pria yang baru saja mengaku sebagai ayahnya, dan ingin membereskan hidupnya.
"Carver, bukan itu maksudku. Aku hanya ingin kamu memiliki kehidupan yang lebih baik setelah hidup dalam kesengsaraan selama puluhan tahun."
"Saya tidak butuh kemewahan. Jika saya ditawari posisi Direktur di perusahaan ini, saya tidak akan menerimanya." Carver tanpa pamit langsung menuju pintu keluar.
Carver meninggalkan ruangan. Ia terbiasa hidup seperti gelandangan. Dulu, ia berjualan makanan ringan dan kopi untuk menghidupi dirinya dan adiknya.
Sejak mengenal Edward, hidupnya mulai terpenuhi. Hutang dua juta dolar telah dilunasi oleh Edward ketika Carver hampir masuk penjara. Bahkan kini gaji bulanannya sebagai menantu ditanggung oleh keluarga Williams hingga seribu dolar dan cukup untuk hidup selama sebulan.
Edward membayar Carver sebagai menantu. Edward bahkan meminta Carver untuk menjadi suami Violeth seumur hidup, itu pertanda Carver akan mendapatkan jaminan hidup seumur hidupnya.
Carver menuruni tangga dengan cepat, ketika Richard, yang berdiri di bawah, menatap Carver.
"Tuan Muda Carver, kemana Anda pergi? Mengapa Anda terburu-buru?" tanya Richard, bergerak mendekat untuk menghalangi jalan Carver.
"Jangan panggil aku 'Tuan Muda', aku bukan siapa-siapa disini!"
Carver sangat jengkel dengan situasinya saat ini. Tidak butuh waktu lama baginya untuk mendorong Richard ke lantai...
Richard terbentur meja, tapi untungnya tidak ada luka akibat terjatuh dan terbentur meja.
Saat Carver berjalan kembali menuju pintu keluar, tiba-tiba muncul dua orang petugas keamanan dan langsung mencekal tangan Carver atas tindakannya yang berani membuat kerusuhan.
Kedua security itu mengira Carver hanyalah orang asing yang mencoba menimbulkan masalah di perusahaan Leopard Enterprise.
"Sial! Apa maksudmu membuat kerusuhan di sini?"
"Kamu ingin mencari kematian?"
Dua security berseragam putih menahan Carver seperti tahanan yang sedang dalam pelarian.
"Biarkan aku pergi!" kata Carver dengan marah.
"Aku pikir kamu perlu diberi pelajaran," kata salah satu penjaga keamanan.
Richard menyadari bahwa tuan muda Leopard telah ditangkap oleh dua penjaga keamanan perusahaan. Richard bergegas memerintahkan kedua petugas itu untuk membebaskan Carver.
Carver tidak melawan sama sekali karena jika dia bergerak sedikit saja, keamanan akan mematahkan lengannya. Carver hanya minta dibebaskan dan meninggalkan tempat itu.
Tetapi....
Sebelum Richard sempat memerintahkan pembebasan Carver, Jackson datang dari lantai dua.
"Berhenti! Apa yang kalian lakukan?" teriak Jackson dari atas tangga.
"Maaf pak. Tapi anak ini mau rusuh. Pak Richard didorong oleh orang ini. Beruntung kami melihatnya dan langsung menangkapnya," kata salah seorang petugas keamanan.
"Kita harus menghukum anak ini."
"Lepaskan dia! Dia adalah Carver, putraku," perintah Jackson sambil berjalan menuruni tangga.
Kedua petugas itu kaget, mereka segera membebaskan Carver dan memohon belas kasihan. Jika tidak mendapat ampunan, mereka akan diberhentikan dari perusahaan sebagai security yang gajinya lebih tinggi dari gaji rata-rata security pada umumnya.
"Maaf Tuan Jackson, kami tidak tahu pemuda ini adalah Tuan Muda Carver," kata security..
Dua security meminta maaf atas kesalahpahaman tersebut.
