Ujung kaki Joandra yang sebelahnya terlihat jatuh ke arah bawah. Tampaknya Joandra sengaja meletakkan sebelah kakinya di bawah sana, agar dia lebih dekat dengan Jessica, dan akan siap siaga saat gadisnya itu memanggilnya.
Sekali lagi Jessica mengakui ketampanan dan kegagahan Joandra.
Tubuh Joandra memang terlihat sangat sempurna. Selama ini Jessica selalu merasa terlindungi dan sangat damai saat berada di dalam dekapan Joandra. Jessica mengembangkan senyumnya saat mengingat jika Joandra sudah menjadi suaminya sejak beberapa bulan yang lalu. Dan semua itu mungkin karena ingin membalas dendam atas apa yang sudah dilakukan oleh ibu dan kakaknya selama ini.
‘Pria yang malang. Sebenarnya dia lebih malang dari aku kan? Dia juga tidak mengetahui semua itu sejak awal. Dan aku pikir ... dia mungkin sudah pun mencintai kak Claudia karena mereka memang sudah menjadi pasangan suami-istri selama ini. Kalau dengan mengikatku bisa melampiaskan marah dan dendammu, aku aka
“Abang mau ke mana?”Pertanyaan itu terlontar begitu saja saat Jessica melihat apa yang sedang dilakukan oleh Joandra saat ini.“Jessica tidak akan pernah merasa nyaman jika tidur dengan seseorang yang tidak Jessica sukai.”“Tapi ... tadi Abang bilang mau tidur di sini?!”Jessica bertanya kaget ketika melihat raut wajah datar Joandra yang tidak lagi terlihat senyuman sama sekali, bahkan senyuman hambar sekali pun.“Untuk apa?”Joandra bertanya dengan tubuhnya yang masih terbaring setengahnya saja.“Abang bilang ingin menemani Jessica?” ujar Jessica dengan pertanyaannya yang terdengar begitu bodoh dipendegarannya sendiri.“Abang tidak akan tidur dengan wanita yang tidak menyukai Abang sama sekali. Jessica tidak perlu khawatir, Abang tidak marah. Kita masih bisa berhubungan seperti yang Jessica inginkan. Sebagai saudara atau mungkin sebagai seorang teman biasa.”Joandra berkata serius tanpa ada senyuman di wajahnya. Dia benar-benar sedang mengerahkan seluruh kekuatannya untuk menahan ra
Rasa amarah itu semakin berkobar saat Kenrick mengetahui ternyata Joandra benar-benar sudah menikah dengan Jessica. Dan untuk itu dia ingin memanfaatkan informasi tersebut. Dia ingin membuat skenario baru untuk menghancurkan hubungan ayahnya dengan saudara tirinya itu. Rasanya dia semakin muak mendapati kenyataan kalau Joandra ternyata mendapatkan segala apa yang sesungguhnya diinginkannya.“Bayar dendanya dan berikan ganjaran 10 kali lipat pada mereka! Aku tidak menerima kegagalan!”Selesai mengatakan itu Kenrick mengakhiri panggilannya dan lalu menatap tajam ke arah foto Jessica yang sudah diambilnya dalam diam.“Kau akan menjadi milikku, Jessica! Dan dia? Dia akan melihat dan menyaksikan kebersamaan bahkan percintaan kita dengan mata kepalanya sendiri! Aku bersumpah akan membuat kalian berdua bermusuhan satu sama lainnya!”Pagi ini, Joandra sudah selesai membersihkan dirinya dan sudah berpenampilan rapi. Joandra mengenakan jam tangannya sambil tersenyum melihat Jessica yang masih t
"Aku tahu tentang itu. Makanya, aku juga tidak perduli jika tak mendapat restu dari orang tuamu atau pun orang tuaku sendiri. Terserah sajalah. Yang penting kita saling mencintai. Besok aku akan mengurus Acara resepsi pernikahan kita.”Joandra berkata santai dan terdengar tak memiliki beban sama sekali, karena dia memang sudah tak perduli lagi dengan restu orang tua yang tidak memiliki hati nurani seperti ayahnya dan juga ibu mertuanya Madam Donna.‘Persetan dengan mereka!’ batin Joandra meyakinkan diri dan hatinya.“M-mana mungkin, Sayang. Kita tidak boleh seperti itu. Bagaimana pun, restu kedua orang tua paling penting dalam sebuah pernikahan.”“Lalu?”“Ya kita harus meminta restu sama ibu dan ayah. Dan Sayang ... kamu harus membawaku menemui kedua orang tuamu. Bukankah seharusnya memang begitu?”Deg!Joandra memejamkan matanya sesaat. Menarik napasnya dalam-dalam sambil berpikir keras. Mungkin dia memang sudah harus berterus terang dengan gadis kecilnya itu. Terlebih saat ini merek
