Share

Meremas Hati

“Ayah? Aduh, berat banget ya?”

Begitu ayahnya masuk ke dalam rumah, Jessica yang baru saja selesai makan langsung menyongsong ayahnya.

“Nggak apa-apa, Nak. Ayah bisa, ini ringan saja kok. Kamu sudah selesai makan belum?”

“Sudah Ayah, barusan. Kalau begitu Jessica  mau beres-beras dan cuci piring dulu. Barusan tadi ada yang order nasi ramas Jessica. Pak Rendra mesan 20 bungkus dan Agusta mau 5 piring nasi ramas buat di makan di sini untuk besok pagi. Lihatlah, nasi ramas Jessica  semakin hari semakin banyak peminatnya loh Ayah.”

Jessica membari tahu ayahnya dengan wajahnya yang terlihat begitu senang dengan matanya yang terlihat berbinar-binar.

“Pak Rendra, Agusta? Maksudnya Kepala Sekolah SMA yang di depan itu?” tanya tuan Andi sedikit ragu dengan dugaannya.

“Iya, Ayah. Sama anak SMA yang sering nongkrong di sini itu.”

“Oh, baguslah. Jadi besok bisa cepat habi

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status