"Cepat pergi dari sini sebelum aku berubah pikiran untuk mencari pekerjaan pengganti untukmu!" perintah Jackson.
"Ya, Pak. Kami minta maaf." Kedua satpam itu buru-buru meninggalkan tempat itu dengan tergesa-gesa karena takut akan mendapatkan hal buruk dari bos mereka.
Carver membersihkan pakaiannya dan meninggalkan tempat kejadian bahkan tanpa melihat Jackson.
"Carver, kamu mau kemana? Apakah kamu masih ingin tinggal di rumah kontrakan kumuh dengan pekerjaan bergaji rendah? Tapi kamu meninggalkan rumah mewah dan posisi CEO di perusahaan ini?"
Jackson tidak bisa berhenti memikirkan tentang Carver yang menolak tawaran paling langka di dunia. Bahkan semua anak muda akan memilih untuk menerima tawaran ketika ayah mereka adalah pemilik perusahaan daripada harus bekerja dengan gaji kecil dan tinggal di rumah kontrakan yang kumuh.
Tapi Carver tidak bisa mengatakan yang sebenarnya jika dia sudah menikah dan menjadi anggota keluarga Fletcher.
Seluruh karyawan perusahaan terdiam melihat sikap Carver yang tetap pada pendiriannya. Beberapa karyawan menganggap Carver sebagai seseorang yang tidak terobsesi dengan jabatan atau kekayaan.
“Aku tidak butuh posisi CEO atau memiliki rumah mewah, saya sudah terbiasa hidup sendiri dan menghasilkan uang sendiri tanpa perlu bantuan orang lain. Jadi jangan paksa aku setelah apa yang ayah lakukan selama ini dengan mengabaikan hidupku. Aku selama ini hidup sebagai pedagang kaki lima.” Carver berbicara dengan tegas tanpa memandang ayahnya.
"Pedagang kaki lima?"
"Wah, sayang sekali pemuda seperti Tuan Muda Carver menjadi pedagang kaki lima untuk memenuhi kebutuhan hidupnya."
Karyawan perusahaan saling berbisik tentang putra bos mereka
"Carver, kamu seorang pedagang kecil?" Jackson merasa menjadi ayah tidak ada gunanya, sampai-sampai anak laki-laki satu-satunya menjadi pedagang kaki lima.
Seorang anak pemilik perusahaan sebesar Leopard Enterprise, dulunya adalah pedagang kaki lima. Dan kini saat bertemu ayahnya, Carver Leopard tidak mau menerima posisi CEO.
Carver mundur dan meninggalkan tempat itu, mengabaikan teriakan ayahnya agar dia menerima tawaran itu.
"Tuan, kita bisa menggunakan cara lain," Richard membujuk Jackson.
"Cara lain? Apakah kamu punya rencana?" Jackson menatap Richard dengan penuh harap.
Richard menganggukkan kepalanya sambil tersenyum. "Tentu saja ada, Tuan Jackson. Anda tidak perlu khawatir, saya akan memikirkan rencana lain agar Tuan Muda Carver setuju untuk tinggal bersama Tuan Jackson."