“Iya. Katanya Honey ingin dikenalkan sama Mama. Jadi kan mau ketemu sama Mama?” tanya Joandra dengan suara pelannya sambil terus menyetir mobil mewahnya.“Ya, jadi dong. Memangnya Mama tinggal di kawasan ini juga? Kenapa Sayang nggak pernah bilang sama Jessica? Kenapa juga baru sekarang kita mengunjungi Mama?”Jessica bertanya dengan berbagai pertanyaannya yang terdengar sangat logis, dan itu membuat Joandra tersenyum samar.Mobil mulai memelan saat mereka sudah tiba di kawasan yang dijaga dengan sangat ketat di sana. Pagar-pagar kokoh itu selalu terlihat sangat rapi dan terawat. Tidak ada cat yang terlihat terkelupas apa lagi bercak-bercak kotoran dari debu yang tertempel di sana. Sungguh, tempat rahasia dan tersembunyi itu selalu terawat dan dijaga dengan sangat baik oleh pengelola yang menjadi penanggung jawab di sana. Dan dia adalah pak Cipto.Joandra mematikan mesin mobil dan langsung mengitari mobil untuk membuka pintu mobil Jessica.Mereka berdua sama-sama melangkah masuk ke da
“Kenapa Honey? Ayo pilih, gaun yang mana yang Honey suka,” Joandra bertanya sambil melemparkan pandangannya melihat keenam gaun terbaik yang sedang menjadi gaun terbaru yang ada di sana, dan tentu saja keenam gaun itu didatangkan dari Negara yang berbeda dan dengan bahan serta kualitas yang berbeda pula.Joandra sudah sering ke butik high class itu saat dulu bersama dengan ibu dan adiknya. Ibunya adalah seorang wanita pebisnis yang sangat ulung dan ibunya menjadi pewaris tunggal karena ibunya adalah putri tunggal dari seorang konglomerat ternama.Ya, setelah menikah dengan ibunya, tuan Dinata langsung menjadi pengurus utama yang membantu ibu Joandra terlebih saat wanita itu sedang hamil Joandra saat itu.Ibu Joandra memang seorang wanita yang sangat baik dan bersahaja. Dia tidak pernah mengatakan apa lagi mengungkit jika semua kekuasaaan dan harta kekayaan adalah datang dari dirinya. Tidak pernah sama sekali. Bahkan saat merasa kondisi kesehatannya yang mulai menurun, wanita paruh bay
“Hmm?”“Aku lapar.”Joandra mendelikkan matanya dan segera melihat ke arah jam tangan yang melingkar di lengan kokohnya.“Astaga sudah tengah hari ternyata. Ya sudah, ayo kita makan dulu di Restoran sebelah.”Akhirnya Jessica merasa lega. Setidaknya dia akan mencari cara agar pernikahan mereka itu tidak menguras isi dompet Joandra.Mereka berdua meninggalkan mobil mereka di depan butik ternama itu dan melangkah ke restoran yang hanya bersebelahan dengan butik tersebut.Joandra langsung memesan makanan saat mereka berdua sudah masuk ke dalam sebuah ruangan khusus.“Prime Steak dan dry aged 2 porsi, bubur hott dim 2 porsi sama melon juice 2.”“Baik Tuan. Silakan ditunggu sebentar,” ujar Pelayan itu yang sudah sigap mencatat semua menu makanan dan tidak perlu mengulangnya lagi.Jika biasanya Joandra selalu melakukan reservasi terlebih dahulu hingga mereka tidak perlu menunggu, kali ini mereka harus menunggu karena Joandra baru saja memesan menu terbaik yang ada di Restoran tersebut.“Tun
Jessica mengalihkan pandangannya ke arah Joandra. Dia menatap heran ke arah pria yang kini susah menjadi suaminya itu dengan tatapan herannya. Joandra tidak pernah menceritakan keburukan dan kesalahan Claudia sebelum ini selain menjadi biang kerok menganaiaya dirinya. Dan itu jelas saja membuat Jessica merasa sangat penasaran. Memangnya Joandra sudah mengetahui perselingkuhan yang kala itu sudah sering dilakukan oleh Claudia meski masih saat bersama?! Kenapa bisa Joandra hanya diam saja selama ini? ...Tuan Andi dan Madam Donna saling melemparkan pandangan satu sama lainnya. Tuan Andi memang tidak mengetahui apa yang sebenarnya sedang dikatakan oleh Joandra saat ini, tapi tidak dengan Madam Donna. Dia mengetahui apa yang sedang dimaksudkan oleh Joandra. Dan itu membuatnya merasa ketar-ketir sendiri.“Ayah dan Ibu tak perlu meragukan, Joandra tulus dan sangat mencintai Jessica. Dan saat ini Joandra tidak akan membahas hal yang lainnya lagi, karena kedatangan Joandra hari ini adalah unt
Jessica benar-benar terpana tak bisa menetralkan detak jantungnya yang mulai membahana akibat begitu terkejut melihat pemandangan serta atmosfer yang begitu memukau dan sudah menghipnotisnya sedemikian rupa.Semuanya terlihat begitu jelas. Langit yang bertebaran bintang-bintang di sekitarnya. Sekeliling Alam yang terlihat berkelap-kelip akibat lampu-lampu yang terlihat dari seluruh bagian kota pusat hingga ke bagian pelosok yang tak bisa dipastikan dengan jelas.Sungguh, dalam seumur hidupnya jangankan melihat penampakan seperti itu, bahkan mendengar cerita sesungguhnya saja Jessica tidak pernah sama sekali. Bahkan cerita dongeng yang selama ini pernah dibayangkannya tak seindah kenyataan, yang saat ini sedang dilihatnya dengan mata kepalanya sendiri.“S-sayang ... ini beneran kita b-boleh naik ke sini?!”Jessica mencubit tangannya. Begitu kesadarannya datang dia segera melontarkan pertanyaan sambil melempar pandangannya ke arah sekitar berula