Kembali ke rumah kediaman keluarga Fletcher...."Carver, dari mana saja kamu?" tanya Sophie sambil menunjuk jam tangan di pergelangan tangan kirinya.Carver menyadari bahwa hari sudah siang, dia melihat jam di dinding, sudah jam sepuluh pagi.Dia menyadari bahwa semua belanjaannya tertinggal di pinggir jalan."Aku belum selesai bertanya, kamu pergi" teriak Sophie yang melihat Carver pergi tanpa menjawab sama sekali.Kebetulan di bawah ada supir pribadi keluarga Fletcher, dia adalah Bobby. Bobby memperhatikan bahwa Carver tampaknya akan pergi lagi. Bobby menawarkan untuk mengantarkan Carver, tetapi Carver menolak.Meskipun Carver sudah miskin sejak kecil dan tidak pernah memiliki mobil, namun ia pernah mengendarai mobil tua milik tetangganya saat berusia 15 tahun, setidaknya jika tidak terlalu ramai, ia berani menyetir sendiri. Tapi Carver lebih suka berjalan sendirian.Tanpa menunggu lama, Carver bergegas menuju tempat belanjaannya tertinggal.Benar saja, ternyata semua belanjaannya
Violeth menghela napas sambil membimbing tangan Carver untuk meremas sepasang bukit kembarnya lebih keras.Violeth tak tinggal diam, tangannya bertumpu pada dada Carver yang bidang, beberapa kali tangannya dengan lembut menyentuh perut suaminya yang menyerupai beberapa potong roti yang tertata rapi.Padahal AC sudah dinyalakan sejak tadi, tidak ada sedikitpun rasa dingin. Di dalam ruangan, hanya terdengar rintihan dan desahan Violeth yang tampak menikmati permainan cinta, bersamaan dengan suara gesekan dua bagian tubuh kenikmatan yang basah.Violeth memiliki passion yang tinggi, hal ini membuat Carver semakin tertarik dengan Violeth.Carver, melihat Violeth kelelahan, membalikkan posisinya ke atas.Carver duduk di atas tubuh Violeth, dalam satu hentakan, batang berototnya terjun ke lubang kenikmatan. Carver memacu tubuh Violeth seperti seekor kuda betina. Carver meraba dan memainkan dua gumpalan lembak yang kenyal dari dada bVioleth dengan pelan, yang membuat Violeth melayang.Perla
Air deras mengguyur tubuh Violeth. Suara air mengalir memenuhi seluruh kamar mandi.Carver yang menjauh ke sisi dinding menelan wajah masam. Tangannya menutupi tangannya yang masih tegang.Rasa sakitnya tak terbayangkan saat pisau tajam itu mengiris pangkalnya. Mencubit satu jari saja sudah sangat menyakitkan baginya, bagaimana jika ada benda tajam yang menusuknya hingga darah mengalir dari lukanya.Carver melangkah untuk meraih handuk yang tergantung di sampingnya, tapi Violeth menyuruhnya diam."Tetap disitu!" perintah Violeth dengan tatapan tajam.Violeth menuangkan cairan pembersih dalam jumlah besar lalu mengoleskannya secara merata ke seluruh tubuhnya hingga menjadi buih harum yang kini menyelimuti seluruh tubuh wanita itu.Tangan wanita itu mengusap merata ke seluruh tubuh hingga busa hampir menutupinya begitu tebal. Beberapa kali busa tebal itu jatuh ke lantai diiringi suara air mengalir dari shower yang masih mengalir pelan.Dengan gerakan terampil, Violeth menggosok lembut d
Beberapa menit kemudian, telepon berdering.Violeth menggeram, dia disela oleh panggilan telepon. Ternyata yang meneleponnya adalah sahabat Violeth yang mengatakan bahwa Violeth harus datang ke pesta ulang tahun wanita itu."Baiklah, aku akan datang ke pesta ulang tahunmu," kata Violeth lalu melemparkan ponselnya ke segala arah.Usai menjawab telepon, Violeth merangkak ke atas tubuh Carver lagi berkata. "Ayo kita lanjutkan lagi, sayang."Carver terdiam saat Violeth mencium dada berototnya. Rasanya seperti terbang di antara bidadari cantik. Sesekali Violeth mengelus dada dan leher Carver dengan gerakan yang merangsang.Ciuman yang hangat dan lembut membuat Carver menikmati dan memejamkan mata. Ciuman itu bertahan di tubuh pria itu selama beberapa detik."Tahukah kamu apa arti ciuman ini, Carver?""Tidak," jawab Carver jujur.Violeth menekan dirinya pada Carver di sisinya. Menarik selimut putih tebal menutupi tubuh mereka.Carver mendekat saat Violeth meringkuk lebih dekat ke dalam seli
Carver menyadari kalau pakaian Violeth terlalu ketat dan terlihat sangat menggugah selera para pria, Carver sendiri sedikit tergoda melihat dari ujung kepala sampai ujung kaki istrinya.Saat memilih pakaian untuk Carver, Violeth menyadari bahwa tubuhnya menarik perhatian banyak pasang mata pria dewasa."Kenapa mereka menatapku seperti itu? Sekalipun mereka mengajakku berkencan, aku tidak akan rela karena mereka memiliki wajah dan postur tubuh yang tidak sesuai dengan seleraku," kata Violeth.“Kamu terlalu mencolok di antara semua wanita di sini.” Carver menimpali.Meski bagian bawahnya longgar seperti rok yang mencapai lutut, namun bagian atasnya sangat ketat memperlihatkan dua gundukan dada yang terisi hingga memperlihatkan separuh belahan dadanya. Dengan mengenakan sepatu hak tinggi, kaki ramping Violeth terlihat begitu menggoda dan semua pria berharap kain di tubuh Violeth akan jatuh di depan mata mereka."Mmm biarlah. Aku memang cantik dan sempurna dari semua wanita yang ada di si
"Mmm, iya... sudah...."Carver hampir kesulitan menjawab pertanyaan yang sulit dan sangat tidak pantas.Saat itu, tiba-tiba seseorang datang dan menghampiri Thomas. “Tuan Thomas, bukankah kita ada pertemuan hari ini?”Thomas menoleh untuk melihat seorang pria jangkung, sedikit lebih tua, mengatakan sesuatu kepadanya."Rapat ditunda besok pagi, bantu aku memilih sesuatu untuk kedua Fletcher yang ada di depan kita!" perintah Thomas."Baik, Tuan Thomas."Pria jangkung itu mengamati Carver sambil memikirkan sesuatu. “Menurutku ada beberapa pakaian yang cocok untukmu, tapi tidak di sini."Oh iya, aku lupa. Ada beberapa pakaian termahal di sana." Thomas menunjuk ke sebuah ruangan kaca yang bagian dalamnya sangat terang dan ada beberapa pakaian yang ditempatkan secara terpisah di dalam kotak kaca.Violeth mengajak Carver keluar untuk melihatnya.Deretan kotak kaca, memajang beberapa jenis blazer dan tuxedo yang memiliki warna cantik dan terlihat lebih menarik dibandingkan pakaian yang sebelu
Carver yang sedang memegang kantong kertas belanjaan terdiam, sesekali melirik ke arah Thomas yang masih berada di belakangnya.Bobby segera berlari menuju mobil untuk membuka pintu sebelum mendapat luapan amarah dari Violeth, meninggalkan secangkir kopi yang baru saja dibelinya.Carver meletakkan apa yang dibawanya, lalu membantu Violeth masuk ke dalam mobil dan menutup pintu."Haruskah kita langsung pulang?" tanya Bobby setelah masuk ke kursi pengemudi mobil."Ya," jawab Violet.Mobil itu bergerak mundur keluar dari barisan beberapa mobil yang diparkir dengan rapi. saat Bobby berkendara di seberang jalan, Carver melihat sekilas sebuah mobil yang tampak familiar baginya.Sebuah BMW hitam dengan plat nomor yang sama dengan milik seseorang yang dikenalnya"Mobil itu? Bukankah itu milik Richard!" Carver bertanya-tanya dalam hati sambil melirik ke samping beberapa kali sebelum mobil yang dikendarainya melaju pergi.'Aku bisa mendapat masalah jika Richard tahu aku bersama Violeth, dia pas
Thomas berhenti berjalan. "Betul pak. Mau beli? Bisa tanya ke pegawai saya.""Aku ingin membeli semua produk yang kamu jual," kata Richard.Thomas tersenyum. "Aku tidak akan menjualnya kepadamu jika ada tujuan yang ingin anda ingin ketahui."Thomas menolak mengatakan yang sebenarnya tentang status Carver kepada pria yang terlihat seperti mata-mata. Dia takut dia akan mengatakan yang sebenarnya bahwa jika Carver dan Violeth adalah sepasang kekasih, Thomas mengkhawatirkan keselamatan Violeth.Namun Richard tidak menyerah untuk mendapatkan data tentang kehidupan Carver saat ini, karena itu adalah pekerjaan Richard saat ini sebagai detektif yang memata-matai keberadaan Carver."Bagaimana kalau satu juta dolar?" Richard menawarkan.Sebenarnya Thomas tertarik dengan tawaran itu, satu juta dolar bukanlah jumlah yang kecil karena dia akan menghasilkan banyak uang hari itu dengan menjual semua produknya, tapi sejujurnya dia tidak akan pernah menginginkannya demi keselamatan Violeth, karena Edw
Carver meninggalkan beberapa tanda kepemilikannya di tubuh istrinya. "Buka pakaianmu sekarang! Aku ingin kamu melayaniku saat ini juga," ucap Carver sembari menyentil dan menarik lembut salah satu puncak bukit kembar Violeth yang menjumbul sangat padat. "Carver, jangan nakal." Violeth merasakan geli dan terangsang di bagian puncak dadanya yang tersentuh Carver. "Mana bisa aku ...." Dengan keadaan tubuh masih diperban, Violeth tak bisa bermain ranjang sebentarpun. Tapi kedua matanya melebar ketika Carver menurunkan rok panjang sampai bagian kain dalamnya. "Jangan, Carver! Jangan!" Carver tersenyum dan kembali men
"Nah, seperti itu, Bibi. Tapi maaf, aku tetap memanggil Bibi dengan Bibi Pearly saja." Ketika berbicara, Carver menghentikan mengaduk bahan makanannya. "Tidak apa-apa, Bibi memang seharusnya dipanggil dengan sebutan itu," ucap bibi Pearly. Wanita itu pun membantu Carver membuat makanan. Bibi Pearly sangat pandai menciptakan makanan lezat, dengan bahan apapun jika dimasak oleh wanita itu, akan menghasilkan makanan yang sangat lezat. Di dalam kamarnya, Violeth membuka kedua matanya setelah memejam beberapa menit menikmati empuknya ranjang di kamarnya. Dia membuka mata karena mencium aroma masakan selezat ini. "Ternyata Carver pintar memasak? Kukira dia hanya bisa membuat udang tepung saja," g
Carver menurunkan Violeth di atas tempat tidur, tak lupa memberikan kecupan hangat di wajah wanita yang memiliki wajah cantik paripurna. Tapi ada satu hal yang membuat Carver terdiam sesaat. Violeth adalah anak dari rahim seorang wanita yang kini bekerja sebagai pembantu di keluarga Fletcher, dari benih Tuan rumah keluarga Fletcher, yaitu Edward Fletcher. Carver mengetahui jika Violeth adalah anak dari hubungan tanpa pernikahan, tapi Violeth sendiri tak mengetahui tentang itu. Bahkan Edward sendiri sudah memberitahu kepada Carver untuk tidak mengatakan kepada Violeth tentang identitas itu, bahkan Edward memberitahunya untuk tidak mengatakan siapa pemberi donoran darah yang golongan da
Seketika adu tinju perkelahian antara dua pihak berhenti. Semua menatap ke arah petugas keamanan yang tampak tegas namun juga lemah dengan tubuh yang hanya sebesar para lelaki suruhan Jones. Melihat para pengawal berhadapan dengan petugas keamanan, Carver mendekat karena tak ingin kedua pengawalnya masuk ke dalam masalah besar jika sampai menyangkut ke pihak keamanan kota. "Apa yang kalian lakukan? Kenapa berkelahi di area rumah sakit? Apa yang kalian lakukan sangat membayahakan orang-orang yang beraktivitas di area rumah sakit!" Petugas keamanan memelototkan mata memberanikan diri memarahi beberapa orang yang telah melanggar aturan ketertiban. "Maaf, Pak. Tapi ini bukanlah perkelahian sungguhan, hanya berlatih karena mereka adalah para anak buahnya," ucap
Ketika mobil yang dikemudikan oleh mertua Carver berjalan memotong jalan dan berlalu menuju ke kediaman rumahnya, keempat lelaki itu keluar dari persembunyiannya. Keempat lelaki itu berlari menuju ke motor cross mereka yang terparkir sekitar dua puluh meter dadi parkiran mobil. "Mau kemana kalian?" Tiba-tiba muncul dua lelaki berperawakan tinggi besar dengan tubuh yang dipenuhi otot kekar, salah satu dari kedua lelaki bertubuh besar itu bertanya sampai membuat keempat lelaki yang memakai masker setengah wajah tampak terkejut. "Bukan urusanmu, dasar gendut!" balas salah satu lelaki yang memakai masker setengah wajah. "Jika kalian akan berbuat ulah, itu adalah urusanku!" Dengan ma
"Tidak perlu khawatir, bukankah semasa muda kita begitu dekat? Sampai membuahkan anak yang begitu cantik jelita." Edward memandang ke depan dengan ucapan yang tampak berkharismatik. "Kuharap Tuan tidak membicarakan hal itu lagi, aku sangat malu karena memiliki anak tanpa ikatan pernikahan," ucap bibi Pearly penuh penyesalan. "Tak perlu disesali, Pearly. Bukankah aku sudah menawarimu untuk menikah denganku? Tapi kamu menolak permintaanku," ucap Edward. "Iya, Tuan." Bibi Pearly menganggukkan kepala. "Baiklah, aku akan mengantarmu kembali ke rumah. Tapi kurasa selama beberapa hari ke depan kamu istirahat saja, Pearly. Tak perlu memasak atau membersihkan rumah. Biarkan Sophie saja yang me
Carver kembali ke rumah sakit, entah berapa lama Carver meninggalkan Violeth sendirian di kamar rawat. Padahal Edward meminta dirinya untuk tetap disana dan menjaga Violeth yang masih terbaring tak sadarkan diri. "Aku sudah membalaskan rasa sakit yang kamu terima Violeth. Meski Sophie hanya merasakan sedikit sakit, tapi suatu saat mungkin rasa sakit yang jauh lebih mengerikan akan ku berikan pada wanita tua itu," ucap Carver sambil mengepalkan kedua tangannya. Disaat berada di rumah tadi, Carver ingin sekali memukul Sophie, tapi itu tidak bisa dia lakukan karena Sophie adalah ibu mertuanya, sekali seorang wanita. Tapi untuk Jones, Carver sempat memukul karena lelaki itu ingin bertindak dari belakang. Andai saja Carver lupa pada rencana awal untuk memb
Disaat jantung Sophie hampir berhenti berdetak, Carver menghentikan Jones untuk menusukkan pisau itu ke tubuh Sophie. "Aku tidak suka teriakanmu, Sophie! Bisakah kamu diam?" Sophie hanya diam, tubuh wanita itu berlumuran keringat dingin. "Apa kamu takut ditusuk menggunakan pisau?" tanya Carver. "Apa apa kamu sudah tidak waras? Semua orang pasti tidak akan mau dilukai dengan benda tajam seperti ini!" balas Sophie dengan nada agak tinggi. "Baiklah, aku akan memberi keringanan hukuman untukmu," ucap Sophie. Pisau yang berada di tangan Jones diambil kembali ole
"Lakukan seperti apa yang kamu lakukan terjadi istriku!" perintah Carver. Jones hanya diam saja sambil memegangi pisau lipat itu, dia tak mampu melawan karena nasibnya saat ini dipegang oleh Carver. "Tapi, ini sama saja pembunuhan," jeda Jones. "Terserah kamu, bukankah apa yang kamu lakukan terhadap istriku juga sebuah pembunuhan?" ucap Carver yang sudah tidak mau tahu. "Tapi, bagaimana jika Sophie sampai tewas? Rumah kamupun akan menjadi terdakwa, dan rumah ini akan dipenuhi polisi yang membuat nama baik Fletcher menjadi buruk akibat adanya pembunuhan di kediaman keluarga Fletcher." Jones terus mengatakan berbagai alasan.